SINOPSIS MOHABBATEIN episode 417 “UJIAN UNTUK ISHITA & SHAGUN” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 417 “UJIAN UNTUK ISHITA & SHAGUN” by. Sally Diandra Disekolah Ruhi, setelah Ruhi selesai maju ke depan untuk mengikuti lomba pidato, Ruhi sedang membuat sesuatu dikelasnya “Ayahku telah melakukan banyak hal padaku, maka dari itu seharusnya aku juga melakukan sesuatu untuknya” tiba tiba seseorang menghampirinya, Ruhi menatap ke arahnya “Kamu ? Apa yang kamu lakukan disini ?” tanya Ruhi polos, tak lama kemudian Raman sedang mencari Ruhi dimana mana, sementara itu Shagun sedang sibuk dengan telfonnya “Iyaa, aku akan mengirimkan CD yang berisi audisi Ruhi ke kalian” ujar Shagun, Raman langsung menyela dan bertanya pada Shagun “Dia pasti ada disini, Raman ,,, tidak usah bertengkar, kita pasti akan menemukan dia !”, “Aku akan mencarinya !” Raman bergegas berlari menuju kelas Ruhi namun lagi lagi nihil, Raman tidak menemukan Ruhi di mana mana “Shagun, Ruhi tidak ada dimanapun !”, “Kemana dia pergi ?” tanya Shagun heran, 

Penjaga lalu berkata menyela ucapan mereka “Ruhi sudah pergi tadi bersama seorang perempuan tapi bukan nyonya Ishita”, “Lalu siapa ?” Shagun merasa heran “Dia tadi pergi dengan perasaan heran, jadi aku pikir kalau orang itu adalah anggota keluarga kalian” ujar penjaga sekolah “Aku akan menelfon ke rumah” ujar Raman, Raman bergegas menelfon rumah dan bertanya pada ayahnya apakah Simmi membawa Ruhi pulang ke rumah ? “Tidak, Raman ,,, bukankah Ruhi ada disekolah ?”, “Ayah, aku dan Shagun akan ke kantor polisi” ujar Raman, Ishita merasa khawatir begitu mendengar kabar buruk tersebut, Ishita lalu meminta Mihika untuk membawanya ke sekolah Ruhi, 

Sementara itu Raman meminta Shagun untuk menunggu di depan sekolah karena sewaktu waktu Ruhi bisa kembali kesana, Raman segera pergi mencari Ruhi lagi, tak lama kemudian Ishita dan Mihika sudah sampai disekolah Ruhi dan bertemu Shagun didepan sekolah, mereka lalu bertanya tentang Ruhi ke Shagun “Dia tidak ada di mana mana, aku sudah berusaha mencarinya” ujar Shagun kesal, 

Saat itu Ishita menemukan pencilnya Ruhi, Ishita langsung teringat pada Ruhi yang memiliki pensil tersebut “Mihika, tolong kamu cari peralatan sekolah Ruhi di sekitar sini”, “Baiklah, kak ,,, tunggu saja disini” ujar Mihika, melihat Mihika dan Ishita sibuk mencari peralatan sekolah Ruhi, Shagun pun bergumam pada dirinya sendiri “Aku tidak pernah mengecek tempat pensilnya Ruhi, jadi aku tidak tahu kalau itu pensilnya Ruhi” gumam Shagun, sementara itu Mihika kembali menemukan pensil yang lain “Kakak, aku menemukan pensil lagi dalam jarak 10 meter”, “Itu berarti Ruhi memang sengaja meninggalkan jejak” ujar Ishita, 

