SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 864 “NYARIS TERUNGKAP” by Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 864 “NYARIS TERUNGKAP” by Sally Diandra Ruhi berusaha menjelaskan pada Pihu tentang apa itu ibu pengganti “Aku tidak mengerti, kak” sahut Pihu, Ruhi lalu mengambil sebuah buku dan memberitahu Pihu kalau Pihu adalah anak kandung Ishita bukan anaknya Shagun “Kalau kamu melihat foto ini maka kamu akan mengerti” ketika Ruhi berbalik, dilihatnya Pihu sedang bersama seorang perawat, Shagun lalu menghampiri mereka dan meminta mereka untuk ikut dengannya “Kita tidak bisa tinggal disini lama lama, karena tidak dijinkan, ayooo kita pergi” ajak Shagun 

Adi bertemu dengan Aaliya dan memberikan sebuket bunga pada Aaliya “Terima kasih, untuk apa ini ? Apa ada pesta perayaan ?”, “Tidak ada, oh iya dimana paman Mani ?” Aaliya kemudian memanggil Mani, Adi menyapanya “Paman, aku mau minta ijin, aku mau ngajak Aaliya menonton sebuah pertunjukkan lalu makan malam” Mani dan Aaliya tersenyum “Apa kamu harus minta ijin untuk hal yang beginian ? Sebelumnya kalian berdua juga pernah pergi bersama bukan ? Jangan gugup” Adi mencoba menjelaskan ke Mani kalau ajakannya ini bukan kencan 

“Iyaa, tentu saja, kamu boleh mengajak Aaliya pergi, tanyalah padanya”, “Aaliya, apa kamu mau ikut denganku ?” Aaliya setuju “Aku akan mengantarmu pulang dengan selamat” ujar Adi sambil berfikir tips yang diberikan oleh Mihir ternyata berhasil dengan baik, kemudian mereka berdua pergi dari sana, Mani tersenyum sambil berfikir “Ada apa dengan Adi ? Aku harus bertanya pada Ishu” bathin Mani 

Ishita dan Raman sampai juga dirumah sakit “Apa ? Bagaimana bisa Ruhi melakukan hal ini ?”, “Aku juga tidak mengira kalau Ruhi bisa memberitahu Pihu tentang hal ini” ujar Shagun sambil pura pura cemas “Aku akan coba bicara dengan Ruhi” sahut Ishita “Ruhi, apa kamu baik baik saja ?” sela Raman “Lebih baik, ayah” Ishita lalu meminta Raman untuk mengajak Pihu keluar “Kita bisa pergi bersama sama” sela Ruhi 

“Ibu Ishi berkata benar, ayah akan pergi bersama Pihu saja” Raman lalu pergi bersama Pihu, begitu Pihu pergi, Ruhi langsung bertanya pada Ishita “Ibu Ishi, kenapa ibu menyuruh Pihu pergi ?”, “Apa kamu mengatakan yang sebenarnya pada Pihu kalau ibu Shagun itu bukan ibu kandungnya ? Dia sudah bersamanya selama 7 tahun, Ruhi ,,, apa dia akan bisa mengerti ? Apa kamu tidak berfikir kalau hal ini terlalu cepat ? Kalau kamu bisa percaya pada hal ini, maka Pihu pasti bisa mengerti juga sayang” Shagun mendengar pembicaraan mereka 

“Aku hanya ingin Pihu tahu kalau ibu Ishi itu adalah ibu kandungnya bukan ibu Shagun”, “Perhatianmu ini memang tidak salah, Ruhi ,,, tapi saat ini waktunya belum tepat, kamu bisa saja membuat Pihu kaget dan shock karena ibunya yang saat ini bukanlah ibu kandungnya, mungkin dia tidak akan percaya pada siapapun, kita tidak bisa mengambil resiko ini, kita harus lebih berhati hati padanya, dengan memangilku dengan sebutan Ishi saja itu sudah hal yang sangat besar” Ruhi hanya terdiam 

