SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 815 “RUHI MENENTANG ISHRA” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 815 “RUHI MENENTANG ISHRA” by. Sally Diandra Ishita dan Raman terkejut ketika melihat Ruhi, Ishita menatap kearah tahi lalat Ruhi dan teringat masa kecil Ruhi, kemudian Ishita memegang tangan Ruhi dan membelai wajahnya, Raman dan Ishita menangis bahagia sambil tersenyum, mereka berdua kemudian memeluk Ruhi, Ruhi juga menangis “Akhirnya, Ruhi ada disini, aku sangat bahagia bisa bertemu dengannya” Ishita kemudian memeluk Ruhi dengan perasaan haru “Kami sudah mencarimu kemana mana, kamu masih sama seperti seorang peri, aku ini memang bodoh, kamu tinggal bersamaku dan tidak mengatakan padaku tentang siapa dirimu, rupanya kamu bermain petak umpet denganku” ujar Ishita penu haru, Raman kemudian memeluk Ruhi dan Ishita, mereka semua menangis 

Seorang pengantar pizza membuka pintu rumah Ashok “Dimana gadis itu ?” Ashok langsung berlari keluar dan dilihatnya Raman dan Ishita sudah ada didepan rumahnya bersama Ruhi, Ruhi nampak gelisah dan langsung bersembunyi dibelakang Raman, Raman menyadari ketakutan Ruhi “Apakah kamu akan menyakiti putriku ? Aku akan membunuhmu !” Raman langsung menghajar Ashok, mereka berdua pun berkelahi, dengan perasaan marah, Raman menghajar Ashok tanpa ampun dan menendangnya dengan keras, sementara Ishita memegangi Ruhi, saat itu polisi datang kesana “Tuan Bhalla, hentikan !” ujar polisi “Dia ini temannya Niddhi, dia telah menyakiti putriku !” bentak Raman, kemudian Raman melepaskan Ashok, Ashok pun terjatuh “Sekarang, Niddhi akan menjawab semua pertanyaan karena kita sudah menemukan Ruhi" ujar Ishita geram 

Mani lalu memberitahu keluarga Iyer kalau Ruhi ternyata masih hidup “Aaliya yang menelfonku tadi dan memberitahu ke aku” ujar Mani, sementara itu Adi juga memberitahu keluarga Bhalla tentang Ruhi yang masih hdup, mereka semua merasa senang dan meminta Adi untuk segera membawa Ruhi pulang “Apa ? Ruhaan itu ternyata Ruhi kita ? Jadi gadis yang tinggal bersama Ishita itu ?” Amma menyela ucapan tuan Bhalla “Iyaaa dia itu Ruhi kita, selama ini dia telah bersama kita, aku sempat mengolesi rambutnya dengan minyak rambut dan dia merasa nyaman” Amma terharu “Kita pasti akan segera bertemu dengannya”, 

“Aku akan membuatkan manisan kesukaannya, Niddhi telah memberikan begitu banyak kesedihan, kita akan memberikan begitu banyak cinta dan kasih sayang sehingga dia akan melupakan semua kesedihannya” Vandu menyela ucapan Amma “Iyaa, ibu ,,, ayooo kita buat manisannya”, “Apakah Ruhi akan baik baik saja ?” sahut Appa “Ruhi akhirnya akan pulang setelah sekian tahun lamanya, semuanya akan baik baik saja” hibur Bala “Selama ini dia ada didepan kita, tapi kenapa dia menyembunyikan jati dirinya sebagai Ruhi ?” Appa merasa heran 

Raman dan Ishita akhirnya membawa Ruhi ke hotel, Adi tersenyum begitu melihat adiknya dengan kedua bola matanya yang berkaca kaca, Adi langsung memeluk Ruhi sambil menangis “Ruhi, apa kamu sudah gila ? Kamu tidak mengatakan apa apa padaku ,,, Ibu Ishi, Ruhi bersama kita sekarang” inspektur polisi menyela ucapan Adi “Kita harus mengklarifikasi semuanya, ayooo ikut dengan kami” sementara itu tuan Bhalla memberitahu istrinya tentang semuanya dan memintanya untuk segera pulang dari London segera “Aku akan menyambut Ruhi dengan baik”, “Jangan khawatir, ayah ,,, aku akan bernyanyi dan menari lalu menyambut Ruhi dengan perayaan yang mewah dan megah” sela Simmi, tuan Bhalla sangat berharap Ruhi bisa pulang secepatnya, 

Saat itu Niddhi terkejut begitu melihat Ruhi masuk ke kamarnya bersama Ishita dan Raman “Ruhaaan ,,,” Romi dan Mihika menatap ke arah Ruhi “Sudah hentikan sandiwaranya , Niddhi ! Dia ini putriku” Romi dan Mihika mengangis haru “Kamu telah menculik seorang anak kecil dan mengeksploitasi identitasnya, kamu menyuruhnya bekerja dan menghasilkan uang” Niddhi langsung menyela “Apa yang salah yang telah aku lakukan ? Aku telah mencetaknya menjadi seorang bintang terkenal, aku yang membesarkannya !”, “Kamu menculiknya ! Bukan membesarkannya ! Inspektur polisi tahan dia !” bentak Ishita kesal 

