SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 751 “KEBENARAN YANG TERSEMBUNYI” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 751 “KEBENARAN YANG TERSEMBUNYI” by. Sally Diandra Di Delhi, India ,,, Aditya sedang melihat seorang laki laki tua melalui kaca spion mobil, Adi segera berlari membantunya dan menyelamatkan laki laki tua yang ternyata buta dari tabrakan seorang pengendara motor, laki laki tua itu berterima kasih pada Adi dan bertanya “Siapa namamu, nak ?”, “Namaku Aditya Bhalla, aku mohon doakan ibuku, dimanapun dia berada, hari ini kami akan melakukan doa untuk arwahnya” laki laki tua itu lalu berdoa untuk ibunya Adi, 

Adi kemudian menghampiri tuan Bhalla dan Appa dan memintanya untuk segera ikut dengannya, tuan Bhalla dan Appa terlihat hendak menolak permintaan Adi namun Adi memintanya, mereka berdua akhirnya memenuhi permintaan Adi dengan perasaan canggung satu sama lain, laki laki yang menjual perlengkapan pemujaan memuji Adi “Dia itu seorang anak yang baik, ibunya telah mengajarkan padanya norma norma yang baik, hanya dia yang menjadi penghubung kakek dan neneknya” gumam laki laki tua itu 

Di Autralia ,,, 
Ishita sedang memperhatikan foto Ruhi dan bersiap hendak melakukan doa untuk arwah Ruhi, tiba tiba telfonnya berdering, Ishita meminta pada pembantunya untuk mengangkat telfonnya “Nyonya, ini dari rumah sakit” ujarnya, sementara itu di Delhi, India ,,, Simmi memberitahu nyonya Bhalla kalau acara doanya akan segera berakhir sekarang dan Raman akan datang kapan saja setelah itu, Adi lalu pergi, sedangkan Amma datang kesana dan melihat keluarga Bhalla sedang melakukan doa untuk arwah Ruhi “Simmi, ambil lagi fotonya Ruhi kalau tidak Pihu pasti akan bingung ketika melihatnya” 

Sementara itu Appa meminta Amma untuk ikut dengannya, Appa segera mengajak Amma pergi dengannya, Adi memperhatikan mereka “Suamiku, doa untuk arwahnya Ishita tidak diakukan disini, Pihu tidak akan tahu kalau dia adalah ibu kandungnya, tapi paling Pihu bisa tahu Ishita itu orangnya baik” Adi mendengar ucapan mereka dan merasa sedih, Amma juga menangis “Ayoo Madhu, kita pergi, pendeta sudah menunggu kita” ajak Appa, Adi lalu mengikuti mereka dan dilihatnya mereka sedang melakukan doa untuk arwah Ishita dan Ruhi

Shagun dan Pihu baru saja sampai dirumah, mereka sedang membahas tentang Ruhaan di mobil “Dia itu penyanyi idolaku, mama”, “Dia itu hanya anak kecil yang usianya baru 14 tahun” Pihu langsung menyela “Dia bukan anak anak, dia itu sudah remaja” ujar Pihu, Adi lalu menyela pembicaraan mereka berdua “Lebih baik kalian masuk dulu, aku akan memarkir mobilnya” rupanya Adi kebingungan hendak memarkir mobil “Bagaimana bisa memarkir mobilnya, keluarga Madrasi itu telah parkir mobilnya disini” Pihu menyela “Kamu bisa parkir disini, kak Adi ,,, ini tempat kita”, “Kamu tidak tahu, Pihu ,,, pergilah kerumah keluarga Iyer dan mintalah kunci mobilnya” pinta Adi “Tapi nenek sedang bertengkar dengan mereka, nenek memarahi aku sebelumnya” Pihu merasa cemas 

“Sudah pergi saja sana dan cepat kesini ! Nenek tidak akan mengetahuinya” akhirnya Pihu pergi “Nenek Madhu pasti akan senang melihat Pihu kesana, aku harap Pihu bisa melihat foto ibu Ishi hari ini” bathin Adi Appa melihat Pihu datang “Pihu, apakah ada yang kamu inginkan ?”, “Bisa pinjam kunci mobilnya ?” Adi memberikan kode ke Appa, Appa sudah menduga kalau Adi yang menyuruh Pihu kesana “Aku akan mengambil kuncinya, ayoo ikut dan nonton TV dulu” Pihu sangat suka sekali dengan acara favouritenya, Adi melihat foto Ruhi dan merasa khawatir, 

