SINOPSIS MOHABBATEIN episode 363 & 364 "RAMAN MENGUNDURKAN DIRI" by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 363 & 364 "RAMAN MENGUNDURKAN DIRI" by. Sally Diandra Ishita dan Raman lalu bertanya pada Appa tentang uang tersebut, Appa menangis dan berkata “Aku tidak mempunyai tabungan apapun jadi aku menjual perhiasan istriku untuk membuat kalung buat Vandu, aku ini bukan pencuri, uang ini uangnya istriku” ujar Appa sambil menunjukkan bon pembelian perhiasan, Maholtra segera mengeceknya, Appa tekulai lemas sambil berkata “Aku memang tidak bertanya pada istriku dulu sebelum menjual perhiasannya” ujar Appa sedih, semua orang mulai menangis, Appa lalu meminta maaf pada Amma 

Sementara itu Romi sedang berada di Panipat dan merasa khawatir jika semua orang mencurigai dirinya tentang pencurian uang itu “Kak Raman pasti akan menelfon polisi” ujar Romi cemas, Romi lalu menelfon Puri untuk bertanya tentang hasil tesnya “Aku sudah mempunyai semua hasilnya, santai saja, relax sebelum operasi” ujar Puri “Terima kasih, dokter Puri ,,, karena anda bisa mengubah hidupku”, “Sama sama” setelah selesai menelfon, Puri segera menghancurkan kartu SIM nya agar Romi tidak bisa menelfonnya lagi dan berkata “Sekarang kamu dan kakak iparmu itu yang akan menghadapi permasalahan ini” ujar Puri senang 

Di rumah keluarga Iyer, inspektur polisi meminta maaf pada Appa, ibunya Bala mencoba kembali menghinanya tapi Raman balik memarahi perempuan reseh itu, Raman lalu meminta semua tamu untuk pulang dan meninggalkan mereka, lalu Raman juga meminta maaf pada Maholtra dengan membela Appa “Ini tanggung jawabnya tuan Iyer, Raman !”, “Ini adalah tugasku, tuan Maholtra karena aku yang memperkerjakan dia, anda seharusnya bicara dulu denganku bukan datang ke rumah !” ujar Raman kesal “Aku ingatkan padamu, Raman ,,, itu adalah perusahaanku dan kamu hanya menjalankannya karena itu adalah harta pribadiku, sedangkan kamu memberikan tiga kontrak pada tuan Ashok dan memperkerjakan kerabatmu !” bentak Maholtra “Aku memang telah melakukan sebuah kesalahan besar dengan menganggap perusahaanmu sebagai milikku sendiri dan memperkerjakan kerabatku disana karena aku percaya pada mereka, aku lupa kalau aku ini cuma pegawaimu saja, oleh karena itu aku akhiri saja hubunganku dengan perusahaanmu, aku mengundurkan diri !” ujar Raman kesal, semua orang terkejut mendengarnya 

Masih di pesta baby showernya Vandu, Raman sedang berdebat dengan pimpinannya, tuan Maholtra, Raman memutuskan untuk keluar dari perusahaan tersebut, semua orang terkejut mendengarnya “Tugas terakhirku adalah menghentikan ayah mertuaku dari pekerjaan ini ,,, ayah mertua tinggalkan pekerjaan ini dan aku minta maaf pada ayah” ujar Raman, Ashok segera menyela “Kenapa kamu menyeret nyeret nama ayah mertua dalam pertengkaranmu dengan bosmu, Raman ?” Raman tidak menanggapi ucapan Ashok dan segera pergi dari sana sambil teringat pada kebahagiaan keluarga Iyer ketika Raman memberinya pekerjaan dan ketika Appa kehilangan kehormatannya karena dia “Aku seharusnya tidak melibatkan ayah mertua dalam kantorku dan inilah yang terjadi” ujar Raman sedih, 

