SINOPSIS MOHABBATEIN episode 629 “KETAKUTAN SHAGUN” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 629 “KETAKUTAN SHAGUN” by. Sally Diandra Di dalam gudang, Ishita meminta Shagun untuk tetap berada disana “Aku akan coba menelfon Prateek dan Abhishek” ujar Ishita sambil memberikan semua keperluan Shagun, kemudian Ishita keluar dan mengunci pintu gudang, saat itu Raman menelfonnya “Ishita, dimana kamu ?”, “Iyaa iyaa aku datang sekarang, aku baru saja mengunci pintu rumah” sahut Ishita “Ya sudah, cepatlah datang” Ishita kemudian menutup telfonnya dan pergi dari sana, Ashok yang memperhatikan Ishita sedari tadi merasa heran “Kenapa Ishita bohong ?” Ashok mulai bertanya tanya, 

Sementara itu di dalam rumah, Ishita sedang bersiap siap dan bergegas hendak pergi ke restauran, tiba tiba Raman pulang ke rumah “Bajuku basah dihotel tadi jadi aku pulang kerumah” Ishita kemudian meladeni suaminya ini dengan memberikan baju baru yang kering, Raman menatap ke arahnya sambil berkata “Kita tidak akan pergi kemana mana”, “Kenapa kamu jadi marah ?” tanya Ishita heran “Apakah kamu tidak melihat keadaan disekitar kita ? Tidak ada siapapun dirumah, hanya kamu dan aku” Raman mulai menggoda Ishita “Raman, semua orang sedang menunggu kita”, “Tidak ada seorangpun yang akan mengingat kita ketika mereka sedang menikmati makanan China” Ishita tersenyum “Dasar Ravan Kumar”, “Coba katakan lagi” mereka berdua saling tersenyum satu sama lain 

Saat itu Mihika menelfon Ishita, sehingga mengganggu kemesraan mereka berdua “Iyaaa, Mihika ,,, kami akan datang sebentar lagi” ujar Ishita, di restauran Mihika jadi gelisah karena nyonya Bhalla memesan makanan yang non vegetarian, Amma langsung mendebatnya kalau mereka tidak akan makan makanan yang non vegetarian “Hari ini adalah pestanya Bala, menantuku ,,, jadi hanya makanan vegetarian saja yang di pesan” Amma dan nyonya Bhalla bertengkar soal makanan apa yang akan mereka pesan “Sudah, sudah, ibu ,,, hentikan !” Amma dan nyonya Bhalla berfikir apa yang harus mereka lakukan lalu mereka mencoba bergurau dalam pertengkaran mereka 

Ashok yang masih berada di apartemen Ishita, semakin penasaran “Sepertinya Ishita sedang melakukan sesuatu” Ashok kemudian mengecek pintu gudang, ternyata dikunci, penjaga gedung bertanya pada Ashok “Heiii siapa kamu ? Kenapa kamu kesini ?” Ashok berbohong padanya dan penjaga gedung itu mencurgainya, Ashok meminta penjaga gedung itu untuk membuka gudang namun penjaga gedung malah mengusirnya “Pergi saja sana !” Ashok merasa kesal sambil berfikir “Bagaimana caranya tahu apa yang disembunyikan didalam sana” bathin Ashok 

Ishita sedang menunggu Raman sambil mengkhawatirkan Shagun, Ishita mencoba menelfon Prateek dan Abhishek karena Ishita merasa tidak bisa meninggalkan Shagun dalam keadaan seperti ini, Ishita kemudian menemui Raman dan tersenyum begitu melihat dekorasi kamarnya yang bagus, Raman juga tersenyum melihatnya, mereka berdua saling memandang sambil tersenyum satu sama lain, kemdian mereka berdua berpelukkan mesra, saat itu Mihika kembali menelfon Raman “Kakak, kamu ada dimana ?”, “Aku belum sampai dirumah, Mihika ,,, aku masih di jalan” sahut Raman sekenanya “Apakah kamu sudah bicara dengan kak Ishita ? Ada masalah disini”, “Mihika, kamu bisa memesan apa saja” Raman kemudian mematikan telfonnya, 

