SINOPSIS MOHABBATEIN episode 622 “PERTEMUAN MEMBAWA PETAKA” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 622 “PERTEMUAN MEMBAWA PETAKA” by. Sally Diandra Romi berfikir untuk mencari jawaban dari Sarika “Itu artinya ibu benar” gumam Romi, Sarika melihat Romi ada di hotel, Sarika segera mengajak Romi menjauh dari sana “Romi, apa yang kamu lakukan disini ?”, “Kenapa kamu tidak bilang padaku tentang pekerjaan ini ? Dan kenapa juga kamu bilang kalau kamu belum menikah ?” tanya Romi kesal “Romi, jangan berteriak seperti itu, aku melakukan pekerjaan ini untuk menjamin masa depan Rohit, aku ingin memberikan kehidupan yang baik untuk Rohit dengan uangku sendiri, bukan uangnya kak Raman, karirmu sendiri sangat sepele, Romi ,,, aku tidak ingin Rohit hidup seperti aku dulu”, “Rohit juga anakku” Sarika menggangguk “Iyaa tapi kamu tidak bertanggungjawab ! Pergi sana dan ciptakan masalah, jangan buat aku sampai bilang kalau aku menyesal menikah denganmu !” Sarika segera berlalu dari sana 

Romi pulang ke rumah dalam keadaan mabuk, Ishita dan Raman mendengar racauannya dan bergegas melihat keadaannya “Aku ini memang pecundang ! Aku tidak berguna !” nyonya Bhalla memberitahu Raman “Kejadian seperti inilah yang ibu takutkan”, “Memangnya apa yang terjadi, ibu ?” sela Raman ”Aku tidak bisa menghasilkan uang, Sarika sudah mulai menunjukkan sikapnya karena dia bisa menghasilkan uang yang lebih”, “Sudah, Romi ,,, lebih baik kamu ke kamar saja” pinta Raman, 

Tak lama kemudian Sarika pulang kerumah, nyonya Bhalla langsung memarahinya “Anakku mabuk karena kamu ! Hentikan semua ini, Sarika ,,, mulai besok kamu tidak akan pergi bekerja, ini adalah keputusanku !” bentak nyonya Bhalla “Aku tidak bisa meninggalkan pekerjaan ini begitu saja, ibu” Romi hendak mengatakan sesuatu namun Raman memintanya diam “Aku melakukan pekerjaan ini untuk Romi, aku dan Rohit, jika egonya merasa terluka, aku tidak bisa membantunya” nyonya Bhalla langsung berteriak kearah Sarika, 

Ishita dan Raman mendukung Sarika “Kalau Romi tidak bisa mengatasi tekanannya sendiri, kenapa ibu mengutuk Sarika ?”, “Apa perlunya ? Bukankah dia bisa berada dirumah dan mengurusi anaknya” Sarika menyela ucapan nyonya Bhalla “Aku juga ingin menghabiskan waktuku bersama Rohit, ibu ,,, tapi aku ingin mandjri, aku ingin menghasilkan uangku sendiri dimana Romi tidak bisa memberikannya padaku”, “Sarika telah bekerja sangat keras, seharusnya Romi mendukungnya, dalam hal ini Sarika tidak salah” sela Ishita “Waaah, kakak ipar ,,,” nyonya Bhalla langsung menyela ucapan Romi “Sudah cukup ! Kita akan membicarakan hal ini besok saja, sekarang kalian pergi tidur saja sana, sudah malam” Ishita meminta Sarika untuk tenang 

Keesokan harinya, Ishita bertanya pada ibu mertuanya “Ibu, apakah ibu tidak ikut sarapan bersama kami ?”, “Tidak, Ishita ,,, ibumu sedang tidak berselera, aku akan membawakan piringnya ke kamar” sahut tuan Bhalla, Ishita kemudian menghampiri Ruhi “Ruhi, kenapa kamu tidak sarapan ? Dan bagaimana PR mu ?” Ishita mengajak Ruhi bersamanya “Ayooo ceritakan pada ibu, ada apa ?” Raman menyela “Kadang kadang anak tidak suka pergi ke sekolah” sahut Raman

“Iyaa tapi Ruhi kan bisa cerita padaku ,,, Ruhi, kamu bisa menceritakan semuanya kan sama ibu Ishi, Ibu Ishi tidak akan memarahi kamu” sahut Ishita “Ruhi, ayooo pergi cepat ke sekolah, kalau ibu Ishi sudah bicara maka akan sulit berhenti” Ishita lalu memeluk Ruhi, Ruhi bergegas berangkat ke sekolah, dalam perjalanan ke sekolah Raman memberitahu Ruhi “Nanti ayah akan bicara dengan gurumu, ayah akan mengantar kamu ke sekolah, setelah itu ayah ada meeting yang penting” ujar Raman 

Prateek sangat khawatir dengan kerugiannya dan mulai ngobrol dengan pengacaranya, Raman mendengarnya dan bertanya “Apakah ada masalah, Prateek ?”, “Pengacaraku tidak bisa bekerja dengan baik dan aku mengalami kerugian” Raman lalu merekomendasikan Neil Pathak “Dia itu seorang pengacara yang baik, aku akan memberikan nomer handphonenya”, “Terima kasih untuk bantuannya, Raman” ujar Prateek 

Romi sedang bertengkar dengan Sarika “Romi, kenapa kamu menciptakan masalah kalau Sarika bekerja ?”, “Tolong, kak Ishita ,,, jangan berikan ceramah padaku” Romi menimpali ucapan Ishita yang mendukung Sarika “Kalau begitu carilah uang dengan benar”, “Tapi ,,,” tuan Bhalla menyela pembicaraan mereka “Romi, tadi malam kamu mabuk dan membuat masalah dirumah, sekarang ibumu sedang tidak enak badannya ,,, Neelu berikan makanan untuk nyonya Bhalla” Romi pagi itu juga tidak sarapan pagi dan langsung pergi, Sarika jadi sedih 

