SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 863 “PIHU MEMANGGIL IBU ISHI UNTUK KALI PERTAMA” by Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 863 “PIHU MEMANGGIL IBU ISHI UNTUK KALI PERTAMA” by Sally Diandra Pihu memamerkan PRnya ke Ishita “Itu dia solusinya, jadi tidak masalah kan ?” Ishita kemudian menjelaskan pada Pihu “Bibi Ishita, kak Ruhi tadi bercerita tentang kisah Dewa Khrisna yang mempunyai dua orang ibu, apakah semua anak mempunyai dua orang ibu ?” Ishita hanya bisa terdiam dan menatap kearah Pihu, Pihu memintanya untuk mengatakannya, Ishita hanya bisa menangis, Ruhi segera menghampiri Ishita dan Pihu “Pihu, kamu seharusnya memanggil bibi Ishita dengan sebutan ibu Ishi” pinta Ruhi “Ibu Ishi ,,,” Ishita tersenyum penuh haru dan menangis mendengar Pihu memanggilnya ibu 

“Itu adalah nama yang bagus, terima kasih, kak Ruhi ,,, aku akan memanggil bibi Ishita dengan sebutan ibu Ishi mulai hari ini” saat itu Shagun menatap kearah mereka dengan perasaan marah, Ishita hanya bisa menangis dan memeluk Pihu erat “Apa kamu merasa senang karena aku memanggilmu ibu Ishi ?”, “Kamu telah membuat nama itu terdengar sangat indah, terima kasih” saat itu Pihu melihat kehadiran Shagun “Mama, apa aku boleh memanggil bibi Ishita dengan sebutan ibu Ishi ?”, “Tentu saja sayang” sahut Shagun penuh dengan kepura puraan “Terima kasih, Shagun” kemudian mereka menikmati kebersamaan mereka bersama, Shagun berkata dalam hati “Ruhi itu adalah putriku dan dia membantu Ishita, aku tidak akan membiarkan Ishita menang dalam hal ini, tidak akan !” bathin Shagun geram 

Ishita bertanya ke Raman “Raman, apa yang Shagun katakan ?”, “Dia bilang dia akan memikirkannya dulu” sahut Raman “Bagus itu, dia tidak menolaknya, aku akan bicara dengan Mani dan sekarang sudah malam, apa kamu mau pergi sekarang ?”, “Aku mau tanya ke Anil tentang perempuan itu” Ishita langsung menyela “Anil tidak mau mengatakan apa apa ketika aku dan Shagun datang kesana, lalu kami membawa adiknya yang bernama Priyanka, apa kita harus bertanya pada adiknya itu ? Mungkin dia bisa mengatakan sesuatu”, “Bakat mata matamu memang belum hilang, Ishita” puji Raman 

 Adi berkunjung ke rumah keluarga Iyer dan terkejut ketika melihat Aaliya juga ada disana “Adi, kamu yang menyuruh aku untuk belajar masak dari nenek kan ? Makanya aku ada disini”, “Iya, aku kesini juga mau minum kopi buatan nenek” sahut Adi “Aku akan membuatkannya untuk kamu “Apa kamu bisa ?” Aaliya langsung mengangguk, saat itu Mihir menelfon Adi “Adi, aku sudah melakukan tugasmu, dengarkan baik baik, untuk mengesankan seorang gadis”, “Tunggu sebentar, paman” Adi bergegas pergi dari sana agar Aaliya tidak mendengarnya, Mihir berkata lagi “Ingat Adi, kamu harus nampak gagah dan sopan”, “Tunggu dulu, paman ,,, aku akan menulisnya” sahut Adi 

