SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 3 episode 974 by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 3 episode 974 by. Sally Diandra Dirumah keluarga Bhalla, Raman sedang membawa kopernya dan menemui seluruh keluarganya yang sedang berkumpul di bawah, mereka semua menangis melihat Raman yang akan pergi “Selamat untuk keluargamu, rumah dimana putriku tidak tinggal disini, maka aku juga tidak mau tinggal disini, ketika aku melihat wajah Ishita, aku akan sadar kalau aku telah jauh dari Pihu, kamu tinggal saja disini bersama yang lain, aku mau tinggal bersama Pihu, tidak ada seorangpun yang bisa menjauhkan aku darinya” ujar Raman sambil menangis dan meninggalkan rumah ayah dan ibunya, 

Nyonya Bhalla lalu berteriak dan meminta pada siapapun agar mencegah kepergian Raman, namun tidak ada seorangpun yang bergeming, mereka hanya bisa menangis, Ishita juga menangis sedih, Ruhi dan yang lainnya berusaha menghibur Ishita Satu tahun kemudian ,,, 

Di Bangkok, Thailand, Shagun baru saja bangun tidur dan turun kebawah sambil menggerutu “Apa menariknya tentang pagi ini ? Kota ini membosankan, apa ada sesuatu yang baru disini ?”, “Ada mall yang baru dibuka, nyonya” sela pembantunya Shagun yang saat itu sedang membawakan teh untuk Shagun “Aku sudah mengunjunginya kemarin, sangat menyedihkan” ujar Shagun sambil minum teh “Bagaimana kalau nyonya mencoba cat kuku yang baru” Shagun menggeleng tidak mau 

“Bagaimana kalau jalan jalan keliling kota ?”, “Jalan jalan ke pasar ? Apa yang harus aku lakukan disana ?” ujar Shagun kesal, kemudian Shagun ngobrol dengan temannya via telfon “Baiklah, aku akan menemui kamu saat makan siang nanti” ketika Shagun sudah menutup telfonnya, Shagun bergumam pada dirinya sendiri “Aku sendiri tidak tahu bagaimana aku bisa menghabiskan waktu selama satu tahun disini” gumam Shagun kesal 

Di Delhi, India ,,, di klinik Ishita, ada seorang perempuan yang bertanya pada resepsionis klinik untuk memeriksa dokter “Aku akan menunggu disini, keponakanku hanya ingin dokter ini saja” ujar perempuan tersebut, saat itu Ishita sedang mengobati pasiennya, ibu si anak memberikan pujian ke Ishita, Ishita kemudian bicara dengan pasiennya, setelah selesai mengobati pasien kecilnya, salah satu dokter sejawatnya bertanya pada Ishita “Bagaimana kamu bisa sangat bersemangat seperti ini ? Bekerja tanpa istirahat, apa kamu tidak bosan ?”, 

“Aku tidak punya waktu untuk merasa bosan, pekerjaanku dan keluargaku juga begitu banyak pasien yang menungguku” teman Ishita yang juga dokter memuji kerja keras Ishita “Kali ini klinik kita adalah klinik dokter gigi nomer satu di Delhi, itu semua karena kamu, kamu tidak pernah mengambil cuti sejak satu tahun yang lalu, kenapa kamu tidak ambil cuti saja ?”, “Tidak ada waktu cuti untukku” sahut Ishita, dokter itupun kemudian berlalu meninggalkan Ishita, begitu teman sejawatnya pergi, Ishita lalu menatap ke arah foto Raman dan Pihu sambil menangis, Ishita teringat pada Raman dan Pihu 

Sementara itu dirumah, Ruhi juga sedang memandangi foto Raman sambil menangis “Ayah, sudah satu tahun ayah meninggalkan kami, aku benar benar sangat rindu sama ayah, aku mohon kembalilah ayah, sejak ayah pergi, kami sudah berusaha untuk mencari ayah, ayah tidak tahu apa yang terjadi pada ibu Ishi, ibu Ishi selalu bekerja sepanjang waktu, aku mohon kembalilah ayah” saat itu Adi memanggil Ruhi, rupanya Ruhi merekam perkataannya itu dalam sebuah video, Ruhi segera menyembunyikan foto Raman begitu Adi muncul di hadapannya 

“Ayoo Ruhi, ikut denganku, kita harus menyiapkan semuanya, kita bisa telat gara gara kamu, semua orang sudah sampai disana”, “Kakak, pergilah dulu, nanti aku menyusul” sahut Ruhi, Adi lalu pergi, Ruhi mulai menangis lagi “Aku tidak bisa mengatakan pada siapapun kalau aku sedang bicara dengan fotomu, ayah ,,, tidak ada seorangpun yang mau memaafkan kamu tapi aku benar benar merindukan ayah, pulanglah ayah” pinta Ruhi sedih 

