SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 3 episode 1005 “RUHI MULAI JATUH CINTA” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 3 episode 1005 “RUHI MULAI JATUH CINTA” by. Sally Diandra Ishita menghampiri Ruhi dan Suhail, Ruhi kaget begitu melihat Ishita “Sepertinya ada sebuah kejutan yang menyenangkan, apakah kalian kesini untuk makan malam ?”, “Iyaa, ibu ,,, pekerjaan kamu sudah selesai dari tadi” sahut Ruhi “Iyaa dan kebetulan Ruhi juga sangat lapar jadi datang kesini” Suhail ikut menimpali ucapan Ruhi “Sungguh suatu kebetulan, kami juga sangat lapar dan datang kesini untuk makan malam, apa kalian mau gabung bareng kami ?”, “Iyaa, tentu” sahut Ruhi dan Suhail, tepat pada saat itu Suhail dapat telfon dan meninggalkan mereka sebentar kemudian kembali ke tempat Ishita 

“Maafkan aku, nyonya Ishita ,,, aku harus menemui desainer produksi pertunjukkanku dulu, untung saja anda datang, jadi Ruhi bisa bergabung dengan anda, karena aku harus pergi” Suhail segera berlalu dari sana, saat itu Raman datang dan berkata “Lhoo Ruhi, kamu disini ?”, “Iyaa dia datang kesini untuk mengejutkan kita, Raman” sahut Ishita “Bagus juga”, “Dia manis bukan ?” sahut Ishita lagi “Ayooo ikut denganku” Ishita segera mengajak Ruhi dan membuntuti Raman 

Dirumah keluarga Bhalla, nyonya Bhalla dan Adi sedang ngobrol “Aku sudah menyiapkan semuanya”, “Nenek, lebih baik kembali saja” ujar Adi, saat itu Aaliya sedang dalam perjalanan menuju kerumah Adi, nyonya Bhalla lalu berkata “Tapi nenek Iyer sudah memesan tiketnya” ujar nyonya Bhalla “Mihika pergi sama Romi, ibu seharusnya bilang dari dulu, dengan begitu tiketku kan nggak mubazir, ya udah biar Adi saja yang mengurus sendiri” Simmi ikutan buka suara, mereka lalu pergi “Bagaimana caranya mengurusi semuanya sendirian ?” saat itu Aaliya datang, 

Adi segera menyapanya “Sepertinya nggak ada orang dirumah”, “Mereka semua sedang pergi keluar” Aaliya langsung berfikir “Kalau begitu kita bisa menghabiskan waktu sendirian, lumayan juga” Adi lalu berkata “Aku mencintaimu, Aaliya” Adi dan Aaliya saling tersenyum satu sama lain, tiba tiba bel pintu rumah Adi berdering “Mungkin temanmu sudah datang” ternyata benar teman teman Aaliya yang datang, mereka semua lalu duduk dan ngobrol kesana kemari, Aaliya lalu bertanya “Surbhi, kapan kamu akan menikah ?”, “Tidak, Aaliya ,,, aku tidak akan merusak semuanya dengan pernikahanku, kami hanya akan bertunangan dan bersenang senang” ujar Surbhi, 

Saat itu Romi datang dan merasa heran dengan tamu yang ada dirumahnya, Adi segera menjelaskan “Paman, rumah sedang sepi, nggak ada siapapun dirumah dan mereka itu teman temannya Aaliya” semua teman temannya Aaliya lalu berdiri begitu melihat Romi “Kalian duduk saja, aku ada urusan sebentar dengan Adi” Romi lalu mengajak Adi menjauh dari sana, Romi bertanya soal Surbhi “Dia itu sepertinya lebih tua dari Aaliya”, “Dia temannya Aaliya dari Australia, paman ,,, kenapa paman begitu tertarik dengannya ?” sahut Adi 

“Tidak ! Tapi bagaimana caranya bilang sama kamu, aku pernah bertemu dengan gadis ini beberapa tahu sebelum aku menikah dengan Mihika, bukan sebuah hubungan yang serius, mungkin juga dia tidak mengenaliku atau berpura pura didepan pacarnya itu, aku pulang kesini cuma mau mengambil syal untuk Mihika, kami akan makan malam, aku akan menelfonnya kalau dia sudah kembali, aku cuma nggak mau Mihika bertemu dengan gadis ini”, “Tenang saja, paman ,,, aku akan memberitahu paman nanti” Adi mencoba mengajak Romi bercanda, lalu Romi berlalu dari sana 