“Adi, kamu itu harus kenal dulu dengan gadis itu, dan mencari tahu apa yang dia suka, seperti misalnya apa pilihan filmnya, parfum favouritenya, semua hal hal yang sekecil mungkin, semua hal yang disukainya, dan jadilah orang yang humble dan manis, maka para gadis itu akan terkesan dengan semua ini, apapun yang terjadi, mintalah maaf padanya” jelas Mihir “Waaah, tips dari paman ini benar benar sangat berguna, aku tidak percaya paman tahu begitu banyak tentang seorang perempuan”, “Siapa gadis ini ?” Mihir jadi penasaran “Bukan siapa siapa, aku akan mengatakannya begitu aku mendapatkannya, aku meminta tips ini untuk nanti, dengan begitu aku jadi tahu” Adi berusaha menutupi perasaannya didepan Mihir “Baiklah, persiapkan dirimu sendiri, Adi”, “Terima kasih, paman” Mihir lalu menutup telfonnya sambil bergumam “Woow begitu banyak pekerjaan berat” 

Pihu memberitahu Ruhi kalau ibu Ishi mengajarinya matematika dengan cara yang mudah “Iyaa memang, ibu Ishi memang pintar matematikanya, dulu dia juga sering mengajariku”, “Kak Ruhi kenal dengannya juga ?” Pihu jadi penasaran “Aku dulu juga tinggal disini ketika aku masih kecil dan ibu Ishi selalu mengajariku” dalam hati Ruhi berfikir kalau sekarang adalah saat yang tepat untuk memberitahu Pihu, Ruhi kemudian menunjukkan sebuah foto dan menjelaskan padanya tentang ibu pengganti, 

Shagun datang kesana dan kaget begitu mendengar pembicaraan mereka “Apa yang sedang kalian bicarakan ?” Shagun langsung menyela “Mama, apa mama tahu tentang ibu pengganti ?”, “Mama tidak tahu sayang, apa disekolah kamu diajari seperti ini ? Ayooo ikut dengan mama, kita akan pergi dan membeli ice cream” Shagun langsung mengajak Pihu dan Ruhi pergi 

Saat itu Ruhi melihat perawat yang sama ketika Pihu lahir dulu, mereka sedang membeli ice cream juga “Kak Ruhi, apa kakak mau beli satu lagi ?”, “Tidak, terima kasih, Pihu” Ruhi kemudian bertanya pada Shagun tentang perawat ketika dokter Manoj bekerja, Shagun mulai khawatir, Ruhi berfikir untuk memberitahu Pihu, Ruhi lalu berpura pura perutnya sakit dan berkata “Ibu Shagun, kita harus pergi ke rumah sakit”, “Kenapa ? Kita pulang kerumah saja” sahut Shagun “Kami akan membawa kamu, kak ,,, ayo mama, cepat !” mereka akhirnya membawa Ruhi ke rumah sakit, 

Setibanya dirumah sakit, Ruhi takut begitu melihat jarum suntik “Waah sakitku sudang berkurang sekarang”, “Kamu bilang tadi katanya perutmu sangat sakit sekali” Ruhi menggeleng “Tidak, aku sudah merasa baikkan sekarang”, “Aku tidak akan membiarkan hal ini terjadi lagi” sahut Shagun, Ruhi lalu bertanya tentang Pihu “Dia sedang menunggu diluar, apa yang kamu pikirkan, Ruhi ? Aku tahu kalau sebenarnya perut kamu itu tidak sakit dan membawa Pihu ke sini dengan tujuan tertentu kan ? Kenapa, Ruhi ?” Shagun mulai curiga 

“Aku hanya ingin mengatakan yang sebenarnya ke Pihu kalau ibu Ishi adalah ibu kandungnya, ibu Shagun hanyalah ibu pengganti saja, Pihu berhak tahu tentang hal ini, aku merasa kita semua seharusnya bersama sama memberitahunya, kamu juga ingin ibu Ishi mendapatkan cinta ini kan ? Jadi Pihu berhak tahu siapa ibu kandungnya yang sebenarnya”, “Apa perlunya ? Apa hal ini sangat penting ? Kita bisa memberitahunya nanti” Shagun mulai cemas 

