SINOPSIS MOHABBATEIN episode 459 “JORU KA GHULAM / SUAMI TAKUT ISTRI” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 459 “JORU KA GHULAM / SUAMI TAKUT ISTRI” by. Sally Diandra Akhirnya Raman setuju dengan kegiatan Adi untuk mengasah kemampuannya dalam bermain gitar, seluruh keluarga Bhalla mulai menggoda Raman karena mematuhi permintaan Ishita, Ishita lalu meminta kunci loker dari Raman “Ambillah sendiri sana” ujar Raman yang saat itu sedang berkumpul dengan keluarganya, tapi tiba tiba Raman teringat pada rambut Ishita yang terlepas yang di simpannya disana, Raman segera berlari ke kamarnya untuk mencegah Ishita agar tidak menemukan rambut tersebut “Ishita, coba kamu cari kuncinya di dalam lemari” ujar Raman sambil menyembunyikan rambut tersebut di tempat yang lain, namun Ishita penasaran dan bertanya “Raman, apa yang sedang kamu lakukan ?”, “Tidak ada apa apa” ujar Raman sambil berupaya bersikap normal dan biasa biasa saja, ketika Ishita tidak melihatnya, Raman langsung menyembunyikan rambut itu didalam tas laptopnya, 

Namun tanpa di duga ternyata Ishita menemukan rambutnya ada di tas laptopnya Raman “Apa ini ? Rambut yang sama, hitam dan sepertinya cocok dengan rambutku, apa ? Ini rambutku Raman ?” tanya Ishita sambil melancarkan jurus menangisnya, Raman segera mengambil rambut itu sambil berbohong kalau dirinya tidak menyukai rambut Ishita “Jangan duduk ! Ini bukan rambutmu !”, “Kamu ini pembunuh rambut !” ujar Ishita dengan deraian airmata “Rambutmu akan tumbuh lagi, sudah jangan menangis, semua orang bisa mendengarnya, apa yang akan mereka pikirkan nanti ?” ujar Raman cemas “Kamu ini memang tidak pernah mendengarkan aku ! Kamu memang bukan suami yang takut pada istri” Raman langsung menyela ucapan Ishita “Aku ini adalah budakmu, aku akan menulis dan menyatakan diriku sebagai Joru Ka Ghulam / suami yang takut istri sejak aku kecil” ujar Raman sambil menulisnya diatas selembar kertas kemudian memberikannya ke Ishita, 

Ishita langsung memerintah Raman untuk mengambilkan segelas air “Aku tidak haus”, “Aku yang ingin minum !” ujar Ishita sambil terus pura pura menangis meratapi rambutnya yang terlepas “Baik, baik ,,, akan aku ambilkan, jangan menangis yaa, rambutmu akan tumbuh lagi dengan minyak rambut buatan ibu mertua, iya kan ?” hibur Raman kemudian berlalu dari sana, begitu Raman pergi, Ishita segera memotret tulisan tangan Raman tentang Joru Ka Ghulam tadi dan mengirimkannya pada keluarganya via ponsel, begitu Raman sampai dibawah ketika sedang mengambil air putih untuk Ishita, seluruh keluarga Bhalla langsung menegur Raman dengan mimik muka serius karena Raman telah merusak reputasi nama keluarga mereka, Raman heran “Memangnya apa yang aku lakukan ?” Romi langsung menunjukkan foto yang dikirimkan oleh Ishita tadi di ponselnya “Lihat ini !” kemudian mereka menyebut Raman sebagai suami takut istri sambil tertawa terpingkal pingkal, 

Raman mencoba membela dirinya didepan keluarganya “Kaki Ishita sedang sakit, itulah mengapa aku melakukan hal ini” bela Raman, saat itu Ishita turun ke bawah dan meminta Raman untuk mengatakannya dengan suara yang keras jika dia menerimanya, Ishita lalu menunjukkan rambutnya yang terlepas pada semua orang, Raman kembali membela dirinya “Rambutnya itu sangat rapuh, itulah mengapa rambutnya rontok”, “Kakak, pasti menarik rambut Ishita, iya kan ?” Ishita mengiyakan pertanyaan Simmi dan memamerkannya ke Simmi sambil mengedipkan matanya, Simmi tertawa “Kenapa memang ?” tanya Raman heran melihat Simmi dan Ishita tertawa “Kakak, Ishita telah mengerjai kamu, ini rambut wig bukan rambut Ishita” mereka semua tertawa terbahak bahak, sementara Raman merasa kesal dengan Ishita dan langsung bertanya “Kamu ,,, bagaimana bisa ?” Ishita tersenyum dan berkata 