Sementara itu Prateek pergi ke pengadilan untuk menemui Pathak, saat itu Pathak sedang ngobrol dengan Ashok “Kenapa kamu disini ?” Ashok lalu memberikan uang pada Pathak atas bantuannya dalam mendapatkan kontrak “Aku harap jumlahnya sama seperti yang kamu bilang, kamu bisa memenangkan kontrak itu karena seperti yang aku bilang ke kamu tentang angka angka itu”, “Bagaimana bisa kamu jadi tidak setia sama Raman ?” tanya Ashok heran “Aku tidak berdaya dan aku membutuhkan uang”, “Baiklah, aku akan selalu membayar untuk pekerjaanmu” Prateek melihat mereka dari kejauhan dan berfikir kalau Pathak sekarang bekerja juga untuk Ashok “Aku akan segera memberitahu yang lain” bathin Prateek 

Raman sedang menunggu gurunya Ruhi “Aku ini gurunya Ruhi yang menggantikan sementara waktu posisi bu Kalpana”, “Apa maksud dari tulisan bu Kalpana itu ?” Raman merasa heran “Itu artinya Ruhi tidak menyelesaikan tugasnya”, “Lalu apa alasannya ?” perempuan tadi malah bingung dengan pertanyaan Raman “Apa alasannya ?”, “Ini adalah masalah yang sensitif, bisakah kita bicara diluar ?” pinta Raman “Baiklah, kebetulan saat ini waktu istirahat makan siangku, kita akan bertemu dikedai kopi”, “Terima kasih” ujar Raman 

Prateek memberitahu Ishita tentang Pathak yang bekerja untuk Ashok “Apa ? Dia itu sudah seperti anggota keluarga kami, dia kemarin bilang tentang rekening tabungan Simmi”, “Aku rasa Pathak menjebak Simmi, dia bekerja untuk Ashok” sahut Prateek “Ibu mertuaku mengundangnya pada malam Diwali, mungkin dia yang pergi ke teras dan melempar cobek batu itu ke Raman”, “Lalu bagaimana dengan penjaga gedung ?” tanya Prateek “Penjaga gedung juga hilang, bagaimana kita bisa tahu ?”, “Bisa saja Ashok memeras Pathak” Ishita semakin tidak mengerti “Aku tidak tahu, Prateek ,,, aku dipanggil kakakku, nanti kita bicara lagi, tolong beritahu Shagun dan Abhishek soal ini” ujar Ishita 

Vandu memberitahu Ishita kalau Raman tidak ada di kantornya “Mihir bilang kalau dia yang akan mengatur meetingnya, dan kamu tahu dimana Raman ? Dia berada di restauran dengan seorang perempuan cantik, Raman tidak melihat aku” Ishita sangat marah dan cemburu mendengarnya “Ravan Kumar rupanya main mata dengan gadis lain, sementara aku sedang berjuang untuk nyawanya” bathin Ishita geram “Tapi mungkin aku salah juga, Ishu”, “Tidak apa apa, kak ,,, aku akan datang kesana dan melihatnya sendiri” Simmi yang saat itu melihat mereka berdua, jadi penasaran “Ada apa ?” namun Ishita tidak menggubrisnya dan langsung pergi dari sana  bersama Vandu

Di restauran, Raman sedang bersama bu guru “Maafkan aku karena memintamu datang kesini, masalah pribadi” bu guru melihat kearah pintu, lalu mereka memesan kopi dan roti sandwich, tiba tiba bu guru melihat pacarnya datang, bu guru lalu meminta Raman untuk mencoba roti sandwich ayamnya, pacarnya bu guru melihat bu guru dan Raman ada disana juga sambil bertanya tanya “Kenapa tadi dia bilang kalau dia sedang ada meeting ?” bathin pacarnya bu guru, 

Saat itu Raman menceritakan tentang permasalahan yang terjadi di rumahnya, pacarnya bu guru mengirimkan sms ke bu guru yang bernama Pooja “Pooja, apa yang kamu lakukan disini ? Siapa laki laki itu ?” dalam hati Pooja merasa senang karena rencananya berhasil “Mohit sedang memperhatikan aku, aku akan menggunakan kesempatan pertemuanku dengan tuan Raman ini dan membuat Mohit mengaku kalau dia mencintai aku” bathin Pooja, 

Sementara itu Vandu berharap Ishita bisa datang secepatnya, Ishita dan Vandu akhirnya datang ke restauran itu sambil berkata “Aku tidak akan mengampuni Raman !”, “Ishu, aku tidak mendengar pembicaraan mereka, kita tidak tahu apa yang sedang mereka bicarakan” sahut Vandu “Aku akan mengeceknya, kak”, “Tapi mungkin saja mereka tidak sedang kencan, Ishu” Vandu mencoba menenangkan adiknya “Tapi dia sudah berbohong padaku dan Mihir, dia datang kesini bermain mata dengan gadis lain, sedangkan aku melakukan banyak hal untuknya” Vandu jadi panik

“Apa yang akan kamu lakukan, Ishu ?” tanya Vandu cemas “Sama seperti apa yang kamu lakukan, kak ,,, jaga rumah baik baik dan anak anak” Ishita segera berlalu, Vandu berdoa pada Dewa untuk menyelamatkan Raman dan berharap kalau itu adalah meetingnya, saat itu Raman melihat Ishita yang datang ke restauran itu dengan tatapan marah SINOPSIS MOHABBATEIN episode 623 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top