SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 897 “KEMENANGAN ISHITA & RAMAN” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 897 “KEMENANGAN ISHITA & RAMAN” by. Sally Diandra Pagi itu Ishita terbangun dari tidurnya dan mulai panik begitu melihat kearah jam “Kenapa alarm ini tidak berdering ? Aku harus mempelajari semua presentasi ini, bagaimana aku bisa menyiapkannya ? Baju apa yang harus aku pakai ?” Ishita semakin cemas dan panik, sementara itu Raman yang baru keluar dari kamar mandi hanya memperhatikannya saja dan menyuruh Ishita untuk tenang “Kamu tahu kan kalau presentasiku ini berantakan, maka kita akan membayar denda yang cukup besar”, “Apa kamu melihat ada sebuah ketegangan dalam diriku ? Tidak kan ? Ini karena aku percaya padamu, kamu juga percaya padaku, kamu pasti bisa mengatasi semuanya dengan baik, kamu adalah yang terbaik” Ishita sedikit lega 

“Terima kasih, Raman ,,, lalu bagaimana dengan pidatomu sendiri ?”, “Ruhi akan membantu aku, aku rasa itu akan lebih baik” Ishita tersenyum “Kamu bilang seperti itu untuk Pihu, kamu sangat menyayangi Pihu, kamu harus mengatakan hal ini pada mereka, bicaralah dari hati, maka hal itu bisa mencapai hatinya, lakukanlah semuanya secara tulus, katakan pada mereka kalau kamu ingin berkompetisi dengan Pihu, aku yakin mereka pasti akan mengerti, apa ada orang yang bisa mengalahkanmu ketika Pihu bersamamu ?” hibur Ishita “Kemenangan itu sudah pasti, berikan aku hadiahnya” Ishita tersenyum kemudian berlalu dari sana 

Raman sedang duduk dengan perasaan gelisah “Ayah, tidak usah tegang begitu, semuanya akan baik baik saja”, “Kalau mereka tidak mengijinkan ayah, kamu yang lomba bareng Pihu ya” Ruhi mencoba menghibur ayahnya, tak lama kemudian bu guru mengajak Raman ikut dengannya untuk meyakinkan anggota PTA, Raman dan Ruhi lalu ikut dengan bu guru itu, sementara itu Singhal bertanya pada Ishita untuk membiarkan yang lainnya memberikan presentasi terlebih dulu kalau dia belum siap “Aku rasa kamu sedang sangat gugup, aku harap kamu juga bersiap siap” sahut Ishita penuh percaya diri, 

Disekolah anggota PTA memberitahu Raman tentang penyelenggaran lomba ini untuk melihat keterlibatan seorang ibu “Hal itu akan membuat anak anak menyadari bagaimana caranya seorang ibu memasak dirumah, apa anda memasak makanan dirumah ? Tidak bukan ? Jadi bagaimana bisa kamu ikut lomba ?” sindir salah satu anggota PTA, Ruhi yang melihat ayahnya hanya diam saja, langsung buka suara “Ayah, jangan hanya diam saja, baca saja apa yang telah ayah tulis dikertas itu” pinta Ruhi, Raman teringat saran dari Ishita 

Ishita sedang memberikan presentasinya tentang minuman energi “Aku ini adalah seorang ibu, seorang perempuan membutuhkan minuman berenergi yang lebih banyak karena seorang perempuan adalah penata rumah, dia juga mengurusi anak anak dan keluarga, dia harus membuktikan dirinya dari waktu ke waktu, dia juga harus bertarung dengan dunia, aku rasa tidak hanya anak anak atau olahragawan saja yang membutuhkan minuman ini, seorang perempuan yang mempunyai banyak pekerjaan juga membutuhkan ini, kami menyasar segmen target para perempuan, kami harus mempublikasikan hal ini, kami harus bisa menghasilkan keuntungan tambahan sebesar 50%” semua orang hanya terdiam 

