SINOPSIS MOHABBATEIN episode 329 “SOLUSI UNTUK ADI” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 329 “SOLUSI UNTUK ADI” by. Sally Diandra Dirumah keluarga Bhalla, Ishita meminta pada Raman untuk memberikan sesuatu yang lain daripada kata terima kasih yang besar, Raman lalu memegang tangannya dan bertanya “Apa yang kamu inginkan ?”, “Aku akan mengatakannya kalau kamu berjanji padaku ketika aku membutuhkannya” Raman pun berjanji “Aku ingin kacamata X - Ray mu itu, aku ingin mengeceknya apa itu ? Aku ini seorang dokter dan aku tidak pernah mendengar tentang hal itu” Raman tertawa mendengar ucapan Ishita dan mengajaknya bergurau 

“Ayooo berikan, Raman ! Kamu sudah berjanji kan ?”, “Baiklah” Ishita segera menghampiri Raman dan meminta kacamata itu, ketika Ishita sudah memegang kacamata itu dan mulai mengenakannya, Raman segera bersembunyi dibelakang cermin rias dan berkata “Ayooo pakailah sekarang” Ishita lalu memakainya dan berkata “Tidak terlihat apa apa” ujar Ishita heran, Raman kemudian melongok keluar dari belakang cermin dan melepas jasnya lalu bertanya “Apa yang bisa kamu lihat ?” goda Raman “Raman, aku mohon” ujar Ishita kemudian berlalu dari sana, Raman bergegas mengenakannya dan tersenyum senang 

Di rumah keluarga Iyer, Amma sedang ngobrol dengan Appa “Shagun berusaha merusak kehidupan Ishu, suamiku” Appa tertawa dan berkata “Sikapmu ini seperti para perempuan di serial TV saja” ujar Appa sambil menjelaskan pada istrinya ini tentang keputusan yang diambil oleh Ishita “Kalau dalam serial TV itu semuanya adalah nyata lalu apakah kehidupan Ishu itu normal ? Suaminya mempunyai dua istri yang sama sama tinggal dalam satu rumah” ujar Amma kesal, dalam hati Appa berfikir untuk pergi dari sana begitu melihat kemarahan diwajah Amma, Appa lalu membuat alasan agar bisa pergi meninggalkan Amma sementara waktu 

“Aku tidak akan mengampuni Shagun” ujar Amma kesal sambil melihat kacamata Appa yang tertinggal, rupanya Appa lupa membawa kacamatanya, Amma bergegas memanggilnya Nyonya Bhalla dan Romi sedang berdebat satu sama lain, rupanya Romi meminta sejumlah uang untuk merayakan pesta tahun baru dan membeli pakaian yang baru, saat itu Romi sedang makan sambil memegang paratha sementara ibunya, nyonya Bhalla masih terus memarahi Romi “Kamu itu seharusnya bekerja dan mencari penghasilan sendiri di kantornya Raman” Simmi ikut menyela ucapan ibunya dan ikutan juga memarahi Romi, namun Romi menganggapnya enteng dan mencoba mengajak kedua wanita yang disayanginya itu bergurau, lalu mereka tertawa bersama sama, kemudian Romi berlalu dari sana 

Amma sedang memanggil Appa yang lupa membawa kacamatanya “Ini semua terjadi karena Shagun, Ishu tidak mengatakan apapun padaku tapi Romi bisa menjadi mata mata dan memberikan semua kabar terbaru padaku” bathin Amma, kemudian Amma mulai bersikap manis ke Romi ketika bertemu dengan Romi di depan “Romi, aku ini seorang ibu dan aku bisa melihat dari wajahmu kalau ibumu itu tidak memberikan kamu makan ya, apakah ada ketegangan di dalam sana ? Apakah Shagun yang memberikan kalian semua kegelisahan itu ?” tanya Amma dengan sikap manisnya, sedangkan Romi mulai berfikir untuk makan makanan India Selatan alias makanan orang Tamil “Iyaa memang, bibi ,,, ibu tidak memberikan aku makanan, aku akan makan samosa saja”, “Heiii ini kan saat makan siang, biar bibi saja yang memberimu makan siang, ayoo ikut denganku” pinta Amma 

