SINOPSIS MOHABBATEIN episode 542 “PENGARUH POSITIF SHAGUN” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 542 “PENGARUH POSITIF SHAGUN" by. Sally Diandra Raman akhirnya pulang ke rumah, nyonya Bhalla langsung memberitahunya kalau Sarika itu tidak usah sekolah saja namun Raman membantahnya “Ibu, kalau Sarika dan Romi bisa bekerja bersama sama, itu semua untuk masa depan Rohit juga nantinya”, “Tapi Raman, kalau Sarika sekolah lagi, ibu tidak bisa mengurusi rumah ini sendirian, siapa yang akan mengurusi Ishita, Rohit dan urusan rumah tangga ?” sela nyonya Bhalla cemas “Aku yang akan mengurusinya, ibu” ujar Raman sambil duduk dan mulai menikmati makanan, nyonya Bhalla berharap Raman akan menghentikan Sarika dari penerimaan sekolah, sementara itu Adi sedang ngobrol dengan teman teman disekolahnya, Vinni juga ikut nimbrung bersama mereka, salah seorang teman Adi berkata “Ketika adikku lahir, ibuku memperlakukan aku dengan tidak baik” Adi mulai menangis begitu mendengarnya “Ibu Ishiku juga pasti akan berubah” ujar Adi cemas 

Sarika sangat berterima kasih pada Ishita karena telah mengantarnya mengurusi penerimaannya di sekolah “Kamu tidak perlu berterima kasih padaku untuk hal apapun, sekarang kita akan ke sekolahnya Adi yaa, aku ingin dia makan chaat ini” ujar Ishita, saat itu Raman menelfon Ishita “Kamu sudah pulang ke rumah ? Baiklah, kami akan pulang” ujar Ishita, kemudian Ishita meminta Sarika untuk tidak menceritakan pada siapapun perihal pertemuan mereka dengan Ashok tadi “Baiklah, kak ,,, tapi apa yang kamu lakukan tadi itu benar” puji Sarika tulus, 

Disekolah rupanya Adi di bully sama teman temannya, salah satu temannya mengejek Adi “Adi, nanti kamu harus membersihkan popok si bayi untuk mendapatkan uang saku” mereka tertawa tawa senang dan mengejek Adi dengan perkataan yang lain yang membuat Adi semakin cemas namun Vinni mencoba membela Adi, Adi juga sangat marah pada teman temannya itu dan hendak menampar mereka tapi Ishita yang ternyata sudah sampai disana, segera menghentikan tindakan Adi, guru juga datang kesana dan bertanya “Ada apa ini ? Apa yang terjadi disini ?”, “Ini hanya pertengkaran kecil, bu guru” ujar Adi “Ya sudah, kalau begitu kemasi barang barang kalian dan pulanglah segera” pinta bu guru “Kami akan pulang sekarang” ujar Ishita sambil mengajak Adi pulang, Sarika juga ikut bersama mereka namun Adi menolak “Kalian pulang saja dulu ! Aku mau pulang sendiri !” ujar Adi kesal dan berlalu dari sana, Ishita tertegun “Ada masalah apa dengan Adi ?”, “Mungkin dia malu, kak ,,, kita harus memberinya waktu, ayoo kita pulang” ajak Sarika 

Dirumah, Raman sedang menunggu kepulangan Ishita, dokter Manoj menelfon Raman dan bertanya tentang kondisi Ishita “Bisakah aku bicara dengannya ?” pinta dokter Manoj “Saat ini dia sedang pergi”, “Tuan Raman, lebih baik kamu harus mengurangi aktifitas  kepergiannya keluar rumah” pinta dokter Manoj “Baiklah, akan aku lakukan, oh iya bagaimana kalau kamu datang malam ini ke rumah kami untuk makan malam bersama kami ? Nanti kamu juga bisa membahas tentang Ishita pada ibuku dan ibu mertuaku, agar mereka merawat Ishita dengan baik” dokter Manoj akhirnya setuju dengan ajakan Raman, 

