SINOPSIS MOHABBATEIN episode 382 “SHAGUN DI USIR” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 382 “SHAGUN DI USIR” by. Sally Diandra Malam itu akhirnya Raman mengusir Shagun keluar dari sana, tepat pada saat itu Adi datang, Adi bergegas menghampiri Shagun, Shagun langsung memeluknya sambil menangis “Lihat bagaimana mereka memperlakukan ibu ! Ibu di usir keluar ! Ayahmu memang tidak pernah peduli pada ibu dan kamu, ayooo kita pergi saja dari sini, tidak ada seorangpun yang peduli pada kita” Shagun mulai bersandiwara lagi di depan Adi “Kemana kita akan pergi, ibu ?” tanya Adi cemas “Kemana saja, kita akan mati ! Tapi kita akan pergi dari sini !” nyonya Bhalla menangis untuk Adi “Jadi apakah aku akan pergi ?” tanya Adi sambil melirik Raman yang saat itu hanya terdiam, Shagun juga melirik ke arah Raman, Raman segera memalingkan mukanya, Ishita tertegun melihatnya, Shagun segera membawa Adi pergi dari sana, Ishita membalikkan wajah Raman, mereka semua menangis melihat kepergian Adi dan teringat masa masa indah yang mereka habiskan bersama Adi 

Tak lama kemudian pernikahan Rinki dan Mihir akhirnya berlangsung dengan semua ritual dan semua orang tersenyum melihat mereka, Mihir dan Rinki meminta restu dari para orangtua, nyonya Bhalla memeluk Mihir dan memberikan restunya pada Mihir, kemudian Mihir memeluk tuan Bhalla “Jaga Rinki baik baik, Mihir” pinta mereka, Raman dan Ishita juga memeluk mereka dan memberikan restunya “Saat ini aku adalah kakaknya Mihir dan aku harus pergi untuk menyambut kedatangan Rinki, ayoo kita pergi Raman” pinta Ishita, Raman lalu menjelaskan pada Rinki untuk menerima pernikahan ini karena kadang kadang sebuah hubungan bisa tergabung seperti ini “Mihir, aku minta maaf” ujar Raman tulus “Aku akan mengurusi Rinki sekarang, aku yakin dia bisa mengurusi tanggung jawabku, kami ini kan berteman” ujar Mihir

“Rinki, jangan biarkan hubungan persahabatan kalian ini jadi terpengaruh, aku yakin kamu pasti bisa mengurusi hubungan ini dengan baik, benar kan ?” tanya Ishita yang menimpali ucapan Mihir, Rinki hanya menangis dan bergegas pergi dari sana “Aku akan mengurusnya nanti, dia mungkin butuh waktu, aku akan mengurusinya”, “Kamu ini temanku, adikku dan sekarang adik iparku” ujar Raman sambil memeluk Mihir erat, dalam hati Ishita sedang memikirkan sesuatu “Aku telah melakukan sebuah kesalahan, aku mohon bantu aku kali ini Dewa, aku biasanya selalu percaya pada instingku, aku berharap keputusanku ini benar” bathin Ishita cemas 

Nyonya Bhalla sedang menangis dan berkata pada Romi “Romi, kenapa kamu tidak mengatakannya pada kami setelah semua ini terjadi”, “Bagaimana bisa aku mengatakannya pada ibu ?” ujar Romi menimpali ucapan ibunya “Apakah anak anak menyembunyikan sesuatu dari orangtuanya ?” saat itu Raman dan Ishita sudah pulang ke rumah “Semua orang pasti akan menanyakan banyak hal tentang Romi sekarang” Raman langsung menyela ucapan ibunya “Jangan jawab apapun, ibu ! Kita harus menemukan solusinya”, “Tapi semua orang pasti akan menghina dia” ujar nyonya Bhalla sedih “Aku akan menghajar mulut mereka ! Apa yang Romi lakukan tadi membutuhkan sebuah keberanian untuk mengatakan tentang kelemahannya di depan semua orang, aku bangga padanya, maafkan aku, Romi” ujar Raman tulus “Ibu, lebih baik ibu istirahat saja” ujar Ishita 

Tiba tiba saat itu mereka mendengar suara Shagun yang menggelegar, mereka bergegas melihat keluar, rupanya Amma dan Shagun sedang bertengkar sangat hebat “Ini adalah rumah kami ! Kamu itu memang perempuan yang murahan, kami sudah menghormati kamu disini tapi sekarang keluar ! Pergi kamu dari sini !” bentak Amma “Aku akan menjatuhkan kehormatan kalian !” teriak Shagun lantang “Adikku telah menyelamatkan saudara mereka dan anak mereka tidak bisa menjadi seorang ayah, salah satu putri keluarga Iyer juga mandul dan putrinya yang lain tidur dengan calon suamiku !” bentak Shagun histeris, saat itu Raman, Ishita juga semua orang keluar untuk melihat apa yang terjadi, Shagun bicara dengan kata kata yang sangat kasar dan cara yang kotor “Cukup, Shagun ! Hentikan permainan ini !” sela Ishita, 

