SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 930 “SHAGUN MEMANFAATKAN KEADAAN” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 930 “SHAGUN MEMANFAATKAN KEADAAN” by. Sally Diandra Ruhi kemudian merekam sebuah video untuk Pihu, nyonya Bhalla, Amma, tuan Bhalla, Adi, Mihika dan yang lainnya memberikan pesan untuk Pihu, mereka mengucapkan perasaan cinta dan rindu untuk Pihu, hingga giliran Raman yang memberikan pesan “Pihu, ayah sangat merindukan kamu, kita berdua nanti akan membuat ayam tomat bersama yaa dan memakannya bersama” ujar Raman, saat itu Romi keluar dari kamarnya dan berkata “Phui, pulang segera yaaa, kami semua sangat merindukan kamu” Simmi dan Ananya juga ikutan memberikan pesan ke Pihu, Ishita hanya memperhatikan mereka saja sambil tersenyum, Simmi lalu memberitahu Ishita kalau Ananya dan Pihu sekolah di sekolah yang sama dan Ananya sudah memutuskan untuk menjaga adiknya, Pihu ,,, sebagai kakaknya yang baik 

“Ooh jadi kalian sekolah di sekolah yang sama yaa, jaga adikmu itu baik baik yaa” pinta Ishita, kemudian Ruhi meminta mereka untuk bermain karambol, Ruhi juga meminta Ishita untuk ikutan “Ruhi, tidak usah, karena Pihu nanti tidak suka melihat ibu Ishi”, “Tidak, ibu ,,, Pihu harus tahu kalau ibu juga bagian dari keluarga ini” pinta Ruhi “Ruhi benar, Ishita ,,, ayoo ikut” sela Raman, akhirnya semua keluarga berkumpul di ruang tamu dan mulai bermain karambol, Raman yang saat itu ikut bermain, melirik ke arah Ishita yang sedang duduk termangu disana “Kenapa kamu tidak bisa mengerti, Ishita ,,, aku kehilangan Pihu karena Mani mendukung Shagun” bathin Raman, 

Ishita juga berkata dalam hati sambil sesekali melirik ke arah Raman “Kamu akan benar benar menang ketika kamu bisa mengendalikan amarahmu, kenapa kamu marah sama Aaliya ?” bathin Ishita “Kamu yang telah membuat aku menjauh dari putriku”, “Hanya seorang pengecut saja yang meminum wine dan aku ingin menjauhkan kamu darinya” bathin Raman dan Ishita, Ruhi yang saat itu masih merekam kebersamaan mereka sekeluarga, merasa heran melihat ayah dan ibunya terlihat saling kesal satu sama lain 

Dirumah Mani, Shagun rupanya memanggil polisi “Pak polisi, gadis ini berkata bohong ! Dia ini bukan karyawan perusahaan suamiku, tanya dia siapa dia sebenarnya dan apa yang dia inginkan ?” ujar Shagun kesal “Katakan yang sebenarnya, nona ,,, kalau tidak kami akan memberitahu orang tuamu !”, “Jangan, jangan pak polisi ,,, jangan beritahu mereka, mereka bisa langsung mati begitu mendengar kabar ini” pinta perempuan itu “Kalau begitu katakan yang sebenarnya !” bentak Shagun lantang “Baiklah, aku tadi memang menyalahkan tuan Abhimanyu, tapi sebenarnya dia tidak berbuat apa apa padaku”, “Kamu ini sungguh memalukan ! Sukanya menyalahkan orang !” Mani lalu menyela ucapan Shagun “Kenapa kamu melakukan hal ini ?”, “Ada seseorang yang membayarku untuk melakukan hal ini, aku sedang membutuhkan uang” mereka semua semakin penasaran 

“Siapa yang memberimu uang ?” Mani dan polisi kompak bertanya “Orang itu ,,, adalah tuan ,,, Raman Bhalla yang memberiku uang untuk melakukan sandiwara ini dan mencemarkan nama anda” Mani dan Shagun kaget “Kamu yakin ? Aku tidak percaya hal ini, aku tadi pergi ke rumahnya untuk meminta maaf, tapi dia malah menghinaku dan menyuruhku pergi, tapi kenapa dia berbuat serendah ini ? Aku harus bikin perhitungan dengannya !” Shagun segera mencegah Mani yang hendak pergi ke rumah Raman “Aku yakin dia melakukan hal ini untuk balas dendam padaku, aku tidak akan tinggal diam kalau dia melakukan hal ini lagi”, “Tenang tuan Abhimayu, aku akan bicara dengan kepalaku dulu” polisi itu kemudian berlalu dari sana sambil membawa gadis tersebut bersama anak buahnya, 

