SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 914 “ADI VS MANI” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 914 “ADI VS MANI” by. Sally Diandra Mani dan Shagun segera ke rumah sakit untuk melihat kondisi Aaliya, mereka terkejut, Mani pun menangis “Rasanya sakit sekali, ayah” ujar Aaliya, inspektur polisi bertanya pada dokter “Dokter, kapan kami bisa mengambil pernyataan Aaliya ? Karena kami mencurigai Adi sebagai pelakunya, sampai sekarang dia belum tertangkap, jadi kami harus bicara dengan Aaliya”, “Anda tidak bisa mengambil pernyataannya sekarang, pak polisi ,,, pasien masih dalam keadaan tidak baik, anda bisa datang nanti lagi” inspektur polisi itu lalu pergi dari sana, Mani memberitahu Aaliya kalau dia adalah gadis yang kuat 

Polisi kemudian datang kerumah keluarga Bhalla, Mihika merasa heran “Apa ? Aaliya terkena serangan kimia ? Dan kalian datang kesini menyalahkan Adi ? Tidak ! Dia tidak mungkin melakukan hal ini” ujar Mihika lantang, nyonya Bhalla menangis sambil berkata “Adi tidak mungkin melakukan hal ini”, “Kami tidak bisa menemukannya dirumah, kami mohon kerja samanya, beritahu kami begitu Adi pulang kerumah, kalau dia melarikan diri, maka kami akan mencurigainya” ujar polisi “Kami pasti akan memberitahu anda” sahut Raman, nyonya Bhalla masih menangis sambil berkata “Adi itu tidak bersalah, dia tidak pernah melakukan hal seperti ini dan Aaliya sendiri sudah seperti putri kita” dalam hati Mihika juga merasa heran “Bagaimana bisa Aaliya berbuat seperti itu ?” bathin Mihika 

Ishita sedang duduk disebelah Aaliya dan berkata “Kamu itu gadis yang kuat, putriku, kamu pasti akan cepat sembuh” sementara itu Mani sedang dalam kesedihan yang mendalam, dokter kemudian meminta Ishita untuk keluar dulu namun Aaliya meminta Ishita untuk tidak pergi dari sisinya “Ibu akan berada diluar, kamu harus kuat, jika terjadi sesuatu, mereka akan memanggilku, aku disini” 

Ishita lalu keluar bersama Mani, Mani menangis sedih, Ishita mencoba menghiburnya “Mani, Aaliya akan sembuh, jangan berhenti berharap, aku yakin dia akan baik baik saja, putri kita itu sangat kuat, kamu ingat kan waktu dulu ketika dia masih kecil, waktu dia terluka, dia biasanya berkelahi seperti anak laki laki, dia itu selalu kuat, dia tidak pernah sedikitpun menyerah, tapi aku mengkhawatirkan mereka berdua, Aaliya dan Adi, aku sendiri tidak tahu dimana Adi saat ini ?” ujar Ishita sambil mengusap airmatanya dan bertanya pada Mani 

“Mani, apa kamu mendengarkanku ? Aku tidak akan membiarkan sesuatu terjadi pada Aaliya, dia itu sangat kuat, jadi aku mohon kamu juga harus kuat, kita harus bisa menemukan solusinya bersama sama, bagaimana bisa hal ini terjadi pada Aaliya ? Kita harus mencari tahu” hibur Ishita 

Polisi akhirnya menemukan Adi ada didalam mobil, polisi lalu membuka pintu mobil dan mengeluarkan Adi keluar dari mobilnya, inspektur polisi lalu meminta anak buahnya untuk mengecek mobil Adi dengan baik, mungkin ada bukti yang bisa didapatkan, akhirnya mereka menemukan sebuah botol berisi larutan kimia, inspektur polisi kaget 

Ashok sedang ngobrol dengan Shagun via telfon “Apa kamu ini sudah gila, Shagun ?”, “Itu artinya kamu tidak melakukan hal ini ? Aku kira ini adalah perbuatan kamu ! Karena kamu adalah musuhnya Bhalla, itu artinya Niddhi yang melakukan hal ini, dia memang gila dan bodoh ! Dia sudah aku keluarkan dari penjara” sahut Shagun “Aku bersamanya dirumahnya, dia tidak mungkin melakukan hal ini, aku yakin Niddhi tidak melakukan hal ini !” Shagun langsung mematikan telfonnya dan bergumam pada dirinya sendiri “Itu artinya Adi benar benar melakukan hal ini, Mani pasti tidak akan melepaskan Adi begitu saja, apa yang harus aku lakukan ?” gumam Shagun cemas 

Shagun lalu bertanya pada Ishita “Ishita, drama apa lagi ini ? Seharusnya kamu bisa menghentikan hal ini dan menjelaskannya pada Adi !”, “Apakah ini waktunya untuk bertengkar ? Kita harus mengurusi Aaliya !” sahut Ishita “Polisi pasti akan mencurigai Adi, apa kamu sudah membaca smsnya ?”, “Lalu memangnya kenapa ? Kita bisa saja berkata buruk tapi bukan melakukan hal yang buruk, Adi adalah putramu, kamu kenal dia dengan baik, dia tidak mungkin melakukan hal ini” sahut Ishita, dalam hati Shagun berkata “Aku akan menyalahkan Adi untuk membuat Mani mendukung posisiku” bathin Shagun licik “Adi bisa berbuat apa saja kalau dia sedang marah, aku curiga padanya, mungkin memang Adilah yang melakukan ini semua, aku pernah melihat kemarahan Adi” 

