SINOPSIS MOHABBATEIN episode 325 “ADI MENGOMPOL” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 325 “ADI MENGOMPOL” by. Sally Diandra Dirumah Ashok, Mihika sangat marah dikamarnya, Ashok mendatangi Mihika dengan perasaan senang “Mihika, aku melakukan hal ini semua untuk kamu” Mihika langsung memarahi Ashok dengan lantang “Aku sudah menghapus semua fotoku dari ponselmu !”, “Kenapa kamu melakukan hal ini ?” tanya Ashok heran “Bukankah aku ini istrimu, jadi aku mempunyai hak yang sah dan jangan buat masalah denganku dan juga jangan libatkan keluargaku dalam hal ini, sekarang keluar !”, “Mihika, jangan lagi” ujar Ashok memelas “Keluar !” akhirnya Ashok keluar dari kamar Mihika, begitu Ashok keluar, Mihika menggerutu pada dirinya sendiri “Kamu telah menghancurkan kehidupanku ! Tapi aku akan membuatmu membayar harganya untuk setiap peristiwa yang terjadi, aku akan membalas dendam pada Ashok dan Suraj !” ujar Mihika geram 

Malam itu Raman sedang tertidur, Ruhi memberitahu Ishita kalau Adi tidak ada dikamarnya “Mungkin kak Adi sedang ada di kamar mandi ?”, “Ibu Ishi, kak Adi itu tidak ada dirumah” sahut Ruhi “Oooh mungkin dia bersama ibu Shagun ? Ayoo sekarang kamu tidur dulu” namun Ruhi tetap mencemaskan kakaknya “Bagaimana kalau kak Adi benar benar tidak ada dirumah ?”, “Sudah jangan cemas seperti itu, nanti ibu akan melihatnya, kamu tidur saja sekarang” pinta Ishita, setelah Ruhi tertidur, Ishita mulai mencari Adi di semua kamar setiap orang namun hasilnya nihil, Ishita tidak menemukan Adi, bahkan diruangan yang lainpun Adi tidak ada, Ishita mulai cemas “Kemana dia pergi ?” saat itu dilihatnya pintu depan rumahnya “Apakah dia pergi keluar rumah ?” Ishita bergegas mencari Adi diluar apartemen, ketika Ishita sampai di pelataran parkir apartemen, dilihatnya Adi sedang duduk di sebuah bangku sambil mengggigil kedinginan “Adi, kenapa kamu berada disini ? Disini dingin sekali” ujar Ishita sambil memeluk Adi “Tidak ada apa apa, aku hanya merasa takut dan aku keluar untuk mencari udara segar “Kenapa kamu tidak mengatakan padaku atau ayahmu ? Ayoo ikut bibi, kita pulang kerumah” Ishita kemudian membawa Adi pulang ke rumah 

Sementara itu Suraj sangat marah dan berkata “Semua kerja keras kita sia sia belaka ! Mihika menghapus semua gambarnya ?” Ashok mengangguk “Iyaa, dia itu sangat pintar, dia selangkah didepan kita” ujar Ashok kesal “Aku yakin, dia pasti memiliki beberapa kelemahan”, “Iyaa, betul ! Sekali aku mendapatkannya, kita lihat saja apa yang bisa aku lakukan padanya” ujar Ashok menimpali ucapan Suraj, sedangkan ditempat Ishita, Ishita akhirnya sampai di apartemen bersama Adi dan membawanya ke kamar Raman, Raman terbangun begitu mereka masuk, kemudian Ishita menceritakan semuanya ke Raman, kenapa Adi sampai menggigil kedinginan “Raman, lebih baik Adi tidur disini bersama kamu, dia pasti akan merasa nyaman, nanti aku akan bilang ke Shhagun kalau Adi bersama kita” Adi kemudian berbaring di sebelah Raman “Kamu lihat kan, bibi Ishita itu sangat baik, dia itu juga sangat sayang padamu” ujar Raman sambil membelai rambut Adi, Adi kemudian berbalik menghadap ke Raman dan memeluk Raman sambil tertidur, Raman tersenyum dan teringat ketika dulu Adi berusia 6 tahun, Adi selalu tertidur sambil memeluknya, dalam hati Raman berkata “Aku tidak akan membiarkan Adi pergi kemana mana, aku janji, tidak ada seorangpun yang bisa membuat kami saling menjauh” bathin Raman, kemudian Raman pun tertidur 

