SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 855 “ANIL DALANG PENCULIKAN ISHITA” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 855 “ANIL DALANG PENCULIKAN ISHITA” by. Sally Diandra Amma sedang menangis dan berkata “Aku akan melakukan pemujaan pada Sang Dewi dan berdoa untuk keselamatan putriku” Vandu mencoba menghiburnya, sementara itu Raman memberitahu Mihir untuk meminta Mani agar tidak menelfon mereka dulu dan bicara saja dengan Romi kalau tidak nanti Ashok bisa curiga dengan melihat daftar telfonnya, saat itu Mihir mendapatkan laporan secara detail tentang mobil van tersebut dan memberitahu pada mereka, 

Vandu jadi teringat pada kecelakaan yang dialaminya “Iyaa aku menabrak mobil van itu dengan mobilku, aku sempat melihat sebuah karung yang sepertinya ada sesuatu di dalamnya, rupanya itu Ishu” ujar Vandu sambil menangis “Tidak ada waktu untuk menangis, ayoo ikut denganku” pinta Raman, kemudian mereka pun berlalu dari sana 

Mani memberitahu Ashok kalau dirinya sangat mengkhawatirkan Ishita karena Raman tidak peduli dengannya “Apa yang bisa kita lakukan ? Sudahlah kita kembali membicarakan tentang bisnis saja” saat itu ponsel Ashok berdering, Mani meminta Ashok untuk mengangkatnya “Tidak, ini bukan telfon penting” Niddhi datang kesana dan dilihatnya ada Mani disana, Mani langsung menyapanya “Aku mau bicara dengan Ashok, Ashok ikutlah denganku” Ashok lalu pergi bersama Niddhi, Mani cepat cepat memeriksa ponsel Ashok dan menghubungkannya dengan laptopnya, 

Sementara itu Niddhi bertanya pada Ashok “Apa yang Mani lakukan disini ?”, “Dia itu rekan bisnisku, kami baru saja merampas sebuah proyek dari Raman” ujar Ashok “Aku jadi tidak mengerti, Shagun juga datang padaku untuk ikut bekerja sama denganku dan sekarang Mani, sepertinya keluarga Bhalla sedang merencanakan sesuaatu”, “Mungkin saja mereka baru menyadari kalau keluarga Bhalla tidak menghargai mereka, Raman menghina Mani habis habisan, aku melihatnya sendiri, jangan khawatir, Niddhi” ujar Ashok, saat itu Mani memasukkan sebuah aplikasi di ponsel Ashok dan mengembalikannya kembali, tak lama kemudian Ashok datang menemui Mani dan mulai membahas rencana selanjutnya, Mani berharap dia bisa mendapatkan sebuah petunjuk, 

Kemudian Mani mengirimkan email semua laporan telfon Ashok secara detail ke Raman, Raman mengecek laporan telfon tersebut dan berkata “Ashok menelfon nomer ini selama 16 kali ketika Ishita diculik, coba cari tahu tentang hal itu”, “Telfonnya tidak aktif” sela Romi “Lacak nomer itu” Mihir datang kesana dan berkata “Yang kita pikirkan ini keliru, ini adalah detektif yang aku sewa” orang itu lalu memberitahu mereka kalau dia telah menyuruh asistennya untuk merekam pembicaraan Ashok dan Niddhi, kemudian mereka mulai mendengarkan rekaman itu, dalam rekaman itu ada pembicaraan Ashok dengan para preman bayarannya  

“Boss, kami telah menculik Ishita bukan Ruhi”, “Baiklah, Ishita juga tidak apa apa, kesalahan apa yang telah kamu lakukan ?” sahut Ashok senang “Tapi ketika kami mau memindahkannya, ada beberapa preman yang lain yang menyerang kami dan membawanya pergi” Niddhi lalu menyela pembicaraan mereka “Ashok, apa yang kita lakukan sekarang ? Kita telah kehilangan Ishita, ini kan rencana kita, bagaimana bisa ada orang lain yang mengambilnya ?” Ashok lalu bertepuk tangan “Ini sungguh sangat luar biasa”, “Apa kamu gila ? Rencana kita berantakan !” bentak Niddhi lantang 

“Hal terbaiknya adalah Ishita telah diculik, dia dijebak oleh penculik kedua, seseorang telah menculik Ishita dan sekarang mereka pasti akan menyalahkan aku, Raman pasti akan mencari Ishita dan membuang buang waktu kita, penculik yang sesungguhnya mungkin bisa jadi telah membunuh Ishita, mungkin dia telah terbunuh” Niddhi merasa senang mendengarnya, 