Shagun langsung mengingatkan Ishita tentang permainan Ishita dan bagaimana dia berakting dengan nyonya Bhalla “Kamu kira aku bodoh apa ? Aku tahu semuanya !” bentak Shagun “Lebih baik kamu pergi, Shagun” pinta Ishita, Shagun lalu menghina Romi yang impoten, Romi sangat marah mendengarnya, Shagun juga menghina Simmi yang tinggal bersama mereka, Shagun lalu bertanya pada Ishita tentang mereka dan memarahi Ishita “Kamu tahu, semua yang kamu punya adalah milikku !”, “Itu dulu, Shagun ! Dan lagi mereka bukan milikku, ini adalah keluargaku, suamiku” Shagun langsung menyela dengan sindiran yang pedas “Apa ? Suami ? Apakah kalian berdua sudah saling mengatakan aku cinta padamu satu sama lain ? Apakah kalian berdua sudah saling menyentuh satu sama lain sampai sekarang ?” Shagun tertawa puas mentertawakan Ishita dan Raman “Raman bahkan tidak pernah menyentuh kamu !” Ishita langsung menampar Shagun dengan perasaan marah sambil berkata 

“Apa yang terjadi antara aku dan suamiku, itu adalah masalah pribadi kami, jangan ikut campur !” bentak Ishita marah, Shagun segera mendorong Ishita dengan keras dan hendak menampar balik Ishita namun Raman segera mencegahnya dengan memegang tangan Shagun yang terangkat ke atas “Cukup, Shagun ! Kamu telah banyak bicara ! Dan aku juga banyak mendengar, jika kamu mengatakan sesuatu tentang istriku, aku akan keluar dari semua batasan ini, aku janji jadi berhati hatilah ! Ini adalah keluargaku jadi keluar kamu dari sini !” bentak Raman “Kalian semua telah mengusir aku keluar, lalu apa yang akan kamu lakukan pada Adi ?” sindir Shagun, 

Nyonya Bhalla mulai menangis “Kalian semua akan mati kalau ingin bertemu dengan Adi, aku akan memberikan pelajaran pada kalian semua ! Datanglah dan temui Adi maka aku akan menunjukkannya kemudian !” ancam Shagun dengan perasaan kesal, semua orang menangisi kepergian Adi, Raman lalu mengajak masuk ke dalam rumah “Kalian semua pulanglah ke rumah kalian masing masing, karena kalian telah selesai melihat dramanya tadi” ujar nyonya Bhalla pada semua tetangga yang melihat keributan mereka 

Sementara itu dirumah Mihir, Mihir lalu menemui Rinki dan dilihatnya Rinki sedang menangis, Mihir membuatkan kopi untuk Rinki dan ditaruhnya di mug “Aku akan mengosongkan sedikit barang barangku di lemari, kamu bisa menyimpan semuanya disana” Mihir mencoba membuka percakapan dengan Rinki “Aku minta maaf, aku baru akan mencari tahu semuanya besok, minumlah kopi ini, ujian semestermu akan segera tiba kan, kamu bisa terus belajar dengan baik dan berikan nilai ujian yang bagus, kita ini mempunyai mata kuliah yang sama, lihat ,,, jangan menangis, jika Raman tahu tentang hal ini, dia pasti akan menghajarku habis habisan, dan juga jangan katakan pada Ishita” hibur Mihir

Rinki akhirnya tersenyum mendengar ucapan Mihir “Aku tidak punya kebiasaan belajar sendirian karena aku selalu ditemani oleh kak Simmi dirumah” ujar Rinki “Aku ada disini bersamamu, jika aku ketiduran maka pukul saja aku dengan penggaris ini dan bangunkan aku, ayooo kita mulai, waktunya sangat kurang untuk belajar” ujar Mihir yang kemudian duduk bersama Rinki sambil berkata “Semuanya kelihatan aneh, aku dulu belajar sangat giat di kampus tapi saat ini aku mengalami revisi ketika belajar denganmu” hibur Mihir, kemudian mereka berdua mulai belajar, Rinki tersenyum sambil melihat kearah Mihir yang sudah menjadi suaminya sekarang 

Raman sedang ngobrol dengan Pathak “Ini sudah keterlaluan ! Aku harus memenangkan kasus ini bagaimanapun caranya, aku akan mengirimkan semuanya padamu secara detail” ujar Raman geram, saat itu Ishita menemuinya dan bertanya “Ada apa, Raman ?”, “Aku sudah capek dengan ancaman Shagun” ujar Raman kesal, tiba tiba tuan Bhalla datang dan memberitahu mereka kalau nyonya Bhalla sakit dan meminta mereka untuk menemui nyonya Bhalla di kamarnya, mereka bergegas menemui nyonya Bhalla, ketika mereka sudah sampai dikamar, 

Dilihatnya nyonya Bhalla sedang menangis sambil berkata “Bagaimana keluargaku akan berlangsung ? Dimana para penerusku ? Adi telah pergi dan Romi tidak bisa punya anak” Raman langsung menyela “Pasti ada solusinya, ibu ,,, aku akan mencarinya, tenang, ibu ! Semuanya akan baik baik saja” hibur Raman sambil berfikir kalau dirinya harus menemukan sebuah solusi untuk Romi dan juga Shagun, Ishita sedang melihat sebuah iklan orang hilang ternyata orang itu adalah Sarika “Berita apa lagi ini ?” ujar Ishita, Raman juga melihatnya dan bergegas mencari Sarika SINOPSIS MOHABBATEIN episode 383 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top