SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 802 by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 802 "NIDDHI KETAHUAN" by. Sally Diandra Niddhi akhirnya meninggalkan tempat tersebut, Abhishek kebetulan melihat nomer pelat mobilnya dan menduga kalau perempuan itu adalah Niddhi “Aku harus memberitahu Ishita tentang hal ini” gumam Abhishek, saat itu Ishita sangat terkejut ketika bertemu dengan Mihir yang mampir ke rumahnya bersama Aaliya, Ishita tersenyum menyambutnya “Mihir, sekarang kamu berkumis ? Bagaimana kabarmu ?” Mihir pun mengangguk dan tersenyum 

“Ibu kenal dengan dia ? Aku tadi bertemu dengannya dibawah dan aku ajak kesini untuk aku tunjukkan kotak sekringnya, Mihir bergegas mengecek kotak sekring tersebut lalu berkata “Listrik akan menyala dalam waktu dua menit, kabel ini tidak ada, biar aku periksa dulu” listrik pun mati “Hebat !” ejek Aaliya “Aku punya solusinya untuk hal ini, aku akan memperbaikinya” Mihir jadi canggung, 

Sementara itu Bala menemui Raman “Raman, aku ingin bicara denganmu, dulu kita berdua adalah kerabat dan teman baik, apapun yang terjadi beberapa tahun yang lalu, aku bisa memahami penderitaanmu, sekarang Ishu kembali, pernahkah kamu berfikir kalau Ishita tidak bersalah ?”, “Semua ini adalah kesalahanku, ketika aku berfikir, aku jadi marah, apakah dia pernah melihat apa yang terjadi dulu ? Aku kira dia sudah meninggal, apakah dia datang kesini untuk melihat keadaan kita ? Masalahnya adalah siapapun yang aku cintai selalu saja meninggalkan aku ! Dulu Shagun meninggalkan aku, kemudian Ishita !” Bala menyela ucapan Raman 

“Bagaimana bisa kamu membandingkan mereka, Raman ? Shagun meninggalkan kamu karena dia pikir kamu itu tidak cocok dengan dia, sedangkan Ishita meninggalkan kamu karena dia merasa kalau dirinya tidak cocok untuk kamu” Raman hanya terdiam “Bagaimana bisa kamu berkata seperti ini ? kamu tidak bisa menyalahkan dia untuk segalanya, aku tahu Shagun sekarang sudah berubah, Ishita pasti akan merasa patah hati dan merasa bersalah untuk semua masalahmu, ego laki laki kita tidak akan membiarkan kita membedakan mana yang benar dan mana yang salah, aku mohon padamu, cobalah mengerti perasaan Ishita sekali saja, sebelum semuanya terlambat, Raman” pinta Bala penuh harap 

Ishita mengambilkan makanan untuk Ruhi, Ruhi nampak tidak suka dan berkata kasar pada Ishita “Tolong, tidak usah berlagak menjadi ibuku ! Aku tidak mau makan, tinggalkan aku sendirian !” ujar Ruhi ketus namun Ishita tetap berusaha menyuapi Ruhi dengan tangannya, Ruhi menatap kearahnya, Ishita meminta Ruhi untuk mencicipi chew makanannya “Kamu jadi merasa kesal ketika kamu lapar, putriku tidak boleh kelaparan” akhirnya Ruhi mau makan “Kamu tahu, nasi curd ini adalah kesukaanku, putriku dulu selalu minta dibuatkan nasi curd, dia selalu minta dibuatkan yang enak, aku jadi selalu berlatih, sudah lama aku tidak membuatkan makanan dan menyuapi seseorang tapi untuk menyuapi seseorang, tidak perlu latihan bukan ?” Ruhi jadi teringat kenangan indahnya bersama Ishita dulu, 

Saat itu bel berdering “Sebentar, aku akan bukakan pintunya dulu” Ishita bergegas menuju ke pintu, ternyata Abhishek yang datang dan berkata “Ishita, Niddhi masih hidup !” Ishita kaget “Apa ? Niddhi ? Dia masih hidup ?” saat itu rupanya Ruhi mendengar pembicaraan mereka berdua, Ruhi juga terkejut “Dia tadi menabrak mobilku”, “Apakah kamu yakin, kamu sudah melihat wajahnya ?” Ishita jadi penasaran “Bagaimana bisa aku melupakannya ? Dia itu masih hidup”, “Kalau Niddhi masih hidup, itu artinya Ruhi pasti masih hidup juga” Ishita berharap 

“Iyaaa, bisa jadi” tiba tiba Ishita menangis haru dan berkata “Aku harus mengatakan hal ini ke Raman, dia pasti akan jadi gila mendengar berita bahagia ini, terima kasih Abhishek” Ishita segera berlalu menuju ke apartemen keluarga Bhala, Ruhi merasa khawatir “Ishita pasti akan mengatakan hal ini ke ayah, bagaimana bisa pak Abhishek melihat nyonya Niddhi ? Aku harus melakukan sesuatu, aku harus memberitahu nyonya Niddhi” gumam Ruhi 

Ruhi kemudian menelfon Niddhi, sedangkan Ishita masih menuju ke rumahnya keluarga Bhalla, Ishita berteriak memanggil Raman, Raman segera membuka pintunya dan memarahi Ishita karena telah mengganggu keluarganya dengan berteriak “Aku datang kesini, mau mengatakan sesuatu”, “Kamu tahu kan kalau aku sangat benci dengan wajahmu !” bentak Raman ketus “Raman, paling tidak dengarkan Ishita sekali saja” sela tuan Bhalla 

