SINOPSIS MOHABBATEIN episode 627 “SARIKA ATAU MIHIR SANG INFORMAN ?” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 627 “SARIKA ATAU MIHIR SANG INFORMAN ?” by. Sally Diandra Ishita sedang memikirkan tentang informan Ashok yang berada di rumahnya, Ishita langsung mengambil tasnya dari dalam mobil, sementara itu Bala pulang kerumah dan memberitahu semua orang kalau peminjamannya telah disetujui, Vandu malah merasa khawatir “Kenapa ada orang yang memberikan pinjaman sama kamu dengan mudahnya ?”, “Bankirnya sangat pintar dan tahu tentang profilku, mungkin mereka sudah mencari tahu, apakah aku bisa mengembalikan atau tidak dari bisnis yang kujalani, jadi nikmati saja keadaan ini” pinta Bala, namun Vandu masih tetap merasa cemas Ishita memberitahu Prateek kalau dirinya tidak mengerti dengan apa yang sedang terjadi “Ishita, kita seharusnya tidak bertemu disini, jika ada orang yang melihat kita, maka berantakan semuanya”, “Aku kesini mau ambil tasku, untung saja aku bertemu kamu disini” ujar Ishita

Saat itu Ashok rupanya sedang mengecek penerimaan mikrofonnya sambil berkata “Jadi tasnya tertinggal di dalam mobil” gumam Ashok, Ishita kemudian mengambil tasnya dari dalam mobil dan memegangnya erat, Ishita memberitahu Prateek kalau Ashok akan memberitahu dirinya tentang siapa informan itu, di tempat Ashok, Ashok jadi sangat marah begitu mengetahui Ishita memanfaatkan orang yang sudah meninggal untuk mengetahui hal ini, Ishita lalu memberitahu Prateek “Ashok tadi meninggalkan hotel dan aku kehilangan jejaknya” ujar Ishita, di tempat Ashok, Ashok masih terus menguping pembicaraan Ishita dan Prateek sambil berkata “Aku bukan pemain yang lemah, Ishita” gumam Ashok, sementara itu Prateek merasa tidak nyaman berada disana “Ishita rasa tidak enak kaalu kita bicara disini”, “Dengarkan dulu, aku harus membicarakan tentang langkahku selanjutnya” sela Ishita

Tiba tiba seorang anak kecil menabrak Ishita dan tas Ishita pun jatuh ke tanah, isinya berhamburan keluar, ibu si anak datang dan mengajak anaknya pergi dari Ishita sambil menginjak mikrofon yang dimasukkan Ashok ke tas Ishita, Ishita mengecek anak itu, apakah terluka atau tidak ? Mikrofron itupun rusak sehingga Ashok tidak bisa mendengar apa apa lagi, Ashok merasa kesal “Apa yang sedang dia rencanakan bersama Prateek ? Tapi Ishita pikir membodohi aku dengan berakting seperti Shagun adalah hal yang mudah ? Tidak mudah untuk mengelabui aku, Ishita” gumam Ashok sinis, sementara itu Ishita memberitahu Prateek kalau dirinya harus pergi “Kita akan bertemu di tempat Shagun dan ngobrol disana” kemudian Ishita pun berlalu 

Malam harinya, Ishita dan Raman sedang tidur dikamar mereka, dilihatnya nyala sinar dari ponsel dan langsung menyingkirkan selimut sambil mengecek Raman “Aku kira kamu sudah tidur, jadi aku hanya ,,,”, “Katakan padaku” pinta Ishita, Ishita kemudian melihat buku arwah dan hantu yang dibaca Raman “Aku sangat mengerti, Raman ,,, tapi tidak usah mencari jalan keluarnya dengan cara ini untuk membuat aku sembuh, karena aku akan merasa sedih, aku tidak akan menyakiti kamu, jangan khawatir”, “Ishita, aku tidak bisa melihat kamu menderita dengan keadaan ini, aku ingin membantu kamu, aku sangat mencintai kamu dan aku ingin mendapatkan jalan keluarnya” dalam benaknya Ishita merasa sedih dan berfikir untuk mengakhirinya segera, Ishita langsung memeluk Raman, mereka berdua ngobrol bersama sambil tersenyum satu sama lain 