“Tenang, ibu Shagun ,,, aku yang akan menjelaskan padanya, aku memang masih kecil ketika ayah menikah dengan ibu Ishi, tapi kemudian aku menyayangi ibu Ishi, Pihu pasti akan bisa mengerti”, “Itu tidak mudah, Ruhi” Shagun berusaha mencegah Ruhi “Jangan tegang begitu, ibu Shagun ,,, kita harus mengatakan hal ini demi ibu Ishi” saat itu Pihu datang kesana “Kak Ruhi, apa kamu baik baik saja ?”, “Iyaa, aku baik baik saja “ salah satu perawat menghampiri mereka dan meminta Shagun untuk mengisi formulir pendaftarannya di meja resepsionis, Shagun berfikir “Ruhi ini apa benar benar sakit perut atau hanya pura pura saja ?” bathin Shagun 

Priyanka meminta Raman dan Ishita untuk pergi, mereka meminta Priyanka untuk menolong mereka, Priyanka kaget begitu mengetahui kalau Anil yang melakukan penculikan “Dia tidak mungkin bisa melakukan hal ini, kami tahu kalau dia itu hanya menuruti perintah seseorang, siapa orang ini ? Katakan pada kami, kami bisa membantu Anil”, “Aku tidak tahu apa apa” Priyanka nampak gelisah 

“Mungkin ada sebuah petunjuk, dimana dia biasanya bicara atau bertemu dengan seseorang ?”, “Apa sikapnya aneh ?” Priyanka mengangguk “Iyaa, kak Anil biasanya pulang telat dan tetap saja diam” saat itu Priyanka mendapat telfon dan tiba tiba saja menangisi Anil “Ada apa, Priyanka ?”, “Sekarang, kakakku tidak akan membuat masalah lagi padamu, dia telah bunuh diri di penjara, kakakku sudah mati !” Raman dan Ishita kaget “Sudah kalian lebih baik pergi saja dari sini !” 

Shagun sedang merasa cemas “Ruhi tidak boleh mengatakan yang sebenarnya ke Pihu, Pihu pasti akan ikut dengan Ishita begitu dia tahu tentang semua ini, tidak ! Aku tidak akan membiarkan semua ini terjadi ! Pihu adalah putriku, Ishita sudah merampas banyak hal dariku, aku harus mencegah Ruhi, ada satu orang yang bisa mencegah Ruhi yaitu Ishita” gumam Shagun, 

Sementara itu Raman sedang ngobrol dengan Mihir “Iyaa, kami juga baru tahu, aku datang ke rumah Anil untuk bicara dengan Priyanka, Anil dulu kan bekerja untuk kita, kita bantu Priyanka” Raman kemudian mengajak Ishita untuk ikut dengannya “Aku merasa ada yang tidak beres, Raman ,,, hal ini tidak adil untuk Anil” sahut Ishita, 

Saat itu Shagun menelfon Ishita “Ishita, aku baru saja membeli ice cream dengan Ruhi dan Pihu, lalu Ruhi tidak enak badan, kami sedang berada di rumah sakitnya dokter Mukherjee, datanglah cepat kesini”, “Baiklah kami akan segera datang kesana” Ishita lalu memberitahu Raman tentang kondisi Ruhi, mereka pun buru buru pergi ke rumah sakit, Shagun bergumam pada dirinya sendiri 

“Sekarang Ishita yang akan mencegah Ruhi” tiba tiba perawat memberitahu Shagun kalau Ruhi tidak ada dikamarnya, rupanya Ruhi mengajak Pihu ke kamar perawatan bayi yang baru lahir, Shagun melihat mereka dan semakin cemas, Pihu tersenyum melihat bayi bayi itu “Kamu dulu juga seperti mereka, lucu, imut dan menggemaskan” Shagun semakin cemas sambil menunggu kedatangan Ishita SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 864 by Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top