“Kita harus memberinya waktu, biarkan dia memahami ibu Ishi dulu, kalau kita buat kesalahann, hasil terburuknya adalah dia bisa saja menolak ibu Ishi sebagai ibunya atau dia tidak akan percaya pada ibu Shagun lagi” Shagun menghampiri mereka dan menyela “Aku tahu, Ruhi ,,, kalau kamu ingin membuat Pihu tahu siapa ibu kandungnya, kami berdua juga menginginkan hal ini, kami membutuhkan bantuanmu, ketika kami memberitahu Pihu nanti” Ruhi akhirnya setuju “Baiklah, aku tidak akan mengatakan apa apa pada Pihu, kita akan menjelaskan padanya ketika waktunya tiba nanti” Shagun langsung memeluk Ruhi dan berkata dalam hati “Aku tidak akan membiarkan semua ini terjadi, Ruhi” bathin Shagun 

Nyonya Bhalla bertanya ke Neelu “Neelu, masak apa untuk makan malam kali ini ?” Mihika menyela “Ibu, aku dan Romi akan pergi keluar untuk makan malam diluar hari ini, Romi lalu mengambil amplop itu dan berkata “Hanya Bhalla saja yang tertulis disitu”, “Iyaa, Romi ,,, itu karena kamu itu tidak mempunyai gelar, kamu itu sangat lemah dalam mata pelajaran” mereka lalu bertanya tentang gelar Mihika 

“Aku pikir aku akan melamar pekerjaan, ijasahku yang asli telah hilang, jadi aku harus membuat duplikatnya”, “Baguslah, tapi jangan melamar pekerjaan sebagai CEO ya” seluruh keluarga membela Mihika ketimbang Romi “Mihika itu bisa mendapatkan pekerjaan apa saja” mereka lalu mengolok olok Romi yang tidak mempunyai gelar apapun, Romi pun membalasnya dan meminta Mihika untuk bersiap siap untuk makan malam, mereka semua tertawa 

Aaliya sangat menyukai tempat itu “Aku benar benar terkesan dengan tempat pilihanmu, Adi” dalam hati Adi berkata kalau tips yang diberikan oleh Mihir itu benar benar berhasil “Aku bisa mencobanya pada gadis lain” bathin Adi “Aku senang kamu menyukai restaurannya”, “Ada apa denganmu, Adi ? Kenapa kamu terlihat berbeda” goda Aaliya “Aku memang mengadakan beberapa perubahaan”, “Semuanya sangat lucu dan imut” Adi berterima kasih padanya dan merasa senang 

“Apa kamu suka dengan pertunjukkannya tadi ?”, “Pertunjukkannya sangat hebat, biasanya aku tidak menyukai kisah cinta remaja, aku lebih suka hubungan yang dewasa” sahut Aaliya “Ooh aku juga sama”, “Aku juga benar benar ingin pergi kencan yang seperti itu seperti pasangan yang bermain dipertunjukkan tadi” mereka kemudian ngobrol lagi kesana kemarin, Adi mengira kalau Aaliya mulai terkesan 

Romi dan Mihika juga datang ke restauran yang sama seperti yang di datangi oleh Adi dan Aaliya “Mihika, Adi dan Aaliya juga ada disini, kita gabung saja dengan mereka”, “Jangan, Romi ,,, mereka itu masih anak anak, biarkan saja mereka” sahut Mihika “Mereka itu anak anak dirumah kita, ayoo ikut aku” Romi dan Mihika lalu menyapa Aaliya dan Adi dan bergabung dengan mereka, Adi berfikir kalau Romi telah membuat sebuah eksperimen makan malam keluarga “Ayooo paman Romi, gabung bersama kami, kita akan makan malam bersama sama” ajak Adi 