Ishita menemui Raman dikamarnya, Raman segera meminta maaf pada Ishita “Aku tahu kamu pasti marah tapi apa yang bisa aku lakukan ? Kehidupanku sendiri sudah berantakan, siapapun yang terhubung denganku pasti hanya akan mendapat masalah” Ishita hanya terdiam mendengar semua keluh kesah Raman “Aku hanya ingin membuat semua orang bahagia, hari ini adalah hari besarnya Bala dan Vandu tapi semuanya hancur berantakan” Ishita tersenyum dan berkata “Aku tidak marah ataupun kesal padamu, aku tahu kalau kamu tidak salah, ayah juga tidak bersalah, aku mohon jangan menangis” hibur Ishita, Raman lalu menangis di bahu Ishita “Aku hanya marah pada nasib kita saja” ujar Ishita sambil menghibur Raman 

Di rumah keluarga Iyer, Amma sedang menangis dikamarnya dan Appa meminta maaf pada Amma karena ini semua terjadi karena dirinya, mereka dihina didepan banyak orang dan pestanya berantakan “Aku tidak mengambil uang dari siapapun dan aku yang dipersalahkan, aku minta maaf, Madhu ,,, karena aku menjual perhiasanmu tanpa bertanya padamu dulu”, “Aku tidak pernah melihat kamu seperti ini sebelumnya, kenapa kamu tidak mengatakan padaku sebelumnya ? Ini adalah tugas kita untuk saling menjaga satu sama lain lalu kemana uangnya itu menghilang yang di perusahaan Raman ?” tanya Amma cemas “Aku tidak tahu, Madhu ,,, pasti ada seseorang yang mengambilnya”, “Raman kita yang terjebak dalam hal ini” ujar Amma sedih menimpali ucapan Appa “Aku tidak tahu kenapa keluarga Bhalla selalu menghadapi masalah ?” tanya Appa cemas 

Tuan Maholtra meminta maaf pada Raman tapi Raman menolak untuk bergabung dengannya lagi “Kamu tahu kan kalau perusahaan ini tidak bisa berjalan tanpa kamu, aku mohon tarik kembali pengunduran dirimu ini, aku tidak bisa menerimanya” ujar Maholtra, Ishita memberikan kode ke Raman untuk menerimanya “Kamu setuju kan, Raman ?”, “Baiklah, aku setuju ,,, untuk lain kali, aku mohon tanyalah dulu padaku tentang permasalahan apapun yang terjadi diperusahaan, aku membutuhkan bimbinganmu dan aku akan mencari tahu siapa yang mencuri uang itu” ujar Raman 

Romi saat itu sedang bersiap siap untuk menjalani operasi, pegawai hotel datang dan memberitahu Romi kalau saat ini saatnya Romi harus keluar dari hotel tersebut “Omong kosong apa ini ? Aku sudah memesannya selama 3 minggu, coba kamu cek dulu !” ujar Romi kesal, Romi kemudian menelfon Puri, tapi ternyata ponselnya tidak aktif, Romi berfikir untuk pergi ke rumah sakit, 

Di perusahaan Raman, Raman melihat kursi Appa yang kosong dan berkata dalam hati “Aku minta maaf, ayah mertua ,,, aku akan membersihkan namamu dari permasalahan ini” bathin Raman, Raman kemudian ngobrol dengan pegawainya dan Mihir “Kita harus mencari tahu tentang hal ini, ambil rekaman CCTV dari security !” ujar Raman, ketika mereka melihat rekaman CCTV ternyata CCTVnya dimatikan sehingga tidak ada kejadian yang terekam disana “Seseorang telah mematikan kameranya”, “Itu artinya dia tahu semuanya tentang jam kantor ini dan tugas penjaga” sela Mihir “Itu artinya dia itu orang dalam !” ujar Raman geram, kemudian Raman menelfon Subbu dan bertanya padanya apakah ada kunci duplikat untuk laci yang berisi uang tunai  

