SINOPSIS MOHABBATEIN episode 660 “TUAN TAMPAN & NYONYA CANTIK” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 660 “TUAN TAMPAN & NYONYA CANTIK” by. Sally Diandra Dirumah keluarga Bhalla, Romi sedang ngobrol dengan Raman tentang Sarika yang mencoba membunuh seluruh keluarganya hanya demi Ashok, demi sejumlah uang “Aku tahu kalau apa yang telah dia lakukan itu salah tapi aku seharusnya berterima kasih padanya, paling tidak adikku jadi bertambah dewasa, kamu harus terus melanjutkan hidupmu, Romi ,,, lihat Rohit”, “Rohit tidak boleh tahu apa yang telah ibunya lakukan tapi aku ingin dia mengingat apa yang telah ayahnya lakukan untuknya” Raman terharu 

“Kamu harus mengurusi Rohit sendirian, tapi kamu tidak sendirian, Romi ,,, kami semua ada bersamamu” hibur Raman, Raman berusaha membuat Romi tersenyum “Kamu itu beruntung karena kamu mempunyai satu anak ketika Sarika pergi, sedangkan aku, aku mempunyai dua anak ketika istriku meninggalkan aku, jangan menangis sekarang, ayoo ikutlah ,,, kita semua akan pergi ke pestanya nyonya Dolly, rubahlah perasaanmu” Romi langsung memeluk kakaknya sambil tersenyum 

Raman memberitahu semua orang kalau kedua pasangan suami istri itu datang maka semua orang harus berteriak “Happy wedding anniversary” saat itu Raman mendapat telfon dari Romi lalu meminta semua orang untuk bersembunyi, tuan Bhalla lalu membawa suami nyonya Dolly yang bernama Daler ke ruang serbaguna, tuan Bhalla meminta Daler melihat dekorasi ruangannya, tak lama kemudian mereka semua keluar dari tempat persembunyian mereka sambil mengucapkan “Happy anniversary”, Dolly juga datang kesana, Daller benar benar terkejut, Ishita lalu meminta Dolly untuk mengenakan Varmala di leher Daler, Daler dan Dolly kemudian saling mengalungkan kalung bunga di leher masing masing, lalu mereka semua menari begitu tamburnya ditabuh, 

Daler berterima kasih pada Dolly untuk pesta kejutan ini “Berterima kasihlah pada Ishita karena dia yang menyiapkan semuanya” Ishita kemudian membawakan kue tart, Dolly lagi lagi berterima kasih padanya “Ayooo nyonya Dolly, sekarang potong kuenya” ujar Ishita sambil melirik ke arah Raman Daler dan Dolly lalu memotong kuenya bersama sama dan saling menyuapkan satu sama lain, semua orang lalu bertepuk tangan untuk kedua pasangan yang berbahagia ini, sementara itu Shravan meminta Adi untuk memainkan musik yang menghentak, sedangkan seorang pria memberitahu Raman kalau tabung gasnya sudah habis dan meminta tabung gas yang lain “Baiklah, akan aku ambilkan” tiba tiba Romi dan Adi mencegahnya 

“Kakak, lebih baik kakak nikmati saja pestanya, biar kami saja yang mengambilnya” Raman tahu dan mengajak Adi bergurau, rupanya Adi juga ingin menjauh dari Ishita, hal ini rupanya juga sudah mempengaruhi dirinya, mereka lalu saling tersenyum satu sama lain, sementara itu tuan Bhalla dan Appa sedang ngobrol sambil minum minum, Raman kembali ke tempat pesta sambil membawa tabung gas itu, Romi menyela “Kakak, biar aku saja yang membawanya, kakak kan punya sakit punggung”, “Tenang saja, aku sudah sering mengangkat Ishita beberapa kali, dia itu pabrik gas, jadi tabung gas ini tidak ada apa apanya” ujar Raman, Adi langsung mengambil foto Raman, tiba tiba Raman kembali terkena serangan sakit punggung lagi 

Daler lalu memberitahu semua orang “Kita akan mengadakan kompetisi, kita akan memilih si tuan tampan”, “Bagaimana kalau kita juga memilih nyonya cantik” sela Dolly, saat itu Raman sedang pelan pelan membawa tabung gas, salah seorang pria menyebutnya sebagai pria yang kuat “Kamu itu belum bertemu dengan istriku” boasts. Romi dan Adi tersenyum mendengarnya, 

sementara itu Daler memberikan peraturannya dan meminta semua orang untuk memberikan suaranya pada seseorang yang mereka anggap tampan dan cantik, kemudian pasangan yang menang akan menari bersama, Romi dan Adi mengajak Raman bercanda “Siapa yang menyembunyikan sakit punggungku ini ?” tanya Raman, Ishita juga merasa heran “Kenapa mereka tertawa melihat Raman ? Apa yang mereka lakukan ?” Adi kemudian memberitahu Ishita tentang sakit punggung Raman, Ishita menatap kearahnya sambil tersenyum, kemudian Ishita menghampiri Raman dan memintanya untuk ikut menari bersamanya 

