SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 887 "RAMAN IS THE BEST MOM" by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 887 "RAMAN IS THE BEST MOM" by. Sally Diandra Raman dan Ishita sedang ngobrol berdua “Ishita, aku tahu bagaimana caranya memperbaiki semua kesalahanku”, “Itu sangat mudah, Raman” sahut Ishita “Mari kita memulai awal yang baru” Ishita tertawa geli melihat sikap Raman, kemudian mereka berdua saling mengenalkan diri satu sama lain “Ada sebuah nama yang membingungkan, mulai hari ini kita bukan pasangan suami istri” Ishita tertegun “Apa maksudmu ?”, “Kita ini sedang pacaran, kamu adalah pacarku dan aku adalah pacarmu” Ishita tertawa geli lagi “Kita akan pergi berdua dan menghabiskan waktu bersama”, “Aku suka dengan idemu itu karena kita belum pernah berkencan sebelumnya” sahut Ishita 

“Aku mempunyai sebuah hadiah buat kamu” Raman lalu memberikan sebuah jam tangan untuk Ishita, Ishita menyukai hadiah itu “Aku juga mempunyai sebuah hadiah untuk kamu”, “Jangan kasih aku sikat gigi lagi atau voucher dokter gigi” pinta Raman, Ishita hanya tersenyum sambil menunjukkan sebuah lencana yang bertuliskan ‘Best Mom’ lalu menyematkannya di kemeja Raman “Gurunya Pihu bilang kalau kamu bisa mengurus semua anak anak dengan sangat baik, hal itu sangat terpuji”, 

“Apapun yang aku lakukan, semua pujian itu tertuju padamu, aku terjebak dan aku berfikir apa yang akan kamu lakukan bila berada di posisiku ? Kemudian aku melakukan apa yang akan kamu lakukan, dengan begitu aku menjadi ibu terbaik best mom” sahut Raman “Jangan katakan padaku, ini sebuah kebetulan yang teramat sangat karena aku juga melakukan hal yang sama” Ishita kemudian menceritakan bagaimana dirinya terjebak dan dia berfikir seperti Raman untuk mendapatkan kontrak itu dan memberikan pelajaran pada Ashok dengan mengundang salah seorang petugas dari LSM perempuan, mereka berdua ngobrol bersama layaknya dua sejoli yang sedang pacaran 

Pembantunya Aaliya bertanya pada Aaliya “Nona, apa aku boleh menyimpan makanan nyonya Shagun di lemari es” Aaliya mengangguk dan bertanya tanya “Kenapa ibu Shagun pulang sangat terlambat, apa mungkin dia sedang ada pekerjaan di LSM nya ?” saat itu Shagun pulang ke rumah, Aaliya menyapanya “Ibu Shagun, apa kamu sudah makan malam ? Aku menunggumu dari tadi” Shagun sangat marah dan bersikap buruk ke Aaliya “Diam kamu ! Aku baru saja memulai dan kamu memulainya, aku ini bukan ibumu ! Dasar idiot !” Shagun segera pergi meninggalkan Aaliya, 

Aaliya menangis, saat itu Aaliya mendapat telfon dari Mihir, Mihir bertanya tentang Shagun karena dia harus bicara dengan Shagun “Ibu Shagun ada dirumah” ujar Aaliya sambil menangis “Ada masalah apa, Aaliya ? Katakan padaku” Aaliya langsung menutup telfonnya, Mihir jadi bingung “Kenapa Aaliya menangis, aku harus kesana dan melihat apa yang terjadi ?” gumam Mihir 

Raman bertanya pada Ishita tentang metode matematika yang diterapkannya “Pelajaran apa yang Pihu punyai ?”, “Iya, anak anak belajar sangat giat, apa yang kamu pelajari ?” tanya Raman penasaran “Berita tentang bisnis, aku merasa bahasanya menggunakan bahasa latin ,,, Raman, kita harus melakukan hal ini dengan baik, kalau tidak kita mungkin akan kehilangan Pihu atau kita minta bantuan Shagun untuk mengurusi Pihu” mereka berdua saling memberikan semangat satu sama lain “Apa Romi ada disana ketika Ashok menghina kamu”, 

“Tidak, Romi datang terlambat, kemudian dia bilang ke Ashok untuk memikirkan tentang bisnisnya, tapi apa yang bisa dia katakan lagi ? Dia itu kan rekan kerjanya Ashok, sedangkan dia tinggal bersama kita, dia bisa bergabung bersama kamu, kita bisa melibatkan dia dalam proyek ini dan dia bisa menjauh dari Ashok, bagaimana ?” Raman tersenyum dan berkata “Terima kasih, karena kamu telah kembali dalam kehidupanku, kamu selalu saja mempunyai semua solusinya” Ishita nampak tersipu malu “Ayooo, kita bicarakan hal ini dengan Romi”, “Tapi ini sudah terlalu malam, Raman” Raman tidak menggubrisnya, mereka berdua kemudian berlalu dari sana dan mulai membicarakan ide Ishita tersebut 

“Maaf, aku tidak bisa menerima kerja sama ini sebagai sedekah, terima kasih untuk permintaannya, idenya bagus juga”, “Tidak ada sedekah persaudaraan, Romi” sahut Raman “Aku tidak bisa percaya pada kak Raman, dia bisa saja merebut kerjasama ini di kantor dan menghina aku di kantor”, “Aku setuju aku ini memang mudah marah, aku sumbu pendek, apakah aku mundur dari komitmen hubungan profesional ini ?” sahut Raman “Aku tidak ingin kerja sama ini, aku tidak tertarik dengan proyek ini” sahut Romi 

