SINOPSIS MOHABBATEIN episode 561 “MISTERI MENINGGALNYA RINKI” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 561 “MISTERI MENINGGALNYA RINKI” by. Sally Diandra Dirumah sakit, Raman menemui Shagun di kamar setelah operasi pembuahannya selesai “Selamat, tuan ,,, semua prosedurnya telah berjalan dengan baik” ujar perawat yang saat itu sedang merawat Shagun, Raman lalu memberikan bunga anggrek untuk Shagun “Raman, kamu menghadiahi aku bunga ini ketika Adi lahir”, “Terima kasih, Shagun ,,, karena kamu telah datang sebagai seorang malaikat untuk Ishita ,,, aku benar benar berterima kasih” sahut Raman “Jangan ucapkan terima kasih, berdoa saja semoga prosedurnya berhasil dan berjalan dengan baik kemudian aku hamil” ujar Shagun, salah satu perawat pria meminta Raman untuk menandatangani berkas berkasnya “Apakah anda Raman Bhalla ?”, “Iyaa, apakah kamu mengenal aku ?” pria itu mengangguk 

“Iyaaa, kamu mempunyai anak perempuan yang usianya 7 atau 8 tahun bukan ? Kamu sangat senang sekali saat itu, kamu malah membagikan manisan pada semua orang dan memberikan jam tanganmu untukku”, “Bagaimana bisa aku lupa pada hari itu” ujar Raman senang “Tapi aku telah menjual jam tanganmu itu untuk pendidikan anakku, oh iya bagaimana kabar anak laki lakimu ?”, “Adi ,,, dia baik” ujar Raman “Anakmu yang ketiga ini pasti juga akan sehat, jangan khawatir, dokter Manoj adalah dokter yang terbaik dalam prosedur ini” Raman segera memberikan sejumlah uang padanya “Oh iya, tuan Raman ,,, dokter Manoj meminta anda untuk menemuinya”, “Tentu saja, aku akan datang kesana” sahut Raman 

Dirumah keluarga Bhalla, semua orang masih tidak percaya dengan apa yang disampaikan oleh Abhishek “Apa yang kamu katakan, Abhishek ?” tanya Mihir, nyonya Bhalla menangis dan berkata “Bagaimana ini bisa terjadi ?” nyonya Bhalla langsung memeluk Amma “Kami menemukan mayatnya di dekat Ganesh pandaal dan kami sudah mengirimkannya ke rumah sakit untuk di otopsi” ujar Abhishek 

Di rumah sakit, Raman menemui Manoj diruang kerjanya “Tuan Raman, kamu bisa menyimpan semua file program ibu pengganti ini dan juga semua hasil laporan medisnya” ujar Manoj, Raman juga mendapatkan jaminannya lagi “Shagun harus menjalani uji kehamilan nanti”, “Ishita pantas menerima semua ini, dia tidak pernah melakukan kesalahan pada siapapun” ujar Raman, saat itu Raman melihat ada 22 miskol dari Ishita, Raman segera menelfon Ishita kembali “Raman, kamu ada dimana ?”, “Aku sedang ada meeting” ujar Raman “Aku harap kamu segera kembali ke rumah, Raman” ujar Ishita sambil menangis “Apaka semuanya baik baik saja ? Ada apa ?”, “Rinki ,,,” ujar Ishita “Tampar dia ! Dia sudah pulang kerumah sekarang ?” ujar Raman kesal “Raman, polisi menemukan mayat Rinki” Raman terkejut mendengarnya “Pulanglah segera, Raman” Raman hanya terdiam dan terkulai lemas dengan perasaan terkejut, Manoj menghampirinya “Tuan Raman, ada apa ?”, “Aku harus pergi” Raman segera pergi dengan terburu buru 

Dirumah keluarga Bhalla, nyonya Bhalla menangis, Abhishek sedang ngobrol dengan Mihika “Siapa yang membunuh Rinki, Abhishek ?” tanya Mihika heran “Keadaannya seperti pembunuhan”, “Rinki itu gadis yang baik, siapa yang membunuhnya ?” sela Mihika “Apakah Rinki mempunyai musuh ?” tanya Abhishek lagi “Aku akan bertanya pada Mihir”, “Jangan ! Tidak usah, kedengarannya akan aneh nanti tapi tolong katakan padaku, apakah Rinki bahagia bersama Mihir ? Tipe pria seperti apa Mihir itu ? Kita harus mengambil semu kemungkinan yang ada, itulah mengapa aku bertanya tentang hal ini, beberapa kali banyak suami yang di curigai dalam situasi seperti ini” Mihika menggeleng 

