SINOPSIS MOHABBATEIN episode 544 “ADI SANG PENYELAMAT” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 544 “ADI SANG PENYELAMAT” by. Sally Diandra Adi melihat ada sebuah mobil yang mengarah dan hendak menabrak Ishita, Adi tertegun dan langsung berlari dan menarik ibu Ishinya, mobil itupun pergi, Ishita terkejut “Ibu Ishi, apakah ibu Ishi tidak apa apa ? Apakah bayinya nggak papa”, Ibu Ishi baik baik saja” Adi segera pergi untuk membelikan minuman untuk Ishita, kemudian memberikan minuman itu ke Ishita, Adi sangat khawatir dengan keadaan Ishita “Ibu Ishi, apakah aku harus menelfon ayah ?”, “Ibu Ishi baik baik saja, ayoo kita pulang, jangan khawatir” akhirnya mereka berdua pun pergi dari sana, sementara itu Ashok baru tahu kalau Shyam tidak melakukan tugasnya dengan baik, Ashok langsung memarahi Shyam “Tenang, Ashok ,,, kita masih punya banyak waktu, kita akan membuat rencana dengan memikirkannya dengan baik, sehingga tidak ada kesalahan lagi nanti” ujar Suraj 

Sarika sedang mengikatkan tali rakhi ditangan Abhishek, nyonya Bhalla hanya menatap kearah mereka “Kakak, kenapa kakak telat datangnya ?”, “Aku sangat sibuk tadi dengan pekerjaanku, aku akan mengantar kamu” ajak Abhishek “Sarika, jangan lupa bawa popok Rohit dan semuanya, kamu mungkin pulang terlambat” sela nyonya Bhalla “Sarika pasti pulang terlambat” sahut Abhishek, nyonya Bhalla mendebatnya, Sarika lalu membawa botol susu, popok dan lain sebagainya dan meminta restu dari ibu mertuanya kemudian pergi bersama Abhishek, nyonya Bhalla merasa sedih “Tidak ada seorangpun yang bisa mengerti tentang hal ini, sesuatu bisa saja terjadi diantara mereka, mereka akan mengira kalau aku ini adalah musuh mereka” ujar nyonya Bhalla sedih 

Ishita dan Adi akhirnya sampai di rumah “Adi, jangan katakan pada siapapun apa yang terjadi hari ini” ujar Ishita yang bisa membaca raut wajah Adi yang terlihat cemas “Adi, ada masalah apa ?” tanya Ishita heran, mereka berdua kemudian duduk bersama dan mulai ngobrol dari hati ke hati “Akhir akhir ini pikiranku semakin berkembang tidak menentu tentang kasih sayang ibu Ishi yang akan berkurang untukku setelah adik bayi lahir, tapi aku juga sangat mengkhawatirkan adik bayi” Ishita tersenyum penuh haru “Aku sangat menyayangi ibu Ishi, apakah ibu Ishi akan tetap memeluk sama seperti dulu setelah adik bayi lahir ?” Ishita langsung memeluk Adi 

“Para orangtua hanya membutuhkan cinta anak anaknya, yang kamu katakan ini sangatlah mudah, ketika ibu Ishi tidak bisa menjadi seorang ibu, semua orang biasanya berkata buruk tentang ibu Ishi, ibu Ishi biasanya terluka tapi ketika keajaiban itu terjadi, ibu Ishi mempunyai kamu dan Ruhi, ibu Ishi menjadi seorang ibu, kalian berdua adalah bayi bayi ibu Ishi, ibu Ishi menjadi seorang wanita yang lengkap dan sempurna” Adi tersenyum mendengarnya “Adi bayi akan menjadi yang ketiga, tapi cinta dan kasih sayang ibu Yashoda itu berbeda karena itu adalah hubunga hati, bukan hubungan darah, jangan khawatir, Adi ,,, ibu Ishi akan selalu sangat menyayangi kamu” Adi langsung memeluk ibu Ishinya “Aku juga menyayangi kamu, ibu Ishi” sahut Adi lega 

Di dalam rumah, Ruhi berkata “Kak Adi bilang, katanya dia akan datang, kemudian ibu Ishi juga pergi, aku akan menunggu mereka dan tidak mau makan !”, “Tidak usah menunggu sekarang !” ujar Adi yang tiba tiba muncul didepan mereka bersama Ishita “Ooh terima kasih, Dewa !” ujar Raman, kemudian mereka meminta Ruhi untuk mengikatkan tali rakhi ke Adi, Adi duduk dengan perasaan bahagia dan Ruhi langsung melakukan ritual pengikatan rakhi, Adi lalu memberikan hadiah ke Ruhi, Ruhi sangat menyukainya “Aku senang kamu menyukai hadiahku ini karena aku dan ibu Ishi tadi nyaris saja mau tertabrak mobil” ujar Adi polos, semua orang terkejut mendengar ucapan Adi dan bertanya “Bagaimana bisa ?” tanya mereka semua 

