SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 758 “ROMI MELAMAR MIHIKA” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 758 “ROMI MELAMAR MIHIKA” by. Sally Diandra Ishita akhirnya sampai juga dirumah Ruhaan, Nancy segera menyambut Ishita dan membuat alasan agar Ishita tidak bisa bertemu dengan Ruhaan “Aku tadi baru saja mengobati Ruhaan, aku tahu obat apa yang harus diberikan padanya” Ishita tetap bersikeras untuk ketemu dengan Ruhaan, akhirnya Ishita mengetuk pintu kamar Ruhaan dan meminta Ruhaan untuk bertemu dengannya, Ruhi jadi tegang dan gelisah, Ruhi berusaha menyembunyikan rambutnya yang panjan, kemudian segera berbaring di atas kasur dan menutupi tubuh dan kepalanya dengan selimut, Ishita lalu masuk ke dalam kamar Ruhaan dan dilihatnya Ruhaan menutupi tubuhnya dengan selimut 

“Dia memang suka tidur dengan gaya seperti itu” Nancy langsung buka suara, Ruhi berharap Ishita segera pergi dari rumahnya, kemudian Ishita memegang tangan Ruhaan, Ruhaan segera mengibaskan tangan Ishita “Ruhaan, aku ini dokter Ishita, ibunya Aaliya, aku tahu kalau kamu sedang sangat kesakitan, aku sudah membawakan obat untukmu, ambillah”, “Pergi sana !” bentak Ruhaan dengan kasar “Baiklah, aku taruh obatnya disini” Ruhaan merasa khawatir kalau Ishita melihat foto dirinya bersama Niddhi “Pergilah kamu cepat !”, “Mari, dokter Ishita ,,, kita keluar saja, lebih baik anda pulang” akhirnya Ishita keluar dari kamar Ruhaan, Ruhaan lalu bergumam pada dirinya sendiri “Kamu itu bukan ibu kandungku, kenapa kamu datang kesini ?” gumam Ruhi sedih 



Di Delhi, India ,,, Mihika memberitahu Romi kalau dirinya sangat bahagia hari ini “Seharusnya kita merayakan kesuksesan kita, Romi”, “Apapun adanya diriku hari ini, itu semua karena kamu, Mihika ,,, kamu selalu mendukungku ketika seluruh orang meninggalkan aku, hanya kamu yang berpihak padaku, terima kasih, Mihika” saat itu Romi mendapat telfon dari Ashok “Selamat, Romi ,,, kamu berhasil mendapatkan penghargaan sebagai pengusaha yang excellent”, “Ini adalah penghargaan kerjasamamu, Ashok ,,, selamat !” sahut Romi “Raman pasti akan sangat cemburu kalau mendengar hal ini”, “Aku tidak peduli, Ashok ,,, aku senang karena aku menang, aku akan bicara denganmu lagi nanti” Romi lalu mematikan telfonnya 

“Romi, aku tahu kalau kamu bekerja sama dengan Ashok untuk mengembangkan bisnismu lebih besar lagi tapi kamu tahu kan siapa Ashok, Ashok itu bukanlah orang yang baik”, “Aku tahu tentang hal ini, aku akan mengurusnya, begitu bisnisku ini sudah stabil, aku akan mendepak dia, Ashok telah mendukungku di saat saat buruk ketika tidak ada seorangpun yang mau mendukung aku, aku tahu kalau dia itu seorang bajingan tapi dia tidak memalukan aku, dia tidak memukulku, dia tidak pernah menunjukkan kalau dia adalah pria yang terbaik” Romi teringat pada pertengkarannya dengan Raman 

“Mihika, aku harus mengatakan sesuatu padamu, aku sudah menunggunya sangat lama sekali, akhirnya aku bisa sukses dan aku rasa kita seharusnya melanjutkan hubungan kita lebih jauh lagi” Romi kemudian menunjukkan sebuah cincin berlian dan melamar Mihika untuk menjadi istrinya “Mihika, apakah kamu mau menikah denganku ?” Mihika tersenyum “Iyaaa, tentu saja aku mau, Romi” Romi kemudian memakaikan cincin itu di jari manis Mihika 