Raman dan semua orang kaget dan mulai menangis setelah mendengar rekaman itu “Itu artinya ada orang lain yang telah menculik Ishita”, “Tapi siapa lagi yang bisa melakukan hal ini ?” Romi merasa heran, ketika Raman hendak ke kantor polisi, Mihir segera mencegahnya “Kita tidak bisa mengambil kesempatan apapun” sela Appa “Dia bisa saja mati ! Biarkan aku pergi !” Shagun langsung menampar Raman “Kalau kamu panik seperti ini, bagaimana dengan kami ? Apa kamu ingin melihat Ishita mati ?” bentak Shagun 

“Tidak, aku telah mendapatkannya setelah 7 tahun lamanya, aku tidak mau kehilangan dia lagi”, “Dia pasti akan kembali, penculik itu bisa saja membunuhnya kalau kamu lapor ke polisi, kita harus mencari jalan yang lain, Raman” Raman pun menangis dan semua orang mencoba menghiburnya “Aku akan pergi mencarinya” sahut Raman 

Salah satu preman menampar preman yang lain “Ini semua adalah kesalahanmu ! Boss memarahi aku, kita akan membunuhnya !”, “Aku memang telah membuatnya tertidur dengan obat itu, aku telah menghancurkan kartu telfonnya” preman itu memarahinya “Kita harus mendapatkan uangnya” saat itu bel pintu berdering, dia meminta para preman yang lain untuk bersembunyi dan mulai mengeceknya, rupanya Anil yang datang kesana “Aku sudah bilang sama kalian semua kan jangan lakukan kesalahan apapun !”, “Hanya ada satu kesalahan, boss” Anil langsung menampar preman itu “Kamu harus melakukan sesuatu dan tinggalkan tempat ini, cepat ! Dan segera bawa dia !” 

Saat itu bel pintu berdering lagi “Siapa yang datang lagi sekarang ? Aku akan memeriksanya, kalian semua bersembunyi dulu” pinta Anil, ternyata yang datang seorang laki laki “Kamu yang memesan ini kan ? Kamu sedang mengadakan pesta bukan ? Kamu yang telah memesannya, aku telah membawa semua pesananku”, “Kami tidak memesannya, alamatnya pasti keliru” sahut Anil, orang itu lalu meminta anak buahnya untuk mengembalikan kembali barang barang itu, ternyata mereka juga membawa karung dan pergi dari sana, kemudian Anil meminta para preman itu untuk segera pergi dari sana 

Adi sedang menangis, Mihika memintanya untuk tidak usah cemas “Adi, kita harus kuat, jika kita kehilangan keberanian kita, bagaimana bisa hal itu terjadi ? Kak Ishita pasti akan pulang segera”, “Ketika ibu Ishi ada disini, ayah biasanya memarahinya dan sekarang ketika ibu Ishi tidak ada, ayah menangisinya” Mihika mengangguk “Kamu benar, kita ini hanya manusia biasa dan kita semua telah melakukan kesalahan, kadang pada orang orang yang dekat dengan kita, kita lupa untuk mengatakan betapa berartinya mereka bagi kita, kita merasa kita masih punya banyak waktu untuk mengatakannya atau malah mungkin merasa tidak gunanya mengatakan hal itu, tapi kamu tahu kan kalau hal seperti itu sangat penting dan perlu kita katakan kalau mereka itu sangat berarti dalam hidup kita, aku kadang juga lupa untuk mengatakannya pada Romi, bibi dan paman, betapa aku sangat mencintai mereka” jelas Mihika 

Ruhi bertemu dengan Nupur “Nupur, mau apa kamu datang kesini ?” Nupur lalu memberitahu Ruhi tentang pertemuannya dengan salah seorang fansnya yang sedang sakit saat ini “Kamu dulu sudah berjanji untuk menemuinya, Ruhi”, “Batalkan saja !” Shagun dan semua orang yang ada disana meminta Ruhi untuk menemui anak yang sakit itu “Mungkin dengan restu dari anak itu, kita bisa menemukan Ishita, Ruhi”, “Bahkan Ishita pasti juga akan meminta kamu untuk pergi menemuinya” nyonya Bhalla menimpali ucapan Shagun “Ayah akan ikut menemani kamu” akhirnya Ruhi setuju dan bergegas bersiap siap, Raman lalu bergumam “Aku hanya berharap bisa mendapatkan Ishita kembali, aku tidak akan membiarkan sesuatu terjadi padanya” gumam Raman SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 856  by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top