SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 900 by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 900 by. Sally Diandra Adi sedang ngobrol dengan Ruhi “Ibu Shagun telah melakukan hal yang sama pada Pihu seperti yang dilakukannya pada kita berdua, aku akan bicara dengannya” Ruhi langsung mencegah kakaknya dan berkata “Pihu ingin membawa seluruh keluarganya bersama sama, dia ingin melihat ayah dan ibu Shagun bersama, dia sangat merindukan ibu Shagun, itulah mengapa dia melakukan hal ini, kita harus menjelaskan padanya kalau kita ingin yang terbaik untuknya” saat itu Pihu menemui mereka berdua “Apa kalian berdua marah padaku ?”, “Tidak, kami tidak marah, kamu adalah adik kecil kami, aku bisa memahami kamu, ayah juga sangat menyayangi kamu, tapi kamu melakukan hal yang salah, Pihu” sahut Ruhi 

“Ayah tadi membentakku dengan keras”, “Aku tahu kalau itu juga salah, tapi bagaimanapun juga dia adalah ayahmu, apa yang kamu katakan tadi kalau kamu mau meninggalkan rumah ini dan main iklan ? Kamu itu masih sangat kecil, aku tidak ingin kamu menghancurkan masa kecilmu” ujar Ruhi sedih “Aku telah melakukan kesalahan seperti itu, aku tidak ingin kamu melakukan kesalahan yang sama, cobalah mengerti tentang hal ini” ujar Ruhi sambil memeluk Pihu “Apa kamu tetap akan menyayangi aku setelah bibi Ishita pergi dari sini ?”, “Jangan lakukan hal ini, Pihu ,,, kami semua menyayangi kamu” pinta Ruhi sambil berfikir “Kenapa ibu Shagun melakukan hal ini, bagaimana bisa ibu Shagun mempermainkan anak sekecil Pihu, aku akan melakukan sesuatu untuk melindungi Pihu” bathin Ruhi sedih 

Ishita sudah selesai mengemasi barang barangnya lalu memeluk Raman erat, mereka berdua menangis bersama “Aku mohon, Ishita ,,, jangan pergi dari sini” Ishita tetap mengambil tas dan kopernya lalu pergi keluar dari kamar, Appa ada disana dan bertaanya pada Ishita “Ishita, apa kamu yakin ?”, “Ishita, jangan pergi” pinta nyonya Bhalla “Aku hanya pergi ke rumah tetangga, tidak usah cemas” hibur Ishita sambil memeluk nyonya Bhalla “Aku masih di dekat sini saja, ibu” Adi menangis melihat kepergian Ishita, Pihu langsung menghentikan langkah Adi, Ishita bergegas pergi ke rumah keluarga Iyer bersama Appa yang membantu membawakan kopernya, Pihu tersenyum melihatnya 

Dirumah keluarga Iyer, Ishita menangis, Vandu mencoba menghiburnya sambil memeluknya, sementara itu Raman sedang memikirkan Ishita dan kenangan indah cinta mereka berdua, Raman sangat sedih, Adi dan Ruhi menemui Raman “Ayah, aku sudah 21 tahun, Ruhi 17 tahun, kami bisa mengerti semuanya, jika ada jarak diantara kalian berdua, cinta kalian tidak akan berkurang”, “Iyaa, ayah sangat mencintai ibu Ishi dan jarak bukanlah masalah bagi kalian” hibur Ruhi “Kalian berdua bisa kencan sekarang”, “Kalian berdua bisa memberitahu kami tentang rencana kencan kalian berdua sekarang” Raman tertegun “Kalian tahu tentang hal itu ?” Ruhi mengangguk 

“Iyaa, ayah ,,, kami tahu semuanya”, “Aku rasa kalian berdua benar” sahut Raman “Sekarang suasana disini berbeda, Pihu pasti merasa kalau kami ini kesal dengannya, kalau tidak perngorbanan ibu Ishi sia sia saja” Adi mengangguk “Iyaa benar, kita tidak akan membiarkan rencana ibu Shagun berhasil”, “Kapan kalian berdua mulai tumbuh dewasa ?” tanya Raman “Kami sudah dewasa, ayah ,,, tapi ayah juga masih hidup, jadi ayah bisa pergi kencan” Raman langsung memeluk kedua anaknya “Kami juga sangat menyayangi kamu, ayah” sahut Adi dan Ruhi kompak 