Saat itu polisi datang kerumah sakit dan memberitahu Mani kalau mereka mau mengambil pernyataan dari Aaliya “Aku akan mengambil pernyataan dari Aaliya, dengan begitu kita akan mendapat titik terang dalam kasus ini” akhirnya Mani mengijinkan, polisi kemudian menanyai Aaliya “Aaliya, apa yang terjadi pada malam itu ?”, “Malam itu aku sedang menunggu Adi, ketika aku berbalik ,,,” polisi langsung menyela “Apa itu Adi ?”, “Aku tidak tahu, wajahnya ditutupi” sahut Aaliya “Apa kamu mengetahui sesuatu, misalnya bajunya, atau hal yang lain yang lebih pribadi” tanya polisi lagi 

Saat itu Adi sedang di ikat dan diinterogasi oleh polisi, dirumah sakit Aaliya memberitahu polisi kalau orang itu mengenakan kaos warna oranye dan tingginya mungkin sekitar 5 kaki 10 inchi “Sepertinya dia masih muda, aku tidak tahu lagi yang lain”, “Pak polisi, biarkan pasien istirahat dulu” pinta dokter “Baiklah, aku akan memberitahu kepalaku” ujar polisi itu lagi, sedangkan Mani menangis melihat kondisi Aaliya, 

Polisi lalu memberitahu Mani kalau mereka sudah menangkap Adi “Kami menemukan sebuah botol berisi larutan kimia didalam mobilnya, aku rasa dialah yang berada dibelakang kasus ini, dia itu tersangka utama karena apa yang digambarkan oleh Aaliya itu cocok dengan Adi, datanglah ke kantor polisi bersama kami, tuan Raghrav” Ishita dan Shagun tertegun menatap kearah mereka, 

Ishita lalu bertanya pada polisi “Pak polisi, bagaimana bisa kalian menangkap Adi ? Apa kalian sudah gila ?” Ishita lalu terkejut melihat kondisi Adi, Raman juga hanya bisa menatapnya “Putramu ini masih mabuk, tuan Bhalla ,,, dia bilang dia tidak tahu apa yang terjadi tapi kami menemukan sebuah botol berisi cairan larutan kimia didalam mobilnya”, “Putraku tidak mungkin melakukan hal ini !” sela Ishita lantang “Kamu ini orang yang terpelajar kan ? Dan kamu juga tahu kami tidak akan menangkap siapapun tanpa bukti dan rasa curiga, dia itu cocok sekali seperti yang di gambarkan oleh Aaliya, apa kami harus melepaskannya karena kamu adalah ibunya dan merasa kalau dia tidak bersalah ?” 

Saat itu Mani masuk ke kantor polisi dan berkata “Iyaa, lepaskan saja dia ! Dia tidak bersalah, aku adalah ayahnya Aaliya dan aku tidak ingin melaporkan Adi”, “Tuan Raghrav, apakah anda sedang berada dalam tekanan ?” tanya polisi heran “Tidak ! Aku ini ayah korban, dan aku mengatakan hal ini kalau Adi tidak bersalah, temukan pelaku yang sebenarnya !” Raman dan Ishita sangat lega, Ishita lalu memberitahu Adi kalau Mani merasa Adi tidak bersalah “Dia percaya padamu, aku juga tahu kalau kamu tidak mungkin melakukan hal ini, Adi” 

Tak lama kemudian Ishita membawa Adi keluar dari kantor polisi Adi bergegas menghampiri Mani dan meminta maaf padanya, Mani nampak sangat marah dan menodongkan pistol ke arah Adi, Raman dan Ishita kaget “Mani, apa yang kamu lakukan ? Dia putraku, kamu tahu kan kalau dia ini bukan pelakunya, kamu bilang sendiri didalam tadi” sela Ishita cemas “Sudah tutup mulutmu, Ishu ! Ini adalah caraku untuk mendapatkan keadilan ! Aku akan membunuh Adi ! Dengan begitu Adi tidak perlu memberikan penjelasan apapun pada semua orang !” Raman, Adi dan Ishita semakin tidak mengerti 


“Kamu tahu kan kalau Adi tidak bersalah”, “Jadi kamu juga merasa seperti itu ? Dia itu tidak bersalah buatku ? Aku tidak bisa melakukan apapun untuk melindungi Aaliya, aku yang telah membesarkannya sejak dia berusia 2 tahun, jadi aku akan menghukum Adi !” Raman langsung maju dan membela Adi “Adi tidak mungkin melakukan hal ini, Mani ! Kamu tidak bisa berbuat seperti ini !” sahut Raman 

“Aku hanya ingin menghukum Adi karena kamu pasti akan menyelamatkannya di pengadilan nanti, aku tidak bisa menunggu bertahun tahun untuk mendapatkan keadilan, Adi adalah pelakunya ! Dia akan mendapatkan hukumannya hari ini !” Ishita langsung menangis sambil berteriak “Jangaaan !!!” saat itu polisi datang dan menodongkan senjatanya ke arah Mani untuk menghentikan perbuatannya SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 915 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top