Keesokan harinya, Ishita sedang menuju ke mobilnya, seorang supir bajaj memberitahunya tentang sebuah ponsel yang dia dapatkan di bajajnya ketika dia mengantar seseorang ke apartemen tersebut “Waah, ponselnya terkunci, aku akan mencoba untuk panggilan darurat” Ishita kemudian menelfon ponselnya sendiri ternyata ponsel itu milik Sarika “Baiklah, nanti aku kan memberikan pada yang punya, aku akan memberikan sedikit hadiah untuk kejujuranmu, pak”, “Tidak usah, nyonya ,,, perempuan itu sangat gelisah dan lupa dengan ponselnya” ujar supir bajaj yang juga menyebutkan nama hotel yang sama ketika Ishita menguntit Ashok, Ishita tertegun dan berkata dalam hati “Kapan semua ini bisa terpecahkan ? Apakah Sarika pergi kesana untuk menemui Ashok ?” bathin Ishita 

Dirumah keluarga Bhalla, Sarika sedang mencari cari ponselnya, Ishita segera memberikan ponsel itu ke Sarika “Supir bajaj yang memberikan ponsel ini” Sarika segera mengambil ponselnya dan berterima kasih padanya “Aku akan pergi ke klinik, apakah kamu mau ikut nebeng ?”, “Tidak, terima kasih” Ishita lalu pergi, Sarika merasa lega, Sarika kemudian naik bajaj dan berlalu dari sana, Ishita segera mengikuti Sarika sambil ngobrol dengan Shagun, Ishita memberitahu Shagun soal Sarika “Apakah Sarika tidak suka dengan Raman ?”, “Iyaa, Sarika tidak suka dengan bantuan Raman, aku akan mencari tahu” sahut Ishita, rupanya Sarika pergi ke hotel yang sama kemarin “Shagun, Sarika datang ke hotel yang sama seperti kemarin, itu artinya Sarika ada disini kemarin” ujar Ishita lagi, 

Ishita langsung menghentikan langkah Sarika “Sarika, permainanmu telah berakhir sekarang, aku tahu banyak tentang kamu tapi aku ingin mendengar langsung sejujurnya dari kamu” Sarika tertegun “Kejujuran apa ?”, “Sungguh ? Bukankah kamu tahu, kenapa kamu melakukan hal ini ? Katakan padaku” ancam Ishita “Maafkan aku, kak Ishita” Sarika menangis “Kamu kira semuanya akan membaik dengan berkata maaf ?”, “Kamu tahu kan, kak ,,, kalau Romi tidak bekerja, sementara kebutuhan Rohit terus meningkat dan kak Raman mengurusi semua kebutuhan rumah, aku tidak suka meminta uang darimu, aku tidak ingin bergantung pada orang lain dan berbohong” Ishita jadi tidak mengerti “Apa maksudmu ?”, “Aku melihat kak Raman yang mengurusi semua tugas tugas rumah, aku sudah menjelaskan pada Romi kalau dia seharusnya melakukan sesuatu, dia seharusnya ikut berkontribusi dalam urusan rumah, tapi dia malah marah” Ishita semakin bingung 

“Aku merasa malu untuk meminta uang dan aku ingin menghasilkan uang sendiri, Romi telah membuat aku meninggalkan pekerjaan pertamaku, jadi aku berbohong kalau aku belum menikah untuk bekerja disini, Romi sudah tahu tentang hal ini, kami memang tidak memberitahu kalian semua”, “Apakah kamu menyembunyikan ini ?” Sarika mengangguk “Iyaa, kak ,,, apa yang kamu pikirkan”, “Kita semua adalah keluarga, kami ada untuk Rohit, aku memastikan padamu, Sarika ,,, kalau kami akan selalu bersamamu meskipun kamu tidak menginginkannya” sahut Ishita “Terima kasih, kak”, “Sarika, apakah kamu melihat seseorang dari keluarga kita atau orang kamu kenal ada disini di hotel ini” tanya Ishita 

“Aku pernah melihat Mihir, aku langsung bersembunyi begitu melihat dia, aku tidak ingin dia tahu kalau aku bekerja disini, aku melihatnya kemarin malam jam 9 malam” Ishita terkejut “Tolong, kak Ishita ,,, jangan bilang sama siapa siapa”, “Jangan khawatir, Sarika” Sarika berterima kasih pada Ishita lalu pergi dari sana, begitu Sarika pergi, Ishita kembali bingung “Aku kembali pada point yang sama, itu pasti bukan Sarika dan tidak juga Mihir, aku telah mencurigai orang orang yang aku sayangi” Ishita kembali bingung SINOPSIS MOHABBATEIN episode 628 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top