Amma mengajak Romi masuk ke dalam apartemennya, kemudian Amma mulai menyiapkan makanan yang enak untuk Romi, Romi tersenyum senang dan menyukai makanan buatan Amma, Amma juga memberikan sejumlah uang untuk Romi dan memintanya untuk menyimpannya “Aku tahu, bibi pasti menginginkan sesuatu dariku, katakan saja padaku, bibi”, “Aku ingin kamu menjadi mata matanya Shagun, kamu harus mencari tahu apa yang sedang dilakukannya di rumahnya Ishu, lalu kamu memberikan informasi tentang dia ke aku, mulai dari apa yang dilakukannya dan kemana dia pergi, informasi yang lengkap, bagaimana ?” ujar Amma penuh harap, 

Sesaat Romi berbalik dan berfikir kalau ini sebuah pekerjaan yang menarik, Romi merasa senang “Bibi, jangan khawatir, aku akan melakukan pekerjaan ini tapi bibi jangan mengatakan pada siapa siapa”, “Baik ! Beres, aku juga tidak akan mengatakan pada siapapun, ini adalah rahasia kita, oke ?” ujar Amma senang “Tapi aku tidak bisa mengambil uang ini, bibi ,,, jika kak Raman mengetahuinya maka dia akan menampar pipiku, simpan saja uang ini, aku akan makan saja disini dan semua pekerjaan bibi akan beres !” Amma tersenyum senang kemudian menyajikan kembali makanan yang lain 

Di rumah Ashok, Mihika meminta pada pembantunya untuk masak masakan vegetarian karena orang orang dari asosiasi India Selatan akan datang kerumah Ashok, Ashok yang mengetahui pembantunya memasak makanan vegetarian, langsung marah dan melemparnya begitu saja, Mihika langsung memarahi Ashok “Apakah kamu ada masalah ? Hanya makanan vegetarian yang akan dimasak hari ini karena aku sudah mengatakan padanya !” bentak Mihika, kemudian Ashok meminta pembantunya untuk membersihkan lantai namun Mihika menyindir Ashok “Jangan lakukan itu, sudah kembali saja kamu ke dapur karena tuan Ashok yang mengotorinya makan tuan Ashok juga yang akan membersihkannya, jika tuan Ashok tidak mau mendengarkan ucapanku maka ,,,” Suraj langsung menyela ucapan Mihika “Kalau tidak apa ?” ujar Suraj kesal, Mihika menatap ke arah Suraj 

Shagun dan Raman akhirnya membawa Adi ke seorang psikiater, psikiater berusaha bersikap ramah dengan Adi “Halllo Adi, aku sudah bicara dengan kedua orangtuamu dan aku ingin berteman dengan kamu” ujar psikiater, Raman dan Shagun kemudian keluar ruangan dan membiarkan Adi ngobrol berdua dengan psikiater tersebut, setelah mereka pergi, psikiater kembali mengajak Adi ngobrol “Sekarang kita akan ngobrol soal teman temanmu disekolah” ujarnya sambil memberikan minuman coklat hangat untuk Adi “Terima kasih, bu” ujar Adi kemudian Adi menjawab semua pertanyaan sang psikiater dan menyebutkan nama nama anggota keluarganya, 

Diluar Shagun dan Raman masih menunggu Adi, dalam hati Shagun berkata “Akhirnya setelah sekian lama, aku kembali dekat dengan Raman karena permasalahan Adi” bathin Shagun senang, tiba tiba Shagun pura pura menangis, Raman merasa heran “Kenapa kamu menangis, Shagun ?”, “Kasihan Adi, Adi membutuhkan bimbingan seperti ini” ujar Shagun sambil menangis “Sudahlah, hentikan sandiwaramu ini, Adi itu hanya anak anak dan dia membutukan bantuan kita” ujar Raman kesal, didalam Adi sedang menceritakan tentang Ashok, sementara Shagun sedang memikirkan permasalahan Adi ini akan menguntungkan dirinya dan dia harus memanfaatkannya pada saat yang tepat 