“Tuan Iyer tidak akan tahu tentang hal ini, aku memang membuat kunci duplikatnya dan aku menaruhnya di tempat yang rahasia untuk keadaan darurat, aku menunjukkannya pada Romi ketika dia menjadi asistenku, dia pasti akan mengatakannya padamu, tuan Raman” ujar Subbu, setelah menutup telfonnya, Raman memberitahu Mihir kalau Romi tahu tentang kunci duplikat itu, Raman bergegas menelfon Romi Romi sedang merasa cemas “Aku tidak bisa berbohong pada kak Raman lagi” ujar Romi gelisah, sementara Raman masih berusaha menelfon Romi “Dia mungkin sedang tidur dirumah, aku akan melihatnya” ujar Raman, 

Saat itu Romi sedang pergi ke rumah sakit dan bertanya tentang jadwal operasinya dan dokter Puri “Tidak ada nama dokter seperti itu disini”, “Dia itu sangat terkenal, orang orang baru banyak datang kesini, coba cek saja” ujar Romi gusar “Aku bekerja disini sejak 4 tahun yang lalu, disini tidak ada yang namanya dokter Puri” ujar resepsionis, dalam hati Romi semakin gelisah “Ada masalah apa ini ?” Romi kembali menelfon dokter Puri, lagi lagi handphonenya tidak aktif dan Romi mulai khawatir “Apakah benar benar ada orang yang bernama dokter Puri atau tidak ? Aku telah merusak semuanya ! Aku harus menelfon Shagun !” ujar Romi kesal “Kenapa dia tidak mengangkat telfonku ?” Romi semakin gelisah, 

Sedangkan Shagun hanya melihat ke arah ponselnya dan melihat ada panggilan dari Romi, Shagun tersenyum senang “Aku tahu kenapa kamu menelfon aku, tapi kenyataan yang sesungguhnya akan lebih menyenangkan ketika kamu pulang kerumah nanti, biarkan saja drama ini dimulai” ujar Shagun senang, di tempat Romi, Romi semakin gelisah “Ada masalah apa ini ? Apakah ini permainannya Shagun ?” Romi teringat pada semua ucapan Shagun “Aku bisa mati sekarang ! Aku tahu tipe wanita seperti apa Shagun itu ! Kak Raman pasti akan menghajarku, Shagun telah membuatku menjadi seorang pencuri di kantor kak Raman, aku akan menelfon Rinki untuk mencari tahu apa yang terjadi dirumah ?” Romi bergegas menelfon Rinki dan bertanya tentang situasi dirumah saat ini, Rinki menceritakan semuanya tentang Appa yang telah disalahkan karena ada kasus pencurian di kantor Raman “Kak Romi, pulanglah segera dari pesta pernikahannya Bunty”, “Baiklah” kemudian Romi mengakhiri telfonnya dan berkata “Kecurigaanku benar, Shagun yang melakukan hal ini !” ujar Romi geram 

Raman pulang kerumah dan bertanya pada Rinki tentang Romi “Rinki, apakah Romi sudah bangun ?”, “Dia itu sedang berada di tempat pernikahannya Bunty, temannya, kak Romi akan pulang besok, kak” ujar Rinki “Telfon dia !” Rinki bergegas menelfon tapi ponsel Romi tidak aktif “Kalau begitu telfon Bunty ! Ini penting karena aku harus bicara soal kunci loker” ujar Raman kesal, Rinki segera menelfon Bunty, Bunty memberitahu Rinki kalau Romi tidak datang ke pesta pernikahannya “Dia bilang kalau dirinya akan menghadiri pestanya kakaknya kak Ishita” Rinki lalu memberitahu Raman kalau Romi kemarin mengemasi barang barangnya dan teringat pada sebundel uang yang ditemukannya dilantai, juga teringat pada ucapan Romi “Kakak, kemarin aku melihat sebundel uang ketika kak Romi sedang mengemasi barangnya dan ketika aku tanya, dia malah menyuruh aku keluar kamar” Raman menggangguk “Aku mengerti, dia pasti akan pulang ke rumah kemanapun dia pergi, aku akan menunggu dirinya” ujar Raman geram SINOPSIS MOHABBATEIN episode 365 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top