“Kamu telah menjadi suami yang takut istri” semua orang tertawa mendengar ucapan Ishita, sedangkan Raman hanya bisa manyun karena dikerjai Ishita, ketika Ishita hendak mengambil tasnya, tiba tiba gelang yang akan diberikan ke Sujata keluar tas Ishita dan jatuh ke lantai “Ishita, bukankah itu gelang yang untuk nyonya Sujata ?”, “Iyaa, ibu maaf ,,, ini aku baru akan pergi, aku akan memberikan padanya, aku lupa” ujar Ishita menimpali pertanyaan ibu mertuanya “Ya sudah sana pergi” ujar nyonya Bhalla, Raman juga ikut ikutan menyuruh Ishita pergi setelah puas mengerjainya tapi Ishita tidak mau kalah dengan menyindir Raman sebagai suami yang takut istri gara gara rambut, semua orang kembali tertawa, Raman yang kesal dengan kejailan Ishita berusaha menarik rambut Ishita dari belakang ketika Ishita lewat didepannya namun Ishita segera berkelit dan langsung pergi dari sana 

Di rumah Mihir, Abhishek berkunjung ke rumah Mihir, kebetulan Rinki yang membuka pintunya, kemudian Rinki mengajak Abhishek masuk ke dalam rumah menemui Mihir “Mihir, aku mendapatkan surat ini dari Shagun, rupanya dia tidak ingin polisi mencarinya dan dia juga meminta kamu untuk menarik kembali laporan kehilangan di kepolisian, dia bilang saat ini dia baik baik saja” ujar Abhishek sambil memberikan surat itu ke Mihir, Mihir kemudian membaca surat Shagun, dalam suratnya Shagun menyatakan dirinya baik baik saja saat ini dan dia harus memperbaiki sikapnya dan mulai merubah kehidupannya dengan melakukan beberapa hal yang baik “Aku tahu kalau disana banyak orang yang merawat dan menjaga anak anakku, aku harus melakukan hal ini demi anak anak, tolong beritahu ibu juga” tulis Shagun dalam suratnya, Mihir kemudian memberitahu Rinki kalau Shagun telah pergi setelah membaca surat tersebut “Mihir, yang penting dia menulis kalau dirinya aman saat ini, itu sudah cukup” ujar Rinki “Aku harap dia bahagia” sahut Mihir, tak lama kemudian Abhishek pamit pulang, sedang Rinki bersiap siap hendak berkunjung ke rumah ibunya 

Ishita sudah sampai dirumah Sujata, pembantu Sujata meminta Ishita untuk menunggu sebentar sambil menikmati teh dan kudapan ringan yang telah di sajikannya, ketika Ishita hendak meminumnya, tiba tiba tanpa sengaja, teh itu tumpah ke baju Ishita, Ishita berusaha membersihkannya menggunakan tissu tapi lupa membawanya, kemudian Ishita masuk ke dalam rumah Sujata, hendak mencari kamar mandi, saat melintas di depan kamar Sujata, Ishita mendengar Sujata sedang ngobrol dengan Subbu via telfon, Sujata mengatakan pada Subbu tentang ceritanya ke Ishita “Jika hal ini sampai terungkap, pernikahan kalian harus segera dimulai, kamu seharusnya segera pulang, Subbu ,,, dan menyelesaikan semuanya” ujar Sujata sambil melihat ke arah cermin ternyata Ishita sedang berdiri didepan pintu kamarnya dan mendengar pembicaraannya dengan Subbu, Sujata lalu berpura pura didepan Ishita 

