SINOPSIS MOHABBATEIN episode 371 “KEPUTUSAN TERBERAT RAMAN” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 371 “KEPUTUSAN TERBERAT RAMAN” by. Sally Diandra Di rumah keluarga Bhalla, Ishita sedang ngobrol dengan Rinki dikamar, Ishita menceritakan tentang hubungannya dengan Raman “Saat itu aku dan kakakmu tidak mempunyai pilihan yang sama tapi kamu saling menghargai pilihan kami”, “Aku juga ingin seperti itu, kak ,,, semua orang ingin sukses dalam karirnya setelah menikah” Ishita langsung menyela ucapan Rinki “Siapa yang bilang kamu tidak bisa mendapatkan hal ini ? Kamu tahu, ibuku langsung menyuruhku menikah begitu kuliahku selesai, kemudian aku menjadi seorang dokter gigi dan aku adalah orang yang bahagia, apa perlunya aku menikah ? dengan Raavan Kumar lagi, seorang pria yang kasar, aku sendiri juga merasa heran kenapa ? Tapi ketika aku bertemu Ruhi, aku merasa kalau dia adalah kebutuhanku” jelas Ishita 

“Kita kadang merasa jenuh pada satu titik tertentu, kita ingin sebuah alasan untuk hidup dan itu adalah Ruhi, Ruhi segalanya bagiku, aku tidak tahu kapan sebuah pernikahan menjadi sebuah hubungan, kita meletakkan kehidupan kita di dalamnya dengan kepercayaan kita, kepedulian, cinta dan saling pengertian, cinta bisa terjadi kapan saja tapi menjalankan sebuah hubungan hingga beberapa tahun diperlukan sebuah ketekunan, hal itu akan berkembang secara perlahan lahan seperti sebuah pohon” Rinki hanya terdiam mendengarkan penjelasan Ishita “Aku bahagia ketika aku menikah dengan Raman, aku harap kamu mau bertemu dengan pria ini sekali saja dan kamu bisa menceritakan padanya tentang rencana karirmu, jika mereka setuju maka pernikahan akan segera dilangsungkan atau tidak sama sekali” ujar Ishita “Kakak ipar, kamu memang sangat mengerti bagaimana aku” ujar Rinki sambil memeluk Ishita 

Sementara itu diluar kamar Rinki, nyonya Bhalla dan seluruh keluarga sedang menunggu Ishita dan Rinki dengan perasaan cemas, begitu Ishita keluar dari kamar, nyonya Bhalla langsung bertanya pada Ishita “Ishita, bagaimana ?” belum juga Ishita sempat menjawab pertanyaan ibu mertuanya, Rinki keluar dari kamarnya dan Simmi langsung menggoda Rinki, akhirnya Rinki mengangguk sebagai tanda setuju, seluruh keluarga Bhalla merasa senang dan lega lalu mereka semua memeluk Rinki namun Rinki memberikan syarat pada keluarganya “Tapi aku tetap tidak akan meninggalkan bangku kuliah dan karirku”, “Iya, kita akan mengatakannya pada mereka” ujar Ishita yang mendukung keputusan Rinki “Ishita, kamu memang telah melakukan sebuah keajaiban” puji nyonya Bhalla sambil memeluk menantu kesayangannya ini “Aku akan menunjukkan satu set perhiasan berlian padamu, Rinki ,,, karena mulai besok kita pasti akan sangat sibuk” ujar nyonya Bhalla lagi setelah melepaskan pelukkannya dari Ishita lalu membawa Rinki ke kamarnya 

Di tempat Shagun, Shagun kembali kalah dalam permainan kartu yang diikutinya, teman temannya mulai mengolok oloknya “Shagun, apakah kamu sudah kehilangan sentuhan ajaibmu ? Dulu waktu kamu bersama Raman, kamu itu bukan siapa siapa kemudian kamu tinggal dengan Ashok si bujang kaya dan sekarang kamu kembali lagi bersama mantan suamimu” Shagun tidak suka dengan ejekkan mereka “Sementara Ashok bersama istrinya yang hot, Mihika ,,, laki laki memang lebih menyukai gadis muda dan itu sungguh sangat menyedihkan, aku bahkan mendengar mantan suamimu juga menendang kamu keluar dari rumahnya ya ?” Shagun langsung menyela “Itu tidak benar ! Aku sangat alergi pada bau cat dan rumahnya sedang di renovasi jadi aku tinggal di tempat yang lain”, “Iyaaa dirumahnya orangtua Ishita kan ?” mereka kembali menyindir Shagun terang terangan, Shagun tidak terima dan langsung memarahi semua teman temannya dan meninggalkan mereka dengan perasaan kesal 