Tak lama kemudian Shagun menemui dokter Manoj untuk mengucapkan terima kasih untuk perhatiannya kemarin “Tidak masalah, aku kan sudah bilang padamu kalau kamu bisa menceritakan semuanya padaku, kita ini kan teman seapartemen, kalau bukan teman biasa”, “Ini untuk pertemanan kita” ujar Shagun sambil memberikan sebuket bunga “Oh iya, bagaimana kabarnya Ishita ?”, “Dia baik baik saja ,,, Shagun, jawab pertanyaanku, apa hubunganmu dengan Ishita ?” tanya dokter Manoj penasaran “Aku berhutang budi padanya” saat itu Shagun mendapat telfon, Shagun segera meninggalkan dokter Manoj 

Ketika Ishita pulang ke rumah, Raman melihat Ishita sedang bersedih “Ishita, kenapa kamu sedih seperti ini ? Ada apa ?” Sarika hendak mengatakannya namun dicegah oleh Ishita “Aku akan mengatakannya, ini adalah kabar baik, Sarika sudah diterima di sekolah itu, Raman” Raman sangat senang mendengarnya “Sarika, kamu harus belajar dengan giat !” ujar Raman, Sarika kemudian memberitahu nyonya Bhalla kalau dirinya akan mengurusi Rohit, pekerjaan rumah dan sekolah “Biar kami saja yang mengurusi Rohit, Sarika” sela Raman “Ishita, kamu harus istirahat” sahut nyonya Bhalla “Oh iya, Adi akan pulang setelah latihan sepakbola, sedangkan Ruhi ada dirumah keluarga Iyer” ujar Sarika sambil mengambil Rohit lalu menuju ke kamarnya sendiri, dalam hati nyonya Bhalla berfikir “Kalau Ishita itu sudah kelihatan matang dan dewasa tapi kalau Sarika ,,, kalau dia sekolahnya melebihi Romi, hal ini akan berakibat buruk, aku harus hati hati soal ini” bathin nyonya Bhalla cemas 

Adi dan Vinni sedang ngobrol bersama setelah pulang sekolah “Adi, kamu jangan marah dalam latihan sepakbola nanti”, “Aku tidak akan pergi latihan !” ujar Adi sambil duduk disana dan berkata “Aku sangat menyayangi ibu Ishi, seluruh keluargaku juga sangat menyayangi aku, aku senang bisa tinggal bersama mereka tapi kalau bayi itu datang, apakah ibu Ishi akan tetap menyayangi dan peduli padaku seperti sekarang ini ? Kalau dia tidak punya waktu untukku lalu ,,,” saat itu sopirnya Vinni datang “Adi, apakah kamu mau ikut pulang ? Aku akan mengantarmu sampai rumah”, “Tidak, aku akan pulang sendiri” ujar Adi “Janji padaku yaaa, kalau kamu akan pulang kerumah tepat pada waktunya yaa !” Vinni kemudian pergi meninggalkan Adi 

Bala dan Romi sedang membawa anak anak mereka jalan jalan di taman, para perempuan yang mereka jumpai disana, rupanya menyukai bayi mereka “Apakah ini bayimu, pak ?” tanya salah satu dari mereka pada Bala “Bukan ! Aku ini belum menikah, ini bayinya tetanggaku” Romi tertegun mendengar ucapan Bala, sementara para perempuan itu terkesan padanya, Romi langsung bertanya soal kebohongan Bala tadi kalau Shitija itu bukanlah bayinya dan dia masih sendirian “Kamu ini memang benar benar hebat, pak Bala”, “Apa yang kamu katakan ? Aku tidak melirik pada perempuan lain” bela Bala 

“Pak Bala, setiap laki laki itu mempunyai sifat kera dalam dirinya yang ingin selalu melompat dari tempat yang satu ke tempat yang lain, hingga akhirnya dia berhenti karena ketakutannya pada sebuah batu yang akan menimpuknya”, “Romi, bukan seperti itu” bela Bala “Lalu kenapa kamu tadi berbohong pada mereka ?”, “Aku kan hanya mengatakannya saja, ayooo kita pergi ! Kalau tidak para istri kita akan memukuli kita nanti” ajak Bala “Dan ingat, Romi ,,, jangan katakan pada siapapun tentang hal ini, terutama Raman dan Ishita !” Romi setuju dengan permintaan Bala, kemudian mereka pergi dari sana 

