SINOPSIS MOHABBATEIN episode 575 “ISHITA DEPRESI” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 575 “ISHITA DEPRESI” by. Sally Diandra Shaila meminta Ishita untuk menelfon Raman “Bibi, dia tidak mengangkat telfonnya, mungkin dia sedang mengendarai mobil” dalam hati Ishita berkata “Beberapa hari ini Raman tidak peduli padaku, apalagi untuk membelikan ice cream” bathin Ishita, sementara itu Raman sedang memesan ice cream rasa Sitaphal pada penjual ice cream “Maaf, tuan ,,, ice creamnya sudah habis” ujar si penjual ice cream, sedangkan dirumah keluarga Bhalla, bibi Shaila berkata “Ya sudah kita akan beli besok saja” kemudian Shaila masuk ke kamarnya, Ishita berfikir kalau Raman saat ini pasti sedang sama Shagun, tak lama kemudian Raman pulang kerumah “Sepertinya semua orang sudah tidur” saat Shaila keluar dari kamarnya dilihatnya Raman sudah pulang “Raman, apakah kamu jadi beli ice creamnya ?”, “Iyaa, jadi bibi” Raman lalu mengulurkan bawaannya ke bibi Shaila, 

Bibi Shaila segera memanggil lainnya untuk menikmati ice cream tersebut “Oh iya, Raman ,,, istrimu sedang marah sama kamu, dia pasti akan memberikan pelajaran padamu” ujar bibi Shaila, saat itu Ishita datang dan menatap kearah Raman “Ishita, jangan marahi Raman, dia sangat mencintai kamu”, “Kenapa kamu pulang terlambat ?” Ishita menimpali ucapan bibi Shaila “Aku tadi tidak bisa mendapatkan ice cream pesananmu”, “Lihat kan, Ishita ,,, begitu besar cintanya padamu” sela bibi Shaila, sementara itu Simmi membagikan ice cream itu pada semua orang, Ishita sangat menyukai ice creamnya “Ini ice cream kesukaanku” Raman tersenyum sambil melirik ke arah Ishita dan berkata dalam hati “Bayi kita juga meminta ice cream dengan rasa yang sama” Raman berfikir untuk menelfon Shagun, untuk mengetahui kebahagiaannya “Aku akan masuk ke kamar dulu dan ganti baju” ujar Raman kemudian berlalu dari sana 

Raman masuk ke kamarnya dan mulai menelfon Shagun “Raman, aku tidak bisa mengekspresikan betapa senangnya aku makan ice cream ini”, “Bahkan Ishita juga menyukainya, aku rasa semuanya baik baik saja sekarang” Ishita masuk ke kamar dan mendengar pembicaraan Raman, setelah selesai menelfon, Raman lalu masuk ke kamar mandi untuk ganti baju, Ishita segera mengecek ponselnya dan dilihatnya nama Shagun ada diurutan pertama daftar yang ditelfon, Ishita sangat marah Shaila meminta Simmi untuk menyimpan ice creamnya untuk Raman, Raman datang kesana “Raman, kenapa kamu terlihat begitu serius akhir akhir ini ? Kamu bahkan tidak berkata sepatah katapun” Ishita langsung menyela “Raman telah berubah, bibi ,,, aku melakukan pekerjaannya untuk membuat sebuah lelucon, dia selalu saja sibuk dengan ponsel dan smsnya”, “Itu biasa terjadi, lebih baik kalian berdua mengambil cuti saja dan berliburlah ke London dengan anak anak, itu pasti menyenangkan” saran Shaila 

“Iyaa, aku setuju”, “London adalah tempat yang romantis, Raman” ujar Shaila lagi, Adi dan Ruhi lalu membuat sebuah rencana, sedangkan Raman berfikir “Bagaimana bisa aku pergi meninggalkan, dia mungkin membutuhkan aku pada saat darurat” Raman kemudian kembali beralasan kalau banyak pekerjaan yang harus ditangani “Pekerjaan apa ? Mihir akan mengurusi pekerjaannya, kita bisa pergi pada saat hari libur Diwalinya anak anak” Ruhi dan Adi juga bersikeras meminta ke Raman agar menyetujui permintaan Ishita, namun Raman malah marah dan memarahi mereka “Ini tidak adil !” Adi mulai kesal “Adi, ayahmu sangat menyayangi kamu, kamu tahu dulu ayahmu tidak mempunyai mobil ketika kamu lahir, dia hanya punya sepeda motor dan ibumu menginginkannya, kemudian ayahmu membeli sebuah mobil untuk Shagun dan anaknya, itu semua untuk kamu, Adi ,,, ayahmu sangat menyayangi dan peduli padamu” kedua bola mata Raman berkaca kaca “Aku memang sangat menyayangi anak anakku dan bibi masih mengingat semuanya tapi aku tidak bisa pergi ke London, aku akan menyuruh Romi dan Sarika untuk bulan madu kesana” Sarika yang mendengar ucapan Raman, mulai berfikir “Ini akan menjadi masalah, kak Raman pasti akan menghina kami nanti, Romi pasti tidak akan mengerti dan aku baru saja mendapat pekerjaan, aku tidak bisa pergi” bathin Sarika, nyonya Bhalla kemudian menemuinya dan Sarika bertanya tentang libur mereka “Aku tidak bisa pergi dalam waktu dekat ini” ujar Sarika “Apakah kamu tidak mau pergi dengan keluargamu demi pekerjaanmu ?”, “Tapi aku tidak punya uang, ibu ,,, Romi tidak menghasilkan uang yang banyak” nyonya Bhalla menyela ucapan Sarika “Raman kan sudah bilang kalau dia akan membayar semua biayanya”, “Setelah itu kak Raman pasti akan menghina kami” sahut Sarika “Ya sudah kamu dirumah saja, tidak usah ikut dengan kami”, “Aku tidak akan melepaskan pekerjaan ini” ujar Sarika 

