SINOPSIS MOHABBATEIN episode 633 “BUAYA DI KADALIN” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 633 “BUAYA DI KADALIN” by. Sally Diandra Ishita kemudian bertemu dengan Ashok, Ishita membodohinya kalau dirinya sudah siap untuk membunuh Raman demi anak anaknya “Apakah kamu setuju begitu saja ?”, “Aku akan bunuh diri bersama sama dengan Raman”, “Apa ?” Ashok kaget “Aku akan mati kalau Raman mati, jadi kalau aku harus membunuhnya, aku juga harus menyerahkan nyawaku, aku sudah memikirkannya baik baik, aku akan membawa Raman ke daerah perbukitan lalu aku akan mendorong Raman kemudian aku akan menyerahkan nyawaku juga tapi kita harus membuat kesepakatan, berjanjilah padaku kalau kamu akan menjauhi anak anakku” Ashok tersenyum sinis “Kamu kira aku akan mempercayai kamu begitu saja ? Apa buktinya kalau apa yang kamu katakan ini benar ?” tanya Ashok penuh selidik “Apakah kamu akan meragukan aku ? Bagaimana bisa aku percaya padamu ?”, “Aku ingin melihat kematiannya Raman, aku janji aku tidak akan melakukan apapun pada keluargamu tapi bukti apa yang kamu punyai ?” Ashok masih belum yakin Ishita bisa melakukan hal ini 

“Aku mempunyai bukti, aku akan memesan hotel atas namaku dan Raman, kamu bisa mengkonfirmasinya” Ashok segera menelfon hotel tersebut dan mengkonfirmasi pemesanan atas nama Ishita dan Raman “Apakah kamu akan bermain ganda denganku, Ishita ?”, “Anak anak adalah segalanya bagiku” sahut Ishita “Lalu siapa yang akan memberikan informasinya padaku ?”, “Tentu saja informanmu yang akan mengatakannya padamu, tapi yang jelas kamu harus menjauhi anak anakku !” Ishita lalu pergi dari sana meninggalkan Ashok yang merasa senang “Luar biasa, dia terjebak dalam rencanaku, aku tahu kalau rencananya itu untuk menyelamatkan Raman, rencanaku akan dimulai ketika rencananya dimulai, aku akan membuat rencana palsu ini menjadi nyata, Raman akan benar benar mati dan kesalahan akan tertuju pada Ishita sepenuhnya” gumam Ashok senang 

Nyonya Bhalla dan Amma juga yang lainnya sangat menikmati pesta kitty, Ishita lalu menelfon nyonya Bhalla “Ibu mertua, aku berencana untuk pergi keluar bersama Raman”, “Baiklah, Ishita ,,, nikmatilah suasananya” sahut nyonya Bhalla “Aku akan menelfonmu lagi besok pagi”, “Iyaa, aku akan mengurus anak anak nanti” Ishita merasa sedih “Ibu, tolong jaga semuanya baik baik ya” Ishita kemudian mematikan telfonnya dan merasa sedih tapi dia harus melakukan semua ini untuk Raman, sementara itu nyonya Bhalla memberitahu tentang rencana Ishita pada semua orang “Sarika, tolong kamu beritahu Romi untuk menjemput kita semua” pinta nyonya Bhalla, Simmi mulai bertanya tanya apa yang sedang Ishita rencanakan, 

Saat itu Ashok bertanya pada informannya untuk menceritakan semuanya yang terjadi di keluarga Bhalla “Itu artinya Ishita berbohong dan rencana kejutan apa yang akan dia buat untuk Raman ? Ketika dia kembali nanti, katakan padaku apakah ada yang lain lagi ?” tanya Ashok geram, Ashok kemudian tersenyum “Ishita, Ishita, Ishita ,,, ini adalah rencanaku, kamu pikir Raman akan pergi ke Calcuta dan selamat ? Tidak, Ishita ,,, aku tidak akan membiarkan Raman terbang hari ini, aku akan membuat rencana kekanak kanakkanmu itu menjadi nyata” Ashok segera mengecek penerbangan ke Calcuta secara detail, kemudian Ashok mengganti kartu SIM nya dan menelfon agen maskapai penerbangan dan memberitahu tentang penerbangan tersebut, salah satu petugas maskapai memberitahu staffnya kalau dia mendapat informasi ada bom didalam pesawat, pria itu memberitahu semua orang untuk kembali karena penerbangannya di batalkan dengan alasan ada masalah teknis, 

