SINOPSIS MOHABBATEIN episode 536 “CINTA ALA RAMAN & ISHITA” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 536 “CINTA ALA RAMAN & ISHITA” by. Sally Diandra Keesokan harinya, Ishita sedang ngobrol dengan Sarika didapur “Sarika, aku baru saja mau mengantarkan teh untuk kamu, sudah kamu kembali ke kamar saja sana”, “Kak Ishita, ijinkan aku memasak hari ini, boleh kan ?” pinta Sarika namun Ishita tetap memintanya untuk istirahat, tapi Sarika juga tetap bersikeras untuk membantunya didapur, nyonya Bhalla melihat kearah mereka “Kalau begitu biar aku pensiun saja sekarang, aku hanya akan mengecek bumbunya dan merasakan masakan kalian, aku akan memberikan penilaian untuk makanan yang kalian buat mulai dari nilai 50 sampai 100” ujar nyonya Bhalla “Aku tahu kalau kamu sudah mengurusi semuanya dengan baik dan selalu makan dengan salad dan sop, tapi kamu tidak tahu bagaimana caranya membuat aloo paratha dan curry kan ? Tambahkan bumbunya lagi dan juga garam” pinta nyonya Bhalla, 

Sarika kemudian menambahkan bumbu seperti yang diperintahkan oleh ibu mertuanya, nyonya Bhalla sangat menyukainya “Aku ingin Sarika yang memasak halwa tapi dia juga harus membuat aloo paratha untuk Romi, itu adalah makanan favouritenya, kalau begitu aku akan memberikan penilaiannya nanti tapi biar Romi saja yang memberikan penilaian” Ishita menimpali ucapan nyonya Bhalla “Ibu, Sarika membuatnya dengan penuh cinta, Romi pasti akan sangat menyukainya” ujar Ishita, Sarika kemudian membawa teh untuk Romi dan kembali ke kamar, nyonya Bhalla juga meminta Ishita untuk mandi dan memintanya untuk menyuruh Raman sarapan pagi dulu “Jangan lupa bilang sama Raman untuk memberi hadiah buat Sarika” ujar nyonya Bhalla kemudian pergi dari sana, begitu nyonya Bhalla sudah pergi, Ishita berkata “Aku akan membuatkan makanan, tapi bagaimana caranya aku bisa berada didepan Raman, dia pasti akan tahu semuanya” ujar Ishita cemas 

Sementara itu di dalam kamar, Raman sedang menangis dan berfikir bagaimana caranya harus menghadapi Ishita, bagaimana caranya dirinya memberitahu Ishita setelah bertemu dengan dokter Manoj, saat itu Ishita masuk ke kamar, Raman bergegas masuk ke kamar mandi begitu tahu kalau Ishita masuk ke kamar, Ishita merasa lega karena tidak menemukan Raman dikamar, dengan begitu Ishita merasa aman dari berhadapan dengan Raman, sedangkan Raman sedang menangis di dalam kamar mandi sambil teringat akan Ishita, di dalam kamar, Ishita berkata “Aku telah menyiapkan teh dan pakaianmu, maafkan aku, Raman” ujar Ishita sambil menangis, di dalam kamar mandi, Raman juga menangis dan berkata “Maafkan aku, Ishita” ujar Raman sedih, Ishita kemudian menelfon dokter Manoj “Dokter Manoj, aku ingin bertemu denganmu hari ini, ini sangat penting” ujar Ishita 

Tuan Bhalla memuji Sarika untuk parathanya yang enak dan memberikan hadiah padanya, Sarika sangat senang, Raman lalu menemui mereka dan mengajak ayahnya ngobrol soal lingkungan di apartemen Akash Ganga, Romi lalu bergabung dengan mereka, nyonya Bhalla memintanya untuk merasakan parathanya “Aku dan Sarika akan makan paratha bersama sama” ujar Romi, nyonya Bhalla meminta Sarika untuk ikut sarapan bersama “Maaf, ibu ,,, aku tidak akan makan sarapan yang cukup berat ini, aku akan makan upma saja” Rinki tertawa mendengar ucapan Sarika dan berkata “Itu berarti hari hari kak Romi tidak akan dimulai sampai dia makan 3 sampai 4 paratha” ujar Rinki senang, Raman lalu menyela “Aku akan berangkat ke kantor” ujar Raman