“Aku sudah khawatir sejak kamu kembali, jadi aku tidak mau mendengar apapun darimu ! Pergi sana !”, “Tapi Raman, ini penting !” sahut Ishita “Bagiku, kamu itu sudah mati ! Aku tidak mau bicara dengan hantu !”, “Raman, kamu akan menyesal kalau kamu tidak mendengarkan ucapanku ini” Raman menyela “Aku sudah terbiasa menyesal !” Raman lalu pergi dari sana, Ishita merasa kesal “Dia memang tidak pernah berubah, dia tidak pernah mau mendengarkan siapapun” Ishita benar benar kesal dengan sikap Raman 

Bala memberitahu Vandu kalau dirinya telah bicara dengan Raman “Raman, memang kurang waras, dia tidak mau mendengarkan siapapun, aku meminta padanya untuk memikirkan perasaan Ishu tapi dia tidak mau, dia ingin kembali lagi dengan Shagun, apakah Ishu mempunyai dukungan dari orang lain ?”, “Bala, mereka sudah terpisah sejak 7 tahun yang lalu, secara resmi Raman memang bisa berfikir untuk menikahi seseorang” ujar Vandu cemas 

“Aku tahu tapi aku pikir Ishita juga seharusnya mempunyai hak asuh Pihu, kita harus memperkarakan kasus hak asuh ini”, “Tapi Shagun yang membesarkan Pihu, aku memang ingin Raman dan Shagun menikah kembali” Bala tertegun dengan ucapan Vandu “Ini tentang Pihu dan Ishu, Vandu ,,, bukankah Ishita bisa hidup dengan Pihu ? Tidak ada seorangpun yang bisa merampas haknya, kalau Raman dan Shagun menikah, Ishu tidak akan pernah mendapatkan Pihu” Vandu setuju dengan ucapan Bala “Lalu apa yang bisa kita lakukan ?”, “Aku rasa kita harus memperkarakan kasus hak asuh Pihu, aku tahu siapa yang bisa membantu kita, aku akan segera menemuinya” Vandu jadi penasaran “Siapa dia, Bala ?” 

Ishita sedang menciprati wajah Abhishek dengan air “Abhishek, kenapa kamu jadi mabuk berat seperti ini ?”, “Aku harus mengurangi penderitaanku, Ruhi pergi gara gara aku, itulah mengapa aku jadi pemabuk” ujar Abhishek sedih “Apakah kamu melihat pelat nomer mobilnya Niddhi”, “Iyaa, aku mempunyai teman dikantor polisi, kita akan tahu siapa pemilik mobil itu dan kita bisa menangkap Niddhi” Ishita segera mengajak Abhishek pergi, Ruhi jadi semakin khawatir 

Bala akhirnya menemui Mani “Mani, sekarang Ishu merasa tidak berdaya, Raman hendak menikah dengan Shagun, Ishita pasti tidak akan memikirkan dirinya sendiri, kita harus melakukan sesuatu untuknya”, “Aku setuju denganmu, Bala ,,, aku bisa berbuat apapun demi kebahagiaannya tapi apa yang bisa kita lakukan ?” tanya Mani cemas “Kalau Ishu bisa mendapatkan hak asuh Pihu, dia akan mendapatkan dukungan moril, kamu sendiri sudah tinggal bersama Ishu selama 7 tahun, kamu pasti bisa bersaksi tentang dia”, “Aku akan menghubungi pengacaraku” Bala sangat berterima kasih pada Mani 

Sementara itu Ishita mendatangi rumahnya Ashok, Ashok menyambutnya dengan perasaan senang “Wooow Ishita Bhalla, tapi bukankah kamu sudah mati ? Tapi kamu tetap terlihat cantik setelah 7 tahun tidak bertemu, ayooo masuklah, pintu rumahku selalu terbuka untukmu, kamu selalu diterima dirumahku ini” Ishita kemudian memanggil Abhishek, Ashok tertegun menatapnya “Hebat ! Abhishek juga datang rupanya” Ishita langsung menyela “Bahkan kamu juga tidak berubah selama 7 tahun ini, Ashok ,,, kamu masih saja menjijikkan !” ujar Ishita sambil masuk ke dalam rumah Ashok “Lalu apa yang kamu lakukan disini dengan pemabuk ini ? Dimana Raman ? Apa yang terjadi pada mantan inspektur polisi ini ?” seperti biasa Ashok selalu suka mengejek orang yang tidak di sukainya 

“Abhishek ingin bertanya sesuatu padamu, hati hati yaa dan jawab pertanyaannya dengan benar” sahut Ishita santai “Ashok, ada sebuah mobil yang menabrak aku, aku baru tahu kalau mobil itu adalah mobilmu dan yang mengendarainya adalah Niddhi, aku bisa dengan jelas melihatnya, apakah kamu bisa mengatakan padaku dimana Niddhi sekarang ?”, “Siapa itu Niddhi ? Iya memang, mobilku baru saja tabrakan, kamu bisa mengambil uangnya” Ashok pura pura tidak tahu “Aku tidak mungkin salah, dia itu Niddhi, panggil dia !” bentak Abhishek, Ashok segera naik ke lantai atas dan membawa seorang perempuan, Ishita menatap ke arah mereka SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 803 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top