SINOPSIS MOHABBATEIN episode 634 “KEJUTAN YANG MENGEJUTKAN” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 634 “KEJUTAN YANG MENGEJUTKAN” by. Sally Diandra Raman akhirnya sampai di hotel dan bertanya tentang Ishita pada resepsionis hotel, resepsionis memberitahunya kalau Ishita sedang pergi keluar ke area perbukitan “Jalannya tidak begitu bagus, tuan ,,, mobil bisa naik turun” saat itu nyonya Bhalla menelfon Raman “Raman, jangan lupa pakai baju hangat dan nikmatilah suasananya”, “Ibu, apakah Ishita menelfon ibu ?” tanya Raman heran “Iyaaa, aku tahu rencana kalian” nyonya Bhalla lalu menutup telfonnya dan merasa senang Raman bersama Ishita, kemudian nyonya Bhalla memberitahu suaminya tentang Ishita, 

Sementara Raman merasa heran “Sangat aneh, Ishita kan tahu kalau aku akan pergi ke Calcuta tapi kenapa dia bilang pada mereka kalau akan memberikan kejutan padaku ?” Raman tidak mengerti maksud Ishita, lalu Raman bertanya dimana area pegunungan itu, Abhishek meminta Ishita untuk tidak usah cemas “Abhishek, aku melakukan ini semua untuk Raman” ujar Ishita, rupanya tanpa sepengetahuan Raman, Ashok membuntuti Raman “Sekarang akan menjadi semakin menyenangkan, hitungan mundur telah dimulai, Raman akan menuju ke kematiannya sendiri, kita lihat saja apa yang akan terjadi sekarang” gumam Ashok dengan senyum liciknya 

Vandu sedang ngobrol dengan Suraj tentang perceraian Ashok dan Mihika “Aku akan membicarakan hal ini dengan Ashok, akan lebih baik lagi jika kamu menemukan solusinya”, “Terima kasih, Suraj” ujar Vandu, di tempat Ishita, Ishita sedang berfikir “Kenapa Ashok tidak muncul juga sampai saat ini, informannya pasti juga akan kesini untuk mengawasi aku, aku memulai sandiwara ini” bathin Ishita, saat itu Ishita meminta Raman untuk ikut dengannya, dimana Raman palsu tersebut adalah polisi yang menyamar sebagai Raman yang mengenakan pakaian yang sama persis, informannya Ashok sedang mengawasi mereka, Abhishek yang mengawasi Ishita dari jauh meminta Ishita untuk bersikap biasa saja 

“Aku yakin informannya Ashok sedang mengawasi tempat ini” ujar Abhishek, saat itu Ashok masih terus mengikuti Raman, sedang petugas polisi yang menyamar sebagai Raman meminta Ishita untuk mendorongnya “Abhishek, dimana informan itu ?”, “Ada sebuah truk pengiriman yang di parkir disana, aku yakin kalau informannya Ashok ada di dalam truk itu” ujar Abhishek, Ishita meminta petugas polisi itu untuk tidak melihat ke arah sana, tiba tiba terdengar teriakan suara Raman “Ishita ,,,,” Raman berada jauh dari Ishita dan berteriak hendak bicara dengannya, Ishita kaget dan terperangah melihatnya, petugas polisi itu langsung bersembunyi dibelakang Ishita, Abhishek juga bersembunyi, Ishita benar benar merasa heran “Apa yang Raman lakukan disini ?” bathin Ishita 

“Ishita, apa yang kamu lakukan disini ? Lalu siapa laki laki itu ?” Ishita menyuruh petugas polisi itu untuk pergi, saat itu Ashok sudah sampai disana dan memberitahu informannya kalau dirinya sudah sampai disana, Ashok juga bersembunyi sambil mengawasi mereka, Ishita bertanya pada Raman “Raman, bagaimana bisa kamu datang kesini ?” teriak Ishita “Aku tadi ke hotel, aku baru tahu kalau kamu ada disini, aku akan kesana, itu lebih baik dari pada berteriak terus seperti ini” teriak Raman, Ashok merasa senang “Raman akan sampai juga pada kematiannya” gumam Ashok, Ishita memberitahu Abhishek kalau Raman akan menghampirinya “Informannya Ashok pasti akan melihatnya, apa yang harus aku katakan pada Raman ?” tanya Ishita cemas, sementara Ashok meminta informannya untuk menyelesaikan pekerjaannya, Ishita melihat Raman datang kearahnya, tiba tiba sebuah truk datang tepat ke arah Raman dan hendak menabrak Raman, 