Aaliya dan Mihir sedang ngobrol berdua dikantor “Aaliya, aku ingin memberitahu kamu, terima kasih untuk hadiah headphonenya”, “Sama sama” sahut Aaliya “Malam itu begitu aku pulang kerumah, aku mendengarkan semua lagu lagu kesukaanku melalui headphone itu, benar benar hebat, aku tidak tahu apa apa tentang gadget, aku benar benar menyukainya, katakan padaku apa yang kamu inginkan ?” Aaliya tertegun ”Apa maksudmu ?”, “Kamu kan memberikan aku hadiah, maka aku juga akan memberikan hadiah buat kamu” sahut Mihir 

“Tidak ada peraturan seperti itu, memberikan hadiah itu harus mempunyai alasan”, “Tapi aku harus balik memberikannya padamu” Aaliya menggeleng “Aku tidak mau hadiahnya”, “Katakan saja padaku apa yang kamu inginkan ?” Mihir bersikeras “Kamu bisa memberikan hadiah dengan sebuah alasan, bukan mengembalikan hadiah” Aaliya kemudian berlalu dari sana “Aku benar benar ingin memberikan hadiah untuk kamu, tapi aku tidak tahu apa yang kamu sukai” gumam Mihir 

Mihika sedang mengecek file file “Romi rupanya telah menjual produk perusahaan kecantikannya” saat itu Romi sedang sibuk telfon dengan seseorang, setelah selesai menelfon, Mihika bertanya soal penjualan tersebut “Aku kira kamu ini sangat pintar, kita ini telah membeli perusahaan yang sakit untuk dijual kembali, dengan begitu kita bisa mendapatkan keuntungan”, “Aku benar benar terkesan, aku lupa kalau perusahaan itu adalah perusahaan yang sakit” sahut Mihika 

“Itu karena kamu lebih fokus pada hal yang lain, kamu pasti tidak akan setuju tapi aku ini adalah seorang pengusaha yang cakap dan aku juga bisa menjalankan sebuah perusahaan, jadi jangan hentikan aku, aku ada meeting hari ini dan akan makan malam diluar” Romi bergegas pergi meninggalkan Mihika “Kenapa Romi malah menghina aku dan mulai mengesalkan, aku harus ngobrol dengan seseorang, tapi aku tidak bisa mengganggu kak Ishita saat ini” gumam Mihika kesal 

Ishita menawarkan membuatkan secangkir kopi untuk kakaknya “Iyaa, buatlah, kita sudah lama sekali tidak minum kopi sambil ngobrol” sahut Vandu, saat itu Ishita dapat telfon dari dokter Batra “Baiklah, aku akan melakukannya” ujar Ishita “Kakak, apa aku harus menemui pasien dokter Batra ? Apa aku harus menolaknya, aku sudah lama sekali tidak pergi ke klinik”, “Ishu, jangan ragukan dirimu sendiri, pergilah dan bersiap siap, biar aku yang membuat kopi” Ishita akhirnya menyetujui saran kakaknya “Hal ini bagus juga untuk Ishita untuk keluar dan mulai move on, aku akan memberitahu Mihika, dia pasti mencemaskan Ishita” gumam Vandu 

Ishita bergegas pergi ke kliniknya yang dulu, disana Ishita mendapat sebuah surat, rupanya surat selamat datang dari dokter Batra “Hmm ,,, manis sekali, tapi kenapa tidak ada staff siapapun disini ? Apa mungkin mereka terlambat” Ishita lalu melihat sekelilingnya dan dilihatnya ruang dokter gigi, Ishita tersenyum melihat meja kerjanya dulu “Aku merasa nyaman begitu melihat meja ini” Ishita teringat ketika sedang mengobati gigi Ruhi yang sakit, lalu mengambil jubah dokternya “Ketika kita mendapatkan hal yang sederhana setelah sekian lama, rasanya sangat menyenangkan, kak Vandu benar, aku merasa lebih baik setelah datang kesini” tiba tiba didengarnya seseorang membuka pintu, Ishita langsung berbalik dan berkata “Siapa itu disana ?” Ishita bergegas untuk memeriksanya SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 900 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top