Di rumah Ashok, Suraj memarahi Mihika namun Mihika tidak peduli “Baiklah lakukan sesuka hatimu, Mihika ,,, karena aku tidak takut padamu, jadi tetaplah pada batasanmu !”, “Kamu memang tidak punya sopan santun dalam bicara pada seorang perempuan tapi aku ini bukan Shagun yang menerima saja semua kebohongan kalian berdua, aku tahu kalau kamu mendukung Ashok dan jangan ajarkan dia apa apa lagi, Ashok itu adalah suamiku dan aku adalah istrinya, jangan ikut campur dalam hubungan kami, atau kalau tidak aku akan merusak rasa hormatku padamu, aku tidak takut pada siapapun karena aku tidak akan kehilangan apapun, kalian berdua ini yang telah kehilangan banyak dan sekali aku menelfon polisi maka mereka bisa membawa kalian berdua ke jalanan, aku akan menyalahkan kamu atas tindak kekerasan dalam rumah tangga dan kamu bisa masuk ke penjara selama 10 tahun” ujar Mihika santai, mereka berdua kemudian saling beradu pendapat, Ashok hanya terdiam sambil memperhatikan Mihika dan Suraj, kemudian Suraj berlalu dari sana 

Di rumah Amma, Ishita dan Vandu sedang ngobrol soal Adi, Amma menghampiri mereka dan meminta Ishita untuk pergi menemani Raman ketika menemui psikiater itu karena Ishita lebih pintar daripada Shagun “Ibu, Shagun pergi kesana karena dia itu orangtuanya Adi”, ”Iyaaaa tapi kamu ini orangtua yang lebih pintar daripada perempuan itu, Ishu” ujar Amma kesal “Ibu, kita tidak akan membahas soal ini lagi, oke ?” Ishita kemudian berlalu dari sana, Amma yang masih dongkol sama Shagun berkata pada dirinya sendiri “Shagun itu telah merusak moodnya Ishu, Ishu sebenarnya sedih tapi dia menyembunyikan semua ini” Bala menimpali ucapan ibu mertuanya “Ishita itu wanita yang tangguh, ibu ,,, dia bisa menyelesaikan permasalahan ini, jangan khawatir” Vandu mengangguk dan ikut menimpali 

“Iyaaa, kita seharusnya mendukungnya bukannya membuatnya kesal” Amma langsung menyahut “Ibu mendukungnya”, “Dengan cara menyuap Romi dan menyuruhnya menjadi mata mata ?” sela Vandu geli “Tidak !” Amma langsung membantah “Aku tahu kalau ibu mendapat ide ini dari serial di televisi kan ?” goda Vandu, Bala tersenyum mendengarnya “Ibu, itu terlalu berlebihan, aku lihat Romi masuk ke rumah untuk makan disini, aku tahu semuanya, sudah hentikan saja drama ini, ibu” pinta Vandu “Ini sangat buruk, ibu ,,, jika ibu berusaha menyuap seseorang diusia ibu yang saat ini, apa yang akan kita ajarkan ke Shravan, aku mohon berjanjilah pada kami kalau ibu tidak akan melakukan hal seperti ini lagi”, “Baiklah, ibu janji !” ujar Amma menimpali ucapan Bala kemudian mereka tertawa bersama teringat pada kekonyolan yang dilakukan oleh Amma 

Di tempat psikiater, kali ini psikiater ngobrol dengan Raman dan Shagun “Aku tadi sudah ngobrol banyak sama Adi, aku merasa kalau dia merasa sangat tidak aman dan menyembunyikan ketakutannya, aku merasa dia itu sedang ketakutan dan kehidupan kalian berdua juga memiliki masalah yang mempengaruhi pada perkembangan jiwanya” Shagun dan Raman hanya terdiam “Adi tadi bercerita kalau ibunya tinggal bersama mantan pacarnya selama 6 tahun kemudian kalian keluar dari rumah itu, Adi merasa kalau dirinya tidak akan bisa mendapatkan sebuah rumah yang normal” Raman menyela ucapan psikiater 

“Lalu apa yang bisa kami lakukan sekarang ? Katakan padaku” Shagun pura pura sedih “Adi merasa tidak nyaman dengan pertengkaran dan mengerti semuanya, kalian harus menunjukkan padanya kalau kalian adalah keluarga yang bahagia yang menyayangi dan mencintai dia, kalian berdua harus saling menghormati satu sama lain dan buatlah dirinya merasa aman”, “Kami akan mencobanya” ujar Shagun dan Raman kompak “Kalian berdua harus menunjukkan pada Adi kalau Adi mempunyai kalian berdua sebagai orangtuanya” Shagun langsung melirik ke arah Raman SINOPSIS MOHABBATEIN episode 330 by. Sally Diandra 

                                       PREV        NEXT
Bagikan :
Back To Top