Raman tersenyum ketika melihat Ishita dan berjalan kearahnya namun tidak menyadari adanya bahaya truk yang hendak menabraknya, Ishita melihat truk besar itu mengarah ke Raman, Ishita segera memberitahu Abhishek tentang hal itu, Abhishek juga kaget, sedangkan Ashok tersenyum puas, Ishita langsung berteriak kencang “Ramaaannnn !!! Awas !!!” Ishita segera berlari untuk menyelamatkan Raman sambil melempar ponselnya, Abhishek juga berlari hendak menyelamatkan Raman, Ishita memberikan tanda pada Raman untuk minggir, kemudian mendorong Raman menjauh dari truk tersebut dan mereka terjatuh bersama lalu berguling guling diatas bukit menuju ke bawah, Abhishek juga terhempas disana, sedangkan Ashok merasa senang “Dewa memang selalu membantu aku, Raman dan Ishita akhirnya mati bersama, bagus itu !” Ashok segera berjalan menuju ke bawah untuk memastikannya dan dilihatnya Raman dan Ishita sedang bergantungan pada sebuah pohon “Dewa juga menginginkan kamu mati !” gumam Ashok 

Raman berteriak minta tolong, Abhishek mendengarnya dan segera menelfon tim SAR, Ashok segera mengangkat sebuah batu besar dengan susah payah untuk dijatuhkan ke arah Raman dan Ishita, Abhishek langsung lari hendak menghentikan usaha Ashok, Abhishek mendorong Ashok dan mereka berdua mulai berkelahi satu sama lain, sementara itu Ishita dan Raman sedang menunggu bantuan dari seseorang, Ashok dan Abhishek masih terus berkelahi cukup lama, hingga akhirnya Abhishek mampu melempar Ashok menjauh dari sana dan bergegas melihat kondisi Ishita dan Raman yang masih bergantungan di pohon, tak lama kemudian polisi datang kesana bersama tim SAR, Ashok langsung melarikan diri, Abhishek meminta Raman dan Ishita untuk menunggu sebentar lalu sebuah derek besar dan tim SAR bisa menyelamatkan mereka, Raman langsung memeluk Ishita dan mereka semua merasa lega karena semuanya selamat 

Malam harinya, Raman dan Ishita dirawat disebuah rumah sakit, Ishita berterima kasih pada Dewa karena Raman selamat kalau tidak Ishita tidak bisa memaafkan dirinya sendiri, Ishita memikirkan siapa informan itu ? Sambil melamun sehingga pertanyaan perawat tidak didengarnya “Ishita, jawab pertanyaannya” Raman membuyarkan lamunan Ishita “Kamu baik baik saja ?” Ishita mengangguk “Apakah kamu baik baik saja, Raman ?” Raman juga mengangguk “Apa yang terjadi ? Kamu katanya merencanakan sebuah kejutan ketika aku pergi ke Calcuta ? Kamu bilang ke ayah dan ibu kan ?”, “Aku punya kejutan yang sangat besar untukmu, Raman” ujar Ishita sambil tersenyum 

“Sudah lupakan kejutan itu, katakan padaku, siapa laki laki tadi ?” Raman mulai cemburu lagi “Aku tadi sedang melihat lihat pemandangan dan aku tidak tahu siapa laki laki itu ?”, “Lalu apakah Abhishek datang kesana sebagai pemandu ?” Raman mulai curiga “Mungkin dia datang kesana karena ada pekerjaan disana, untung saja Abhishek ada disana dan menyelamatkan kita” Raman kemudian memberitahu Ishita kalau dirinya mendapat telfon dari pihak hotel yang memberitahunya tentang pemesanan kamar di hotel tersebut atas nama Ishita dan Raman 

“Aku juga tidak tahu kalau ternyata aku harus tergantung seperti tadi untuk kejutan yang ingin kamu berikan” kemudian Raman membayar tagihan rumah sakit, sedangkan Ishita sedangkan memikirkan ucapan Raman “Bagaimana mungkin ? aku tidak memberikan nomer handphone Raman pada staff hotel manapun, itu artinya Ashok yang melakukan hal ini, dia tahu kalau aku tidak akan membunuh Raman, seperti yang Ashok yang inginkan” ujar Ishita geram SINOPSIS MOHABBATEIN episode 635 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top