SINOPSIS MOHABBATEIN episode 435 “SIMMI MENGGUGAT CERAI” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 435 “SIMMI MENGGUGAT CERAI” by. Sally Diandra Dirumah keluarga Bhalla, seluruh keluarga Bhalla sedang ngobrol dengan Subbu “Subbu, kamu itu seharusnya datang pada saat Raman ada dirumah, bukan ketika dia sedang tidak berada dirumah” ujar nyonya Bhalla, sementara itu Shagun memberitahu Parmeet kalau Simmi bisa saja saat ini sedang dekat dengan seorang pria karena dia hidup sebagai single parent “Simmi tidak akan melakukan hal ini” ujar Parmeet optimis, saat itu Parmeet mendapat telfon, dalam hati Shagun merasa semakin bersemangat karena Shagun yakin kalau Parmeet akan menciptakan masalah baru di keluarga Bhalla dan Shagun akan membawa anak anaknya pergi dari sana, 

Simmi sedang berada di rumah sakit bersama Ananya dan Subbu bertemu dengan mereka, setelah ngobrol lalu Subbu mengajak Simmi dan Ananya untuk makan siang disebuah cafe, Simmi akhirnya setuju, mereka bertiga kemudian makan diluar, Ananya dan Simmi sangat menyukai makanan yang dipesannya “Subbu, aku ingin tahu tentang keluargamu”, “Itu sudah takdir, kenangan masa lalu membuat kita jadi lemah” ujar Subbu sedih “Iyaa, kamu benar” ujar Simmi, tanpa Simmi sadari ternyata Parmeet juga ada dicafe tersebut dan sedang memperhatikan mereka dari kejauhan, Parmeet teringat pada ucapan Shagun, Parmeet melihat Simmi dan Subbu saling tersenyum satu sama lain sambil ngobrol, Parmeet sangat marah dan segera angkat kaki dari sana 

Tak lama kemudian Subbu membawa Simmi dan Ananya pulang, begitu melihat mereka, Ishita berkata “Ananya terlihat sangat senang”, “Iyaa dia menjadi penggemarnya Subbu sekarang, terima kasih, Subbu” ujar Simmi, kemudian Subbu pamit dan bergegas pulang, begitu Subbu sudah pulang, Simmi memberitahu Ishita “Ishita, aku rasa sepertinya Subbu kangen pada putranya, makanya dia mencoba untuk dekat dengan Ananya”, “Iyaaa dia kelihatan lebih bahagia dan kamu juga terlihat lebih santai” goda Ishita, 

Saat itu Parmeet masuk ke rumah keluarga Bhalla sambil bertepuk tangan dan menyindir mereka “Semua cita rasa Punjabi yang ada disini sekarang telah berubah menjadi Madrasi” mereka semua tertegun melihat kedatangan Parmeet lagi “Simmi, kenapa kamu mau saja diantar sama laki laki itu dan pergi bersamanya ke sebuah cafe, apakah sudah berfikir untuk mencarikan ayah baru untuk Ananya ? Aku ini ayahnya Ananya !” bentak Parmeet “Parmeet, jangan salahkan dia ! Dia itu temanku, Simmi tidak kenal dengannya” sela Ishita, nyonya Bhalla juga ikutan memarahi Parmeet, Parmeet langsung menunjukkan foto foto Simmi bersama Subbu di cafe tadi “Pikiran kami tidak sekotor seperti apa yang kamu pikirkan, Parmeet” bela Ishita “Kamu kira dirimu ini modern dan seperti itu hanya berteman belaka ? semua orang tahu siapa yang salah !”, “Pergi kamu dari sini, Parmeet !” bentak Ishita 

“Panggil saja polisi sekalian, maka aku akan mengatakan kalau Simmi itu berselingkuh, aku tidak bisa membiarkan putriku hidup dengan perempuan seperti dia !” balas Parmeet “Keluar kamu dari sini, Parmeet !” bentak nyonya Bhalla, Simmi juga ikut mengusir Parmeet keluar “Kalian semua seharusnya melihat kemurnian hatinya, Simmi itu pergi bukan dengan suaminya tapi dengan orang asing !” bentak Parmeet berang “Ishita, kenapa tadi Subbu datang kesini ? Kita harus memberinya alasan kalau tidak Parmeet tidak akan mengatakan seperti ini” tanya nyonya Bhalla cemas, Parmeet lalu meminta Simmi untuk menyiapkan Ananya karena Parmeet hendak membawa Ananya dari sana “Aku tidak akan memberikan Ananya padamu, Parmeet !” Simmi memberikan peringatan ke Parmeet 

“Aku ini bukan istrimu lagi ! Kamu akan segera mendapatkan surat cerai dariku !” bentak Simmi, saat itu Ananya datang kesana bersama Neelu, Simmi segera mencegah Parmeet yang akan menemui Ananya “Neelu, bawa Ananya masuk !” ujar Simmi lantang “Kamu tidak mengurusi kami sejak 6 bulan yang lalu dan sekarang kamu datang untuk mencela aku ? Aku tidak akan takut ! Kamu boleh melakukan apa saja tapi kamu tidak bisa mengambil putriku !”, “Lebih baik kamu pergi, Parmeet !” Ishita mendukung ucapan Simmi “Baiklah, aku akan pergi ! Aku datang kesini untuk mengatakan kalau tidak ada seorangpun yang bisa membuat putriku menjauh dariku, aku akan mengambilnya lain kali !” ancam Parmeet kemudian berlalu dari sana, 

