SINOPSIS MOHABBATEIN episode 563 “SHAGUN HAMIL” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 563 “SHAGUN HAMIL” by. Sally Diandra Manoj menemui Raman dirumahnya, saat itu rumah Raman terlihat lengang dan sepi “Semua orang sedang pergi ke kuil dan Ishita pergi ke sekolah anak anak, aku minta maaf karena aku tidak bisa datang untuk mengetahui perkembangan Shagun yang terbaru selama 15 hari ini”, “Seperti yang kamu katakan, Raman ,,, aku juga tidak memberitahu Shagun tentang penahanan Mihir dan pembunuhan Rinki, aku tidak bisa membayangkan kalau Shagun setres memikirkan hal ini” sahut Manoj “Lalu kapan hasil testnya keluar ?”, “Malam ini, kita akan tahu apakah dia hamil atau tidak ?” ujar Manoj lagi, Raman lalu ngobrol banyak dengan Manoj soal Shagun, tentang kesukaan Shagun dan moodnya yang labil ketika hamil Adi, saat itu Shagun menelfon Manoj “Manoj, aku bosan berada dirumah terus, aku akan pergi bekerja”, “Shagun, jangan ! Aku akan pulang dengan membawa hasil testnya” mendengar pembicaraan mereka, 

Raman jadi teringat pada peristiwa yang sama ketika Shagun hamil Adi, bagaimana dirinya biasanya menyanyikan lagu untuk Shagun untuk menyingkirkan rasa bosannya dirumah dan Shagun selalu meminta Raman menyanyikan lagi lagu yang sama yang disukainya, Raman tersenyum terkenang akan kenangan indah itu, sementara Manoj terus berusaha manahan Shagun agar tetap berada dirumah Raman segera mengambil ponsel Manoj lalu menyanyikan lagu kesukaan Shagun Tere mujhse hai pehle ka naata koi…. Jaane tu ya jaane na ,,, tepat pada saat itu Ishita pulang ke rumah dan mendengar pembicaraan mereka, kedua bola mata Ishita berkaca kaca “Waaah manis sekali, Raman ,,, kamu masih mengingatnya rupanya”, “Kamu selalu merasa damai dengan lagu ini, tinggallah dirumah, lakukan seperti yang Manoj katakan” pinta Raman 

“Baiklah” setelah mengakhiri telfonnya, Manoj memuji Raman “Hebat ! Kamu bisa mengatasi dia dengan begitu mudah, kalau begitu aku akan pergi dulu, jaga diri baik baik” ketika Manoj hendak pergi, mereka berdua melihat Ishita sudah berdiri disana menatap ke arah mereka “Maafkan aku, untuk apapun yang terjadi tadi, aku permisi” ujar Manoj kemudian berlalu dari sana, begitu Manoj pergi, Ishita memberitahu Raman tentang sekolah Ruhi “Kamu tahu, apa yang dikatakan oleh gurunya Ruhi ? Dia bilang kalau Ruhi itu tidak seperti aku, aku tahu karena Ruhi itu sifatnya sama seperti kamu, lalu dia bertanya lagi padaku tentang kebiasaanku yang sama dengan Ruhi, aku bilang saja rasanya tidak ada, karena aku tidak melahirkannya, gurunya Ruhi malah mengira kalau aku mengadopsi Ruhi, lalu aku bilang padanya kalau Ruhi lah yang mengadopsi aku sehingga aku bisa menjadi ibu Ishinya” 

Raman hanya terdiam sambil mendengarkan semua ocehan Ishita dan berkata dalam hati “Anak kita sebentar lagi akan lahir di dunia segera, yang akan memiliki semua kwalitas dirimu, Ishita” kemudian secara diam diam Raman pergi meninggalkan Ishita, Ishita merasa semakin cemburu “Kamu mempunyai waktu untuk menyanyikan sebuah lagu untuk Shagun tapi tidak ada waktu untuk ngobrol denganku, kenapa kamu jadi berubah seperti ini, Raman ?” gumam Ishita sedih 