Ishita sedang ngobrol dengan staffnya dan merasa cemas dengan pekerjaannya, Ishita mencoba memberitahu Raman soal hal ini “Raman, sepertinya ada yang tidak beres dengan dokter Batra, dia tidak melakukan pertemuan apapun dengan pasien”, “Seharusnya kamu berterima kasih pada dokter Batra, mungkin dia tahu kalau kamu itu adalah dokter gigi yang palsu, kamu itu tidak tahu apa apa” Raman malah menghina Ishita “Awas yaa, aku akan mengurusi kamu setelah bayi ini lahir !” Ishita langsung pergi meninggalkan Raman untuk makan dibawah

Shagun mendatangi sebuah cafe dan memesan makanan yang biasa dipesannya “Maaf nyonya, cupcakenya sudah habis, cupcake yang terakhir sudah dibeli sama anak itu” Shagun langsung berbalik begitu mendengar penjelasan pelayan cafe dan dilihatnya Adi ada di cafe itu, Shagun segera menemui Adi “Adi, apa yang kamu lakukan disini sendirian ?” Adi tercengang melihat Shagun lalu bertanya “Ibu, ketika seorang bayi lahir, semua orang menyayanginya bukan ?”, “Kenapa kamu bertanya seperti ini ?” tanya Shagun heran “Ibu Ishi sebentar lagi akan mempunyai bayi”, “Waaah semua orang pasti akan sangat bahagia dan kamu ?” Adi hanya terdiam 

“Adi, dia adalah ibu Ishimu, cintanya padamu tidak akan berubah, kasih sayang akan bertambah dengan saling berbagi, hati seorang ibu akan sama untuk setiap anaknya, ibu berjanji kalau ibu Ishimu itu akan menyayangi kamu lebih banyak lagi setelah bayinya lahir” hibur Shagun “Ibu akan memberitahu ibu Ishi untuk memberikan perhatian padamu, kalau tidak dia tidak akan punya bayi”, “Apakah aku meminta ibu untuk mengatakan hal ini ? Jangan, ibu Ishi sangat bahagia” sahut Adi “Baiklah, biarkan bayinya lahir dulu” Adi mengangguk “Sekarang habiskan cupcake ini, semua orang dirumah akan mengkhawatirkan kamu, ibu akan mengantar kamu pulang” ujar Shagun 

Abhishek datang ke rumah keluarga Bhalla dan memberitahu Sarika tentang perayaan hari Raksha Bandhan yang sebentar lagi akan datang dan bertanya tentang hadiah apa yang Sarika inginkan ? “Kakak, aku minta dibelikan buku, karena sekolahku sudah hampir dimulai”, “Abhishek, datanglah besok siang ke sini, untuk makan siang bersama kami” sela nyonya Bhalla “Dan kamu Sarika, bagaimana bisa kamu pergi sekarang ?”, “Ibu, biarkan dia pergi, aku akan mengurusi rumah dengan Neelu” sahut Ishita, nyonya Bhalla akhirnya setuju, Raman lalu menyela “Ayooo Abhishek, kita makan dulu baru pergi”, “Maafkan aku, Raman ,,, aku ada pekerjaan” akhirnya Abhishek pun pergi, setelah Abhishek pergi, nyonya Bhalla 

“Ayahmu pasti akan senang sekali kalau mengetahui tentang kabar baik dari Ishita, Raman ,,, tapi kapan yaa dokter Manoj datang ?”, “Dia pasti akan datang, ibu” sela Raman, lalu mereka ngobrol tentang Adi yang belum pulang juga, Raman juga sangat mengkhawatirkan Adi, lalu menelfon sopirnya “Telfonnya tidak aktif, aku akan menjemputnya, ibu ,,, dan melihat ada apa gerangan ?”, “Tenang, Raman ,,, Adi pasti akan pulang” hibur nyonya Bhalla, dalam hati Ishita yang ada disana mulai berfikir “Adi sepertinya sedang mengkhawatirkan sesuatu, aku harap dia baik baik saja” bathin Ishita, saat itu Shagun sudah mengantar Adi pulang dan memintanya untuk jaga diri baik baik, Raman datang kesana dan merasa kesal begitu melihat Shagun SINOPSIS MOHABBATEIN episode 543 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top