SINOPSIS MOHABBATEIN episode 438 “PROGRAM PERTUKARAN BUDAYA” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 438 “PROGRAM PERTUKARAN BUDAYA” by. Sally Diandra Subbu sedang ngobrol dengan temannya yang dokter, nyonya Bhalla mendengar pembicaraan mereka sambil menangis, nyonya Bhalla menyesal telah menjauhkan Subbu dari rumah mereka “Subbu, aku minta maaf karena aku telah salahpaham tentang kamu dan terima kasih karena kamu telah melindungi Simmi”, “Tidak perlu berterima kasih, aku hanya ingin mengurusi Ananya” ujar Subbu “Subbu, kamu bisa datang kapan saja untuk menemui Ananya” ujar nyonya Bhalla, Subbu kemudian menemui Ananya, Simmi berterima kasih padanya “Laki laki itu harus diberi pelajaran, dia tidak pantas mendapatkan Ananya, untung saja kamu meninggalkannya, terima kasih nyonya Bhalla” ujar Subbu, sedangkan Ishita hanya tersenyum melihat Subbu bersama Ananya 

Keesokan harinya, semua orang mulai duduk untuk menikmati sarapan pagi, Adi dan Ruhi sedang membicarakan soal libur musim panas “Itu pasti menyenangkan” Adi lalu menceritakan soal liburannya terakhir kali, Ishita teringat ketika Raman memberikan salep pada ruam ruamnya di wajah ketika Ishita terkena alergi jamur, Ishita bertanya pada semua orang “Kenapa kalian semua mengatakan hal ini pada anak anak ? itu sangat memalukan” ujar Ishita, kemudian nyonya Bhalla mengatakan pada mereka untuk membawa obat obatan sebelum mereka pergi, Simmi lalu mengecek Ananya, 

Neelu memberitahu Ishita kalau OB sekolah datang dan ingin menemuinya, Ishita mendapatkan sebuah surat edaran dari OB sekolah tersebut dan bergegas bicara dengannya “Hanya orangtua yang anaknya yang terpilih yang mendapatkan kesempatan ini nyonya” ujar OB tersebut, Ishita membacanya dan langsung menemui semua orang begitu OB sekolah sudah pergi “Lihat Ruhi dan Adi terpilih untuk mengikuti program pertukaran budaya musim panas ke Singapura, aku tidak mengira kalau kita akan mengirimkan mereka, mereka tidak pernah memberitahu kita sebelumnya”, “Mereka pasti telah merencanakannya dengan baik” sela nyonya Bhalla “Tapi Ruhi itu masih kecil, aku tidak bisa mengerti tentang hal ini dan lagi Singapura itu juga jauh” ujar Ishita cemas, rupanya saat itu Ashok membayar orang itu untuk menjadi OB sekolah “Tuan, aku ini telah berakting seolah olah aku benar benar seorang OB sekolah sungguhan, tidak ada seorangpun yang tahu tentang hal ini, jangan khawatir” ujar orang bayaran Ashok tersebut “Kamu harus melakukan satu tugas lagi” pinta Ashok 

Rinki sedang menelfon Mihir, Rinki sangat marah ketika mengetahui kalau Mihir sangat sibuk, Ishita menemui Rinki dan mengajaknya untuk belanja “Apakah kamu sedang bicara dengan Mihir ? Baiklah bawa saja”, “Kakak ipar, dia itu tidak mempunyai waktu” ujar Rinki kesal “Untung saja kamu sudah berubah, ayooo ikut belanja !” ajak Ishita, Ishita kemudian mengirimkan sms ke Romi dan Romi menelfonnya, Ishita kemudian ngobrol dengan Romi “Baiklah, aku akan bilang padanya “Rinki, belilah ice cream dulu” Rinki setuju dengan permintaan Ishita, sementara itu dokter sedang mengecek Ananya “Dia tidak apa apa, dia baik baik saja, demamnya sudah turun, kamu tidak perlu merasa khawatir” ujar dokter “Subbu yang meminta padaku untuk mengecek Ananya” ujar Simmi, saat itu Subbu menelfon Simmi “Ananya baik baik saja,tidak perlu khawatir” ujar Simmi, kemudian Simmi pun pulang, 

