SINOPSIS MOHABBATEIN episode 522 “RAMAN PHOBIA JARUM SUNTIK” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 522 “RAMAN PHOBIA JARUM SUNTIK” by. Sally Diandra Ishita sedang ngobrol sama nyonya Bhalla, rupanya nyonya Bhalla menceritakan soal luka yang pernah di derita Raman ketika dia kecil dulu “Dulu ketika dia jatuh dari sepeda, ayahnya yang merawatnya dengan penuh kasih sayang” ujar nyonya Bhalla, saat itu Raman sedang berteriak sambil bersembunyi dibawah tempat tidur “Tuan Raman, aku tidak akan menyuntik kamu” ujar si perawat, mereka semua yang masuk ke kamar Raman meminta Raman keluar dari bawah tempat tidur tapi Raman tidak mau “Raman, coba pikirkan, apa yang akan dipikirkan oleh Adi dan Ruhi, mereka ini tidak akan memberikan suntikan”, “Kamu bohong !” bentak Raman dari bawah kolong tempat tidur, kemudian perawat mencoba memanggil OB rumah sakit, mereka lalu memaksa Raman keluar dari sana dan memegangi Raman dengan erat, kemudian perawat memberikan suntikan lagi ke Raman 

Shagun mendapat telfon dari temannya yang bernama Mala “Baiklah, kita akan bertemu makan malam nanti” kemudian Shagun meninggalkan apartemennya, saat itu Manoj datang kesana dengan taxi, Shagun melihat supir taxinya membangunkan dirinya, Shagun benar benar tidak percaya “Bagaimana bisa dia tidak bertanggungjawab seperti itu ? Dia itu kan seorang dokter dan dia mabuk ?” Shagun bergegas menghampiri supir taxi dan bertanya “Pak, apakah dia sangat banyak minumnya ?”, “Tidak, nyonya ,,, dia tidak mabuk, dia hanya sedang tidak enak badan dalam perjalanan pulang tadi, dia bilang disini alamatnya, jadi aku mengantarnya kesini, sepertinya dia pingsan” Shagun bergegas mengecek kondisi dokter Manoj yang ternyata demam tinggi, kemudian memanggil penjaga apartemen “Nyonya, kemana aku harus membawanya ?”, “Bantu aku, aku akan membawanya ke apartemenku” ujar Shagun cemas 

Perawat di rumah sakit mulai marah karena Raman memanggilnya dengan membunyikan bel diruangannya “Ada apa lagi kali ini, tuan Raman ?”, “Suster, aku tidak bisa tidur” ujar Raman “Kalau begitu minum saja pil tidur, memangnya biasanya bagaimana kalau kamu mau tidur ? Karena kamu tidak boleh menonton televisi disini, sudah tidur saja atau aku punya pilihan lain, bagaimana kalau suntikan menjelang tidur ?”, “Ya sudah, aku akan tidur” ujar Raman yang kemudian berbaring dikasurnya, perawat itu lalu pergi “Raman, sudahlah, tidurlah, kamu perlu istirahat” pinta Ishita yang menemaninya malam itu, akhirnya Raman tertidur, Ishita tersenyum melihat Raman yang tertidur lelap 

Keesokan harinya, Manoj bangun dan melihat Shagun tertidur di sofa, saat itu Shagun juga terbangun “Maaf, aku tahu kalau kamu pasti yang merawat aku, tapi bagaimana bisa aku sampai disini ?”, “Semalam kamu pingsan di taxi dan aku yang membawamu kesini” ujar Shagun “Terima kasih dan maaf kalau aku sudah bersikap kasar sama kamu kemarin”, “Tidak apa apa, bagaimana kondisimu sekarang ?” tanya Shagun “Aku tidak tahu, aku tidak ingat apa apa”, “Baiklah, aku rasa ini saatnya harus pergi” pinta Shagun “Iyaa, itu benar” ujar dokter Manoj sambil membuka pintu kamar Shagun lalu mereka mengucapkan selamat tinggal satu sama lain namun tidak juga keluar dari pintu, Shagun heran dan menunggu dokter Manoj keluar, 

Sedangkan dokter Manoj menunggu Shagun pergi, mereka berdua kembali mengucapkan selamat tinggal sambil tersenyum “Apakah kamu merasa baik baik saja, dokter ?”, “Iyaa, lebih baik ,,, terima kasih banyak” ujar dokter Manoj canggung “Sama sama, jadi ,,,” mereka berdua saling menunjukkan pintu keluar dan merasa bingung satu sama lain, Shagun dan dokter Manoj bertanya tanya “Kamu bisa pergi sekarang, dokter”, “Kenapa aku harus pergi ? Kamu yang pergi kan ?” Shagun tertegun “Ini adalah apartemenku”, “Ini adalah apartemenku” sahut dokter Manoj menimpali ucapan Shagun 

“Aku mendapatkannya dari seorang broker yang bernama Vicky”, “Bahkan aku juga mendapatkan apartemen ini dari Vicky, mungkin kamu hanya bingung saja” ujar Shagun heran “Tapi ini adalah apartemenku” ujar dokter Manoj yang teringat pada kamarnya sendiri dan kamar satunya adalah milik si pemilik apartemen, Shagun dan dokter Manoj mulai menyadari kalau mereka berdua tinggal dikamar yang berseberangan dalam satu apartemen dan pembantu mereka bernama Shanti, Shagun dan dokter Manoj sangat marah sama Vicky karena dialah biang kerok semua ini 