Raman yang saat itu hendak pergi ke Calcuta, langsung bertanya “Apakah ada informasi yang lain ? Karena aku harus pergi untuk pekerjaan yang sangat penting disana”, “Coba anda tanya ke bagian informasi dan cari tahu disana” ujar pria tersebut, saat itu Ashok menelfon lagi untuk mengetahui bagaimana situasi pesawat tersebut, ternyata penerbangan dibatalkan, Ashok tersenyum senang dan memikirkan untuk melakukan sesuatu yang lain Raman lalu menelfon Mukherjee kalau tidak ada penerbangan ke Calcuta saat ini dan memintanya untuk mengurusi pekerjaan disana, Raman lalu berfikir untuk menelfon Ishita, ternyata Raman malah mendapat telfon dari seorang perempuan yang memberitahu Raman tentang pemesanan kamar hotel atas nama Ishita dan Raman di sebuah hotel, Raman tersenyum senang sambil berfikir “Ini pasti kejutan Ishita” Raman lalu memberitahu perempuan itu “Tidak, kami akan datang besok, aku akan lihat dulu persiapannya” ujar Raman sambil berfikir akan mengejutkan Ishita, 

Ashok yang menyusun semua rencana itu berterima kasih pada perempuan tersebut yang telah membantunya dan memintanya untuk memblokir nomer telfon tersebut “Ini adalah rencana pintarku, Ishita ,,, aku akan mengantar Raman ke ujung tebing, aku tahu kalau kamu tidak akan mendorong Raman, informanku yang akan melakukan hal ini, sekarang Raman akan mati” Ashok kemudian menelfon informannya “Kamu harus pergi ke hotel untuk membunuh Raman, jika terjadi kesalahan maka aku akan membuka kedokmu di depan seluruh keluarga Bhalla” Ashok lalu mematikan telfonnya “Ishita ingin memberikan kejutan pada Raman, sekarang dia sendiri yang akan terkejut dengan kematian Raman, hal ini tidak mudah kalau bermain ganda dengan Ashok” Ashok lalu bersiap siap untuk melihat adegan ini secara langsung 

Vandu sangat menyukai kalung pemberian Bala dan berfikir untuk menyimpannya di loker Amma, sementara Mihika sangat marah dan memberitahu Vandu kalau Ashok tidak mau menceraikannya “Kakak, aku akan pergi ke kantor pengacara”, “Mihika, aku ikut” sahut Vandu “Aku sangat menginginkan Ashok mau melepaskan aku” ujar Mihika kesal, sementara itu Ishita mendapat telfon dari Ashok, Abhishek menyuruhnya untuk berpura pura seolah olah Ishita sedang bersama Raman, Ishita lalu mengangkat telfon dan berpura pura kalau dirinya sedang bersama Raman, Ashok hanya tersenyum sambil berkata dalam hati “Aktingnya sungguh sempurna” bathin Ashok “Apakah kamu sudah siap untuk membunuh Raman ?” tanya Ashok sinis

“Iyaa, aku pasti akan membunuh Raman begitu kami pergi ke dekat tebing, aku akan mendorong Raman dan aku akan jatuh bersamanya, berjanjilah padaku Ashok, kamu tidak akan mendekati keluargaku” pinta Ishita “Baiklah” Ashok kemudian menutup telfonnya, Abhishek meminta Ishita untuk tidak khawatir “Ashok dan informannya akan melihat apa yang kita inginkan, dua mayat ini akan pura pura menjadi mayatnya Raman, kamu berakting juga seolah olah tergelincir dan bersembunyi di dalam gua, aku akan mengawasi tidak ada seorangpun yang akan melihat kamu” ujar Abhishek, Ashok saat itu juga sedang dalam perjalanan “Aku ini 10 kali lebih pintar dari Ishita” Ashok kemudian meminta informannya untuk datang kesana juga, 

Sementara Abhishek mengantar Ishita ke tempat itu, Abhishek terus mengawasi Ishita dan berhubungan dengannya “Jalan utama sangat jauh dan disana ada gua yang menggantung dibawah tebing, aku yakin kalau Ashok akan mengikuti kamu, aku akan mengawasi Ashok dan informannya, kamu harus percaya diri” ujar Abhishek, saat itu Ashok melihat Raman sudah pergi “Sekarang akan menjadi semakin menyenangkan, hitungan mundur telah dimulai, Raman akan menuju ke kematiannya sendiri, kita lihat saja apa yang akan terjadi sekarang” gumam Ashok senang, sementara itu seseorang dengan topeng berwarna hitam dan pakaian yang warnanya senada sedang berada di dalam truk untuk menabrak Raman, Ashok memberitahunya kalau mereka harus sampai disana, sedangkan Ishita merasa khawatir dan berdoa agar semuanya bisa berjalan dengan baik karena dia melakukan semua ini untuk Raman SINOPSIS MOHABBATEIN episode 634 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top