Di Bangkok, Thailand, Raman sedang menjawab telfon seseorang dan bertanya “Dimana helikopternya ? Apa semuanya bisa selesai tepat pada waktunya atau tidak ?” ujar Raman kesal, saat itu ada seorang pria yang membawa helikopter mini dan menyerahkannya ke Raman, kebetulan Pihu menelfonnya “Apa ? Proyek ilmu pengetahuanmu sudah dimulai ? Baik, ayah akan datang dengan helikopternya” 

Raman langsung membatalkan semua meeting dan bergegas pergi ke sekolah Pihu, salah satu pembantu Raman berkata “Tuan Bhalla itu datang kesini untuk mengurusi bisnisnya atau putrinya ? Tuan Bhalla yang mengerjakan semua tugas tugas putrinya, lalu apa yang ibunya lakukan ?” 

Terlihat Shagun sedang bermain kartu dengan teman teman wanitanya, salah satu teman Shagun berkata “Shagun, suamimu itu selalu saja pergi bekerja keliling kota atau keluar negeri, lalu membelikan kamu hadiah”, “Apa yang diberikan oleh suami pertamamu dulu untuk kamu ?” timpal yang lainnya “Aaa kalian cemburu yaa tapi aku sedang merasa bosan, aku ingin pergi”, “Kamu bisa tinggal lebih lama lagi disini, Shagun” sela yang lainnya “Tapi aku merasa bosan, tidak ada hal yang mengesankan dalam kehidupanku”, “Aku tahu, kalau bagimu semuanya sudah tercukupi, kamu tidak perlu meminta dengan memohon sesuatu, kamu mempunyai semuanya, tidak ada pertengkaran ataupun tantangan” sahut teman Shagun 

“Iyaaa itu benar, pada waktu aku mencoba untuk mendapatkan Raman kembali, saat itu sangat menyenangkan dan menantang dan meskipun Ashok tidak ada disini, aku bisa membuat banyak pria menari atas perintahku, Raman, Ashok dan sekarang semuanya sudah berada dibawah kakiku, aku ingin mendapatkan hak asuh Pihu, aku juga bisa mendapatkannya dengan mudah, aku bertengkar dengan Ishita, semua itu sangat menyenangkan” semua orang terdiam mendengarkan ocehan Shagun “Kalau Mani tu orangnya baik dan dia mau melakukan apapun untukku, berlian, barang barang branded, bisa aku dapatkan dengan mudah tapi aku sendiri nggak tahu kenapa aku begitu bosan disini ?” saat itu Shagun dapat telfon dan berkata 

“Maaf, aku akan sampai disana dalam waktu 10 menit” salah satu teman Shagun menyela “Akhirnya, ada sebuah kesenangan dalam hidupmu, itu telfon dari Pihu bukan ?”, “Apanya yang menyenangkan ? Aku harus melakukan tugas sebagai seorang ibu” Shagun bergegas berlalu dari sana dengan perasaan kesal, salah satu teman Shagun lalu berkata “Dia merasa tugas seorang ibu itu membosankan ? Bukankah seorang perempuan biasanya suka dengan anak anak dan tugasnya sebagai seorang ibu ?” mereka semua heran melihat sikap Shagun 

Di Delhi, India ,,, Ishita sedang ngobrol dengan pasien, salah satu ibu pasien berkata “Aku harap Pihu baik baik saja di Bangkok” Ishita teringat pada ucapan Raman, saat itu Mihika menemui Ishita “Kakak, aku sudah bilang sama sekretarismu untuk membatalkan semua pertemuanmu hari ini”, “Kenapa memangnya ?” tanya Ishita heran, 

Mihika lalu mengingatkan Ishita tentang pesta ulang tahun yang harus mereka datangi, Ishita langsung menolaknya “Mihika, aku mau pulang dan tidur”, “Kakak, kamu harus ikut denganku, ada masalah apa denganmu ? Kamu masih terlihat cantik, kakak tidak usah ganti baju” pinta Mihika, Ishita segera menuju ke kamar mandi, Mihika lalu menelfon seseorang dan berkata “Kami akan segera pergi dari sini” 

 Di Bangkok, Thailand ,,, Pihu sedang menelfon Raman “Ayah, ayah ada dimana ?” Raman tersenyum begitu melihatnya “Ayah sudah datang sayang, ayah sudah membawa helikopternya, ayah datang jalan kaki ke sini”, “Jadi ayah datang kesini dengan jalan kaki dari kantor ?” Raman mengangguk mengiyakan “Iyaa, ayah bisa melakukan apa saja demi kamu sayang”, “Ayah ini memang ayah yang terbaik di dunia !” puji Pihu senang, saat itu Shagun datang kesana “Maaf, aku terlambat”, “Mama, lihat ! Ayah membuat ini untukku !” Pihu sangat bersemangat SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 3 episode 975 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top