Ishita tertawa geli melihat ulah Raman, saat itu giliran ponsel Ishita yang berdering “Sudahlah tinggalkan saja, tidak usah diangkat”, “Raman, apa yang harus aku katakan pada mereka ?” tanya Ishita bingung “Mihika, aku belum bisa pergi kesana untuk saat ini, aku masih menangani pasien” Ishita berbohong soal pekerjaannya “Kakak, aku peringatkan kamu yaa, perang dunia mulai terjadi disini, cepatlah datang !”, “Iyaa iya, baiklah ,,, aku akan segera kesana” Ishita kemudian menutup telfonnya “Raman, aku tidak bisa berbohong lagi”, “Kalau begitu selesaikan apa yang sudah kamu mulai tadi” mereka berdua kemudian bermesraan lagi 

Sementara itu didalam gudang, Shagun mengecek nomer handphonenya dan menelfon Prateek, sedangkan Ashok masih berada diluar gudang sambil membawa kawat untuk membuka pintu gudang itu, dilihatnya ada seorang laki laki yang mendekat, Ashok mendapat sebuah ide “Maaf, pak ,,, anda harus menyemprot obat nyamuk di gudang ini, ada banyak nyamuk disini” ujar Ashok, kemudian orang itu menyemprotnya, Shagun sangat terkejut melihatnya dan mulai terbatuk batuk “Ishita mengunci pintunya” gumam Shagun lemas, 

Raman dan Ishita masih asyik bermesraan berdua didalam kamar, Shagun mulai merasa kurang enak badannya dan menelfon Ishita ketika Ishita masih berdansa dengan Raman “Aku tidak bisa bernafas” gumam Shagun, Ashok yang masih berada diluar bergumam “Tikus pasti akan keluar dengan adanya asap berbahaya ini, kita lihat saja siapa yang akan keluar sekarang” gumam Ashok licik 

Abhishek segera menelfon Shagun “Shagun, aku langsung menelfonmu begitu melihat banyak miskolmu diponselku, ada apa ?”, “Kamu ada dimana, Abhishek ?” tanya Shagun lemas “Aku baru saja pergi dan baru sampai dikantor polisi”, “Kamu harus menyelamatkan aku” Abhishek kaget “Ada apa ? Aku akan menelfon Ishita, dia akan datang kesana” Abhishek bergegas menelfon Ishita, Raman yang mengangkatnya 

“Raman, apakah Ishita ada ? Tolong berikan padanya, aku mau bicara dengan Ishita” Abhishek berbohong soal kasus di klinik, Ishita kemudian mengambil telfon itu dan bicara dengan Abhishek, Ishita sangat kaget, sementara Ashok membayar seseorang dan menyuruhnya melakukan tugasnya, Ashok melihat penjaga gedung datang, Ashok segera bersembunyi, kemudian Ashok meminta penjaga itu untuk mengecek mobilnya dan mengelabuinya untuk pergi ke mobilnya 

Dirumah, Ishita baru tahu kalau pintu rumahnya terkunci, Ishita mencoba meminta tolong, Ashok yang masih berada diluar merasa senang “Ishita tidak mungkin bisa menolong Shagun karena aku sudah mengunci pintu rumahnya” gumam Ashok senang, Ishita segera memberitahu Raman kalau pintu rumah mereka terkunci dari luar “Raman, ada seseorang yang menguncinya dari luar”, “Ini pasti tidak di sengaja, tunggu sebentar aku akan menelfon Romi” Ishita semakin cemas 

“Aku tidak punya waktu lagi, Raman” Raman berusaha mendobrak pintu, akhirnya pintu terbuka “Ishita, aku akan mengantarmu”, “Aku akan mengatasinya sendiri, Raman ,,, tetaplah dirumah, kita tidak bisa meninggalkan rumah dalam keadaan seperti ini” ujar Ishita kemudian berlalu dari sana, Ashok melihat Ishita datang kesana dan berlari kearah gudang, Ashok segera bersembunyi sambil terus memperhatikan Ishita, saat itu Ishita membuka pintu gudang SINOPSIS MOHABBATEIN episode 630 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top