SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 776 “ADI BERTEMU ISHITA” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 776 “ADI BERTEMU ISHITA” by. Sally Diandra Dirumah sakit, rupanya Ruhaan menjenguk Ishita, Ruhaan memberitahu Ishita kalau dia telah dibayar dua kali lipat untuk kontrak iklan yang akan dibintanginya nanti jadi Ruhaan tidak bisa bekerja untuk perusahaan Ishita sekarang, Ishita langsung menghentikan Ruhaan “Katakan padaku siapa orangnya yang telah membayar kamu dua kali lipat ?” namun Ruhaan tidak mau memberitahu, Ishita kemudian meminta Aaliya untuk mencari tahu tentang orang itu “Aku tidak akan membiarkan orang itu menang” dalam hati Ruhaan merasa cemas “Aku kira kalau Ishita akan pergi dan mundur dari proyek ini tapi ternyata tidak” Ruhaan sangat khawatir dan segera berlalu dari sana, sedangkan Ishita benar benar geram dan kesal “Siapa orang ini ?”, “Ibu, sudah ibu jangan khawatir” hibur Aaliya 

Mihika sangat menyukai lahenga itu “Aku akan mengatakannya pada desainernya, bibi” ujar Adi yang kemudian memberitahu Romi kalau desain lahenganya sudah fix dan memberikan perkembangan terbaru tentang Mihika pada Romi, lalu beralih kembali ke Mihika untuk ngobrol lagi, 

Sementara itu Ruhaan turun ke bawah sambil menutupi wajahnya, tanpa sengaja ternyata Ruhaan bertabrakan dengan Adi dan mereka berdua saling meminta maaf satu sama lain, rupanya ponsel mereka berdua jatuh ke lantai, Adi segera mengambil dan memberikan ponsel Ruhaan, saat itu ponsel yang dibawa Adi berdering, Adi baru menyadari kalau ponselnya tertukar “Aku rasa ponsel kita tertukar” Adi dan Ruhaan saling menukar ponsel mereka berdua “Maaf, tadi kita saling tabrakan dan ponsel kita tertukar” mereka berdua saling berjabat tangan, Ruhaan menatap kearah Adi, Adi tersenyum manis dan merasa aneh dengan sikap Ruhaan yang begitu dingin 

Di Delhi, Shravan tidak mau mendengarkan nasehat Bala dan Shravan malah marah sama Bala, kemudian Shravan mengeluhkan hal ini ke Vandu “Sudahlah, Bala ,,, tidak usah ikut campur dalam urusan pribadi Shravan”, “Aku hanya ingin mencoba agar Shravan bisa bergabung dengan teman temannya, dia tadi berkelahi” ujar Bala cemas “Kenapa kamu tidak mengatakan apapun ketika teman temannya menghina Shravan ?” Vandu ikut membela Shravan “Shravan memberitahu teman temannya kalau dia itu chatting sama Aalia Bhatt di facebook, bagaimana mereka tidak tertawa dan mulai mengejek Shravan ?” 

Vandu tertegun “Apa ? Kamu juga bilang seperti itu ?” Shravan berlalu dari sana dan jadi semakin kesal mendengar percakapan kedua orang tuanya ini “Aku tidak tahu bagaimana caranya bisa sepakat dengan Shravan, Bala”, “Baiklah, aku rasa mungkin anak anak memang melakukan hal semacam ini di usia mereka yang masih remaja, mugkin bisa saja ada seseorang yang mengerjai Shravan dengan menyamar sebagai Aalia Bhatt yang palsu, dia pasti sangat marah, aku rasa kita harus bicara dengannya nanti, Vandu” ujar Bala cemas 

Di Mumbai, Mihika memamerkan lahenga itu ke Ishita, Ishita sangat menyukainya, mereka berdua kemudian membicarakan soal gaun pengantin “Aku akan memamerkan baju ini ke Aaliya, dimana dia, kak ?”, “Dia pergi untuk membeli beberapa keperluan” saat itu Adi datang kesana, Mihika langsung tegang, sedangkan Adi sangat terkejut begitu melihat Ishita ada disana dan masih hidup, Ishita tidak mengenali kalau itu adalah Adi, jadi Ishita hanya tersenyum saja sambil menatap ke arah Adi, Ishita lalu memberi kode ke Mihika “Apakah kamu mau bertemu dengan seseorang ?” tanya Ishita yang merasa heran dengan sikap Adi, 


