SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 823 “TIPU MUSLIHAT NIDDHI” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 823 “TIPU MUSLIHAT NIDDHI” by. Sally Diandra Shagun sedang membuat brownies, Ishita lalu bertanya padanya “Apa ada sesuatu yang special sehingga kamu membuat kue brownies, kebetulan Mihika juga suka sekali sama brownies”, Aku membuatnya untuk Pihu” sahut Shagun sambil meminta Neelu untuk mengambilkan sesuatu untuknya, Ishita lalu memberitahu Shagun tentang posisinya dirumah itu “Ishita, mungkin kali ini adalah waktumu, sudah tujuh tahun lamanya, semua sudah berubah” Ishita kemudian memberikan botol yang diambilnya dari dalam lemari ke Shagun dan bergegas berlalu dari sana, Shagun bergumam “Hanya Ruhi yang bisa kembali ke rumah ini dan hal ini harus segera berakhir” gumam Shagun cemas 

Aaliya sedang menyiapkan sarapan pagi untuk Mani, sementara Mani sedang memperhatikan foto Ishita “Aku yang membuat makanannya, ayah ,,, aku harap ayah menyukainya”, “Aku juga berharap demikian” kemudian Mani mulai mencicipi makananan buatan Aaliya “Hmmm enak juga, dari mana kamu belajar memasak ?”, “Ibu yang mengajari aku” sahut Aaliya senang “Sungguh sangat fantastik”, “Ayah, apakah ayah sudah menelfon ibu ?” Mani menggeleng 

“Belum ,,, Aaliya, mulai sekarang, jangan panggil dia dengan sebutan ibu lagi, ini bukan Australia sayang, Ishu hanya teman saja sekarang, semuanya telah berubah” pinta Mani “Aku tahu kenapa ayah bersikap seperti ini, aku akan bilang ke ibu kalau kita akan segera pulang ke Australia”, “Sudah cukup, Aaliya ! Ishita tidak ada hubungannya lagi dengan kita sekarang, dia tidak mau pergi dengan kita, berhentilah bermimpi !” Aaliya langsung meminta maaf pada Mani sambil memeluknya, mereka berdua lalu menangis sedih “Mulai sekarang, aku tidak akan membicarakan tentang dia lagi, aku tidak mau menyakiti perasaan ayah” Mani juga meminta maaf pada Aaliya dan memeluknya penuh cinta 

Dirumah keluarga Bhalla, Raman melihat Ishita sedang masak bareng Mihika didapur, Raman jadi teringat pada kenangan lamanya bersama Ishita ketika dulu Ishita selalu memasak untuk seluruh keluarganya, saat itu Raman mendapat telfon dan berteriak sambil bertanya tentang penjualan bisnisnya, tuan Bhalla menyela “Niddhi meminta sejumlah uang saat ini untuk membuat kita bermasalah, sudah lupakan saja dulu, Raman ,,, ayooo kita makan dulu”, “Apa ayah mengira aku bisa makan dengan enak dalam keadaan seperti ini ?” tanya Raman kesal 

“Aku tahu kalau kamu sedang tegang saat ini, tapi Ishita telah membuat masakannya buat kita dengan penuh cinta, hargailah itu” pinta tuan Bhalla, sedangkan Raman merasa tidak nyaman begitu melihat masakan ala Tamil, India Selatan “Kak Raman, kamu bisa makan parathanya”, “Mihika, aku harap jangan sediakan paratha ala India Selatan lagi” saat itu Pihu datang dan bertanya ke Simmi “Bibi Simmi, kenapa semua orang jadi suka bertengkar disini ?” Simmi lalu meminta pada Raman dan ayahnya untuk melihat Pihu “Lihat kan ? Pihu mengira akting kalian ini sungguhan”, “Iyaa, Pihu ,,, kami hanya pura pura saja” sahut Raman 