Raman memberitahu Ishita kalau Ruhi itu pintar “Dia itu mirip denganku” puji Raman bangga “Pihu tidak akan bisa mengerti tentang semua ini, kita harus melakukan kesepakatan dengan cara yang sensitif”, “Kamu benar, ketika aku mau memberitahu Pihu, Ruhi mencegahku, Shagun, Ruhi dan kamu ingin Pihu tahu tentang hal ini” sahut Raman “Raman, aku belum bisa ngobrol dengan Shagun tentang Mani, dia masih terkejut soal kematian Anil”, “Ishita, bicaralah dulu sama Mani, kalau Shagun setuju, sedangkan Mani tidak tertarik, maka itu tidak baik juga” pinta Raman “Aku pikir tidak akan ada masalah, aku kenal dengannya sejak masih kecil, aku akan pergi sekarang, menemui Mani” Ishita pun pergi 

Mani berterima kasih pada Ishita karena mau datang untuk makan malam dengannya “Makanannya sangat enak”, “Coba kamu cicipi dulu” pinta Ishita “Kebetulan Aaliya tidak ada dirumah, dia itu masih muda dan sedang membuat sebuah rencana, kalau aku tidak muda lagi”, “Kenapa kamu juga tidak membuat sebuah rencana ? Kamu seharusnya juga bisa mengadakan sebuah pesta, kamu membutuhkan sebuah bumbu penyedap” ujar Ishita “Ishu, kamu kan tahu kalau aku ini lebih suka tinggal dirumah dan membaca buku, tidur yang nyenyak juga sangat diperlukan” sahut Mani 

“Kamu itu tidak mengerti maksudku, seharusnya ada seseorang dalam hidupmu yang bisa menghabiskan waktu bersama dirimu, seseorang dimana kamu bisa berbagi suka dan duka, kamu sudah meyakinkan aku untuk tinggal bersama Raman, tidak ada orang yang lebih baik dari dia untukku, kamu juga membutuhkan seorang pendamping hidup” Mani hanya terdiam “Kamu tidak bisa sendirian terus sepanjang hidupmu, kamu itu orang yang sangat baik, peduli, sensitif, berilah kesempatan pada seseorang, ini permintaanku”, “Ada apa, Ishu ? Kenapa kamu jadi berkata seperti ini ? Bagaimana bisa aku mendapatkan seorang gadis sekarang ? Aku ini pria setengah baya dan pria yang membosankan” sahut Mani 

“Mungkin ada seseorang yang kesepian seperti kamu, aku kenal seseorang, yang bisa menjadi seorang pendamping yang sempurna untuk hidupmu, dia juga sangat peduli seperti kamu, dia juga mengorbankan hidupnya sama seperti kamu, saat ini aku sedang membicarakan tentang Shagun” Mani kaget “Mani pikirkan dulu sebelum mengambil sikap, kamu juga telah mengorbankan hidupmu untukku, bicaralah dengan Shagun sekali saja, mungkin dia bisa menjadi pendamping hidup yang sempurna, aku tidak akan tenang jika kamu masih saja sendirian dan tidak bahagia, Aaliya pasti akan menikah dan meninggalkanmu, aku tidak ingin kamu hidup sendirian, Mani”, “Ishu, apa kamu sudah membicarakan hal ini dengan Shagun ?” tanya Mani 

Raman dan Shagun sedang ngobrol berdua “Shagun, apa kamu sudah yakin dengan keputusan ini ?”, “Iyaa, Raman ,,, aku tidak mau menikah, kamu kenal Mani kan ? Dia itu mencintai Ishita, mereka telah tinggal bersama selama 7 tahun dan dia mempunyai perasaan ke Ishita, kamu dulu juga sebelumnya benar benar mencintaiku dan aku juga bahagia dengan hal itu, aku tidak ingin berada dalam hubungan seperti itu, aku harus tinggal bersama anak anak” ujar Shagun “Pikirkanlah dulu sekali lagi, Shagun”, “Aku sudah yakin, Raman ,,, maafkan aku” Shagun kemudian keluar dari sana meninggalkan Raman sambil bergumam “Mani adalah kakiku ,,,” saat itu Shagun mendapat telfon dan berkata “Apa ? Baiklah, aku akan menemuinya sekarang” ujar Shagun kesal SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 865  by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top