“Raman, kamu harus memberikan hadiah dulu untuk Sarika” sahut nyonya Bhalla “Ishita yang akan memberikannya, ibu” Raman bergegas berlalu dari sana, Rinki kembali mengejek Romi, Romi lalu juga pergi dari sana, sedangkan nyonya Bhalla memberikan hadiah untuk Sarika dan menunjukkan sebuah kalung emas bertahtakan berlian ke Sarika, Ishita juga memberikan salah satu koleksi kalungnya untuk Sarika sebagai hadiah darinya dan Raman, Sarika sangat senang dan berterima kasih pada mereka “Kami juga berterima kasih padamu karena telah membawa Rohit kesini” nyonya Bhalla lalu menyuruh Sarika pergi menemui Romi, Ishita juga pergi bertemu dengan dokter Manoj 

Saat itu Raman sedang bertemu dengan dokter Manoj disebuah cafe dan bertanya tentang hasil laporan itu “Dokter Manoj, aku harap agar kamu tidak memeberitahu Ishita, karena nanti Ishita tidak bisa mengendalikan dirinya”, “Apakah kamu yakin, tuan Raman ? Mungkin nyonya Ishita berfikiran yang sama kalau kamu tidak bisa mengendalikan dirimu” ujar dokter Manoj “Dia itu belum tahu”, “Aku tidak yakin itu” ujar dokter Manoj sambil menunjuk ke arah Ishita yang sedang berdiri di belakang Raman, Raman tertegun melihat kehadiran Ishita “Ketika nyonya Ishita menelfon aku dan meminta bertemu, aku rasa aku harus membaginya bersama kalian berdua” ujar dokter Manoj “Ishita, bagaimana kamu bisa tahu ?”, “Aku yang memberitahunya ketika laporannya keluar, nyonya Ishita sudah tahu” Raman lalu menangis dan berkata “Jadi kamu telah menyembunyikan penderitaan yang begitu besar seperti ini sementara semua orang berbahagia dalam pernikahannya Romi”, “Bagaimana bisa aku mengatakannya pada semua orang pada waktu itu” ujar Ishita sedih 

“Kamu mengira kalau impianku ini lebih besar daripada kamu ?” timpal Raman “Cinta kalian berdua itu begitu dalam, kalian berdua sama sama tidak bisa saling menyakiti satu sama lain, kalian berdua tidak memerlukan seorang bayi untuk membuktikan cinta kalian berdua, cinta kalian berdua saja sudah cukup” ujar dokter Manoj, Raman dan Ishita sama sama menangis “Jika kami bersama sama, kami tidak memerlukan seorang bayi” ujar Raman sambil bergurau untuk membuat Ishita tersenyum, kemudian Raman memeluk Ishita erat, dokter Manoj juga ikut tersenyum melihat kemesraan dan cinta mereka berdua yang begitu kuat, kemudian dokter Manoj pun pergi berlalu dari sana, setelah dokter Manoj pergi, Raman berkata “Kita akan pergi ke suatu tempat suatu saat nanti untuk melupakan semua ini” Ishita setuju dengan usulan Raman lalu mereka berdua pun pergi dari sana 

Shagun datang ke rumah sakit untuk menemui dokter Manoj dan menunggunya disana “Aku harap, Manoj mengatakan hal ini pada Raman dan Ishita, tapi bagaimana mereka bisa menerima berita ini ? Mungkin Manoj punya beberapa treatment untuk kasus seperti ini, Ishita benar benar pantas menerimanya, Dewa pasti akan melakukan sesuatu padaku” gumam Shagun penuh harap, saat itu Shagun melihat dokter Manoj datang dan berkata “Aku sudah menelfonmu cukup lama, Manoj ,,, dari mana saja kamu”, “Tenang, relax, Ruhi” ujar dokter Manoj sambil mengajak Shagun ke ruang kerjanya, begitu sampai disana, dokter Manoj berkata “Raman dan Ishita sudah tahu tentang hasil test itu, Raman sangat peduli pada Ishita, sikapmu yang tidak berdaya ini menunjukkan kalau kamu ini ingin tahu tentang Ishita, iya kan ?”, “Aku datang kesini untuk pekerjaan yang lain” ujar Shagun kemudian berlalu dari sana, 

Sementara itu Raman dan Ishita sudah sampai dirumah “Kamu masuk kerumah duluan, karena tadi kita kan perginya sendiri sendiri” ujar Raman, Ishita bergegas masuk ke dalam rumah, nyonya Bhalla lalu mengajaknya ngobrol “Ishita, kamu bisa membagi semuanya denganku karena aku sudah menganggapmu sebagai anakku sendiri, aku selalu berdoa agar kamu segera bisa mendapatkan seorang bayi” Ishita hanya tersenyum, ketika nyonya Bhalla mendapat telfon dari seseorang, Ishita langsung menuju ke kamarnya dan menangis disana, saat itu Raman masuk ke dalam rumahnya dan langsung menuju ke kamar, dilihatnya Ishita sedang menangis, Raman hanya terdiam melihatnya SINOPSIS MOHABBATEIN episode 537  by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top