“Kenapa kalian tidak bilang padaku sebelumnya ?” mereka semua kemudian tersenyum senang, rupanya Pihu menyukai paratha buatan Ishita dan meminta Raman untuk memakannya juga “Pihu, ayah sudah memakannya berulang kali dulu”, “Kenapa, ayah ? Aku mohon makanlah, kalau tidak aku nggak mau bicara lagi dengan ayah “Baiklah” Raman akhirnya pasrah dan memakan paratha itu, Ishita tersenyum melihatnya dan teringat pada masa lalu mereka yang indah 

Sementara itu Adi rupanya menemui Ruhi “Ruhi, aku ingin bicara denganmu”, “Kak Adi, aku tidak mau pulang kerumah, jadi jangan buang percuma waktumu” mereka berdua kemudian bertengkar, Adi memarahi Ruhi “Ruhi, kamu itu tidak tahu seperti apa kehidupan itu ! Meskipun kamu adalah seorang bintang rock terkenal pujaan banyak orang”, “Aku sudah banyak mengalaminya, kak ! Aku tidak di besarkan ditengah tengah keluarga yang menyayangi aku ataupun kerabat !” ujar Ruhi sambil menangis “Kami tahu bagaimana Niddhi membuat kesepakatan tentang kamu”, “Aku tidak mau buang waktuku” pinta Ruhi 

“Ruhi, aku dibesarkan atas persetujuan dari para orang tua, ayah dan ibu Ishi sedang menunggu”, “Aku tidak butuh klarifikasi apapun tentang nyonya Niddhi, aku sudah mengatakan semuanya di pengadilan kemarin !” ujar Ruhi ketus, saat itu Niddhi sedang menemui Raman, kemudian Adi memberitahu Ruhi tentang Niddhi yang meminta sejumlah uang pada keluarga Bhalla “Omong kosong apa ini ?” Ruhi tidak percaya “Dia meminta sejumlah uang dari ayah dan akan memberikan kamu pada kami”, “Aku tahu kalau kakak bohong sama aku ! Aku mau ikut dengan kamu, kalau itu benar !” sahut Ruhi 

Raman sedang menunjukkan koper yang berisi uang, Raman memberikan 60% uang permintaan Niddhi “Aku akan memberikan sisanya setelah mendapatkan Ruhi”, “Tidak bisa, Raman ,,, kamu harus memberikan penuh, baru kemudian kamu bisa mendapatkan Ruhi” pinta Niddhi sinis “Aku tidak lari kemana mana” saat itu Romi datang kesana dan berkata “Ini uangnya !” rupanya Romi juga memberikan koper yang berisi uang 

“Jumlahnya lebih dari yang kamu minta, berikan pada kami Ruhi kami dan enyahlah dari sini !” Niddhi tersenyum senang mendengar ucapan Romi “Hebat ! Luar biasa, aku dengar kedua bersaudara ini saling bersaing dalam bisnis mereka dan menjadi musuh, tapi lihat Romi datang kesini untuk membantu Raman, darah daging memang segalanya, siapa lagi yang akan membantu ? Iyaa kan ? Apalagi kali ini status Romi berada diatas Raman, kalau begitu aku akan mengambil uangnya” Raman langsung menyela 

“Niddhi, jangan sentuh uang Romi !” bentak Raman dan mulai memarahi Romi seperti biasa “Kamu ini ingin menunjukkan kalau aku tidak bisa mendapatkan Ruhi dengan caraku sendiri kan ?”, “Kakak, kamu memang tidak pantas mendapatkan bantuan dari siapapun !” balas Romi sengit “Enyahlah kamu dari sini !” bentak Raman, tuan Bhalla yang ada disana langsung merelai kedua putranya ini “Sudah diam semua ! Romi membantu kamu dengan tulus, Raman”, “Dia itu tidak baik, ayah ,,, suruh dia pergi saja !” Raman masih merasa kesal, 

