SINOPSIS MOHABBATEIN episode 309 “MIHIR GALAU” by. Sally Diandra

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 309 “MIHIR GALAU” by. Sally Diandra Di sekolah, Ruhi meminta pada Raman untuk mengajaknya pulang, Raman dan Shagun melihat ke arah hakim dan lidah mereka terasa kelu, tak mampu bicara, Shagun bergegas pergi bersama Adi, Raman menghampiri hakim dan mencoba bicara dengannya namun hakim langsung berbalik dan pergi dari sana, Raman merasa kesal karena belum sempat memberikan penjelasan pada hakim “Sial !” ujar Raman sambil memegang kepalanya karena tidak bisa bicara dengan hakim, saat itu Suraj dibawa dengan ambulans, Raman segera menghampiri Mihir dan Ruhi kemudian berlalu dari sana, 

Sementara itu Ishita sedang menunggu Raman dan Ruhi di rumah sambil berkata “Sepertinya surat cinta ini benar benar untuk Raman” ujar Ishita sambil mencari cari kemeja Raman yang berwarna biru, tak lama kemudian Ishita menemukan kemeja biru milik Raman, Ishita merasa sedih “Baju ini ada disini, itu artinya kalau dia sudah memakainya, aku tidak tahu perempuan seperti apa yang tinggal disini yang menulis surat ini ? Bagaimana caranya mencari tahu ? Biarkan dia pulang dulu, nanti aku akan bertanya padanya” bathin Ishita geram 

Pada saat yang bersamaan Bala sedang meminta Raina untuk mengatakan yang sebenarnya ke Mihika dan seluruh dunia atau kalau tidak hidupnya akan hancur “Aku tidak pernah melihatmu seperti ini jadi aku tidak bisa setuju dengan syaratmu, Raina ,,, aku mohon mengertilah” pinta Bala “Tentu saja, pak ,,, aku bisa mengerti, aku akan melakukan seperti yang kamu katakan, karena kamu adalah guruku dan aku sangat menghormati dan mencintai kamu, hidup ini sangatlah mudah, pak ,,, jika kamu bisa memahaminya” Bala benar benar geram dengan Raina “Aku sudah bilang sama kamu kan kalau aku tidak bisa hidup tanpamu, kamu setuju sekali saja maka aku akan mengatakan apa yang kamu inginkan” ujar Raina sambil tersenyum menggoda 

“Hentikan semua kenangan masa lalu itu, aku datang ke sini bukan untuk minum kopi, aku mempunyai keluarga, aku menyayangi mereka dan aku tidak bisa berkhianat pada mereka” bentak Bhalla “Kamulah yang telah memainkan kenangan lama itu, aku sudah bilang padamu, sisanya terserah kamu, sudah yaaa aku harus kembali bekerja lagi, pergilah ke istrimu sana tapi ingat aku akan menunggu kamu” Bala segera pergi dengan perasaan dongkol, begitu Bala pergi, Raina berkata pada dirinya sendiri “Suatu saat nanti kamu akan mencintai aku, tidak mudah mengabaikan aku” ujar Raina geram 

Raman sudah sampai di rumah bersama Ruhi, Shravan dan Mihir, Raman meminta Ruhi dan Shravan untuk masuk dulu, nanti Raman menyusul, Mihika melihat mereka datang dan bergegas pergi hendak menemui mereka “Mihir, apa kamu sudah gila ? Apa yang kamu lakukan hari ini ?”, “Maafkan aku, Raman ,,, aku tidak tahu apa yang terjadi padaku, aku sangat marah tadi” ujar Mihir geram “Kenapa ? Dengan begini kamu tidak mendukungnya, dia sedang mengalami penderitaan saat ini” ujar Raman kesal “Aku tidak pernah seperti ini sebelumnya, Raman ,,, aku merasa aku ini lemah, sedangkan kamu kuat dan Mihika juga kuat dalam hubungan kami, tapi tidak sekarang, sesuatu telah berubah, aku selalu teringat pada Ashok, Suraj, Shagun dan Mihika” Raman mendengarkan keluh kesah Mihir “Aku merasa semuanya akan baik baik saja jika aku menikahi Mihika tapi ternyata ada yang berubah, kenyataannya adalah aku tidak baik baik saja, ketika aku melihat wajah Mihika, aku teringat pada malam itu, di kamar hotel, Mihika terbaring di tempat tidur, semua itu menghantuiku” ujar Mihir sedih 

“Seharusnya kamu menjadi seorang perempuan, Mihir ,,, kamu hanya melihatnya saja, kamu hanya menontonnya sedangkan Mihika harus mengalami semua ini, dia membutuhkan dukunganmu dan kamu menangis seperti seorang perempuan” Mihir hanya terdiam sambil menangis “Kamu telah menjauhkan aku dari kemarahan dan kamu malah marah marah sekarang”, “Apa yang bisa aku lakukan ?” sahut Mihir “Kamu harus memikirkannya, bagaimana caranya keluar dari permasalahan ini ? Mihika itu seorang gadis, ini tentang kehormatannya dan hal ini melebihi daripada nyawanya sendiri” ujar Raman kesal “Kamu mencintainya kan ? Maka kamu harus bertanggung jawab padanya, katakan padanya kalau kamu selalu bersamanya” Raman berusaha untuk terus membakar semangat Mihir 

“Cintaku telah berkurang, Raman”, “Kamu ini seorang laki laki, Mihir ,,, hadapi semuanya untuknya, tunjukkan pada Mihika dan seluruh dunia kalau kamu selalu bersamanya” Mihir mengangguk “Aku akan mencobanya, Raman”, “Mihir, berjanjilah padaku kalau kamu akan selalu mendukung Mihika dan aku juga berjanji kalau aku akan menghukum Ashok Khanna” Mihir mengangguk dan memegang tangan Raman “Mihir, Mihika mencintai kamu, kalian berdua diciptakan untuk bersama satu sama lain” ujar Raman “Bawa mobilku sana dan ganti baju dulu” Raman dan Mihir kemudian keluar dari mobil 

Mihika yang melihatnya dari kejauhan, sangat terkejut ketika melihat baju Mihir bersimbah darah, Mihir lalu pergi membawa mobil Raman sedangkan Raman mulai masuk ke apartemen, dalam hati Mihika merasa heran “Kenapa Mihir langsung pergi begitu saja tanpa menemui aku terlebih dulu ?” bathin Mihika heran, sementara itu begitu sampai dirumah, Raman mengajak bicara Ruhi dan Shravan “Ingat yaaa, jangan katakan pada siapapun tentang perkelahian tadi, terutama pada ibu Ishi karena berkelahi itu sangat buruk dan tidak baik”, “Baik, ayah ,,, aku berjanji dan ayah juga harus berjanji untuk membuat semuanya menjadi baik” Raman berjanji, Ruhi pun berjanji, Raman lalu berkata dalam hati “Permasalahan ini menjadi semakin buruk, semua orang jadi merasa cemas dan apa yang Mihir lakukan hari ini ? Bagaimana jika terjadi sesuatu ,,,” bathin Raman geram SINOPSIS MOHABBATEIN episode 309  by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top