SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 940 “SOLUSI TERBARU” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 940 “SOLUSI TERBARU” by. Sally Diandra Romi meminta Karan untuk menolak menikahi Aaliya, Romi memberikan pelajaran pada Karan dan memintanya untuk memperhatikan Adi karena hanya Adi yang akan menjadi pengantin prianya Aaliya “Aku rasa dia pasti tidak akan setuju dengan hal ini” saat itu Mihika datang dan menghentikan mereka “Apa kalian ini sudah gila ? Romi, Adi cepat masuk ke dalam mobil !” Mihika akhirnya membawa mereka pulang kerumah, Ishita langsung memarahi mereka “Romi, apakah aku harus mengurusi Raman, Adi dan kamu juga ? Apa kamu sudah gila dengan melakukan hal itu ?”, “Kami hanya mencoba menjelaskan pada Karan dengan cara yang lembut” sahut Romi 

“Tapi tadi aku lihat kamu tidak memperlakukan Karan dengan lembut” sela Mihika, saat itu Ishita mendapat telfon dari Mani “Lihat Mani menelfonku, apa yang harus aku katakan padanya ?” Ishita kemudian menekan tombol speaker agar semua orang bisa mendengarnya “Ishita, kamu sudah lihat kan ? Raman menghina aku atas karakter Aaliya tapi lihat apa yang putramu sendiri lakukan ? Dia itu seperti preman dengan mengancam Karan dan pernikahan ini akan terjadi dalam waktu 2 hari, ini adalah keputusan terakhirku” Adi terkejut dan mereka pun menangis “Maafkan aku, aku tidak tahu bagaimana caranya menyelamatkan Aaliya dari pernikahan ini, aku berjanji padanya kalau aku tidak akan membiarkan sesuatu yang salah terjadi padanya, aku mencintai Aaliya, ibu Ishi ,,, bahkan dia juga sangat mencintai aku” Ishita menangis sedih sambil berfikir 

“Semuanya tidak akan hilang begitu saja, kita mempunyai solusinya, kenapa aku tidak berfikir tentang hal ini sebelumnya ? Aku akan bicara dengannya, dia akan membuat semuanya menjadi baik, aku akan bicara dengannya besok pagi” semua orang penasaran “Siapa dia ?”, “Neneknya Aaliya ? Dia itu wanita yang kuat, dia sangat menyayangi Aaliya dan adiknya, Mani tidak ingin menyekolahkan adiknya Aaliya ke luar negeri, tapi begitu nenek bicara dengan Mani, akhirnya Mani mengirimkannya ke luar negeri, jika aku menjelaskan padanya tentang sesuatu yang salah yang akan terjadi pada Aaliya, aku sangat yakin dia akan bicara dengan Mani dan Mani pasti tidak akan menolaknya” Adi dan semua orang merasa senang, Adi lalu memeluk Ishita “Cepatlah telfon dia, ibu Ishi ,,, dan hentikan pernikahan ini”, “Tapi aku tidak mempunyai nomer telfonnya, namanya Shobana Venkatesh” Mihika menyela ucapan Ishita 

“Aku akan mencoba mencari nomer telfonnya” mereka semua langsung sibuk mencari nomer telfonnya, tiba tiba Adi hendak pergi “Adi, kamu mau pergi kemana ?”, “Aku telah melakukan kesalahan dengan tidak melarikan Aaliya, sekarang ponselnya tidak bisa dihubungi, kalau paman Mani menikahkan dia, dia pasti tidak akan memaafkan aku, aku akan pergi kesana” Ishita langsung mencegahnya “Jangan ! Itu cara yang keliru ! Kita harus mencoba menemukan neneknya Aaliya, ibu akan pergi ke rumah nenek Iyer dan bertanya padanya, mungkin ada petunjuk yang bisa kita dapatkan, jangan pergi ke sana, Adi” pinta Ishita, Romi juga berusaha menghibur Adi 

Dirumah Amma, Amma sedang menonton promo serial televisi Chandra Nandini, Amma menyukainya, Appa mematikan televisinya dan berkata pada Amma untuk melihat Ishita yang saat itu datang kerumah mereka “Maaf, aku tidak tahu, ada apa ?”, “Ibu, hati Adi sedang hancur saat ini, aku butuh bantuan ibu, apa ibu bisa mencari tahu tentang nomer telfon Shobana Venkatesh ? dia itu neneknya Aaliya, kalau dia tidak datang, Mani akan menikahkan Aaliya dua hari lagi, kita hanya punya waktu yang sedikit” Appa menyela ucapan Ishita “Ayah akan mencari tahu, jangan cemas” sahut Appa 

Aaliya sangat marah dan menempelkan foto foto Adi diseluruh dinding kamarnya, Shagun datang dan bertanya “Ada apa ini, Aaliya ?”, “Aku ingin menunjukkan pada ayah kalau aku sangat mencintai Adi ! Ibu Shagun harus bicara pada ayah” pinta Aaliya “Aaliya, kamu tahu kan kalau aku tidak bisa menentang ayahmu, maafkan aku, Aaliya ,,, aku benar benar tidak berdaya”, “Ya sudah pergi saja sana !” Shagun pun keluar dan dilihatnya Mani “Shagun, apa kamu pikir aku ini salah ?”, “Tidak, aku hanya tidak ingin Aaliya merasa kalau kita berdua menentangnya, aku bisa mengawasinya, yang kamu lakukan ini benar, Aaliya harus segera menikah” sahut Shagun “Baiklah” Mani kemudian berlalu dari sana 