Dirumah keluarga Iyer, Bala meminta Vandu untuk makan, saat itu Vandu mendapat telfon dari kepala HR kampus “Aku telah mengajukan cuti hamil ,,, tapi ,,, baiklah kalau ini pekerjaan yang sangat penting” ujar Vandu, kemudian Vandu memberitahu Bala kalau cuti hamilnya ditunda karena dia harus pergi untuk menghadiri sebuah konferensi “Bantu aku mengemasi barang barangku, Bala” Bala sangat sedih tapi menyetujui apa yang dilakukan oleh Vandu, 

Dirumah keluarga Bhalla, Ruhi tidak mau menerima hadiah dari Adi “Aku tidak ingin tas yang tidak bagus ini !” ujar Ruhi kesal, Raman juga terlihat marah dan pergi dari sana “Ruhi, kak Adi membelinya dengan penuh cinta, kak Adi adalah pahlawan karena dia telah menyelamatkan nyawa ibu Ishi” hibur Ishita, namun Ruhi tetap menolak tas tersebut “Ruhi, kita tidak bisa menyalahkan semua ini karena kecelakaan itu” ujar Ishita lagi, akhirnya Ruhi mau menerima hadiah dari Adi dan berterima kasih padanya, kemudian 

Adi menemui Raman di kamar “Ishita ini keterlaluan, kalau terjadi sesuatu padanya, maka ,,,”, “Ini bukan salahnya ibu Ishi, ayah ,,, aku yang mengajaknya, aku janji aku tidak akan membiarkan apapun yang terjadi pada ibu Ishi” Raman lalu memeluk Adi “Ibu Ishimu itu seharusnya punya perasaan yang tidak biasa, karena dia sedang mengandung seorang bayi, dia seharusnya jaga diri baik baik, panggil ibu Ishimu sekarang” Adi kemudian menceritakan soal mobil yang hendak menabrak Ishita “Ayah, kita harus melaporkan kasus ini pada polisi tapi aku tidak bisa melihat nomer kendaraannya”, “Aku rasa kamu benar, sekarang panggil ibu Ishi” pinta Raman, 

Tak lama kemudian Ishita menghampiri Raman “Ishita, kamu harus berhati hati”, “Iyaaa aku juga menyadari kalau bayi kita sedang bersamaku, aku harus extra hati hati” ujar Ishita, Raman kemudian mengajak si bayi ngobrol “Kamu tahu kan kalau ibu Ishi tidak sendirian lagi sekarang, ibu Ishi tidak boleh egois, kamu seharusnya menjelaskan pada ibu Ishi, kalian berdua adalah masalah buatku” Ishita tersenyum mendengarnya “Seorang bayi seharusnya tidak berada didalam tubuhmu, Ishita” Raman mencoba mengajak Ishita bergurau, mereka berdua pun tersenyum, kemudian Raman memeluk Ishita penuh cinta sambil berkata “Semuanya akan baik baik saja” ujar Raman 

Raman lalu memberitahu keluarganya kalau dirinya akan menemani Ishita dan merawatnya dengan baik, Simmi dan nyonya Bhalla mengajaknya bercanda, lalu Raman meminta ayahnya untuk pergi dengan Romi sambil memberikan cek ke ayahnya, sementara itu Abhishek membawa seorang pembantu dari desanya dan berkata pada nyonya Bhalla kalau pembantunya itu akan mengerjakan semua pekerjaan rumah dan mengurusi anaknya Sarika juga “Aku rasa kalian harus mendapatkan bantuan dari seorang pembantu lagi karena Sarika akan mulai sekolah”, “Kami akan mengurusinya” sela nyonya Bhalla “Nyonya besar, apakah benar nyonya mau mengambil pembantu baru lagi, kalau begitu aku akan pergi” ujar Neelu dengan perasaan kesal, nyonya Bhalla segera mencegah Neelu “Waaah aku terjebak dalam hal ini, aku hanya ingin membantu kalian” ujar Abhishek, 

Tak lama kemudian Raman dan Ishita akhirnya sampai di rumah sakit untuk melakukan test USG, Raman kemudian balik lagi ke mobilnya untuk mengambil beberapa berkas, saat itu Raman melihat mobil yang seperti diceritakan oleh Adi, Raman teringat pada ucapan Adi dan terkejut ketika melihat Shagun juga berada disana, Raman lalu bergumam dengan perasaan kesal “Aku sudah bilang padanya untuk menjauh dari keluargaku !” ujar Raman marah SINOPSIS MOHABBATEIN episode 545  by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top