Mereka berdua lalu bertengkar lagi, Ishita yang ada disana juga berusaha untuk menenangkan mereka berdua “Kalian tidak bisa menyelesaikan masalah ini dengan cara bertengkar” Romi menyela ucapan Ishita “Aku melakukannya hanya untuk Ruhi, kakak ipar”, “Aku adalah ayahnya ! Ambil saja uangmu itu dan pergi dari sini !” bentak Raman, Niddhi hanya terdiam sambil tersenyum senang melihat pertengkaran diantara mereka, 

Saat itu Ruhi datang kesana dan langsung bertepuk tangan begitu melihat pertengkaran keluarganya, saat itu Ishita hendak maju menemui Ruhi namun Niddhi langsung mencegah “Ishita, jangan maju ke depan untuk bicara dengan Ruhi !” Ruhi lalu buka suara “Terima kasih, kak Adi ,,, karena kakak telah membawaku kesini untuk melihat drama keluarga ini, aku kira mungkin mereka akan mengadakan reuni seperti layaknya sebuah keluarga, ternyata aku salah, mereka memang tidak bisa bersama sama lagi, jadi aku tetap tidak mau tinggal dengan mereka” Niddhi tersenyum senang mendengar ucapan Ruhi 

“Nyonya Niddhi menelfonku tadi dan memintaku untuk melihat perang Mahabharata ini” Ishita mendebat ucapan Ruhi, mereka berdua kemudian saling bertengkar “Aku tetap tidak mau pulang kesana ! Aku tidak mau kesini lagi dan aku juga tidak mau menjadi bagian dari keluarga kalian, tidak akan pernah !” Ruhi bergegas pergi dari sana 

Senyum Niddhi semakin lebar dan berkata “Memang penuh dengan resiko dalam rencana ini tapi ternyata berhasil juga kan ? Aku hanya ingin menunjukkan yang sebenarnya ke Ruhi, sekarang kalian tidak bisa merampas tambang emasku itu dariku, aku akan pergi, silahkan lanjutkan saja perang ini !”, “Aku tidak akan membiarkan kamu, Niddhi !” bentak Raman marah “Apakah kamu ingin sebuah alasan lagi agar Ruhi lebih membenci kamu ?” sahut Niddhi sinis kemudian berlalu menuju ke Ruhi dan mengajaknya pergi dari sana, 

Simmi meminta Raman dan Romi untuk mencegah Ruhi pergi, sedangkan Ishita hanya bisa menangis, Adi lalu pergi dan meminta Ruhi untuk tidak pergi “Ruhi, apakah kamu akan meninggalkan kami hanya untuk perempuan ini ?” Ishita menatap kearahnya “Iya, tentu saja, Ishita dulu juga meninggalkan aku untuk putri kandungnya, aku harus menghadapi semua ini, kamu juga menginginkan aku hanya karena aku terkenal kan ?”, 

“Perempuan ini telah meracuni pikiranmu, Ruhi ! Kami semua selalu menyayangi dan mencintai kamu, dulu kamu yang selalu menjelaskan padaku dan aku setuju denganmu, meskipun aku lebih tua dari kamu, pikirkan ayah dan ibu Ishi, mereka juga merasa terluka” pinta Adi penuh harap “Aku tidak tahu apa apa, aku harus pergi” 

Saat itu Pihu datang dan langsung memeluk Ruhi erat “Pihu, kamu juga ada disini ?”, “Kakak, kenapa bibi ini sangat kasar ? Kenapa kamu mau pergi tanpa menemui aku dulu ?” tanya Pihu polos “Maafkan aku, Pihu ,,, aku ada pekerjaan penting, jadi aku harus pergi, aku nanti pasti kembali” Pihu lalu memamerkan chunri sang Dewi ( pengikat kepala ) “Aku mendapatkan ini dari kuil ketika aku sedang berangkat sekolah tadi, chunri ini akan selalu melindungi kamu” kemudian Pihu mengikatkan chunri itu di kepala Ruhi, dari kejauhan Ishita melihatnya sambil tersenyum, Ruhi sendiri teringat ketika dulu dia sering mengikatkan chunri ini di kepala Ishita, Ruhi berbalik dan melirik ke arah Ishita yang sedang tersenyum padanya SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 824  by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top