Di kantor polisi, Mihika sedang ngobrol dengan Abhishek “Abhishek, ini sudah 15 hari Mihir ditahan, kenapa lama sekali ?”, “Mihika, ini kasus pembunuhan, bagaimana bisa aku melepaskan Mihir begitu saja, dia itu tersangka utama” sahut Abhishek “Ini adalah kesalahanmu, kamu tidak bisa menangkap pelaku yang sebenarnya, sehingga orang yang tidak bersalah harus meringkuk disini”, “Mihir ada ditempat kejadian untuk sebuah alasan, pengadilan akan menghakimi kalau dia memang tidak bersalah, aku hanya melakukan pekerjaanku” Mihika menangis mendengar penjelasan Abhishek sambil tetap membela Mihir “Mihir hanya diam saja karena dia memang tidak bersalah, apakah dia mengatakan sesuatu ? Tidak kan ? Itu karena perasaannya hancur ketika kak Raman mengira Mihir yang membunuh Rinki ! Kak Raman tidak mempercayai Mihir lagi, aku mohon keluarkan dia dengan jaminan” pinta Mihika

“Aku malah merasa senang dengan memenjarakan dia disini, maaf ,,, aku tidak bisa membantumu, Mihika ,,, kamu tahu kan bagaimana sistem peradilan, aku tidak punya kuasa apa apa, aku minta maaf” sahut Abhishek, Mihika mendebat ucapan Abhishek “Tapi ini tidak adil, Abhishek ! Apa kesalahanku ? Aku ini temanmu kan ? Ini tidak berarti kamu bisa bersikap seperti ini ! Terima kasih untuk penjelasan kesalahpahamanku selama ini, inspektur Abhishek ! Aku akan menjadi orang asing sekarang !”, “Mihika, kamu tidak akan bisa mengerti” ujar Abhishek 

Ashok dan Suraj sedang ngobrol dirumah mereka tentang hubungan Raman dan Mihir yang sudah seperti pasangan Rama dan Laksmana akhirnya putus juga “Perasaan Raman rupanya tidak luluh juga sampai sekarang untuk Mihir” ujar Ashok senang “Adiknya Raman meninggal dan dia mencurigai Mihir yang membunuhnya”, “Tapi bagaimana pun juga Mihir itu adiknya Shagun, aku heran kenapa Shagun tidak melakukan hal apapun ? Apakah dia sudah tahu atau belum ?” Ashok menimpali ucapan kakaknya “Kita sedang menginginkan kesepakatan ini, Ashok ,,, lebih baik fokus saja pada bisnismu”, “Kamu saja yang mengurusinya, hal ini lebih penting bagiku, Shagun pasti tidak akan tinggal diam, aku akan pergi dulu, aku akan memberikan bumbu dalam kehidupan Raman, semoga semuanya berjalan lancar !” Ashok pun pergi meninggalkan Suraj, Suraj merasa heran sama Ashok, apa yang akan terjadi pada adiknya ini 

Dirumah sakit, Manoj sangat gugup karena sebentar lagi hasil test kehamilan Shagun akan keluar, Manoj segera mengeceknya, Manoj merasa senang karena hasilnya positif dan segera mengabarkannya pada perawatnya, tepat pada saat itu Ashok tiba disana dan memperhatikan mereka “Perawat, tolong belikan bunga dan kue, aku akan memberikan kabar baik ini ke Shagun” Ashok langsung menyela “Ada kabar baik apa ini ?”, “Pergi kamu dari sini, tuan Khanna !” bentak Manoj dengan nada tidak suka “Aku ingin tahu kalau hal ini berhubungan dengan Shagun”, “Aku mohon keluar kamu dari sini !” ujar Manoj lagi, Ashok akhirnya pergi sambil bergumam “Dokter ini terlalu berlebihan, kabar baik seperti apa tentang Shagun ? Aku harus menemuinya dan mengetahuinya !” ujar Ashok geram 

Bala membawa sebuket bunga sambil berkata “Aku bahagia karena Vandu sebentar lagi akan datang setelah sekian lama dia pergi ikut seminar” saat itu Vandu menelfon Bala dan memberitahu tentang waktu keberangkatan kereta, rupanya Vandu tidak bisa pulang hari ini, Bala merasa sedih karena ditambah 4 hari lagi rasanya tidak adil “Ya sudah lakukan saja pekerjaanmu disana” Bala kemudian mengakhiri telfonnya kemudian Bala melemparkan bunga yang sudah dibelinya dan berlalu dari sana 