Sesampainya dirumah, tuan dan nyonya Bhalla merasa senang melihat hal ini “Subbu itu memang orang yang baik, dia pasti cocok untuk Simmi, mereka bisa berumah tangga dengan mapan sekarang dan Ananya akan mendapatkan seorang ayah yang baik” tuan Bhalla langsung menyela ucapan istrinya “Simmi itu baru saja akan bercerai dan sekarang kamu malah sudah menetapkan hal ini”, “Apakah Simmi cuma akan duduk diam saja didalam rumah ? Subbu itu juga terluka dan mengetahui banyak hal” ujar nyonya Bhalla, 

Sementara itu Romi mengajak Rinki ke sebuah cafe dan mengajaknya untuk duduk didalam yang ada AC-nya, saat itu Rinki melihat Mihir sedang bersama beberapa gadis, Rinki sangat marah, kemudian Rinki bergabung dengan mereka dan bertanya “Mihir, apakah meetingmu sudah berakhir ?”, “Aku pikir untuk minum kopi dulu bareng Riya” ujar Mihir santai, Romi kemudian bergabung dengan mereka dan meminta Rinki ikut dengannya “Rinki, istrinya Bunty sedang sakit, kita harus pergi menengoknya” ajak Romi namun Rinki menolaknya “Pergilah sendiri saja, kakak ,,, aku akan mengurusi yang disini” Romi hanya tersenyum kemudian berlalu dari sana “Rinki, aku akan mengantar Riya pulang kerumah dulu dan kamu duduk saja disini” pinta Mihir sambil memesan kopi dingin untuk Rinki dan meninggalkan Rinki sendirian disana lalu pergi bersama Riya, saat itu Romi sedang berdiri di luar cafe sambil bersiul siul dan berkata “Aku akan memberitahu kak Ishita kalau rencana kita berhasil” ujar Romi 

Ruhi dan Adi sedang bermain dengan Shravan, lalu Ruhi memberitahu Shravan tentang program pertukaran budaya ke Singapura “Aku harus pergi juga ! Aku akan mengatakannya pada ibu !”, “Kamu ini memang cemburu !” Shravan segera pergi, saat itu Shagun menemui Adi dann Ruhi dan menyindir Ishita, Shravan datang lagi dan bertanya pada Ishita “Bibi, apakah kamu tidak mengirimkan aku ke Singapura ?”, “Kami ini hanya bergurau, Shravan” ujar Adi sambil menyapa Shagun, kemudian Adi memberitahu Shagun kalau mereka akan pergi ke Singapura “Aku rasa hal itu tidak akan terjadi karena anak anak masih sangat muda”, “Tapi tidak ada salahnya kan ? Mereka itu pintar dan mendapatkan kesempatan yang bagus seperti ini, aku akan memutuskan” sela Shagun menimpali ucapan Ishita 

“Aku akan bilang sama Raman dulu dan kita akan memutuskan” sahut Ishita “Aku akan menanyakannya ke sekolah, mana paspor anak anak ?” tanya Shagun “Kami ini orangtuanya yang sah, aku akan mengatakan pada sekolah untuk tidak setuju dengan kamu, ini surat edaran yang aneh, aku akan menemui guru mereka dulu dan mencari tahu tentang hal ini” ujar Ishita tegas, dalam hati Shagun berfikir “Kalau Ishita bertemu dengan guru mereka, maka ,,,” bathin Shagun, 

Rinki pulang ke rumah dan marah pada Mihir, Ishita menemuinya dan bertanya “Kenapa mood kamu jadi berubah ?” Rinki segera menceritakannya ke Ishita, Ishita lalu menjelaskan ke Rinki untuk tidak mengajukan banyak pertanyaan dalam sebuah hubungan dan tidak memikirkannya di dalam hati “Rinki, kalau memang ada cinta, maka kamu harus menerima Mihir dan mulai berubah, pikirkanlah” ujar Ishita kemudian pergi dari sana, tak lama kemudian Ishita sedang ngobrol dengan nyonya Bhalla tentang rencana perjalanan anak anak ke Singapura “Lebih baik kamu bicarakan dulu dengan guru mereka”, “Sebenarnya aku juga ingin event kebudayaan seperti ini tapi sangat penting untuk membuat mereka tetap aman” ujar Ishita, saat itu Shagun memberitahu Ashok kalau rencananya itu membuktikan kalau mereka itu tolol, Shagun berdebat dengan Ashok “Aku sudah menyuap guru mereka dan kamu pasti akan segera mendapatkan paspor anak anakmu”, “Apakah kamu yakin ?” tanya Shagun tidak yakin “Iyaaa, tentu saja” ujar Ashok SINOPSIS MOHABBATEIN episode 439 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top