Raman juga menyalahkan Niddhi atas semua yang terjadi di masa lalu dan memberitahu identitas Niddhi sebagai Niddi Chabra, seorang buronan yang melarikan diri “Aku ini bukan Niddhi, aku ini Nimrit dan dia ini Ruhaan, apa yang salah yang telah aku lakukan ?” Niddhi terus menyangkal dirinya “Aku memang membuatnya menjadi seorang anak laki laki, semua orang juga melakukannya untuk pribadi mereka sendiri, apa masalahnya ? Buktikan kalau aku ini adalah Niddhi, Raman ! Inspektur polisi ambil pernyataan Ruhaan, dia itu adalah milikku !” Niddhi merasa jengkel “Nyonya Ishita, apakah kalian tahu tentang putri kalian berdua ?” tanya polisi 

“Bagaimana kami bisa tahu ? Ruhaan itu adalah seorang bintang rock terkenal, sedangkang kami mengira kalau Ruhi sudah meninggal, lalu Aaliya memberitahu aku kalau Niddhi suka sekali menghajar Ruhaan” Aaliya menyela ucapan Ishita “Iyaa itu benar, pak polisi ,,, aku melihatnya sendiri, madam Niddhi suka sekali menghajar Ruhi” Raman sangat marah mendengarnya “Biarkan kami membawa Ruhi pulang” sahut Adi “Iyaa, kami sudah menunggunya terlalu lama, aku ingin membawa pulang putriku” Niddhi sangat khawatir begitu mendengar percakapan mereka 

Amma dan Simmi sedang mengadakan persiapan penyambutan selamat datang untuk Ruhi, mereka berdebat kalau Ruhi akan pulang ke rumah mereka masing masing, Vandu juga datang kesana dan berdebat dengan Simmi “Ruhi itu keturunan kami, jadi dia akan pulang ke rumah kami !”, “Tapi Ishu yang mendapatkan Ruhi, jadi dia yang akan pulang ke rumah kami” tuan Bhalla dan Appa meminta mereka untuk berhenti berdebat, saat itu Shagun pulang bersama Pihu dan berkata “Apa yang bisa kalian putuskan dengan berdebat seperti ini ?” Vandu menyela “Sudah, tidak usah bersikap sok peduli, Shagun ,,, kami tahu untuk apa kamu pergi ke hotel ?”, “Acara pernikahanku batal, aku sangat kecewa, aku ini hanya manusia biasa, bukan sang Dewi, jadi wajar saja kan ? Aku juga punya perasaan, aku senang kalau Ruhi mau pulang, aku pasti akan menyambutnya” sahut Shagun 

Di hotel, Niddhi meminta mereka untuk tidak membawa Ruhaan “Ruhaan, katakan pada kami apa yang kamu inginkan ?”, “Ruhi saat ini sedang trauma, apa yang bisa dia katakan ?” Ishita menyahut ucapan Niddhi “Kami akan membawa Ruhi pulang” sela Raman “Sudah hentikan !” teriak Ruhi sambil berjalan mendekat kearah Niddhi “Aku tidak mau pulang dengan kalian semua” Raman dan Ishita kaget “Aku memang Ruhi, tapi aku tidak mau pulang !”, “Ruhi, ada apa sayang ?” sela Ishita sambil berusaha mendekat padanya “Jangan mendekat ! Aku tidak punya hubungan apa apa denganmu, dimana kamu ketika kamu memberikan aku padanya dan bukan anak kandungmu sendiri ?” Ishita menangis sedih 

“Niddhi menculik kamu, Ruhi”, “Diam ! Aku tidak di culik ! Kalian semua ceroboh ! Nyonya Niddhi meminta kamu membawa Ruhi dan dia akan memberikan putri kandungmu ! Lalu apa yang kamu lakukan, kamu melepaskan tanganku, kenapa kamu membawaku kesana ? Apakah kamu punya jawabannya sekarang ?” tanya Ruhi kesal “Tidak ada seorangpun yang peduli begitu aku pergi, semua orang nampak normal dan biasa biasa saja, kalian berdua bahkan mempunyai keluarga masing masing dan anak anak juga, ayah tinggal bersama mantan istrinya dan nyonya Ishita tinggal bersama keluarganya yang lain, mungkin kalian menangis hanya beberapa hari saja” Raman langsung menyela 

“Ruhi, hidup kami menjadi lebih buruk daripada neraka, perempuan ini pasti telah meracuni pikiranmu”, “Tapi perempuan ini pula yang membuat aku menjadi seorang bintang rock terkenal, aku tidak berharap untuk menjadi Ruhi lagi, Ruhi telah diberikan sebagai sebuah kesepakatan, dia yang membuat aku menjadi Ruhaan sang bintang rock, semua orang menyukai Ruhaan, nyonya Niddhi tidak pernah memaksaku, dia memang selalu memarahi aku, tapi aku rasa setiap orang tua pasti akan memarahi anaknya, jadi aku pastikan Ruhi telah mati bagi kalian semua” semua orang menangis begitu mendengar ucapan Ruhi SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 816 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top