SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 912 “PEMBUKTIAN CINTA” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 912 “PEMBUKTIAN CINTA” by. Sally Diandra Ishita sedang membuat sop jagung manis untuk Ruhi, saat itu Ishita mendapat telfon “Baiklah, aku akan datang” tak lama kemudian Raman memberitahu Ishita kalau Mihir baru saja menelfonnya “Aku bahkan juga mendapat telfon darinya, bagaimana keadaan Ruhi ?”, “Ruhi baik baik saja, kali ini kamu yang menghentikan aku, Niddhi harus membayar semua ini” ujar Raman kesal, kemudian mereka berlalu dari sana, Raman dan semua orang sedang membahas soal persatuan buruh itu dalam sebuah meeting 

“Para pekerja tidak mau mendengarkan pendapat kita”, “Aku rasa kita seharusnya melaporkannya pada polisi” Adi menyela ucapan Raman “Tapi apa yang akan kita katakan, para pekerja itu tidak melakukan kesalahan apapun, persatuan buruh itu hanya melindungi para pekerja saja”, “Paman Mihir benar, melaporkannya ke polisi itu bukan solusi yang tepat” Aaliya menimpali ucapan Mihir, Adi jadi marah dan berkata 

“Simpanlah pendapatmu untuk dirimu sendiri, Aaliya ,,, aku sudah bilang ke paman Mani kalau kamu tidak akan terlibat dalam proyek ini, jadi lebih baik kamu pergi saja dari sini !” bentak Adi “Adi, apa begini caranya kamu bicara dengan Aaliya ? Dia hanya memberikan pendapatnya saja” Mani merasa heran dengan sikap Adi “Dia tidak diperlukan disini”, “Adi, hentikan !” sela Ishita “Aaliya harus pergi dari sini, ibu Ishi ! Dialah yang bertanggung jawab atas semua ini !”, “Ada masalah apa denganmu, Adi ? kamu bilang Aaliyalah yang bertanggung jawab atas semua ini ? Semua ini terjadi karena kamu, kalau kamu tidak memukul pekerja itu ,,,” Raman langsung menyela ucapan Mani 

“Atas nama Adi, aku minta maaf, Mani ,,, saat ini Adi sedang setres”, “Tidak, Raman ,,, itu bukan alasannya, Adi harus minta maaf” Raman lalu meminta Adi untuk minta maaf ke Aaliya, Adi menolaknya dan segera berlalu dari sana “Aku rasa kita juga harus pergi, Aaliya” Ishita langsung minta maaf ke Mani atas nama Adi “Ishu, tidak usah menutupi kesalahan Adi” Mani bergegas pergi dari sana bareng Aaliya, Mihir lalu buka suara “Semuanya jadi bertambah buruk sekarang”, “Masalahnya jadi masalah pribadi sekarang, semua ini tidak akan segera membaik” sela Raman “Aku rasa kita seharusnya pulang kerumah saja dan tidur, baru kemudian kita memikirkannya kembali dengan kondisi yang lebih fresh” ajak Ishita 

Dirumah Mani, Shagun bertanya pada Mani “Mani, apakah aku harus marah padamu atau bangga padamu ? Kamu mencoba untuk menolong Raman dan pekerjaanmu sendiri yang jadi berantakan, kali ini giliranku untuk melakukan sesuatu padamu, maaf aku hanya mempunyai ini saja” Shagun lalu memberikan sebuah cek pada Mani sambil berkata “Aku ini istrimu, apapun yang jadi milikku adalah milikmu, bayarlah para pekerjamu dengan dua kali gaji dan mulailah bekerja, kita tidak bisa menutup pabrik kita”, “Aku tidak bisa menerima ini, Shagun ,,, maaf” sahut Mani 

“Lalu bagaimana pabrikmu bisa berjalan ? Begitu pekerjaan dimulai, kita bisa menyakinkan para pekerja untuk pergi dan bekerja dengan Raman, kita bisa membantu Raman dan Ishita dengan cara ini, simpanlah ini, aku ini istrimu, percayalah padaku” akhirnya Mani mengambil cek itu dan berterima kasih pada Shagun “Aku akan mengundang para pekerja dan bernegosiasi dengan mereka” sahut Mani 

Ishita dan Raman bertanya tanya dimana Adi saat ini, Raman lalu menelfon teman teman Adi tapi ternyata Adi tidak bersama teman temannya “Adi tidak bersama teman temannya, dia sudah dewasa sekarang, dia pasti akan pulang, Ishita” saat itu Adi pulang kerumah dengan keadaan mabuk sambil “Lepaskan aku ! Aku ini bukan anak kecil lagi ! aku tidak akan membiarkan Aaliya hidup dengan tenang, kenapa dia menolakku ? Apa yang paman Mihir punyai yang aku tidak punya ?”, “Cinta tidak datang begitu saja dengan berfikir yang benar, apa kamu memikirkan dulu sebelum menyukainya ? Kamu tidak bisa memaksa seseorang untuk mencintai kamu, Adi” hibur Ishita “Dia harus mau denganku ! Aku tidak mau mendengar kata tidak ! Aku juga tidak mau mendengar ceramahmu, ibu Ishi !” Adi segera pergi meninggalkan Ishita “Jangan khawatir, Ishita ,,, saat ini Adi sedang terluka, aku akan bicara dengannya” ujar Raman 

Mihir sedang menemui Aaliya “Aku tahu kalau Adi bicara kasar padamu, cobalah untuk mengerti, dia sedang sangat terluka, kamu tahu kan penyebabnya ? Aku rasa seharusnya kamu menjauh dulu dari Adi, berikan padanya ruang dan waktu” Aaliya hanya terdiam “Jika itu memungkinkan, jangan bicara tentang aku didepannya, aku tidak ingin dia lebih terluka”, “Bagaimana dengan penderitaanku sendiri ? Kamu juga bersikap kasar padaku, aku bisa mentoleransi semua ini karena aku ,,,” Mihir langsung menyela ucapan Aaliya 

“Aku tidak tepat untuk kamu, ada perbedaan yang sangat jauh dan perbedaan generasi diantara kita berdua, semua ini hanya kekagumanmu belaka dan akan segera berlalu dengan waktu” Aaliya menggeleng “Tidak, aku tahu kalau ini adalah cinta”, “Cobalah untuk mengerti, Aaliya ,,, ini tidak mungkin” Aaliya langsung memegang tangan Mihir “Aku bisa mengatakan betapa besarnya cintaku padamu”, “Apa kamu benar benar mencintai aku ? Ayooo ikut denganku” ajak Mihir 

Mani berterima kasih pada Shagun dan berkata “Para pekerja akhirnya setuju untuk bekerja, aku merasa lebih enteng sekarang, tadinya aku begitu tegang dan sekarang aku merasa sedikit lapar”, “Lebih baik kamu mandi mandi dulu, aku akan memesan makanan” Shagun lalu pergi dan mulai menelfon ketua persatuan buruh, Shagun berterima kasih padanya “Kamu tidak melanggar janjiku”, “Bagaimana bisa aku menolak keuntungan sebesar itu ?” sahut ketua persatuan buruh “Kamu akan mendapatkan 50 lakhs direkeningmu, pastikan saja kalau Bhalla tidak bisa menjalankan pabriknya, dan rencana Niddhi bekerja dengan baik” ujar Shagun senang SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 912 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top