“Aku kira kamu tertarik, itulah mengapa tadi kamu juga menawar kan ?”, “Sungguh ? Kemudian kamu mundur ketika melihatku disana, aku adalah pengusaha kedua yang terbaik yang bisa mendapatkannya” sela Romi “Jadi ini masalahnya ? Kita ini adalah keluarga dan kontrak ini datang ke rumah kita”, “Aku tidak tertarik, aku tidak ingin hal ini seperti sebelumnya” Romi tetap bersikeras dengan pendapatnya “Baiklah kalau begitu” Ishita segera berlalu dari sana 

Mihir sedang ngobrol dengan pembantunya Aaliya dan baru tahu kalau Shagun memarahi Aaliya, Mihir segera menemui Shagun, saat itu Shagun sedang ngobrol dengan Ashok “Apa yang Ishita pikirkan tentang dirinya sendiri, aku akan menggunakan senjata ini untuk menghadapinya”, “Jangan gunakan senjata itu sekarang, Shagun” Shagun nampak terkejut melihat Mihir ada disana “Kamu ,,,” sementara di telfon Ashok berkata “Jangan lakukan apa apa dulu sekarang” Ashok lalu menutup telfonnya, saat itu kertas kertas yang dibawa Shagun jatuh dan Shagun berbohong pada Mihir 

“Ini berkas berkas kekayaannya Mani, aku akan menyimpannya”, “Kamu seharusnya menunjukkan kepedulianmu pada Aaliya juga, disamping kekayaan itu, kenapa kamu memarahi Aaliya ? Dia menangis dengan sangat sedih” ujar Mihir “Ketika aku pulang kerumah, dia menanyakan sesuatu dan aku merasa terganggu, lalu aku memarahinya”, “Apa alasannya ? Aku tahu pekerjaan LSM itu tidak akan mengganggu kamu” sahut Mihir 

“Aku merindukan Pihu”, “Aku tidak bisa membantu kamu, itu adalah permasalahan Raman dan Ishita, ini tidak adil kalau kamu jadi frustasi dan marah pada Aaliya, kamu ini sudah menikah dengan Mani dan Aaliya adalah putrinya Mani, kamu tidak bisa berteriak padanya, dia menangis sedih” sahut Mihir “Kamu benar Mihir ,,, ini adalah kesalahanku, apa yang harus aku lakukan sekarang ?”, “Pergilah kesana dan minta maaflah pada Aaliya” sela Mihir 

Sementara itu Ishita sedang ngobrol dengan Raman “Raman, kita bisa minta bantuan sama Mihir tapi dia pastinya punya banyak pekerjaan, sedangkan aku hanya seorang dokter gigi, bagaimana aku bisa mengurusinya ? Berikan aku beberapa respon” pinta Ishita “Berikan aku waktu untuk mencari jawabannya, jangan gugup” Raman kemudian mengajak Ishita bercanda dan meminta Ishita untuk duduk 

“Kamu adalah superwoman, wanita super, aku mempunyai solusinya, disini ada kelas manajemen bisnis secara online dalam waktu singkat, kamu bisa belajar dari rumah untuk mengetahui bagaimana caranya berbisnis dengan baik dan aku juga selalu ada disini untuk membantu kamu” sahut Raman 

Aaliya meminta Shagun untuk tidak usah meminta maaf padanya “Aku bisa mengerti kalau kamu harus menghadapi banyak masalah dan juga merindukan Pihu, tidak ada seorangpun yang memarahiku melebihi ibu Ishita dan ayah, itulah mengapa aku jadi agak terkejut, maafkan aku”, “Tidak, Aaliya ,,, aku sudah berkata yang buruk padamu, aku tidak akan berkata seperti itu lagi, apa kamu mau memaafkan aku ?” Aaliya pun mengangguk mengiyakan “Oh iya, Mihir sedang menunggu diluar” saat itu Mihir masuk menemui mereka berdua “Akhirnya, kecemasanku berakhir sudah”, “Terima kasih, Mihir ,,, kami sudah menyelesaikan semua ini” sahut Shagun 

“Aku seharusnya juga mengerti kalau kita adalah keluarga”, “Aku akan menemui kalian kembali nanti, semuanya sudah baik sekarang” ketika Mihir hendak pergi, Aaliya memanggilnya dan berkata “Paman Mihir, terima kasih sudah datang kesini dan menyelesaikan masalahku”, “Tadi kamu menangis waktu aku telfon, aku jadi khawatir, aku tidak bisa melihat kamu menangis, baiklah kita akan bertemu di kantor besok” Mihir kemudian berlalu dari sana, Aaliya bergumam “Aku lupa bilang tentang lagu Lata dan Kishore, aku akan memberitahunya besok dikantor” Shagun memperhatikan Aaliya dan berfikir “Apa yang terjadi padanya ?” bathin Shagun heran 

Ishita masih bersama Raman “Raman, permasalahanku sudah terselesaikan sekarang, lalu apa masalahmu ?”, “Aku akan mempelajari semuanya” Ishita tersenyum “Bagaimana bisa kamu jadi berubah manis seperti ini”, “Aku ini selalu manis” sahut Raman penuh percaya diri “Rambutmu seperti Salman Khan dan lebih manis, apakah potongan rambut ini terjadi secara kebetulan atau tidak ?” goda Ishita, Raman kemudian mengajaknya bercanda, Ishita tersenyum senang SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 888 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top