Ashok lalu menelfon Raman dan seperti biasa mulai mengejeknya “Kamu itu memang selalu menjadi idolaku, Raman”, “Aku rasa tim komite telah melakukan hal yang benar, aku telah memenangkan banyak sekali penghargaan, aku tidak membutuhkannya lagi sekarang, kita seharusnya memberikan semangat pada pebisnis baru” Raman langsung mematikan telfonnya, nyonya Bhalla menyela “Raman, duduklah dulu, ibu ingin bicara denganmu” saat itu rupanya Romi menelfon nyonya Bhalla “Ibu, aku tahu kalau ibu telah jauh dariku tapi aku yakin kalau aku selalu ada di dalam hati ibu, ibu masih menyayangiku selamanya, ibu selalu setuju denganku, jadi ada sesuatu yang ingin aku bicarakan dengan ibu, aku sudah melamar Mihika menjadi istriku dan dia setuju, aku ingin ibu datang di pesta pernikahanku, apakah ibu mau datang dan memberikan restu ibu pada kami ?” nyonya Bhalla menangis mendengar ucapan Romi, 



Raman yang tidak tahu kalau Romi yang menelfon ibunya, merasa heran “Siapa yang menelfon, bu ?”, “Salah sambung” sahut nyonya Bhalla “Tidak mungkin, itu pasti telfon dari Romi !” Romi yang mendengar suara Raman di ujung sana, langsung mematikan telfonnya, Raman sendiri juga merasa kesal dan bergegas pergi meninggalkan ibunya, nyonya Bhalla kemudian memberitahu Shagun kalau kemarahan Raman belum juga berkurang “Shagun, aku benar benar khawatir padanya”, “Jangan khawatir, ibu ,,, aku akan bicara dengannya” hibur Shagun, nyonya Bhalla lalu pergi dari sana, 



Raman mendatangi Shagun dan bertanya tentang anak anaknya “Anak anak baik baik saja ,,, Raman, kamu bisa berbagi penderitaanmu, agar hatimu merasa lebih baik”, “Raman telah mati ! Orang yang biasanya menyakiti hati orang lain telah tiada, hari sudah malam, lebih baik tidurlah” Raman teringat pada kematian Ruhi dan kemarahannya Ishita, kemudian Raman duduk sambil mulai minum wine, Shagun merasa khawatir melihat keadaan Raman yang seperti itu, nyonya Bhalla meminta Shagun untuk membiarkan Raman sendirian untuk sementara waktu 



Di Australia, Niddhi sedang ngobrol dengan Nancy “Madam, aku tidak bisa menyuntik Ruhaan, tadi ada seorang dokter yang datang”, “Siapa ?” tanya Niddhi heran “Seorang dokter gigi, aku tidak ingat namanya” Ruhi menatap ke arah Nancy “Aku sudah bilang kan sama kamu, tidak ada seorangpun yang boleh datang kerumah ini ! Dan bertemu dengan Ruhaan tanpa ada ijin dariku ! Apakah wanita itu bertemu dengan Ruhaan ?” Nancy menggeleng “Tidak, madam” Niddhi segera berlalu dari sana, Ruhi sangat khawatir “Bagus ! Aku tadi sudah bilang sama Nancy untuk bohong pada Niddhi tentang ibunya Aaliya, Niddhi tidak boleh tahu tentang ibu Ishi yang adalah ibunya Aaliya, aku harus mengakhiri semuanya yang berhubungan dengan masa laluku” gumam Ruhi cemas 



Sementara itu Raman berlalu menuju ke dapur dan mengambil air putih, Raman teringat pada masa lalunya hingga gelas yang dipegangnya pun pecah karena digenggamnya dengan keras, tangannya pun berdarah, Aditya menemui Raman dan meminta Raman untuk ikut dengannya, Adi kemudian meminta Raman duduk, Raman menangis haru “Aku telah kehilangan putriku dan Istriku, aku ini memang seorang kalah” Adi tiba tiba memarahi Raman dan memintanya untuk membiarkannya mengobati luka Raman, tak lama kemudian Raman tertidur dan menyebut nyebut nama Ishita, 



Ditempat Ishita, Ishita bisa merasakan hal itu dan bergumam “Raman ,,,” Mani yang kebetulan ada disana bertanya “Ada apa, Ishu ? Apa yang terjadi ?”, “Aku merasa ,,,” Mani langsung menyela “Sampai kapan kamu akan merindukan Raman ? Ini sudah tujuh tahun lamanya, sudah cukup lama tapi kamu tetap juga tidak mau berusaha menemuinya, sampai kapan kamu akan melarikan diri dari kenyataan ini, Ishu ? Apa yang terjadi pada Ruhi, itu sudah takdir ! Kalau kamu ingin Raman lenyap dari pikiranmu, kamu harus berubah !” Ishita hanya bisa menangis begitu mendengar ucapan Mani, sahabatnya SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 759 by. Sally Diandra 
Bagikan :
Back To Top