Appa sedang bersiap siap dan bergumam pada dirinya sendiri “Aku akan menangkap gadis itu !”, “Ayah, kamu mau pergi kemana ?” tanya Vandu heran, Appa membuat alasan dan bergegas pergi dari sana, Vandu berusaha mengikutinya untuk mengetahui kemana ayahnya akan pergi, sementara itu ketika Ishita pergi, Simmi memanggilnya untuk membawa bekal makanannya, Vandu segera membawa Appa pulang kerumah “Ayah, apa yang ayah lakukan dengan gadis kecil seperti itu ?”, “Aku hendak mengungkap kegaduhan yang mereka buat dan membantu Abhishek” ujar Appa gugup “Ayah bohong !”, “Tidak ! ayahmu tidak bisa melakukan hal ini” Amma menyela pembicaraan mereka 

“Ibu tidak percaya denganku ?” tanya Vandu heran, Bala juga datang kesana dan menyapa mereka “Vandu, bagaimana bisa kamu berkata seperti ini pada ayahmu ? Aku sangat khawatir dan malu dengan menantuku sendiri, aku tidak tahu kalau menantu kita itu seorang gay” semua orang tertegun terutama Bala “Apa ? Raman seorang gay ?”, “Bukan ! Tapi kamu Bala, kamu yang gay !” bentak Amma “Aku bukan seorang gay, Vandu katakan pada ibumu”, “Aku tahu kalau Bala bukan seorang gay, ibu ,,, apakah ini karena aku menuduh ayah ? Sehingga ibu berkata seperti itu ?” Vandu membela Bala 

“Bukan, tapi ayahmu benar benar hendak membantu Abhishek, aku percaya padanya” Vandu langsung menunjukkan bukti chatting Vishwa namun Amma dan Vandu sama sama mempercayai suami mereka masing masing, Amma lalu menceritakan pada mereka tentang apa yang dia lihat ketika mengikuti Bala, Bala segera menjelaskan duduk permasalahannya “Bala tidak seperti itu, ibu” Amma menyela ucapan Vandu “Bahkan Vishwaku juga tidak seperti itu, Vandu ,,, seseorang telah kencan dengan menggunakan namanya” Bala tegang begitu mendengar ucapan Amma dan segera berlalu dari sana 

Ishita sedang berada di kliniknya, Simmi menemuinya disana dan bertanya “Ada apa, Ishita ? Aku perhatikan tadi kalau kamu merasa terganggu”, “Simmi, Raman sedang tertarik lagi dengan Shagun, aku mempunyai alasan untuk itu” ujar Ishita “Raman memberikan perhatian yang berlebih pada Shagun karena Shagun sedang hamil, sedangkan aku tidak bisa memberikan anak padanya, aku seharusnya tidak merasa sedih karena aku sudah terbiasa ditolak, tidak ada seorangpun yang ingin menikahi aku karena aku tidak bisa menjadi seorang ibu, semua orang biasanya menolakku” Simmi merasa sedih begitu mendengar ucapan Ishita 

“Ruhi telah membuat aku menjadi seorang ibu baru kemudian aku menjadi istrinya Raman, Adi juga menjadi anakku tapi aku tidak bisa memberikan anak untuk Raman, aku tahu kalau Raman tidak akan pernah menyakiti aku secara sengaja, aku ini kan juga seorang perempuan” ujar Ishita sedih “Aku hanya ingin perhatiannya hanya ditujukan padaku, dia hanya mencintai aku, dia selalu bicara dengan Shagunn dan chatting dengannya, aku seharusnya tidak bersedih kalau dia menolong orang lain tapi Shagun adalah istri pertamanay yang telah memberinya dua orang anak dimana aku tidak bisa melakukannya, aku tidak bisa menjadi cinta pertamanya, aku selalu menjadi yang kedua” Simmi menangis mendengar keluh kesah Ishita padanya, Simmi segera memeluknya sambil menghibur Ishita, Ishita mulai terlihat depresi SINOPSIS MOHABBATEIN episode 576 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top