“Ishita telah salah paham dengan kita, aku sudah menjelaskan padanya kalau kamu mencintai Simmi dan tentang terapimu itu, kita memang tidak mengatakannya pada mereka karena kita tidak mengerti, lalu ibumu mengatakan pada semua orang kalau Laksmi tidak bisa punya anak lagi, padahal dia tidak tahu kenyataan yang sebenarnya, kamu bisa mengatakannya pada Simmi” Ishita masih berdiri didepan kamar Sujata dan menguping pembicaraan mereka “Iyaa aku akan pergi kesana untuk bertemu dengan Ananya dan Simmi, aku akan memberikan gelang kaki untuknya, aku tahu kalau kamu mencintainya, aku juga melihat Karthik pada diri Ananya” ujar Sujata kemudian menutup telfonnya setelah selesai ngobrol dengan Subbu, Sujata lalu berbalik berpura pura bersikap baik didepan Ishita “Ishita, kapan kamu datang ? Ayooo masuk ke dalam” ujar Sujata, Ishita pun masuk ke dalam kamar Sujata 

“Maaf, aku datang tiba tiba”, “Aku tadi baru saja ngobrol sama Subbu, dia sangat merindukan Simmi dan Ananya, apakah kamu melupakan sesuatu ?” Ishita tersadar untuk apa dia datang ke rumah Sujata “Iyaa, aku mau memberikan gelang ini untuk anda, ibu mertuaku yang membelinya”, “Terima kasih, aku pasti akan memakainya” Ishita kemudian memberikan gelang itu ke Sujata “Aku akan selalu berusaha agar kita tidak mengalami penderitaan lagi” ujar Ishita kemudian pamit dan berlalu dari sana, setelah Ishita pergi, Sujata berkata pada dirinya sendiri “Keluargamu telah datang dan mengganggu kebahagiaan Laksmi dan aku, apa yang telah Laksmi perbuat bersama Karthik ? Karena sebenarnya mereka meninggal karena kesalahan salah satu anggota keluarga Bhalla, mereka semua harus membayarnya, kita akan melihat bagaimana kamu bisa menyelamatkan mereka, Ishita !” ujar Sujata geram 

Sementara itu di rumah keluarga Bhalla, persiapan pesta pernikahan untuk Simmi telah selesai dan Simmi sangat malu didepan keluarganya ketika mendapat telfon dari Subbu “Kamu telah melakukan hal yang sangat menakjubkan, Subbu ,,, kamu membeli sebuah bintang dengan namaku didalamnya ?” mereka semua merasa senang begitu mendengar kabar dari Simmi, setelah Simmi selesai menelfon, seluruh keluarga Bhalla mulai menggoda Simmi, sedangkan Ishita hanya diam saja sambil memikirkan sesuatu, Raman bisa membaca perubahan sikap Ishita dan bertanya padanya “Ada apa ? Kenapa dari tadi diam saja ?” Ishita kaget “Oooh tidak apa apa”, “Ayoo ikut aku !” Raman segera mengajak Ishita ke kamar Begitu mereka berdua berada dikamar, Raman kembali bertanya “Ada apa ? Sekarang katakan padaku, ada masalah apa ?”, “Tidak ada apa apa, Raman” Ishita berusaha mengelak namun Raman mengingatkan Ishita kalau harus berbagi dalam hubungan pernikahan mereka, 

Akhirnya Ishita menceritakan semuanya soal keragu raguannya tentang Subbu “Sepertinya banyak yang tidak sama, antara yang satu dengan yang lainnya, aku tidak ingin ada masalah yang terjadi dalam pernikahan Simmi nanti”, “Ishita, jangan terlalu dipikirkan, jika seseorang pergi ke dokter untuk mengobati penyakit mentalnya, kita pasti akan melihatnya dengan cara pandang yang negatif tapi coba lihat kasusnya Adi” ujar Raman sambil membela Subbu dan Sujata “Raman, aku tidak meragukan mereka tapi aku pikir ,,,” Raman langsung menyela “Sudah, sekarang pikirkan saja suamimu ini” goda Raman sambil memeluk Ishita “Kamu tidak usah terlalu setres memikirkan banyak hal, sementara aku belum mengampuni kamu atas keusilanmu tadi” Ishita tersenyum senang dan berkata “Tapi kamu telah menjadi suami yang takut istri” ujar Ishita sambil tertawa senang karena berhasil mengerjai Raman “Aku yakin semuanya akan baik baik saja” ujar Raman sambil memeluk Ishita SINOPSIS MOHABBATEIN episode 460 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top