“Kami membuat sebuah strategi yang unik, kami akan mempromosikannya dengan minuman energi untuk anak anak, kami akan membuatnya untuk ibu dan anak, lalu kami juga akan membuat sebuah iklan yang sangat special, kami akan mempromosikannya di sekolah dan kampus, aku yakin produk kami akan terkenal, aku yakin tuan Singhal akan mendapatkan keuntungan lebih dari 50%” papar Ishita sambil teringat akan ucapan Raman, Ishita pun tersenyum 

Disekolah, Raman mencoba meyakinkan para anggota PTA “Aku sangat menghormati seorang ibu, seorang ibu adalah tulang punggung keluarga, aku adalah seorang ayah tapi aku juga ingin menjadi seorang ibu untuk putriku, aku memang tidak bisa memasak seperti kalian semua tapi aku harus memenangkan hatinya, aku berusaha untuk lebih dekat dengan putriku dengan mengerjakan tugas tugas seorang ibu, aku telah melakukan sebuah kesalahan tapi aku mencoba mempelajarinya” Ruhi hanya terdiam mendengarkan ucapan Raman didepan anggota PTA 

“Aku membuat Pihu makan sayuran kemarin, kompetisi ini bertujuan membuat hubungan ibu dan anak jadi semakin kuat, tapi apa seorang ayah tidak mempunyai hak untuk melakukan tugas ini ? Aku meminta pada kalian semua untuk memberikan kesempatan ini padaku, aku mohon ,,, hal itu akan menjadi sebuah bantuan yang sangat besar, Pihu menang tahun lalu dan dia berharap bisa menang tahun ini juga” papar Raman 

Semua orang bertepuk tangan untuk Ishita dalam acara presentasi tersebut, sementara anggota PTA juga bertepuk tangan untuk Raman, Adi dan Aaliya memeluk Ishita dengan perasaan bangga, salah seorang anggota PTA mengijinkan Raman untuk ikut dalam kompetisi ini, Raman sangat berterima kasih pada mereka 

Dirumah keluarga Bhalla, nyonya Bhalla melakukan aarti untuk Raman “Aku tahu kalau kamu pasti bisa meyakinkan ibu ibu itu” nyonya Bhalla lalu memberitahu Pihu kalau Raman akan ikut lomba memasak bersamanya, Pihu tersenyum senang “Ayoo ikut aku, kita akan menyiapkan makanannya, kita akan menonton sebuah video yang memuat cara membuat makanan yang enak” sela Mihika “Seharusnya ada dua perayaan kali ini” sahut Ruhi “Ayah sedang ada pekerjaan, kita akan merayakan pestanya nanti, aku tidak bisa menunda rencanaku” ujar Raman kemudian mengajak Ishita bersamanya, Adi memberitahu Ruhi kalau ada yang tidak beres “Ayah sepertinya sedang merencanakan sesuatu” ujar Adi 

Shagun memberitahu Niddhi kalau kalau rencana mereka berantakan “Apa yang Ashok bilang itu benar, Ishita itu memang pejuang, Raman juga mendapatkan kesempatan untuk ikut lomba”, “Tenang saja, Shagun ,,, aku yakin Ishita tidak bisa menyelesaikan proyek ini” hibur Niddhi “Tidak ada yang tidak mungkin untuk Ishita dan Raman, aku mulai marah”, 
“Aku kenal keluarga itu dengan baik, Shagun ,,, aku yakin mereka pasti akan melakukan sesuatu untuk merayakan kemenangan Ishita, kenapa kamu tidak mencoba menghancurkan kebahagiaan mereka ?” sahut Niddhi “Iyaa, itu benar tapi siapa yang akan bilang padaku tentang apa yang terjadi disana ?” tanya Shagun penasaran 

