SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 911 “RUHI MENGHAJAR NIDDHI” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 911 “RUHI MENGHAJAR NIDDHI” by. Sally Diandra Ishita melihat Ruhi pergi bersama Shagun, Ishita jadi bertanya tanya “Kemana Ruhi pergi ?” Ishita berusaha menelfonnya karena Ishita merasa cemas, sementara itu Mani meminta pada para pekerjanya untuk bekerja di pabriknya Raman dan menyelesaikan proyek tersebut sebelum waktu yang ditentukan tiba “Aku janji aku akan memberikan kalian bonus tambahan” saat itu ketua persatuan buruh datang dan meminta mereka berhenti, Mani segera menyela “Mereka ini adalah para pekerjaku ! Kalian tidak bisa menghentikan mereka !”, 

“Kami tidak akan membiarkan mereka bekerja di pabriknya keluarga Bhalla !” bentak ketua persatuan buruh “Keluar kamu dari sini ! Pabrikku tidak memiliki serikat buruh, aku yang akan memutuskan kapan mereka bisa bekerja atau tidak ? Aku tahu kalau kalian semua mendukung perusahaan Bhalla, pemogokkan di dalam pabrik kalian berjalan dengan baik” ujar Mani kesal, Mani lalu menyuruh pekerjanya bekerja “Omong kosong apa ini ? Kemana mereka pergi ?” Mani dan Adi semakin khawatir 

Shagun memberitahu Ruhi kalau Niddhi sekarang tinggal disini “Temui dia, aku akan menyelesaikan pekerjaanku dulu, baru nanti aku akan menemui kamu” Ruhi bergegas masuk kerumah Niddhi, Niddhi terkejut begitu melihat Ruhi yang datang “Ruhaan, bagaimana kamu bisa kesini ?” Ruhi teringat bagaimana dulu Niddhi biasanya memukulnya, Ruhi jadi sedikit tegang “Ayooo masuk, jangan takut, Shagun bilang padaku kalau kamu ingin bertemu denganku, aku jadi terkejut begitu meihat kamu datang sendirian kesini, apa kamu tidak takut ?” Ruhi hanya terdiam membisu “Aku benar benar merindukan kamu, kita telah tinggal bersama selama 7 tahun, lalu kamu pergi ke orangtuamu, pastinya kamu tidak akan merindukan aku sekarang, katakan padaku ada urusan apa sehingga kamu datang kesini ? Apa aku membutuhkan bantuanku ?” tanya Niddhi santai 

“Aku datang kesini untuk meminta padamu”, “Permintaan ,,, ? Menarik juga dari kata katamu itu, katakan padaku” sahut Niddhi “Aku ingin kamu bilang pada tuan Singhal, dia memberikan beberapa persyaratan pada ayah dan pekerjaannya tidak bisa dilakukan di pabriknya paman Romi, aku yakin dia pasti akan setuju denganmu kalau kamu mengatakan padanya untuk tidak melakukan semua itu” Niddhi trsenyum sinis “Kenapa kamu pikir kalau aku akan setuju dan menuruti keinginanmu ?”, “Mungkin ,,, aku pikir ,,,” Niddhi lalu memegang tangan Ruhi “Apa kamu takut ? Aku akan melakukan tugasmu, tapi aku punya satu syarat, kalau kamu setuju, aku pasti akan mengerjakannya, kamu jual aku beli, apa kamu setuju ?” Ruhi mulai cemas 

“Apa syaratnya ?”, “Apa kamu yakin kamu ingin mendengar syaratnya ?” sindir Niddhi “Katakan saja padaku”, “Tunggu sebentar” Niddhi lalu pergi sebentar meninggalkan Ruhi, Niddhi kemudian mengambil cambuk dan memanggil Ruhi dengan sebutan Ruhaan “Ruhaan ,,, kemarilah !” Ruhi lalu menghampiri Niddhi “Kamu pasti telah melupakan aku tapi kamu tidak akan melupakan yang satu ini, aku ingin mengajarkan padamu tentang kedisiplinan, aku tahu seberapa besar kamu telah berulah dan merusak rencana orang lain dan ngomong ngomong aku tahu caranya untuk membuat kamu lebih disiplin, aku tahu itu, kamu sangat menyayangi ibu Ishimu itu kan ? Tapi kamu lupa pada ibu kandungmu sendiri, yang telah melahirkan kamu, hari ini kamu akan mengingat semuanya” Niddhi mulai memukul Ruhi dengan sabuk itu, Ruhi meringis kesakitan, 