“Ishita, aku sedang tidak ingin menari” Isihita tertawa geli, Raman mengajaknya bergurau dan berkata “Aku akan segera sembuh”, “Apakah sangat sakit ?” tanya Ishita cemas “Sangat ,,,” tiba tiba Dolly datang dan langsung mengajak Raman berdansa dengannya “Maaf, nyonya Dolly, aku sedang puasa, jadi aku tidak boleh menyentuh wanita lain”, “Iyaa, nyonya Dolly ,,, aku yang menyuruhnya berpuasa, sedangkan nyonya Dolly kan seorang wanita yang seksi, bisa bisa nanti Raman batal puasanya” sela Ishita menimpali ucapan Raman “Dolly, sudahlah ayooo berdansa denganku saja” pinta Daler “Maaf, Raman ,,, malam ini kamu tidak beruntung” 

Dolly lalu pergi, Ishita kemudian berkata “Aku serius, Raman ,,, kamu tidak bisa berdansa dengan siapapun kecuali aku”, “Baiklah, aku sudah siap untuk menari bersamamu” balas Raman, Ishita kemudian bergegas mengambil obat penghilang rasa sakit, sementara Adi meminta Romi untuk berdansa “Aku tidak bisa berdansa, aku sedang menggendong Rohit” Mihika lalu mengambil Rohit dari Romi dan meminta Romi pergi menari Raman berkata pada Ishita “Aku akan mengambil obat sendiri, aku tidak percaya pada ilmu medismu” 

Namun Ishita memaksa Raman untuk meminum obat yang dibawanya “Tidak akan terjadi apa apa padaku” Raman kemudian mengajak Ishita bergurau lagi “Tapi sungguh, selama kamu bersamaku, tidak akan terjadi apa apa”, “Lalu apa yang akan kamu makan ? Aku akan mengambilkan makanan untukmu” Raman langsung menyela “Aku lapar dan Ishita ,,, jangan katakan pada siapapun tentang sakit punggungku ini” Ishita tersenyum sambil mengejek tubuhnya Raman yang pendek, sedangkan Raman membalas ejekan Ishita dengan mengejeknya gendut, mereka lalu tertawa bersama sama 

Saat itu Mihir datang dan mengucapkan selamat pada Daler dan Dolly, sementara Mihika meminta Raman dan Ishita untuk ikut berdansa, mereka menolaknya dengan alasan mereka sedang menunggu lagu yang spesial, Mihir lalu bertanya ke Raman “Raman, apakah sakit punggungmu kumat ?” Ishita langsung menyela “Raman ini masih muda dan kuat”, 

Daler lalu meminta semua orang untuk menaruh catatan pilihan mereka “Kita akan melihat siapa nyonya cantik dan tuan tampan” ujar Daler, Ishita lalu mengajak Raman kesana, Daler lalu mengumumkan kalau nyonya cantiknya adalah Ishita, Raman tersenyum senang dan berkata “Pasti aku yang akan menjadi tuan tampan” ujar Raman bangga, Mihika lalu mengumumkan tuan tampannya adalah tuan Bhalla, Raman langsung berdiri 

“Tunggu sebentar kak Raman, tuan Bhalla maksudnya paman Bhalla bukan kamu” Raman merasa kesal “Aku yakin sekali kalau orang orang ini pasti membayar penghargaan itu” tuan Bhalla malah tidak percaya “Bagaimana ini bisa terjadi ? Terima kasih untuk semua orang yang telah memilih aku” kemudian Daler memberitahu kalau saat ini 10 menit lagi menuju ke tahun baru 2016 “Saat ini pemenangnya akan berdansa bersama sama” ujar Daler lagi, Raman lalu pergi menuju ke kamar mandi, 

Sedangkan Mihir memberikan setangkai bunga mawar berwarna kuning sambil berkata “Ini untuk persahabatan kita, aku pikir untuk memberikannya pada teman terpentingku karena kita ini berteman sepanjang hidup”, “Iyaa” sahut Mihika “Mihika, kamu tahu kan kalau aku ini adalah penari yang buruk tapi hari ini aku ingin menari” ujar Mihir, sementara Romi sedang duduk dengan perasaan yang sedih, 

Ishita memperhatikannya lalu menghampirinya “Romi, apakah kamu merasa kesepian ?”, “Aku merasa hancur, kak ,,, Sarika telah melakukan hal ini padaku, dia berusaha untuk membunuh seluruh keluargaku, aku kira dia sangat mencintai aku tapi lihat apa yang dia lakukan pada kak Raman ?” ujar Romi sedih “Sarika pasti mempunyai alasan, kenapa dia melakukan ini semua, aku benar benar ingin tahu” sahut Ishita penasaran SINOPSIS MOHABBATEIN episode 661 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top