Keesokan harinya, Ishita melihat Adi sedang tertidur pulas “Dia bisa tidur nyenyak dengan ayahnya “Adi, ayoo bangun, bersiap siaplah untuk sekolah, ayahmu dan Ruhi sedang jalan jalan pagi” Adi langsung berteriak membentak Ishita “Pergi sana ! Jangan bersikap seperti ibuku ! Aku tahu kalau aku ini hanya tamu disini dan aku akan pergi dalam beberapa hari lagi !” Ishita tertegun dan teringat pada ucapan ibu mertuanya “Baiklah, jika kamu masih ingin tidur lagi, tidurlah”, “Pergi saja sana !” bentak Adi lantang “Baiklah, bersiap siaplah, sarapan pagi sudah disiapkan dibawah” ujar Ishita sedih kemudian berlalu meninggalkan Adi, begitu Ishita pergi, Adi langsung bangun dan dia melihat kasurnya basah karena semalam Adi mengompol “Aku sudah besar, apa yang akan mereka katakan nanti ? Aku harus membersihkannya” ujar Adi cemas 

Begitu sampai di lantai bawah, Simmi bertanya pada Ishita tentang Adi “Dia masih tidur” ujar Ishita, sementara itu Adi segera menutup pintu kamar Raman “Kata ibu jika bibi Ishita marah maka dia akan mengudir kami keluar dari rumah ini, aku harus melakukan sesuatu” Adi kemudian menaburkan bedak di atas bekas ompolnya dan berusaha mengganti bed covernya, dibawah Ishita sedang ngobrol dengan Simmi “Ini memang sangat sulit buat Adi, dia dulu dibawa pergi dari sini 6 tahun yang lalu dan sekarang dia berada disini, ini pasti akan sangat sulit buatnya” Simmi mengangguk membenarkan ucapan Ishita “Shagun telah meracuni banyak hal dalam pikirannya”, “Aku yakin suatu saat nanti dia akan tahu kalau kita semua menyayanginya” ujar Ishita menimpali ucapan Simmi Ishita kemudian bergegas pergi ke kamar untuk mengecek Adi karena sikat giginya ada di kamarnya Ruhi, begitu Ishita pergi, Simmi merasa iba dengan Ishita “Ishita, begitu peduli sama Adi dan ibu kandungnya malah tidak peduli sama sekali, dia mungkin masih tidur sampai sekarang” ujar Simmi kesal, 

Ishita masuk ke dalam kamar dan dilihatnya tempat tidurnya telah bersih dan rapi, Adi juga tidak ada disana, bergegas Ishita mencari Adi di kamar mandi dan dilihatnya Adi sedang mencuci seprei, Ishita tertegun “Adi, apa yang kamu lakukan ?” tanya Ishita heran, Adi langsung memarahi Ishita karena tidak mengetuk pintu kamar mandi terlebih “Aku sedang mencuci seprei, tadi sepreinya basah kena sirup obat batuk yang jatuh di atas seprei”, “Neelu kan bisa melakukannya” hibur Ishita “Kata ibu, kami berdua hanya tamu disini, jadi aku bisa mengerjakannya sendiri !” bentak Adi kesal “Adi kenapa kamu mengatakan seperti itu ? Rumah ini juga rumahmu, kami semua merasa senang dengan kedatanganmu kesini” ujar Ishita, saat itu Shagun datang dan melihat kearah mereka berdua “Sudah sekarang lebih baik kamu bersiap siap sekolah saja, ayooo” Adi melihat ada Shagun juga disana, Adi segera belari, begitu Adi pergi, Ishita bertanya tanya “Bagaimana caranya meyakinkan Adi kalau rumah ini adalah rumahnya juga ?” ujar Ishita heran, 