Saat itu Romi sedang mengikuti Sujata “Kemana dia pergi ? Bagaimana bisa mengetahuinya ? Apakah nyonya Sujata yang membawa Ruhi pergi ? Tapi jika kecurigaanku ini salah, bagaimana ? Kak Raman pasti akan sangat marah pada nyonya Sujata” gumam Romi, Romi kemudian menelfon Bala dan memberitahunya kalau Ruhi menghilang dari sekolah “Pak Bala, apakah kamu tahu dimana alamatnya nyonya Sujata ?”, “Romi, apa yang akan kamu lakukan disana ?” tanya Bala heran “Aku rasa kalau nyonya Sujatalah yang mengambil Ruhi dari sekolah, aku tadi mengikutinya, dia sedang membicarakan soal Ruhi dan kak Ishita disebuah cafe, waktu itu dia sedang bersama seorang laki laki tapi aku tidak bisa melihat wajahnya” ujar Romi penasaran “Apakah kamu sudah mengatakan hal ini pada Raman ?”, “Belum, kak Raman kan tidak suka dengan nyonya Sujata” ujar Romi, 

Tepat pada saat itu Ruhi datang untuk menunjukkan kotak pewarna ke Bala, Bala segera berbalik dan dilihatnya Sujata dan Ruhi sudah berdiri disana, Bala segera menutupi ponselnya dengan tangannya agar Romi tidak bisa mendengar suara Ruhi, Sujata segera membawa Ruhi masuk ke dalam rumah “Romi, maaf ,,, maaf aku tidak bisa mendengar suaramu, suaramu putus putus disini” Bala segera mengakhiri telfonnya, ditempat Romi, Romi merasa sepertinya tadi mendengar suara Ruhi ditempat Bala, Romi jadi semakin bertanya tanya, Bala lalu memberitahu Sujata kalau Romi merncurigai mereka 

Ishita dan Mihika kembali menemukan petunjuk dari Ruhi dalam perjalanan, mereka mendapat beberapa barang barang milik Ruhi, termasuk saputangan putih miliknya yang ada tulisan Ruhi diatasnya, Ishita jadi teringat pada Ruhi, Ishita juga menemukan benda benda yang lain milik Ruhi, hingga akhirnya mereka sampai pada sebuah rumah dimana salah satu benda milik Ruhi juga berada dan menunjuk ke rumah tersebut, Mihika segera memencet bel pintu rumah itu, Mihika dan Ishita terkejut dan tidak percaya ketika pintu rumah tersebut dibuka, mereka berdua melihat seseorang disana 

Raman dan Shagun sedang dalam perjalanan, mereka berdua sama sama marah dan saling bertengkar satu sama lain “Coba kamu tanya Ishita, dia tadi menjadi seorang detektif dengan melihat pensil Ruhi”, “Kita pasti akan mendapatkan Ruhi” sahut Raman, saat itu Raman mendapat telfon dari seseorang “Baiklah, aku akan segera datang” ujar Raman, akhirnya Raman dan Shagun pulang ke rumah keluarga Bhalla, Raman sangat senang dan terkejut ketika melihat Ruhi sudah kembali berkumpul bersama seluruh keluarga Bhalla dan keluarga Iyer, Bala dan Sujata juga ada disana, 

Sedangkan Shagun menyusul Raman kemudian dan masuk ke dalam rumah dan terkejut menatap mereka semua, saat itu dilihatnya Ishita sedang memeluk Ruhi dengan penuh cinta “Ruhi, kamu pergi kemana saja ?” tanya Raman heran “Aku sedang bermain kejar kejaran polisi” Sujata langsung menyela ucapan Ruhi “Maafkan, aku yang membawanya dari sekolah” Sujata kemudian menceritakan awalnya dia membawa Ruhi, saat itu Ruhi sedang membuat sebuah kartu ucapan untuk Raman “Ruhi, apakah kamu mau membuat sebuah kartu untuk orangtua terbaik ? Kenapa kamu merasa kalau ibu Ishi tidak mencintai kamu, dia sangat mencintai kamu, ayooo kita beri ujian padanya” Ruhi tertegun “Ayooo kita beri tes untuk ibu Ishi, ayah dan ibu Shagun, kita akan pergi dari sekolah dengan meninggalkan beberapa petunjuk, jika ibu Ishi bisa menemukan kamu yang pertama kali maka dengan begitu kita akan tahu seberapa besar ibu Ishi mencintai kamu lalu kamu harus bisa memaafkan ibu Ishi, bagaimana ?” tanya Sujata 

