SINOPSIS MOHABBATEIN episode 476 "PERJUANGAN TIGA PRIA" by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 476 "PERJUANGAN TIGA PRIA" by. Sally Diandra Saat itu Ishita memberitahu nyonya Bhalla, Simmi dan Mihika kalau Raman sepertinya sedang tegang saat ini karena Raman menelfonnya berulang kali “Aku tidak tahu apakah dia bisa mengurusi anak anak dengan baik ? Apakah aku harus menelfon dia ?”, “Telfon saja kak Raman, Ishita” namun nyonya Bhalla mencegahnya dan berkata “Lalu kapan Raman dan ayahnya itu mulai belajar bertanggung jawab mengurus anak anak ? Apa masalahnya ?” Mihika menyela pembicaraan mereka “Pemesanan tiket filmnya kurang 20 menit lagi” ujar Mihika Sementara itu Raman menghentikan mobilnya di rumah sakit, Raman mengeluarkan pemuda itu keluar dari jendela mobil, Raman kemudian menaruh laki laki tua itu pada sebuah tandu dan meminta para pegawai rumah sakit untuk segera mengobatinya dan nyaris melupakan Vandu yang mengerang kesakitan karena mau melahirkan, 

Raman kemudian teringat pada Vandu dan segera mendudukan Vandu di kursi roda, seorang laki laki tua tua rupanya menghalangi jalan Raman yang mendorong Vandu dengan kursi roda, Raman segera menyingkirkan orang tua itu dari jalannya dan mencari cari dokter, Raman lalu meninggalkan Vandu yang berada di kursi roda karena mencari dokter dan kursi roda tersebut menghantam bangsal anak rumah sakit, Raman segera berlari dan memegangi kursi rodanya Vandu “Raman ! Aku akan membunuhmu !” bentak Vandu lantang “Rumah sakita tidak berguna, siapa yang akan membantunya melahirkan ?” ujar Raman kesal, tiba tiba seorang dokter dengan penampilan yang lucu dengan bunga bunga besar yang tersemat dirambutnya mendatangi Raman “Apakah kamu suaminya ?”, “Dia ini kakak iparku !” ujar Raman, dokter Sharmili Sharma menatap kearah Raman dengan tatapannya yang terpesona akan ketampanannya, Raman merasa kikuk dan meminta Vandu untuk menghentikan pandangan dokter aneh itu, 

Kemudian Raman bertepuk tangan dan bertanya “Ada apa, dokter ?” tanya Raman, dokter Sharmili Sharma mengedipkan matanya ke Raman sambil berkata “Kamu ini memang beruntung ! Karena kedipan mataku ini dikirimkan sendiri olehku secara langsung padamu” Vandu langsung menyela “Raman ! Jangan perlakukan aku seperti ini ! Aku mau melahirkan !” bentak Vandu “Iyaaa memang, anak anak bisa datang kapan saja”, “Kalau begitu kalian harus segera membawa dia, siapa yang akan menolong Vandu melahirkan ?” tanya Raman kesal “Aku ingin dokter yang lain saja” dokter Sharmili langsung menyela “Tidak ada rumah sakit, dokter ataupun perawat yang gratis !” Raman langsung memarahi staff rumah sakit karena menggunakan dokter seperti dia, tepat pada saat itu Romi datang kesana menggampiri mereka, Sharmili kali ini terpesona pada Romi dan menatapnya sama seperti menatap Raman tadi “Apakah kamu suaminya ?”, “Bukan !” ujar Romi, Sharmili tersenyum senang dan mencubit Romi dengan gemas, kemudian Sharmili mengajak Romi, sedangkan Raman membawa Vandu 

Nyonya Bhalla, Ishita dan Mihika sedang menunggu sesi pemijatan Simmi berakhir, nyonya Bhalla meminta Ishita untuk melihat apakah Raman bisa menunggu atau tidak, saat itu Bala menelfon Ishita “Ibu, ini kak Bala yang menelfon, apakah aku boleh mengangkatnya ?” nyonya Bhalla mengijinkan, kemudian Ishita mengangkat telfon Bala “Ishita, kamu dimana ? Raman berulang kali mencoba menghubungi kamu, kenapa kamu tidak mengangkat telfonnya ?”, “Kak Bala apakah kamu berada dipihak Raman ?” tanya Ishita penuh selidik “Raman menelfon kamu karena Vandu akan melahirkan ! Raman dan Romi yang membawa Vandu ke rumah sakit, aku terjebak hujan, aku kira kalau kamu yang akan mengurusi Vandu” ujar Bala panik “Relax ,,, santai, kak ,,, aku pasti akan menyusul kesana”, “Bergegaslah kesana, beberapa asisten dokter sedang membantunya melahirkan” ujar Bala  cemas


Dirumah sakit, Vandu sudah masuk ke dalam kamar bersalin, Raman, Romi dan Abhishek meminta dokter Sharmili untuk melakukan sesuatu, perawat meminta mereka untuk keluar dari kamar, Vandu juga sangat marah karena melihat mereka masih ada disana “Tolong dokter, perawat berbuatlah sesuatu” pinta Raman cemas “Aku akan memberikan obat bius” ujar dokter Sharmili “Aku akan keluar” ujar Raman, saat itu Bala menelfon Romi dan Abhishek yang mengangkat telfonnya “Romi sedang membeli obat, aku yang membawa telfonnya, ini Abhishek”, “Abhishek, aku minta tolong, tolong rekam kelahiran anakku dengan video yang ada di ponsel, aku tidak ingin ketinggalan peristiwa penting ini” pinta Bala, Abhishek merasa ragu ragu tapi Bala bersikeras, akhirnya Abhishek setuju, Abhishek kemudian mengambil gambar Vandu dan meminta Vandu untuk tersenyum, Vandu memukul Abhishek dan marah padanya 

Dirumah keluarga Bhalla, Appa, tuan Bhalla dan ibunya Bala sedang ngobrol dengan anak anak, Shravan menangis, Ishita kemudian ngobrol dengan Appa dan memberitahunya kalau dirinya sedang dalam perjalanan ke rumah sakit, Adi meminta Shravan untuk tidak khawatir, tak lama kemudian Ishita sudah sampai dirumah sakit bersama nyonya Bhalla, Simmi dan Mihika SINOPSIS MOHABBATEIN episode 477 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top