Shagun pura pura merasa heran “Aku benar benar tidak percaya hal ini, ternyata Raman bisa begitu rendahnya berbuat seperti ini, kamu tadi memintaku untuk mengembalikan hak asuh Pihu padanya kan ?” ujar Shagun sambil memberikan segelas air putih pada Mani “Ini akan menjadi kesalahan terbesarku, aku tidak akan memberikan Pihu padanya, dimana Aaliya ?”, “Dia sedang pergi makan malam dengan Adi” sahut Shagun “Telfon dia, suruh dia pulang, aku tidak mau ada alasan apapun” ujar Mani kesal 

Aaliya berterima kasih pada Adi untuk makan malamnya “Kamu telah mengabaikan pesta teman temanmu karena aku”, “Tidak, bukan seperti itu, aku memang tidak ingin menghadiri pesta itu, Aaliya” kemudian mereka berdua mulai membahas soal penyerangan itu “Aku juga tidak merasa nyaman”, “Aku mengerti, makanlah” tiba tiba ada seorang gadis yang menghampiri mereka dan berkata 

“Apa aku boleh berfoto selfie denganmu ?”, “Maaf, kami ini bukan selebriti” ujar Aaliya “Tapi bagiku, kamu ini adalah seorang bintang, aku belum pernah melihat gadis seberani seperti kamu, kamu tidak tinggal diam setelah terjadi penyerangan itu” puji gadis tersebut “Tentu saja, oh iya kenalkan ini Adi, temanku, dia yang menolong aku, bisakah kita berfoto selfie bersama” akhirnya mereka berfoto selfie bersama 

Raman sedang menangis sambil melihat foto Pihu, Ruhi datang menemuinya “Ruhi, apa kamu belum tidur ?”, “Ayah, apa yang ayah pikirkan ? Aku baru saja melihat rekaman video kita, ayah bisa mengatakan semuanya padaku, berbagi semuanya sambil minum minum” hibur Ruhi “Kita telah kehilangan Pihu, Shagun menjauhkan Pihu dari ayah dan ayah juga membuat yang lainnya menjauh”, “Apakah ayah sedang membicarakan soal ibu Ishi ? Dia tadi langsung pergi setelah acara keluarga, dia bahkan mengabaikan ayah, ibu Ishi tidak suka melihat ayah minum minum, kenapa ayah melakukan hal ini ?” sahut Ruhi “Apa yang harus aku lakukan ? Ayah sangat merindukan Pihu, ayah marah, ayah ini memang ayah yang buruk”, “Tidak, ayah ,,, hari sudah malam, lupakan semua ini, ayooo ikut aku dan tidur” Ruhi kemudian membawa Raman ke kamarnya 

Adi dan Aaliya sedang dalam perjalanan pulang “Aku benar benar tidak percaya, semua orang jadi terinspirasi karena aku, karena aku tidak takut”, “Iyaa, aku juga terinspirasi oleh kamu, terima kasih karena kamu telah mendukungku di depan paman Mani” tiba tiba Aaliya meminta Adi menghentikan mobilnya “Ada apa, Aaliya ?”, “Adi, aku ingin makan paan” mereka berdua lalu mampir ke toko paan, Aaliya meminta pada penjualnya untuk membuat dua porsi paan yang manis, namun Adi menolak memakannya “Ayooo kamu harus memakannya” pinta Aaliya sambi memakannya, 

Aaliya sangat suka dengan paan itu, Aaliya mencoba menyuapkannya ke Adi “Aku tidak mau makan ini, Aaliya” sahut Adi sambil membayarnya kemudian mereka pergi “Aaliya, mobilnya disebelah sana”, “Cuacanya sangat menakjubkan, Adi ,,, bagaimana kalau kita jalan jalan” pinta Aaliya “Tapi ini sudah malam, Aaliya” Aaliya bersikeras meminta jalan jalan, tiba tiba terdengar petir menggelegar, Aaliya langsung memeluk Adi karena ketakutan, Adi juga memegangnya sambil tersenyum, namun tiba tiba Adi menyadarinya dan segera merenggangkan pelukkannya 

