SINOPSIS MOHABBATEIN episode 716 “SURAT CERAI RUHI” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 716 “SURAT CERAI RUHI” by. Sally Diandra Bala mengajak Vandu untuk menemui psikolog, ternyata psikolog itu adalah teman Bala sendiri, kemudian Vandu ngobrol berdua dengan psikolog tersebut, Vandu menceritakan apa yang telah terjadi di masa lalu, Bala berfikir Vandu pasti akan segera sembuh, sementara itu semua orang sedang ngobrol tentang Ruhi, mereka cemas memikirkan apa yang sedang Ruhi pikirkan “Aku rasa Shagun mungkin bisa mengatasi Ruhi, sejak Shagun mengandung bayinya Ishita, Ruhi jadi dekat dengan Shagun”, “Iyaa, mungkin Shagun bisa menjelaskan pada Ruhi dengan baik” sahut tuan Bhalla menimpali ucapan Simmi, 

Saat itu Niddhi meminta pada pendeta untuk memberikan tanggal pernikahannya dengan Raman lalu meminta Neelu untuk membuatkan teh untuknya “Kamu bisa membuat teh sendiri kan ?” Neelu menolak perintah Niddhi, Niddhi berang dan langsung memarahinya sambil mengangkat tangannya hendak menampar Neelu namun Romi segera mencegahnya “Berani beraninya kamu mau menampar Neelu ! Dia itu bagian dari keluarga ini, bukan seperti kamu !” bentak Romi, Romi dan Niddhi lalu bertengkar, Niddhi benar benar merasa jengkel 

Di kantornya Raman sedang mengurusi pekerjaannya dan Niddhi menelfonnya, Raman segera untuk ngobrol sebentar dengan Niddhi “Niddhi, aku ada meeting penting saat ini, kenapa kamu selalu saja telfon terus menerus ?” Niddhi langsung memberitahu Raman soal Romi yang menghina harga dirinya “Apakah kamu akan menyelesaikan masalah ini atau harus aku yang menyelesaikannya”, “Dengarkan, abaikan mereka, aku akan pulang kerumah nanti dan membereskan semuanya” kemudian Raman kembali mengikuti meeting, kolega Raman memberitahu Raman tentang keputusan mereka yaitu mereka tidak akan bekerja sama lagi dengan Raman karena mereka melihat cara kerja Raman yang tidak profesional “Kami tidak akan berinvestasi ke perusahaanmu” para investor itu langsung pergi meninggalkan kantor Raman, Raman bergumam “Mereka adalah harapan terakhir” 

Manoj mengajak Shagun ke restauran favouritenya “Kamu bisa memesan makanan kesukaanmu”pinta Manoj, sementara itu Simmi mencoba menelfon Shagun, namun Shagun tidak mengangkatnya “Coba lagi telfon dia” pinta tuan Bhalla, mereka sedang dalam perjalanan, Shagun lalu menjawab telfon Simmi “Simmi, ada masalah apa ?”, “Kami akan mampir kerumahmu” ujar Simmi “Aku sedang berada dir sebuah restauran bareng Manoj”, “Kalau begitu kami kami akan datang kesana karena ini sangat penting, Shagun” Shagun lalu memberitahu Manoj kalau Simmi sangat khawatir 

“Mungkin Niddhi telah melakukan sesuatu” tak lama kemudian tuan Bhalla dan Simmi datang kesana menemui Shagun “Maafkan kami, karena kami telah mengganggu kalian dengan cara seperti ini” Simmi lalu menunjukkan surat surat yang ditanda tangani Ruhi “Surat cerai ?”, “Iyaa, aku tidak tahu apa yang Ruhi pikirkan dan alami saat ini, dia ingin menjauh dari kak Raman dan memberikannya surat cerai, lebih baik kamu bicara saja dengan dia” pinta Simmi “Tentu saja” ujar Shagun kemudian meminta maaf pada Manoj dan segera pergi dari sana meninggalkan Manoj sendirian 

Suraj dan Ashok sedang ngobrol soal tuan Raichand, Raichand datang kesana menemui mereka dan menyapa Suraj dan Ashok, tuan Raichand bercerita tentang bisnisnya “Aku ingin mengekspansi bisnisku dengan menanamkan investasi disini, aku tahu kalau kalian berdua menjalankan bisnis kalian sampai rugi tapi aku tahu kalau kalian berdua ini pengusaha yang sangat aktif, kalian bisa menjadi pemegang saham kalau kalian mau” Ashok setuju 

“Tapi ada satu syarat, putriku itu sangat keras kepala dan sangat manja, aku telah memutuskan kalau ada seseorang yang mau menikahi putriku, maka dia akan menjadi pemegang saham” Suraj tertegun “Syarat apa ini ? Apakah dia baik baik saja ? Maksudku secara mental, fisik ,,,” Ashok menyela ucapan Suraj “Apa yang kamu katakan ? Aku setuju untuk menikah dengan putri tuan Raichand” ujar Ashok senang, tuan Raichand lalu pergi meninggalkan mereka, Suraj segera bertanya pada Ashok “Ashok, apa kamu sudah gila ?”, “Itu tidak masalah, Suraj ,,, tuan Raichand akan membantu kita” ujar Ashok 

