SINOPSIS MOHABBATEIN episode 503 “BAYI ROMI DATANG” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 503 “BAYI ROMI DATANG” by. Sally Diandra Ishita menelfon Raman dan memberitahu padanya kalau mereka akan menyambut kedatangan bayi Romi “Raman, ini adalah cara yang tepat untuk bicara dengan ayah kalau semua ini hanya salah paham belaka diantara kita” pinta Ishita, Raman hanya tersenyum dan merasa senang, saat itu dirumah keluarga Bhalla, seluruh keluarga sedang melakukan persiapan untuk bayinya Romi, Ishita memberitahu mereka kalau dia sudah ngobrol dengan nyonya Bhalla tentang apa saja yang harus dilakukan, Ishita sudah melakukan sesuai dengan perintah nyonya Bhalla, bahkan juga sudah membuatkan manisan, Romi juga memberitahu kalau Pathak menelfonnya dan mereka akan membawa bayinya, mereka semua melakukan persiapan hingga ke menit menit terakhir, tiba tiba Pathak menelfon Ishita “Ishita, ada sedikit masalah, pihak panti asuhan tidak mau memberikan bayinya”, “Apa ?” Ishita kaget dan bergegas masuk ke kamarnya sendiri 

“Aku telah melakukan semua formalitas yang sah dan legal tapi mereka mendapat sebuah masalah baru, mereka merasa kalu Romi tidak mempunyai keuangan yang pas untuk membesarkan seorang anak, mereka membutuhkan seseorang yang bisa menggaransi, orang bagian keuangan yang akan mengambil garansinya dan ponsel Raman juga mati” Ishita merasa cemas begitu mendengar penjelasan Pathak “Pathak, aku akan datang kesana, tapi jangan bilang Romi kalau dia menelfon kamu nanti, dia pasti akan sedih nanti” ujar Ishita sambil mengambil sebuah file dan meninggalkan rumahnya 

Mihir menemui Raman dan bertanya tentang meeting yang telah diadakannya “Semuanya berjalan dengan baik, tukan Bansal juga sangat senang dengan pekerjaan kita”, “Aku turut bahagia” sahut Mihir “Ada apa, Mihir ?”, “Maafkan aku, Raman ,,, atas sikap Rinki kemarin” tiba tiba Raman memarahi Mihir lalu tertawa “Apakah kamu sudah gila sehingga harus meminta maaf ? Aku tahu bagaimana adikku, dia itu masih kekanak kanakkan, pertengkaran seperti ini sering sekali terjadi, aku hanya khawatir soal ayah tapi ada kabar baik juga, Ishita tadi menelfon dan memberitahu kalau Romi dan Sarika akan mendapatkan anak mereka” ujar Raman, saat itu Rinki menelfon Mihir, Raman ikutan menyela dan meminta pada Mihir untuk bicara dengan penuh cinta pada Rinki 

“Mihir, apakah kamu marah ?”, “Tidak” ujar Mihir “Terima kasih, Mihir ,,, kamu ini memang suami yang terbaik, oh iyaa Mihir ada seseorang yang datang dari agen dan dia mempunyai penawaran yang brilian untuk kamu”, “Rinki, aku sudah bilang sama kamu kan kalau aku tidak akan meninggalkan pekerjaanku” ujar Mihir “Iyaaa, tapi dia terus bersikeras menawarkannya, paling tidak temuilah dia sekali saja, apa itu menyakitkan, demi aku” , “Baiklah” Rinki lalu mematikan telfonnya, kemudian Rinki menelfon Ashok “Aku sudah meyakinkan Mihir untuk menemui pegawaimu, penawarannya harus yang terbaik karena Mihir tidak menolak” ujar Rinki, kemudian Rinki bergumam pada dirinya sendiri “Ishita, aku akan mendapat status dari suamiku” gumam Rinki 

Ishita sedang bicara dengan orang yang bekerja di panti asuhan “Pak, aku bisa menjadi orang yang menggaransi ayah bayi ini” ujar Ishita sambil memberikan beberapa dokumen “Baiklah, kalau begitu ijinkan mereka untuk mengambil bayinya” ujar orang itu, Ishita lalu meminta Pathak untuk tidak memberitahu siapa siapa tentang hal ini karena bisa membuat semua orang cemas, mereka akhirnya bisa mendapatkan Rohit dan Ishita menyuruh Pathak pergi, sementara Ishita melakukan beberapa formalitas yang dibutuhkan dalam proses garansi untuk Romi 