Shagun kemudian bertanya sama Adi “Adi, apa yang terjadi ? Ibu sudah bilangkan kendalikan kebiasaanmu kalau tidak mereka akan mengusir kita keluar dari rumah ini”, “Maafkan aku, ibu” ujar Adi cemas “Kita ini bukan bagian dari keluarga ini, kita ini tamu disini”, “Aku telah melakukan sebuah kesalahan, ibu” ujar Adi sedih “Ibu sudah tidak punya uang lagi, Ashok telah mengusir kita keluar dari rumahnya, kemana lagi kita akan pergi ?” Shagun pura pura cemas “Aku minta maaf, ibu ,,, aku bersikap baik pada semua orang”, “Ibu minta maaf, Adi ,,, ibu sangat khawatir, jadi ibu mohon berhati hatilah, Ishita pasti akan mempengaruhi ayahmu dan ayahmu bisa saja mengusir kita keluar rumah, jadilah anak yang baik yaa” pinta Shagun dengan wajah kepura puraannya, Adi hanya bisa menangis 

Ishita sedang ngobrol dengan Raman dan meminta Raman untuk menjadi Santa Claus, Raman mencoba bergurau dengan Ishita “Kamu ini gendut” goda Ishita “Heiii lihat dirimu sendiri, coba sini lihat ukuran tubuhmu ini” Raman bergegas mengajak Ishita ke depan meja rias untuk bercermin disana “Sekarang, yang kamu butuhkan itu seprei bukan kain saree” Ishita cemberut “Aku akan mengambil kacamata x - ray - ku”, “Raman, tinggalkan aku ! Baiklah, aku memang sangat gendut dan kamu Santa yang kurus” Ishita segera pergi meninggalkan Raman dengan perasaan kesal, Raman lalu mengenakan kacamata x - ray - nya itu “Ada bagusnya juga, kacamata ini sangat membantu diriku” ujar Raman dengan senyum nakalnya, 

Ishita sedang menunggu telfon dari Bala, tak lama kemudian Bala pun menelfon “Ishu, aku sudah mendapatkan semua barangnya tapi tidak ada pakaian Santa, aku sudah mencobanya beberapa kali, tapi tidak ada ukuran yang pas”, “Baiklah, kak ,,, bawa saja semua barang yang sudah kakak beli, kita bisa mulai mempersiapkannya” ujar Ishita pasrah “Baiklah” kemudian Ishita menutup telfonnya dan berkata pada dirinya sendiri “Bagaimana caranya mendapatkan Santa yang kecil ?”, “Ishita, aku bisa menjadi Santa” sela nyonya Bhalla “Kostumnya kecil, ibu ,,, mungkin ibu akan kelihatan lebih pas dengan kostum itu” sahut Ishita “Aku ini tidak pendek tapi gendut jadi bisa menjadi Santa, tapi aku tidak punya janggut karena aku bukan laki laki”, “Tenang, ibu mertua, semuanya sudah disiapkan dalam kostumnya” hibur Ishita “Iyaaa Toshi, kamu ini harus menjadi Santa untuk kebahagiaan Adi” sela tuan Bhalla 

Di kantor, Raman menunjukkan sebuah kostum Santa ke Mihir “Lihat ini, Ishita sedang mengatur sebuah pesta untuk Adi dan dia meminta aku menjadi Santa”, “Kamu akan kelihatan lucu dengan pakaian Santa itu, Raman” sahut Mihir, tak lama kemudian pesta mulai berlangsung di rumah keluarga Bhalla, Simmi sangat menyukai semua dekorasi pesta, mereka juga sedang membicarakan tentang hadiah untuk Adi namun Adi kelihatan sedih, Shagun menghampirinya “Kenapa, Adi ? Kenapa kamu kelihatan sedih ?” Adi hanya terdiam, Shagun kemudian berencana untuk mengacaukan rencana Ishita, sementara itu Vandu datang dengan perasaan bahagia SINOPSIS MOHABBATEIN episode 326 by. Sally Diandra 

                                             PREV   NEXT                          
Bagikan :
Back To Top