Tepat pada saat itu Ishita datang kesana dan langsung memegang Ruhi, Niddhi kaget melihat kehadiran Ishita dirumahnya, Ruhi langsung menangis dan memberitahu Ishita kalau Niddhi telah memukulnya dengan sangat keras “Sampai kapan aku akan menyelamatkan kamu ? Ini sudah keterlaluan sekarang, ibu minta maaf, ibu tidak bisa menyelamatkan kamu, kamu harus membuat kesepakatan dengan perempuan ini ! Kenapa seorang perempuan selalu berfikir bahwa ada seseorang yang akan datang dan menyelamatkan mereka ?” ujar Ishita kesal “Kita mengikatkan gelang rakhi ditangan saudara laki laki kita dengan harapan dia akan melindungi kita, tapi apa yang dilakukan oleh seorang perempuan yang tidak mempunyai saudara laki laki ?" Ishita berusaha membuat Ruhi berani 

"Seorang perempuan itu tidak lemah, mereka itu mempunyai kekuatan, dan Niddhi telah memukulmu karena kamu mengijinkannya bukan ? Apakah aku pernah mengajarimu untuk menghadapi siksaan ? Hadapilah, ini kejahatan terbesar, seharusnya kamu meninggikan suaramu dan tidak menunggu ibumu, kalau kamu berfikir yang dia lakukan benar, maka terimalah pukulan itu kalau tidak tunjukkan padanya, kalau apa yang dia lakukan itu salah, maaf kali ini ibu tidak akan membantu kamu, bantu dirimu sendiri” Ruhi langsung menatap kearah Niddhi begitu mendapat ceramah dari Ishita 

Niddhi terlihat ketakutan “Apa kamu sudah gila ? Apa kamu akan memukulku ?” Ruhi langsung memegang cambuk itu dan teringat pada semua yang telah Niddhi lakukan padanya, kali ini giliran Ruhi yang mencambuk Niddhi, Niddhi terjatuh, Ruhi melemparkan tongkat itu “Tanda dari sabuk itu akan membuat Niddhi menyadari kesalahannya, aku bangga padamu Ruhi, ayoo ikut ibu” mereka kemudian pergi meninggalkan rumah Niddhi 

Saat itu Shagun sampai dirumah Niddhi, dengan maksud menjemput Ruhi, Shagun terpana melihat Ishita “Ishita, kamu ada disini ?”, “Kamu kira aku tidak akan datang untuk melindungi Ruhi ?” Shagun tertegun “Apa ? Ruhi sendiri yang ingin datang kesini, aku akan membawanya kemana saja dia mau”, “Sudah cukup, hentikan Shagun ! Kalau tidak aku akan melakukan hal yang sama seperti yang aku lakuan pada temanmu itu, Ruhi adalah putriku, jika kamu melakukan sesuatu, lain kali aku tidak akan bicara tapi aku akan membunuhmu !” ancam Ishita geram 

Shagun lalu menemui Niddhi dan bertanya “Apa yang terjadi, Niddhi ?” Niddhi berbohong ke Shagun kalau dirinya terpeleset di kamar mandi “Ishita tadi mengatakan omong kosong padaku, katakan padaku, apa yang terjadi ?” saat itu Shagun mendapat telfon dari Mani “Bagaimana hal itu bisa terjadi ?” Shagun lalu memberitahu Niddhi kalau Mani itu benar benar tolol “Dia itu membantu Ishita dan sekarang persatuan buruh berinisiatif untuk mengadakan pemogokkan dipabrik kami juga, dasar bodoh !”, “Kamu ingin mengambil sebuah kesempatan untuk balas dendam pada Ishita ? Ini waktu yang tepat, aku akan menjelaskannya padamu” sahut Niddhi sinis 

Dirumah keluarga Bhalla, Raman sangat marah begitu mengetahui Niddhi memukul Ruhi “Aku tidak akan membiarkannya”, “Aku juga bisa saja memukul Niddhi tapi aku ingin ketakutan Ruhi berakhir dan hal itu terjadi” Raman lalu mencari obat obatan untuk diberikannya pada Ruhi, Raman menangis melihat penderitaan putrinya “Niddhi telah memukulinya selama 7 tahun dan aku tidak bisa menyelamatkannya tapi tidak kali ini”, 

“Ruhi itu kuat, Raman ,,, dia telah membalas perbuatan Niddhi, ayoo ikut aku” ajak Ishita, saat itu Pihu sedang mengolesi salep ke luka Ruhi, Raman dan Ishita melihat mereka sambil tersenyum “Pihu telah mengurusi Ruhi” Raman lalu meminta Ishita untuk ikut dengannya namun Ishita tidak mau dan menyuruh Raman pergi menemui mereka, Raman lalu menemui Ruhi dan bertanya “Apa lukanya sangat sakit sekali ?” Ruhi langsung memeluk Raman, Raman melihat lukanya sambil menangis, Raman lalu mengolesi salep itu, Ruhi tersenyum sambil melirik ke arah Pihu SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 912 by. Sally Diandra 
Bagikan :
Back To Top