Rinki memberitahu tuan Bhalla kalau dia telah datang untuk menyambut bayinya Romi, saat itu Pathak datang membawa bayinya Romi dan memberikan pada mereka, mereka semua sangat senang, tuan Bhalla memanggil Ishita, tuan Bhalla baru tahu kalau Ishita telah pergi bekerja, Rinki langsung menyela “Bagaimana bisa dia pergi ? Bukankah dia tahu kalau bayinya Romi akan datang hari ini ?”, “Sudahlah, aku yang akan melakukan aarti untuknya” sela Simmi, Rinki lalu memberitahu tuan Bhalla soal Raman dan Ishita yang tidak berada dirumah “Rinki, sudah hentikan !” sahut Simmi, Sarika dan Romi mendengar pembicaraan mereka, 

Tak lama kemudian supirnya Raman datang sambil membawa mainan untuk anaknya Romi, Rinki langsung nyeletuk “Hebat ! Kak Raman tidak datang !”, “Rinki, aku mohon” sela Romi menimpali omelan Rinki, saat itu Raman masuk ke dalam rumah sambil membawa tas belanjaan yang begitu banyak, Romi dan Sarika tersenyum senang melihat kedatangan Raman, Raman menemui bayinya Romi sebentar kemudian berlalu ke kamarnya, Simmi lalu menyela “Sarika, bawa bayimu ke kamar dan istirahatlah disana” Sarika menuruti permintaan Simmi, Adi juga membawa Ruhi bersamanya, kemudian Simmi mengecek mainan yang dibeli Raman “Kak Raman membeli banyak sekali mainan, Neelu tolong simpan yang ini, beberapa mainan ini tidak cocok untuk bayi, aku yakin kak Raman tidak mengetahui tentang hal ini” ujar Simmi sambil memilah milah mainan yang bisa dipakai dan yang tidak 

Raman menelfon Ishita “Ishita, kamu dimana ?”, “Aku segera pulang, Raman ,,, tadi ada sedikit masalah di panti asuhan, aku akan pulang dan menceritakannya padamu” setelah menutup telfonnya, Raman lalu bertanya ke Neelu “Neelu, dimana bayinya ?”, “Ada di kamarnya tuan Romi” ujar Neelu “Lalu kenapa mainan ini di letakkan disini didekat tempat sampah ?” tanya Raman heran “Nyonya Simmi yang menyuruhku” Raman kaget begitu mendengar ucapan Neelu 

Mihir sedang bertemu dengan tuan Verma “Tuan Verma, aku sebenarnya tidak mencari pekerjaan”, “Aku harap anda mendengarkan dulu penawaran kami, kami menawarkan kerja sama dengan gaji dobel plus sebuah apartemen, mobil dan liburan ke luar negeri” jelas Verma, saat itu Ashok dan Suraj ada diluar memperhatikan mereka, mereka berdua ingin melihat Mihir setuju dengan penawaran Verma, orang yang mereka suruh untuk meyakinkan Mihir dan penawaran ini tidak bisa ditolak jika Mihir menolaknya karena Rinki akan memberikan pelajaran padanya, Mihir lalu teringat pada ucapan Ashok dan Rinki “Penawaran ini sangat menggoda, bagaimana kalau aku kabari kamu dalam satu atau dua hari lagi, tidak apa apa kan ?” tanya Mihir “Baiklah” ujar Verma, 

Sementara itu Sarika sedang ngobrol sama Romi “Romi, kenapa tadi kak Raman tidak pulang tepat waktu ?”, “Yang penting kak Raman datang, tapi tidak tahu juga kemana kak Ishita pergi ? Sudahlah lupakan saja, lihat bayi kita, dia mirip denganku” ujar Romi senang, sementara Raman sedang bersedih, Ishita datang dan menemuinya kemudian bertanya “Ada apa, Raman ?”, “Aku membeli banyak mainan untuk bayinya Romi tapi mereka malah menyingkirkannya” Ishita hanya terdiam sambil menatap ke arah Raman SINOPSIS MOHABBATEIN episode 504 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top