Ashok menemui Shagun di apartemennya “Apakah kamu baik baik saja ? Aku kira kamu sedang sakit”, “Pergilah sana, Ashok !” ujar Shagun dengan perasaan tidak suka melihat kemunculan Ashok “Aku ini selalu peduli sama kamu dan aku terkejut saja begitu melihat kamu masih berada dirumah”, “Aku mohon pergilah, aku tidak ingin mendengar apapun darimu” ujar Shagun lagi “Lalu bagaimana dengan Mihir ?”, “Memangnya apa yang terjadi padanya ?” tanya Shagun heran “Apakah mereka menyembunyikan ini ? Mihir saat ini sedang ditahan sejak 15 hari yang lalu” Shagun terkejut mendengar ucapan Ashok “Rinki telah meninggal dibunuh dan Mihir yang disalahkan dalam hal ini, Raman sendiri yang menyalahkan Mihir, hal itu sangat menyedihkan, bahkan TV dan koran juga meliput beritanya, lalu dimana kamu selama ini ? Apakah kamu tidak tahu ?” tanya Ashok heran dengan perasaan senang, Shagun langsung menangis dan bergegas pergi untuk melihat Mihir 

Mihika akhirnya pulang kerumah, Ishita menemuinya “Mihika, apakah kamu baik baik saja ?”, “Kakak, ini sudah 15 hari dan Mihir masih berada di dalam penjara, aku mencoba untuk mengeluarkannya dengan jaminan tapi tidak bisa, aku benar benar frustasi, kak ,,, andai saja kak Raman bisa mengeluarkannya” ujar Mihika sedih “Mihika, kamu tahu kan bagaimana Raman, dia tidak mau mendengarkan siapapun, aku sudah mencobanya dengan sekuat tenaga tapi tetap saja Raman tidak bergeming”, “Ini tidak adil ! Mihir itu tidak bersalah” Ishita menggangguk “Aku tahu tapi situasinya tidak berada ditangan kita, aku akan pergi menemui Mihir, apakah kamu mau ikut ?”, “Pergilah sana, kak ,,, aku tidak ikut” Ishita lalu memeluk adik sepupunya ini dan memintanya untuk jaga diri baik baik, kemudian Ishita pergi “Aku berharap Mihir mempunyai orang yang menyayanginya yang bisa mengeluarkan dia dari penjara” gumam Mihika begitu Ishita berlalu dari sana 

Di kantor polisi, Shagun menemui Abhishek dan bertanya padanya “Inspektur Abhishek, bagaimana bisa kamu memenjarakan Mihir ?” saat itu Ishita juga datang kesana dan menatap kearah mereka “Dia terlibat dalam kasus pembunuhan”, “Dia itu adikku ! Dia tidak mungkin melakukan hal ini !” Manoj rupanya juga datang ke kantor polisi dan melihat Shagun sedang berteriak lalu pingsan tidak sadarkan diri “Tolong ambilkan air !” teriak Abhishek “Kamu ini tidak boleh setres, Shagun ,,, karena kamu sedang hamil” Ishita yang masih ada disana terkejut mendengar ucapan Manoj, 

Manoj kemudian mencipratkan air ke wajah Shagun, Shagun terbangun, Manoj memintanya untuk minum air putih “Shagun, apakah kamu sudah gila ? Kalau terjadi sesuatu padamu bagaimana ? Apakah kamu lupa kalau kamu sedang hamil ?” Abhishek menyela ucapan Manoj “Apakah perlu aku panggilkan ambulans ?”, “Tidak ! Tidak usah ! Aku ini seorang dokter” ujar Manoj sambil mengajak Shagun pulang, Ishita lansung bersembunyi sambil memikirkan sesuatu “Shagun, hamil ? Anak siapa itu ?” bathin Ishita heran SINOPSIS MOHABBATEIN episode 564  by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top