Surbhi sangat menyukai makanannya, Aaliya tersenyum senang begitu melihat Surbhi bergandengan tangan dengan tunangannya, Aaliya lalu memegang tangan Adi, Adi bergegas pergi mengambil manisan untuk mereka “Aaliya, kamu itu sangat beruntung mendapatkan pasangan seperti Adi”, “Aku tahu, betapa beruntungnya aku” sahut Aaliya, tak lama kemudian Surbhi dan tunangannya pergi, Aaliya lalu buka suara “Aku akan membersihkan dapur dulu”, “Aaliya, dengarkan aku” pinta Adi “Tinggalkan aku, kamu sudah menunjukkan sikapmu, Adi ,,, ketika aku memegang tanganmu tadi”, “Jadi kamu ingin aku menunjukkan cinta kita didepan orang lain ? Aku tidak bisa melakukan kepalsuan ini !” sahut Adi 

“Apa maksudmu, Adi ? Mereka saja masih begitu romantis setelah bertunangan selama 5 tahun”, “Aku tahu tentang hubungan temanmu itu, Surbhi telah mengkhianati tunangannya, dia pernah berselingkuh dengan orang lain, paling tidak hubungan kita ini berlandaskan kejujuran, perasaan kita ini murni” Aaliya jadi bingung “Aku jadi tidak mengerti apakah kamu berkata benar atau tidak, aku rasa aku harus pergi” Aaliya segera pergi dari sana, Adi jadi bingung “Bagaimana caranya bilang ke Aaliya kalau temannya itu pernah berselingkuh sama paman Romi ?” gumam Adi cemas 

Romi dan Mihika sedang menghabiskan waktu mereka bersama dan menikmati kesenangan bersama “Romi, apa ada sesuatu yang special sehingga kamu memberikan begitu banyak waktumu untukku ?”, “Tidak ada yang special, perempuan selalu saja punya masalah” sahut Romi “Manis sekali, kamu jadi punya banyak waktu untukku, tapi sekarang sudah malam, lebih baik kita pulang kerumah” Romi jadi cemas

“Kenapa Adi tidak juga menelfon sampai sekarang ? Kalau Mihika melihat perempuan itu ,,,” Mihika membuyarkan lamunan Romi “Ada apa, Romi ?”, “Kita akan berjalan jalan dulu, aku ingin menghabiskan waktuku bersama kamu”, “Apa kamu baik baik saja ?” Mihika lalu tertawa, Romi segera mengajaknya pergi 

“Biasanya kamu tidak pernah melakukan hal ini, jadi rasanya aneh saja tapi aku suka jalan jalan, ayooo kita pergi” tepat pada saat itu Romi dapat sms dari Adi yang mengabarkan kalau temannya Aaliya sudah pergi, Romi lalu ganti rencana “Kamu benar juga, Mihika ,,, lebih baik kita pulang kerumah saja” Mihika jadi bingung “Ada apa dengan Romi ?” tanya Mihika bingung 

Raman, Ishita dan Ruhi akhirnya sampai dirumah, Ruhi mencoba menghindari bicara dengan kedua orang tuanya ini dan bergegas masuk ke kamar “Terima kasih, Dewa ,,, ayah dan ibu tidak bertanya tentang Suhail padaku, tapi seharusnya aku tidak bohong pada mereka” gumam Ruhi cemas, saat itu Ishita menemuinya dan meminta Ruhi untuk mengatakan yang sejujurnya “Memangnya ada apa ?”, “Ruhi, pergi makan malam dengan Suhail itu tidak salah tapi kamu sudah bohong sama ibu, kamu tahu kan kalau ayahmu sangat benci dengan kebohongan, apa kamu sembunyikan atau lakukan itu adalah salah” sahut Ishita 

“Tidak ada apa apa, ibu”, “Ibu percaya sama kamu, kamu tahu kan kalau aku ini ibumu dan juga temanmu, ibu tidak akan menghakimi kamu dan selalu ada untukmu” jelas Ishita lagi “Ibu, tadi itu kami tiba tiba merencanakan untuk makan malam, tidak ada tujuan untuk berbohong, aku akan menceritakan semuanya sama ibu, aku tahu kalau ibu adalah temanku” Ishita tersenyum “Bagus, sekarang kamu tidur yaaa” Ishita kemudian pergi meninggalkan Ruhi, Ruhi jadi gelisah “Apa yang harus aku katakan pada mereka ? Kalau sebenarnya aku ingin menghabiskan waktuku bersama Suhail, aku sudah bohong sama mereka” gumam Ruhi 