Adi terpaku dan tidak percaya menatap ke arah ibu Ishinya, Adi teringat bagaimana masa kecilnya dulu bersama Ishita, tak terasa kedua bola matanya berkaca kaca, Mihika langsung menyela “Dia ini perencana pesta pernikahanku, dia datang kesini untuk membahas sesuatu yang penting, kami akan membahasnya di luar”, “Jangan, tidak apa apa, aku ingin memuji pemuda ini, kamu telah bekerja sangat keras dan benar benar bagus ! Aku berharap kamu akan mengalami perkembangan yang sangat cepat” Adi tidak mampu berkata kata, lidahnya kelu, Adi hanya terdiam dengan kedua bola matanya yang berkaca kaca, Mihika segera mengajak Adi keluar kamar Ishita “Ayooo ikut aku, akan aku jelaskan semuanya” 

Ketika sampai diluar kamar “Adi, aku akan menjelaskan semuanya padamu, tapi kamu harus merahasiakan hal ini, jangan sampai orang lain tahu, kamu dengar aku kan, Adi ?”, “Jadi ibu Ishi masih hidup ? Dia adalah ibu Ishiku, bibi” Adi akhirnya menangis “Kenapa kamu tidak memberitahu kami kalau ibu Ishi masih hidup ? Kenapa bibi menyembunyikan hal sebesar ini ?”, “Sudah cukup, Adi ! Sekarang dengarkan aku ! Aku sendiri juga tidak tahu kalau dia masih hidup, aku datang ke rumah sakit ini dua hari yang lalu, aku datang kesini untuk mengecek kondisi ayahmu dan saat itulah aku melihat kak Ishita, mereka berdua berada di pesawat yang sama dan kak Ishita mendapat tembakkan, dia sendiri juga berharap tidak ada seorangpun yang tahu tentang dirinya yang masih hidup” Adi tertegun 

“Apa ? Jadi ibu Ishi ingin menjauh dari semua orang ?” tanya Adi heran “Tidak, Adi ,,, kamu tahu kan kalau ibu Ishimu itu merasa dirinya bertanggung jawab atas kematian Ruhi, dia merasa bersalah, dia tidak ingin siapapun tahu tentang hal ini, aku rasa kita harus memberinya waktu, Adi” Adi menggeleng “Tidak, bibi ,,, ini tidak benar, apakah bibi tidak berfikir kalau semua orang berhak tahu tentang hal ini ? Pihu adalah putrinya, apakah dia juga tidak mempunyai hak untuk mengetahui ibunya yang sebenarnya ?” Mihika menyela “Tidak, Adi ,,, ini sudah keputusan kak Ishita, apa kamu pikir aku tidak mencoba untuk meyakinkannya ? Aku sudah berusaha sekuat tenaga, hingga akhirnya aku berjanji padanya untuk tidak memberitahu siapapun dan kamu juga harus berjanji padaku kalau kamu juga tidak akan mengatakan hal ini pada siapapun”, “Baiklah, tapi ijinkan aku bertemu dengannya sekali lagi, bibi” pinta Adi haru, 

Adi lalu masuk lagi ke kamar Ishita dan kali ini Adi merasa bahagia melihat ibu Ishinya, saat itu rupanya Ishita sedang tertidur, Adi menangis sambil menyentuh kaki Ishita, Ishita pun bangun dan menatap ke arah Adi “Oooh maaf, aku tertidur, apakah kamu baik baik saja ? Kamu kelihatan sangat cemas”, “Tidak aku tidak apa apa, aku hanya mempunyai kenangan dengan kamar ini, ibuku dulu ada dikamar ini” Ishita terharu “Bagaimana keadaan ibumu ?”, “Dia baik baik saja tapi sekarang dia tidak bersamaku” mereka berdua kemudian ngobrol bersama “Aku hanya ingin ibuku bahagia dan aku masih mempunyai kenangan yang indah tentang dirinya bersamaku dulu”, “Dia pasti akan sangat merindukan kamu juga” Mihika lalu menyela “Lebih baik kamu pergi saja dulu dan jangan lupa kirimkan foto lokasinya melalui email saja, oke ?” Adi mengangguk 

“Aku harap kamu segera sembuh”, “Jaga dirimu baik baik ya” Adi kemudian berlalu dari sana dan tiba tiba langkahnya terhenti ketika mendengar ucapan Ishita ke Mihika kalau dirinya sangat merindukan Adi “Adi pasti sudah besar sekarang, aku berharap aku bisa melihatnya sekali saja” Mihika langsung melirik ke arah Adi yang masih ada disana, Adi hanya bisa menangis dan bergegas pergi dari sana, ketika sampai diluar kamar Adi bergumam sambil menangis “Aku sangat merindukan kamu, ibu Ishi” sementara itu di dalam kamar, Mihika sedang memeluk Ishita sambil menenangkannya SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 777  by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top