Amma melihat Pihu datang dan bertanya “Kenapa dia kesini ? Dia bisa melihat fotonya Ruhi” Appa kemudian memberikan prasad padanya dan menyembunyikan foto Ruhi, Appa memberikan kode ke Amma tentang Pihu, saat itu Pihu melihat foto Ishita “Woow, bibi ini cantik sekali, siapa dia ? Kenapa ada rangkaian bunga di fotonya ? Aku tahu ketika seseorang pergi, sebuah rangkaian bunga ditaruh pada fotonya, apakah dia pergi ke suatu tempat ?” Amma dan Appa hanya terdiam dan menangis “Kenapa kalian berdua menangis ? Apakah dia ini putrimu ?” Amma hanya bisa menangis 

Di Australia ,,, 
Ishita bertabrakan dengan seorang gadis “Maaf, apakah kamu baik baik saja ?” Ishita merasa melihat Ruhi dalam diri gadis tersebut, Ishita kemudian tersenyum dan memeluknya erat, tiba tiba gadis itu membentak “Lepaskan !” Ishita bisa melihat wajah gadis itu dan meminta maaf padanya “Apakah kamu sendirian ?”, “Ibuku ada disana, dia sedang sakit, dadanya sedang sakit, jika terjadi sesuatu padanya maka ,,,” Ishita langsung menyela “Kamu bisa mencium tangan ibumu, maka rasa sakitnya akan berkurang” gadis itu langsung pergi meninggalkan Ishita 

Di Delhi, India ,,, 
Adi memberitahu Pihu tentang Ishita “Bibi ini sangat baik, aku juga kangen padanya” Pihu kemudian berdoa untuk Ishita khususnya untuk kebahagiaan Ishita, Amma tersenyum sambil berkata dalam hati “Ishu, akhirnya putrimu berdoa untukmu setelah sekian lamanya” Pihu sangat menyukai prasadnya “Kami membuat makanan favourite untuk orang yang kami doakan, ini semua adalah makanan kesukaan bibi Ishu, kamu juga bisa memakannya, ayoo duduklah” 

Amma kemudian menyuapi Pihu dengan tangannya, Amma dan Appa merasa senang melihat Pihu memakan makanan kesukaan Pihu, Amma lalu berdoa untuk Pihu dan berterima kasih pada Adi yang telah membawa Pihu kesana, Pihu sangat menyukai makanan itu dan bilang ke Amma “Kalau nenek tahu, ini akan menjadi masalah, nenek Iyer” Adi membenarkan ucapan Pihu, Pihu lalu bertanya soal Shravan karena Shravan juga sangat menyukai lagu lagunya Ruhaan, 

Saat itu nampak Shravan sedang bermain basket, Shravan membuat timnya menang, rupanya itu hanya bayangan Shravan saja dan memberitahu timnya kalau dia ingin ikut bermain juga, namun salah satu temannya berkata “Kamu itu hanya boleh menyediakan minuman saja dan turunkan berat badanmu dulu !” saat itu Bala yang melatih mereka dan meminta mereka untuk berlatih di lapangan, semua pemain basket memuji Bala “Pak Bala, Shravan itu tidak kelihatan seperti putramu” Shravan menyela “Aku tahu karena ayahku itu tinggi” Bala menengahi “Ayooo Shravan ikut dengan kami, kita lihat permainannya, baru kemudian kamu bisa belajar dan bermain” hibur Bala 

Di Australia ,,, 
Aaliya memberitahu Ishita tentang keadaan Mani, Ishita lalu bertanya pada dokter tentang kondisi Mani saat ini “Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, nyonya ,,, tekanan darahnya tinggi tapi dia akan baik baik saja” tak lama kemudian Ishita sedang duduk di sebelah Mani yang masih terbaring lemah “Apakah kamu merasa baikkan ?” Mani langsung melepas masker oksigen yang menutup hidung dan mulutnya dan bertanya “Apa yang kamu lakukan disini ?”, “Tidak usah terlalu berlebih lebihan, tekanan darahmu tinggi, kamu memiliki staff orang India disini, jadi kamu tidak perlu tegang, apakah kamu tidak senang melihat aku ?” Mani menyela 

“Kenapa kamu ada disini ? Kamu seharusnya ada dirumah, hari ini kamu harus mendoakan arwah Ruhi kan ?” Ishita mengangguk “Ishu, jangan kamu sesali apa yang telah hilang, aku telah menyelamatkan nyawamu, kalau kamu tidak mengurusi Aaliya dan Vivaan, aku tidak tahu bagaimana caranya aku mengurusi mereka ?”, “Kamu pasti bisa, hatimu itu begitu mulia” Mani tertegun “Kenapa kamu jadi merendah ? Ini sudah 7 tahun dan kamu tetap tidak ingin bicara dengan putrimu sendiri”, “Itu semua karena siapa ? Aku telah kehilangan Ruhi, aku adalah seorang ibu yang buruk, bagaimana bisa aku menemuinya ?” ujar Ishita sedih SINOPSIS MOHABBATEIN SEASON 2 episode 752 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top