Dirumah sakit, Ishita bergumam pada dirinya sendiri “Semalam Raman telah menyusahkan semua orang dan tidak bisa tidur dengan nyenyak” saat itu Pathak datang dan bertanya tentang kondisi Raman “Sekarang sudah lebih baik, apa ini ?” tanya Ishita heran “Ini kertas yang sangat penting untuk ditunjukkan ke Raman, Simmi menceritakan padaku tentang pengeroyokan itu, siapa mereka sebenarnya ?” Ishita hanya menggeleng dan berkata “Aku tidak tahu tapi kak Bala dan ayah sudah melaporkan hal ini ke polisi, untung saja kamu datang tapi kenapa kamu kelihatannya cemas ?”, “Aku membawa kabar buruk, Ishita ,,, tadi aku datang ke kantor pak menteri untuk melakukan beberapa formalitas untuk proyek yang akan ditangani Raman, tapi aku sangat terkejut begitu melihat kedua proyek itu dibatalkan, mereka merasa kalau Raman berada dirumah sakit lalu siapa yang akan mengurusi proyek itu ?” Ishita sangat sedih mendengarnya sambil menatap kearah Raman 

“Bagaimana caranya aku mengatakan hal ini ke Raman ? Dia mempunyai harapan besar pada proyek ini”, “Pathak, aku mohon, jangan katakan apapun pada Raman” ujar Ishita sambil melirik kearah Raman yang masih tertidur lalu mengajak Pathak keluar kamar, begitu sampai diluar, Ishita meminta bantuan Pathak “Pathak, tolong bantu aku, buatlah sebuah pertemuan dengan pak Menteri, aku ingin bertemu dengannya”, “Aku bisa melakukan hal itu, aku akan menemani kamu dan tidak akan mengatakan pada siapapun” ujar Pathak, Ishita mulai berfikir 

Di apartemen Shagun, Shagun meminta dokter Manoj yang keluar dari apartemen itu “Aku telah memberinya uang muka dan menyewanya, kenapa aku harus keluar ?” dokter Manoj tidak mau mengalah “Tapi aku yang pertama kali masuk ke apartemen ini jadi kamu harus pergi !”, “Aku pikir tidak begitu !” balas Manoj “Aku akan menelfon Vicky, bagaimana bisa aku berbagi apartemen dengan orang asing ?” ujar Shagun kesal “Telfonnya mati ! Tidak aktif ! Kamu harus keluar dari sini, dokter Manoj ! Dan aku tidak akan pergi !”, “Kamu mau tinggal disini kan ? Aku tidak masalah” ujar dokter Manoj santai “Semua laki laki memang sama ! Apa yang bisa aku harapkan ?” ujar Shagun

“Apa maksudmu ? Aku ini seorang dokter ! Aku sangat sibuk, jadi aku tidak punya waktu untuk mengganggu orang lain, kamu pindah saja kalau kamu tidak suka” Shagun semakin kesal “Baiklah, kita akan mengurusi apartemen ini secara sendiri sendiri ! Siapa yang mendapatkan apartemen pertama kali, dialah yang akan pindah !”, “Bagus juga” ujar dokter Manoj “Aku akan pura pura mencari apartemen, dia harus pergi dari sini !” bathin Shagun, dokter Manoj juga berkata dalam hati “Dia pikir dia itu yang paling pintar, siapa yang punya waktu untuk mencari apartemen baru ? Aku sudah merasa nyaman disini, dia silahkan saja kalau mau pergi” bathin dokter Manoj 

Di rumah sakit, nyonya Bhalla bertanya pada Ishita “Ishita, apa yang sedang kamu pikirkan ? Apakah merasa cemas ?”, “Tidak ada apa apa, ibu ,,, Raman baik baik saja” ujar Ishita “Lalu kenapa Pathak kesini ? Mau apa dia ?” sela tuan Bhalla “Dia mendapatkan surat kontraknya, aku memintanya untuk datang lagi nanti”, “Lihat, Raman tertidur seperti anak anak” ujar nyonya Bhalla sambil menatap kearah Raman, saat itu Ishita mendapat telfon “Ibu, ayah ,,, aku ada kasus darurat di klinik, jadi aku pergi dulu, tolong jaga Raman yaa” Ishita buru buru pergi dari sana, tuan Bhalla merasa ada sesuatu yang tidak beres “Kenapa aku merasa Ishita sepertinya menyembunyikan sesuatu dari kita ?” ujar tuan Bhalla was was, 

Sementara itu Suraj dan Parmeet sedang ngobrol dengan pak Menteri dan mulai memberikan informasi negatif tentang Raman “Mugkin saja Raman terlibat dalam kegiatan ilegal sehingga dia dipukuli seperti itu dan menjebak Ashok dalam kasus ini” ujar Suraj “Anda telah melakukan kesalahan dengan memberikan kontrak ini ke Raman, pak Menteri”, “Raman sedang berada di rumah sakit saat ini, CEOnya yang bernama Mihir juga sedang pergi ke luar negeri, lalu siapa yang akan bertanggungjawab disana” ujar Parmeet menimpali ucapan Suraj “Kami yakin, kami bisa mengerjakan proyek ini dengan baik, siapa yang akan memenuhi semua pemesanan ini kalau bukan Raman ?”, “Aku !” ujar Ishita yang tiba tiba muncul disana dan menyahut pertanyaan Suraj, Suraj terkejut menatap kearah Ishita SINOPSIS MOHABBATEIN episode 523  by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top