“Tidak, Abhishek ,,, apa kamu sudah gila ? Aku kenal siapa Mihir, dia itu sahabat baikku, kamu tidak tahu bagaimana caranya Mihir dan Rinki menikah, dia itu pria yang hebat, mereka berdua bahagia bersama, tapi kemarin Mihir pergi ke Amerika untuk pekerjaannya” jelas Mihika “Kita harus mencari beberapa motifnya”, “Abhishek, kita harus memberitahu semua orang tentang hal ini” pinta Mihika, saat itu Raman pulang ke rumah dan mencoba menenangkan keluarganya kemudian Raman menuju ke kamarnya dan menangis disana, Ishita mencoba menghiburnya “Aku tidak bisa menjaga Rinki, Ishita ,,, Ishita, siapa nama laki laki itu ?”, “Kumar !” ujar Isihita “Aku ingin mendapatkan nomernya, dia telah membunuh Rinki, dia telah berbohong” ujar Raman kesal 

Manoj dan Shagun akhirnya pulang kerumah “Manoj, apakah kamu sudah memberitahu Raman kalau kita sudah pulang ke rumah ? Lalu kapan kita akan melakukan USG ?”, “Kamu sudah pernah hamil dua kali kan ?” sahut Manoj “Aku tidak tahu waktu hamil Adi, waktu itu aku belum siap, pada saat aku hamil Ruhi, aku sedang buta pada cintanya Ashok dan aku tidak yakin, apakah itu bayinya Raman atau bukan ? Tapi kali ini ketika anaknya Ishita yang kukandung, aku merasa bahagia” ujar Shagun senang “Kita sudah memulai prosedurnya tepat waktu, kamu pasti akan hamil” sahut Manoj, makelar apartemen datang dan memberitahu Shagun “Nyonya, kami sudah mendapatkan apartemen yang cocok untuk anda”, “Kapan aku bisa pindah ?” tanya Shagun “Dalam dua hari”, “Kalau begitu aku akan pindah mulai bulan depan saja” ujar Shagun sambil memberikan tanda buktinya 

Raman akhirnya tiba dirumah setelah pulang dari kantor polisi dan memberitahu Ishita kalau Kumar juga ada disana “Dia tidak membunuh Rinki, dia juga sangat khawatir, lalu siapa lagi yang membenci Rinki ?” saat itu Neelu datang kesana dan memberitahu mereka kalau nyonya Bhalla tidak mau makan dan juga minum obat, akhirnya Raman dan Ishita mencoba menghibur nyonya Bhalla, sedangkan Appa mencoba menghibur Appa, 

Tak lama kemudian Bala menelfon Raman dan berkata “Mereka sudah mendapatkan mayat Rinki dan mayatnya jadi tidak utuh setelah dilakukan otopsi, oleh karena itu kita harus segera memakamkan mayat Rinki secepatnya, kamu bisa datang kesini, Raman” ujar Bala, Raman kemudian memberitahu keluarganya tentang informasi yang didapatnya dari Bala, Mihir memeluk Raman sambil menangis “Aku ingin ikut, aku ingin melihat Rinki”, “Jangan, ibu ,,, semua perempuan tidak boleh pergi kesana” Simmi menyela “Aku ingin ikut !” akhirnya Raman menyerah “Baiklah, ayooo ikut !” ujar Raman Nyonya Bhalla meminta Ishita untuk mengambil kain saree berwarna merah dan atribut pengantin lainnya karena Rinki telah menikah, Mihir mengajak nyonya Bhalla, mereka semua menangis sedih “Mihir, seharusnya kamu tinggal disini beberapa hari, kamu terlihat menyembunyikan penderitaanmu didalam hatimu“, “Aku akan mengambil barang barang Mihir dirumahnya” ujar Ishita menimpali ucapan Raman

Ishita lalu pergi ke rumahnya Mihir dan mengambil beberapa pakaiannya dan barang barang yang lain yang dikemasnya untuk tinggal beberapa hari bersama mereka, tiba tiba paspornya Mihir jatuh, Ishita mengambilnya bersamaan dengan tiketnya juga, Ishita terkejut dan berkata “Tanggalnya tertulis dua hari yang lalu ,,, tapi Mihir bilang kalau dirinya baru pulang kemarin, itu artinya Mihir telah bohong pada kami karena dia telah berada di Delhi sejak dua hari yang lalu, kenapa dia bohong ? Aku harus mengatakan pada Raman” ujar Ishita cemas “Tapi aku tidak bisa mengatakannya pada Raman sekarang, karena dia sedang berada di tempat pemakaman tapi kenapa Mihir bohong ? Apakah dia terlibat dengan pembunuhan Rinki ? Oooh tidak ,,, Mihir tidak mungkin membunuh Rinki, mugkin dia mempunyai sebuah alasan, aku akan menunggu Mihir dan Raman, aku akan bicara dengan mereka” ujar Ishita, tak lama kemudian seluruh keluarga Bhalla sedang berduka untuk Rinki, Adi berusaha menghibur neneknya, Ishita datang kesana dengan barang barang Mihir, dilihatnya Mihir sedang bersedih SINOPSIS MOHABBATEIN episode 562 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top