Ruhi sedang ngobrol dengan Neelu, Simmi dan Shagun menatap ke arah mereka, Shagun kemudian mengajak Ruhi ngobrol “Ibu Shagun, bagaimana keadaan bayinya ?”, “Dia baik baik saja ,,, Ruhi, apa surat surat ini ?” tanya Shagun “Surat surat ini ada disini ? Aku kan sudah bilang ke paman Neil untuk memberikan surat surat ini ke kantor ayah, ini adalah surat cerai, tolong berikan surat itu pada ayah”, “Kamu tahu apa artinya ini ?” tanya Shagun cemas “Kalau ibu tidak suka dengan sikap orang lain maka surat cerai diberikan, seperti ibu Shagun memberikannya ke ayah dan bibi Simmi memberikannya ke paman Parmeet, aku tahu cerai itu artinya putus hubungan, aku tidak suka ayah menikahi orang lain, dia tidak akan mendengarkan siapapun, jadi aku mengambil keputusan ini, aku akan memberikan surat ini pada ayah sendiri”, 

“Baiklah, aku akan memberitahu bibi Simmi dan nenek Bhalla untuk memberikan surat ini pada ayah” Shagun lalu memeluk Ruhi sambil menangis Simmi merasa bingung “Bagaimana kita akan memberikan surat surat ini pada kak Raman ? Dia telah menjadi sekeras batu, apakah dia akan mengerti ?”, “Iyaa kak Raman seharusnya tahu apa yang terjadi pada Ruhi” saat itu Niddhi datang kesana dan berkata pada merka 

“Kalau ada sesuatu yang akan dikatakan pada Raman, kalian bisa mengatakannya padaku karena bagaimanapun juga aku ini akan menjadi istrinya” Shagun segera memberikan surat surat itu pada Niddhi, Niddhi segera memeriksanya sambil tersenyum “Kalian ini bersikap seperti anak anak, tapi baiklah, akan aku berikan surat ini ke Raman, kita akan lihat apa yang akan dia lakukan dengan surat ini” Niddhi pun berlalu dari sana meninggalkan mereka, Romi langsung berkata begitu Niddhi sudah tidak ada “Kita harus melakukan sesuatu” ujar Romi, 

Shagun hanya bisa menangis, sedangkan Simmi termangu, kemudian Simmi berusaha menghibur Shagun dengan memberikannya air putih “Orang tua merasa gagal ketika anak anak mereka mengulangi kesalahan mereka, ini semua adalah kesalahanku, aku sadara apa yang Raman lakukan dan pertengkaranku berimbas pada anak anak, aku telah mengajarkannya bercerai, hak asuh, bertengkar dan aku juga begitu egois” ujar Shagun sambil menangis “Ruhi tahu bagaimana memutuskan sebuah hubungan yaitu dengan menanda tangani sebuah surat, dia ingin memutuskan hubungannya dengan Raman, ayahnya ,,, aku yang mengajarkan hal ini pada Ruhi, ini semua salahku” Simmi berusaha menghibur Shagun 

“Mungkin ini sudah menjadi nasib kita” Simmi dan Shagun lalu menangis bersama “Shagun, jangan sakiti drimu sendiri dengan menangis, hal ini tidak baik untuk bayinya, aku akan mengantar kamu pulang” Shagun menggeleng “Tidak usah karena aku akan tinggal disini dan melihat bagaimana reaksi Raman melihat surat cerai itu”, “Kamu bisa tinggal disini sepanjang yang kamu inginkan” sahut Simmi 

Simmi bertanya pada Romi “Romi, apa yang kak Raman katakan ?”, “Kak Raman meninggalkan kantornya” ujar Romi “Niddhi akan memberikan surat itu ke kak Raman, aku harap kak Raman menyadari kesalahannya” tuan Bhalla menyela ucapan Simmi “Dia seharusnya bisa mengerti dengan keadaan seperti ini” saat itu Raman pulang kerumah sambil menelfon seseorang lalu berteriak memarahinya, Simmi merasa cemas “Moodnya sedang buruk saat ini”, “Dia pasti akan bereaksi sangat kasar, aku akan memberitahu Niddhi untuk tidak memberikan surat itu sekarang” 

Shagun bergegas menemui Niddhi dan memintanya untuk tidak memberikan surat itu ke Raman sekarang karena Raman sedang tidak dalam kondisi yang baik saat ini, Niddhi kemudian memberitahu Raman kalau dia akan melakukan pekerjaan Raman “Sudah, tidak usah cemas, Raman” ujar Niddhi sambil memberikan surat surat itu ke Raman, Raman lalu memeriksa surat itu dan mulai membacanya, Raman kaget dan semua orang hanya terdiam menatapnya SINOPSIS MOHABBATEIN episode 717 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top