Ishita sedang ngobrol dengan Abhishek “Apa ? Raman tidak mungkin melakukan hal ini !”, “Aku tahu itu, tapi Verma yang mengatakannya padaku” sahut Abhishek “Abhishek, aku mohon jangan bilang sama Raman sekarang, dia tidak mungkin mengirimkan gadis manapun, aku rasa ada orang lain yang mengirimkan gadis itu untuk menambah kesenjangan antara Raman dan Mani, seseorang pasti tahu tentang pertengkaran mereka, aku akan pergi dulu dan bicara dengan Mani”, “Ishita, saat ini Mani sedang marah” sahut Abhishek “Tidak masalah, dia itu sahabatku, aku harus bertemu dengannya”, “Baiklah, aku akan menemanimu kesana” saat itu Abhishek mendapat telfon “Baiklah, aku akan kesana”, “Kenapa ? Kamu tidak bisa menemaniku ?” tanya Ishita “Tidak bisa, Ishita ,,, maafkan aku” saat itu Adi melihat mereka dan bertanya “Ada apa, ibu Ishi ? Apa ada masalah ?” tanya Adi heran 

Shagun sedang ngobrol dengan Ashok di telfon dan memuji rencananya itu “Bagaimana dengan gadis itu ?”, “Dia itu memang aktris yang berbakat, sungguh sangat fantastis, Mani jadi sangat cemas” sahut Shagun senang “Apa Mani ingin meminta maaf pada Raman sekarang ?”, “Tidak mungkin, dia itu sangat marah, apalagi Aaliya juga sedang pergi makan malam dengan Adi” saat itu bel pintu rumah Mani berbunyi “Aku rasa Aaliya sudah pulang, aku tidak ingin dia melihat sandiwara kita ini, sampai jumpa” Shagun segera menutup telfonnya 

Dirumah keluarga Bhalla, Ruhi meminta Raman untuk tidur “Apa ibu Ishimu belum pulang ?”, “Jangan cemas, ayah ,,, ayah bisa bicara dengannya besok pagi, semuanya akan baik baik saja” hibur Ruhi “Kamu belum tahu dia, dia itu sangat keras kepala”, “Bagaimana kalau ayah membelikan sebuah hadiah untuk ibu Ishi dan mengejutkannya” Ruhi lalu menunjukkan sebuah aplikasi online shopping dan meminta Raman untuk membelinya untuk Ishita, nenek dan Pihu, Raman kembali menangis melihat foto Pihu, Raman sangat sedih dan berkata “Selamat malam, Ruhi” Raman kemudian berbalik dan mulai tidur 

Ishita datang kerumah Mani “Ishita, apa yang kamu lakukan disini ? Kamu datang kesini untuk meminta maaf atas nama suamimu kan ?”, “Kenapa aku harus melakukan hal itu ? Aku tahu kalau Raman tidak melakukan apapun, dimana Mani !” Mani muncul disana dan berkata “Tidak perlu bilang apa apa, Ishu ,,, suamimu itu memang orang yang murahan” Ishita menyela ucapan Mani “Kamu tahu kan, Mani ,,, kalau suamiku tidak bisa melakukan hal ini !”, “Dia telah menghujamku dari belakang, dia menyuruhmu kesini untuk memberikan penjelasan kan ? Dia itu memang pengecut, pecundang !” kali ini Adi yang menyela “Sudah cukup ! Aku tidak mau mendengar hal apapun yang melawan ayahku”, “Memangnya siapa kamu ? Kamu ini sama saja seperti ayahmu itu” ejek Mani “Itu tidak benar !”, “Aku tahu yang sebenarnya” Mani dan Adi lalu berdebat, 

Ishita langsung mengajak Adi pergi, ketika Aaliya datang, Aaliya segera menghentikan Mani “Adi, kenapa kamu bertengkar dengan paman Mani ? Kita datang kesini untuk menyelesaikan masalah ini”, “Aku tidak mau mendengar hal ini karena aku bukan seorang pengecut” sahut Adi “Apa kamu sudah bodoh dengan berkelahi seperti ini ? Sikapmu seperti ayahmu saja, bahkan ayahmu juga langsung marah tanpa berfikir panjang, apa semuanya bisa selesai dengan marah marah ? Ini hanya salah paham belaka, kita harus menyelesaikan hal ini, kamu harus bisa mengatasi emosi ini, ibu membutuhkan bantuanmu, apa kamu bisa membantuku ?” pinta Ishita “Iyaa, aku janji, ibu”, “Kita tidak boleh memberitahu ayahmu dulu kalau kita datang kesini, aku khawatir dengan kemarahan paman Mani, aku benar benar berharap Aaliya bisa menjelaskan padanya” ujar Ishita cemas SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 931 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top