Nyonya Bhalla hanya bisa menangis dan memberitahu suaminya tentang hal ini “Apa yang akan kita katakan pada Ananya nanti, apakah dia akan seperti Adi ?” tanya nyonya Bhalla cemas “Simmi telah menunjukkan keberaniannya dan kita hanya ingin agar Ananya aman dan selamat, dia memiliki semuanya disini, ibu” hibur Ishita “Aku sedang memikirkan tentang Ananya, apa yang akan orang orang katakan nanti kalau mereka tahu Ananya tidak mempunyai seorang ayah”, “Ibu, kita seharusnya tidak peduli pada gunjingan masyarakat” hibur Ishita “Ini tugas kita untuk mendukung anak anak kita dan selalu membuat mereka bahagia, Ishita ,,, Ananya harus bisa belajar untuk hidup tanpa ayahnya, aku tahu anak anak itu selalu membutuhkan orangtua tapi hanya ketika orangtuanya itu baik dan bisa memberikan nilai nilai ajaran yang benar” Ishita mengangguk 

“Kita tidak bisa membiarkan dia tinggal bersama Parmeet”, “Lalu bagaimana caranya kita membuat Ananya jauh dari Parmeet ?” tanya nyonya Bhalla cemas “Kita harus bicara dengan nyonya Sujata, dia mungkin bisa membantu Simmi”, “Kamu benar, Ishita” sela tuan Bhalla “Ini semua terjadi juga karena Subbu”, “Toshi, kita hanya membantu Simmi, tidak usah pedulikan ucapan Parmeet” hibur tuan Bhalla “Apa yang harus aku lakukan, ayah ?”, “Tidak usah khawatir, Ishita ,,, aku tahu kalau Simmi sangat kuat dalam masalah ini” ujar tuan Bhalla lagi “Kita berharap saja begitu, ayah” ujar Ishita cemas kemudian berlalu dari sana menuju ke kamarnya 

Sesampainya dikamar, Ishita mulai memikirkan apa yang harus dilakukannya “Raman pasti akan sangat membantu kalau dia ada disini” saat itu Raman menelfonnya dan mulai bicara dengan Ishita “Kenapa kamu terdengar seperti sedang tidak bersemangat ? Apa yang terjadi ? Bagaimana dengan anak anak ? Apakah Shagun mengatakan sesuatu lagi ?” tanya Raman cemas, dalam hati Ishita merasa bersalah pada Raman karena Raman jauh jauh dari Amerika tetap peduli dan memikirkan dirinya, sedangkan Ishita tidak bisa mengatakannya pada Raman tentang permasalahan Simmi “Aku hanya kangen sama kamu”, “Temuilah dokter besok dan pergilah bersama Romi” balas Raman “Baiklah, jaga diri kamu baik baik disana, Raman”, “Katakan pada anak anak, kalau aku mencintai mereka dan aku juga mencintaimu” Ishita tersenyum mendengarnya “Iyaa tentu saja” balas Ishita “Kamu ini memang sangat keras kepala, kenapa kamu tidak mau mengatakan kalau kamu mencintai aku ?” goda Raman seperti anak remaja yang sedang jatuh cinta, Ishita hanya tersenyum malu

Keesokan harinya, tuan Bhalla meminta sejumlah uang pada Romi yang telah dia belikan beberapa barang, Romi lalu meminta uang ke ayahnya “Romi, jangan meminta uang didepan orang banyak !”, “Ayah, kalau aku sudah jadi orang besar suatu hari nanti, aku pasti akan mengembalikannya” ujar Romi “Kamu akan menjadi orang besar kalau kamu itu bekerja, ayooo antar ayah ke toko, jangan kira kalau aku akan lupa pada uangnya”, “Ayah ini sudah menjadi orang kikir saja” ujar Romi kesal, saat itu Shagun memperhatikan mereka “Sempurna, mereka semua pergi bahkan Ishita dan Simmi juga nggak ada dirumah, ini saat yang tepat untuk membuat paspor” ujar Shagun senang, 

Sementara itu Simmi dan Ishita sedang bertemu dengan Sujata “Simmi, kenapa kamu tidak meminta cerai 6 bulan yang lalu ketika kasus ini masih sangat kuat ? Sekarang dia telah kembali dan kasusnya yang kuat” ujar Sujata “Dulu dia pergi dan kami kira dia tidak akan kembali lagi, aku sendiri juga takut untuk bercerai saat itu”, “Kamu bisa saja bercerai darinya tapi dia tidak akan melepaskan Ananya dengan mudah, ini akan sangat buruk” ujar Sujata cemas, saat itu dirumah keluarga Bhalla, Shagun menemui Neelu dan bertanya tentang anak anak “Mereka sedang pergi bermain, hanya nyonya Rinki yang dirumah” ujar Neelu polos, Shagun tersenyum senang SINOPSIS MOHABBATEIN episode 436 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top