Ruhi kemudian menyela ucapan Sujata “Lalu ibu Ishi menemukan petunjuknya dan juga menemukan aku jadi ibu Ishi memang mencintai aku” Sujata lalu menyela “Maafkan aku, tuan Raman, aku rasa ada seseorang yang telah mempengaruhi pikiran Ruhi dengan mengatakan kalau Ishita tidak mencintainya dan hanya menginginkan Adi tapi sekarang semuanya sudah jelas sekarang, aku telah membuatnya mengerti” ujar Sujata, Shagun langsung memarahi Sujata karena telah menyembunyikan anaknya “Ishita telah membujuk kamu kan ?” Ruhi langsung menyela “Ibu Shagun, kenapa ibu Shagun berkata seperti itu ? Bahkan ibu Shagun tidak bisa menemukan aku !” Shagun langsung menyela dan mengingatkannya pada apa yang terjadi di pengadilan tempo hari 

“Ibu Ishi, katakan pada ibu Shagun” Ishita menyela ucapan Ruhi “Aku tidak akan memberikan penjelasan pada orang lain tapi padamu, Ruhi ,,, apakah kamu merasa kalau ibu Ishi tidak mencintai kamu ?” tanya Ishita, kemudian Ishita menjelaskan pada Ruhi kenapa mereka memilih Adi karena Adi saat ini sedang membutuhkan bantuan “Tapi ibu Ishi sangat mencintai kamu, kamu akan selalu berada di dalam hati ibu Ishi dimanapun kamu berada” Raman tersenyum mendengar penjelasan Ishita “Apakah kamu akan meragukan ibu Ishi lagi, Ruhi ?” Ruhi menggeleng “Tidak, ibu Ishi” ujar Ruhi sambil memeluk Ishita erat, semua orang tersenyum bahagia, namun tidak bagi Shagun yang terlihat kesal melihatnya 

Tak lama kemudian Adi pulang kerumah bersama tuan Bhalla, semua orang tersenyum menyambutnya, Shagun juga memeluknya “Bagaimana kabarmu, Adi ?” tanya Shagun “Aku baik baik saja, ibu” Adi kemudian berlari ke arah Raman dan memeluk ayahnya itu, nyonya Bhalla juga memeluknya, Adi juga menemui Ishita, kemudian Shagun menyela “Ruhi, ayooo kita pulang ke rumah”, “Aku tidak mau ikut, ibu Shagun ,,, aku akan mengatakan pada ibu hakim bagaimana bisa aku berpindah pindah dari sini, kesana, aku ingin bersama ibu Ishi” ujar Ruhi “Ruhi, bersikaplah yang sopan dan lagi pengadilan telah memberikan kamu padaku” Raman segera mencegah Shagun yang hendak membawa Ruhi “Aku tidak akan membiarkan kamu membawa Ruhi”, “Aku juga tidak akan pergi tanpa membawa Ruhi” balas Shagun 

“Kenapa ? Ini permintaan Ruhi sendiri, dia ingin tinggal disini” Sujata juga mendukung ucapan Raman “Aku juga mempunyai seorang pengacara dan aku tidak akan pernah mengampuni kalian semua ! Tidak akan pernah ! Ayooo Adi, kita pulang !” ajak Shagun sambil menggeret tangan Adi, semua orang terkejut melihatnya “Inilah keadaan kita dulu, Ruhi ada disini maka Ad ada disana”, “Aku tidak mau ikut !” sahut Ruhi, Ishita segera mencegah Shagun “Shagun, mereka ini masih anak anak, ini bukan kesepakatan apapun ! Adi adalah anak kita dan dia tidak akan pergi kemana mana, dia akan tinggal di dalam rumah ini” ujar Ishita ketus SINOPSIS MOHABBATEIN episode 418 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top