Ishita sedang ngobrol sama Raman “Kenapa kamu menolaknya ? Kenapa kamu keluar”, “Aku mempunyai seorang teman, aku kangen sekali dengannya, aku menceritakan kamu padanya, katakan padaku kapan kita terakhir kali kencan ? Aku merindukan saat saat kebersamaan kita, kita akan pergi keluar hari ini, kamu juga mempunyai seorang teman kan ? Kamu bisa membuat alasan untuk pergi keluar lalu kita akan bertemu di luar, kamu tidak berbohong kan dan menemui seseorang ?” Ishita menggeleng “Tidak”, “Apa kamu merasa seperti seorang mahasiswa yang sedang jatuh cinta” tanya Raman “Kelihatannya sungguh sangat menyenangkan, bagaimana caranya kita melakukan hal ini ?”, “Lakukan saja seperti yang aku katakan tadi” tanya Ishita lagi 

“Aku tidak punya baju, apa yang akan aku pakai ?” , “Sudah, tidak usah membuat masalah” Raman lalu memberikan sebuah hadiah untuk Ishita “Aku tahu kalau kamu pasti akan bisa melakukan presentasi itu dengan baik, makanya aku membeli baju ini untuk mengejutkan kamu” Ishita lalu membuka hadiah dari Raman berupa kain saree berwarna hitam, Ishita sangat menyukainya “Aku harap jangan kacaukan rencanaku, bersikap biasa biasa saja”, “Iyaa aku biasa biasa saja” sahut Ishita sambil tersenyum “Sudah jangan tersenyum”, “Kalau aku bohong, maka akan terlihat di wajahku” sahut Ishita lagi “Pergilah sana, aku akan menyusul nanti, jangan tersenyum” Ishita segera berlalu dari sana “Aku pasti membutuhkan seorang psikiater kalau mau menangani dia” gumam Raman 

Raman lalu bertanya pada ibunya tentang bumbu rempah rempah, nyonya Bhalla  meminta Neelu untuk menyiapkan makan malam “Kami akan membuat Rajma” sahut Ishita tiba tiba Raman pura pura terbatuk batuk “Maksudku Neelu yang akan membuatnya, kebetulan aku ada acara makan malam dengan temanku yang dokter gigi juga” semua orang tersenyum sambil menggoda Ishita “Siapa temanmu itu, Ishita ? Kami kenal semua teman temanmu” Raman memberikan kode ke Ishita tentang temannya yang di Australia, Ishita langsung berkata “Dia tidak tinggal disini, dia dari Australia, dia juga seorang dokter gigi, aku harus menemuinya, soalnya dia selalu tidur lebih awal, jadi aku harus pergi lebih awal juga” seluruh keluarga Bhalla tertawa, Ishita bergegas pergi dari sana, 

Tuan Bhalla menyela “Raman, apa aku bisa ikut denganmu ? Kamu mau ketemu dimana dengan temanmu itu ?”, “Temanku itu keturunan Brahmana, jadi dia tidak minum wine, ayah ,,, mungkin dia akan mengajak aku ke kuil, aku akan bersiap siap” Raman segera pergi, seluruh keluarga Bhalla tertawa geli “Aku yakin kalau mereka berdua itu akan pergi kencan, tapi mereka menyembunyikannya, mereka itu memang sangat lucu” ujar Simmi geli “Kencan mereka pasti akan romantis”, “Kita harus bisa memastikan kalau Pihu tidak tahu kemana mereka pergi” sela Ruhi 

Shagun sedang menelfon Pihu dan bertanya padanya “Pihu, apa kamu merasa senang ? Ayahmu akhirnya bisa ikut dalam lomba memasak itu”, “Iyaa, tahun lalu kita yang menang, kak Ruhi bilang padaku kalau ayah memberikan pidato yang sangat bagus didepan anggota PTA” Pihu nampak bersemangat “Lalu kemana kalian akan merayakannya ?”, “Tidak kemana mana, ayah saat ini mau menemui teman lamanya, aku akan bicara dengannya nanti, aku mau bermain bersama temanku” Pihu lalu mematikan telfonnya, Shagun merasa geram “Raman pergi kemana ?”, “Aku tidak percaya kalau keluarga Bhalla tidak merayakannya, kita harus mencari tahu” sahut Niddhi “Aku mau memikirkan sesuatu dulu” ujar Shagun kesal SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 898 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top