Ishita lalu masuk ke kamarnya dan dilihatnya Raman sedang merasa cemas “Aku sepertinya punya perasaan yang tidak enak tentang Ruhi”, “Apa itu ?” tanya Ishita “Aku melihat Ruhi bersama seorang pria tadi, aku tidak bilang sama kamu, apa kamu tahu ?” tanya Raman cemas “Tidak !” Ishita berbohong ke Raman dengan pura pura tidak tahu “Kenapa Ruhi pergi jalan jalan sama seorang pemuda ? Kamu kenal teman temannya, Ishita ?”, “Tidak begitu” ujar Ishita 

“Apa kamu yakin kalau kedatangannya tadi untuk mengejutkan kita ? Kalau dia bohong, aku tidak bisa terima, aku tidak akan membiarkan laki laki itu ! Ruhiku masih sangat muda”, “Raman, kalau kamu bersikap seperti ini, tidak ada seorangpun dari anakmu yang akan bercerita, Ruhi itu sudah besar, dia pasti tertarik dengan seorang pria, kamu tidak bisa memaksanya untuk menceritakannya ke kamu” Ishita mencoba meyakinkan Raman 

“Siapa sih laki laki itu ?”, “Aku juga tidak tahu, tapi suatu saat nanti dia akan mencintai seseorang, Raman ,,, ini biasa, ini suatu hal yang lumrah” Ishita berusaha memahami sikap Ruhi “Dia itu putriku !”, “Siapapun bisa bersamanya, Raman” Ishita mencoba membuka cara pandang Raman tentang Ruhi yang sudah beranjak remaja 

“Kamu hanya perlu menjelaskan padanya dan percaya padanya, ini adalah masa pertumbuhannya, kalau kita percaya padanya, dia pasti akan percaya pada kita, aku yakin cara kita membesarkan dia itu benar, ikatan kita ini sangat kuat, kita hanya perlu sedikit bersabar, apalagi Ruhi telah menyatukan kita berdua, aku yakin anak anak kita tidak akan pergi menjauh dari kita”, “Maafkan aku” Raman kemudian memeluk Ishita erat 

Keesokan harinya, Amma bertanya pada Ishita dan Mihika “Kenapa kalian berdua duduk disini ? Kalau mau sarapan pagi, ibu sudah membawa sarapan pagi ke rumah keluarga Bhalla”, “Tenang, ibu ,,, ibu mertualah yang menyuruh kami kesini dan makan disini” sahut Ishita “Iya, bibi ,,, kami sudah lama sekali tidak makan makanan buatan bibi” Mihika ikut menimpali 

“Aku merasa senang dan teringat pada masa lalu kita ketika melihat kalian berdua sepeti ini” ujar Appa haru, kemudian Ishita meminta chutney karena Ishita sangat menyukai makanan itu “Ini bukan chutney asem jawa, Ishita ,,, ini chutney minyak zaitun, bagaimana bisa Ishita menjadi begitu Punjabi sehingga tidak bisa membedakan apa yang terkandung didalam chutney ?” tanya Appa heran kemudian berlalu dari sana 

“Apa yang ayah katakan tadi ? Bukankah ini chutney asem jawa ?”, “Ada seseorang yang bilang ke ayahmu kalau asem jawa itu tidak bagus untuk tulang, lalu dia meminta aku untuk tidak membuat chutney asem jawa, lalu ibu bilang sama ayahmu kalau ini adalah chutney minyak zaitun, ibu telah berbohong agar semua orang merasa senang, seorang ibu memang harus berbohong untuk menjembatani kesenggangan antara ayah dan anak” Mihika menyukai pemikiran Amma, Ishita hanya tersenyum sambil memikirkan sesuatu “Apa yang kamu pikirkan, Ishita ?”, “Ibu telah menjaga keseimbangan ini dengan benar, sehingga kita semua merasa senang tapi ibu bohong sama ayah” Amma langsung menyela 

“Ibu bilang kan ini bohong putih tapi ibu membuat kamu merasa senang juga kan ? Lihat saja, pekerjaan ibu selalu menjaga kedamaian dirumah ini, karena ini hal yang sulit untuk meyakinkan ayahmu, ibu telah melakukan hal yang diplomatis untuk tujuan yang baik” mendengar ucapan Amma, Ishita jadi berfikir “Aku juga harus bisa menjaga keseimbangan ini, antara Raman dan anak anak” bathin Ishita  SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 3 episode 1006 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top