Ishita sedang bergumam pada dirinya sendiri “Amma sedang mencari tahu nomer telfon neneknya Aaliya” saat itu Raman datang, nyonya Bhalla meminta Neelu untuk membuatkan makanan yang enak “Adi, kenapa kamu tidak bersiap siap ? Kamu dan ibumu sama saja tidak bertanggung jawab” ujar Raman kesal, Romi datang kesana dan bertanya ke Raman “Kita berangkat ke kantor sekarang, kak ?”, “Paling tidak ada seseorang yang peduli dengan bisnisku” sahut Raman, saat itu Amma juga datang kesana dan berkata “Ishita, ibu belum bisa menemukan nomer telfon neneknya Aaliya” kemudian Amma dan nyonya Bhalla pergi ke sekolah 

Shagun juga berada di sekolah dan menyuruh Pihu untuk masuk ke kelas, saat itu Shagun sedang menunggu Ananya, ketika bertemu dengan Ananya, Shagun segera memberikan ponsel baru pada Ananya, Ananya langsung menolaknya “Ibu memarahi aku karena menggunakan ponsel”, “Tapi ibumu yang berkata padaku untuk memberikan hadiah ini padamu, ini rahasia dan kamu harus menyimpan rahasia ini” bujuk Shagun “Apa benar ibu bilang pada bibi ? Terima kasih, bibi” Ananya kemudian memeluk Shagun, Shagun lalu menyuruhnya masuk ke kelas sambil tersenyum senang “Simmi telah memarahi putriku, sekarang kita akan lihat bagaimana Simmi membuat putrinya sendiri disiplin” gumam Shagun sinis 

Amma sedang menelfon Ishita dan berkata “Ishu, ibu sudah dapat nomernya, kamu bisa bicara dengannya” Ishita merasa senang dan memberitahu Adi kalau Amma sudah mengirimkan nomer telfon neneknya Aaliya, Ishita segera menelfon Shobana, Adi dan Mihika menunggunya dengan perasaan was was, ternyata Shobana tidak mengangkat telfonnya, Ishita mencoba menelfonnya lagi, Adi pun semakin cemas “Kita tidak bisa menunggu seperti ini, apakah kita tidak bisa pergi saja ke Chennai dan membawanya kesini, ibu ?”, “Jangan !” Mihika menyela ucapan Adi “Adi benar, Mihika ,,, kita tidak bisa duduk menunggu seperti ini, kita akan pergi kesana dan membawanya kesini” ujar Ishita 

Mani meminta Aaliya untuk mengenakan kain saree untuk pertunangan Karan dan Aaliya, Aaliya langsung mendebatnya karena telah menyakiti perasaannya “Seharusnya aku melarikan diri saja sama Adi”, “Baiklah, larilah sana ! Tapi kamu tidak akan bahagia ! Raman tidak menyukai kamu, sedangkan Adi tidak akan menentang ayahnya, dia itu takut sama Raman, kalau kamu kira kalian akan bahagia, maka pergilah kesana !” Aaliya segera mengambil tasnya “Tapi dengarkan satu hal ! Begitu kamu melangkah keluar dari rumah ini, maka ayah akan bunuh diri” Aaliya kaget dan menangis sedih 

Romi sedang memperhatikan Raman dari kejauhan sambil menelfon Ishita “Lalu kapan penerbanganmu ?”, “Pesawatnya agak terlambat, aku hanya bisa menunggu, Romi” saat itu Raman langsung mengambil telfon yang dipegang Romi dan mendengar ucapan Ishita “Aku benar benar berharap kami bisa sampai di Chennai tepat pada waktunya, kalau tidak kita tidak bisa meyakinkan Mani” Raman langsung mematikan ponsel itu, Ishita mengira Romi telah memutuskan sambungan telfonnya karena Raman datang kesana, sementaara Raman meminta pada Romi untuk fokus pada pekerjaannya “Biarkan orang lain fokus pada pekerjaan mereka, untung saja Aaliya menikah dengan orang lain” ujar Raman kesal 

Ananya sedang memeluk Simmi dan berterima kasih padanya “Begitu banyak terima kasih untuk satu set pena ini ?”, “Tidak ,,, tapi untuk ,,, ibu benar benar sangat baik” Ananya mengalihkan pembicaraannya “Apa kamu baik baik saja ? Katakan pada ibu ada gosip apa hari ini ?”, “Tidak ada gosip apa apa, aku hanya belajar” sahut Ananya “Ya sudah sekarang kamu belajar sana !” Simmi lalu pergi, Ananya lalu berkata pada dirinya sendri “Aku akan mengirimkan nomerku ke semua orang” saat itu Simmi datang lagi ke Ananya, 

Sementara itu Ishita mendapat telfon dari Ruhi “Ibu Ishi, waktu kita tinggal sedikit, dimana kalian ?” Adi meminta Ishita untuk menyalakan speaker ponselnya “Tadi Pihu baru saja mengirimkan fotonya, aku rasa itu acara pertunangannya Aaliya” Raman pulang kerumah dan mendengar ucapan Ishita yang berharap agar Raman bisa membantu mereka dalam membawa neneknya Aaliya, mereka semua melihat kearah Raman, Raman lalu pergi dari sana, Ishita kemudian berkata lagi “Kami akan menghentikan pertunangan ini !” ujar Ishita, 

Amma menemui Raman dan berkata “Ishu mendukung Adi, Raman ,,, dan kamu juga seharusnya tidak berbuat seperti ini, aku tidak sedang memainkan sebuah permainan, kamu telah membantu Mani dengan mencegah pernikahan Adi dan Aaliya, lalu Mani menikahkan Aaliya dengan orang lain, sedangkan Ishu dan Adi pergi mencari neneknya Aaliya karena hanya dia yang bisa menghentikan pernikahan ini, kemudian hidung Mani pasti akan dipotong olehnya, pikirkan hal ini, Raman” Amma kemudian berlalu dari sana, Raman pun mulai berfikir SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 941  by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top