Dirumah keluarga Bhalla, Raman mengajak Ishita ngobrol dikamar, Raman menceritakan tentang permasalahan temannya dengan bossnya “Seseorang telah melakukan politik di kantornya dan dia kehilangan proyek yang digarapnya dan proyek itu diimpahkan pada juniornya dan ketika kamu di beritahu kalau perusahaan itu bukan miliknya, apa yang seharusnya dia lakukan ?”, “Tinggakan semua itu, Raman” Raman tertegun mendengar jawaban Ishita “Ini bukan tentang aku, Ishu”, “Raman, lebih baik kamu mengundurkan diri ! Aku tahu kamu yang menceritakan permasalahanmu sendiri bosmu pasti tidak akan menghargai aku, tinggalkan saja pekerjaan itu” bujuk Ishita “Tapi aku mempunyai banyak sekali tanggung jawab”, “Kamu ini seorang CEO terbaik, kamu akan mendapatkan banyak pekerjaan, gajimu juga sangat bagus, kita kan masih punya tabungan bahkan aku kan juga masih bekerja, kita akan mengurusnya dengan baik” Raman hanya terdiam mendengar ucapan Ishita “Raman, jika kamu merasa tidak bahagia bekerja disana, maka tidak usah bekerja”, “Terima kasih, Ishita” ujar Raman lega

Saat itu Shagun pulang ke rumah dan merasa frustasi, Adi menemuinya dan Shagun langsung marah padanya karena Adi meminta uang SPP untuk sekolahnya “Aku harus membayarkannya besok, ibu” saat itu Shagun menerima telfon dari temannya yang bernama Shefali “Baiklah, kirimkan kain sareenya, aku akan membayarnya besok” setelah menutup telfon, Shagun meminta Adi untuk meminta uang pada Raman “Tapi ayah kan sudah memberikan cek untuk membayar uang sekolah”, “Apakah kamu ingin bertengkar sama ibu ?” ujar Shagun kesal, Adi hanya bisa menggelengkan kepalanya “Tidak, ibu ,,, maafkan aku, aku akan meminta pada ayah” ujar Adi sedih, Adi lalu keluar dari rumah keluarga Iyer sambil menangis, Ishita melihatnya pergi keluar, kemudian Adi duduk di bangku yang terletak di pelataran parkir, 

Adi duduk termenung memikirkan nasibnya, Romi yang malam itu baru selesai lari lari, melihat Adi sedang duduk sendirian, Romi bisa melihat kalau Adi sedang bersedih, kemudian Romi duduk di sebelah Adi “Apakah kamu sedang mencemaskan sesuatu, Adi ? Ada masalah apa ? Apakah ada seseorang yang mengatakan sesuatu padamu ?” Adi hanya terdiam, tidak mengatakan apa apa “Apakah kamu akan menyembunyikannya dari pamanmu ini ? Paman sangat tahu dirimu dengan baik karena kamu itu sama seperti paman, kita ini mempunyai sebuah keluarga besar tapi kita tidak mempunyai siapapun” Adi masih saja terdiam 

“Kamu tahu, dulu waktu kamu masih kecil, kamu biasanya melihat film kartun sambil duduk di pangkuan paman, apakah kamu akan melakukan hal yang sama sekarang ?” ujar Romi sambil menunjukkan sebuah video di ponselnya sambil menggelitik perut Adi, Adi tertawa terpingkal pingkal, dari kejauhan tuan Bhalla dan Ishita melihat kebersamaan Romi dan Adi, tuan Bhalla hendak membawa Adi namun Ishita mencegahnya “Ishita, aku berharap tidak ada seorangpun yang bicara dengan Romi”, “Ayah, Romi akan menjadi baik dengan Adi, berikan dia kesempatan, ayah ,,, dia pasti menyesali perbuatannya” ujar Ishita dengan senyum manisnya SINOPSIS MOHABBATEIN episode 372 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top