SINOPSIS MOHABBATEIN episode 251 by. Sally Diandra “RAMAN GELISAH”

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 251 by. Sally Diandra “RAMAN GELISAH” Raman saat itu mendapat sebuah parcel, petugas yang mengantarnya meminta Raman untuk mengecek paket tersebut “Tuan, tolong cek paket itu karena tadi paketnya robek dari luar” Raman kemudian membuka paket yang dikirimkan untuk Ishita, ketika Raman membuka paket itu ternyata paketnya berisi buku dan sebuah kartu ucapan, Romi dan Raman memperhatikan buku tersebut, kartu dan ucapan itu rupanya dari Mani, tertulis disana “Selamat hari Golu” Romi langsung berkata “Waah sebuah kartu ucapan dan buku yang sangat romantis untuk kakak ipar ?” Raman jadi kesal melihatnya dan menelfon Ishita yang saat itu sedang berada di klinik 

“Ishu, ada paket yang datang dari sahabat baikmu, Mani”, “Apa ?” Ishita kaget “Buku karangan Shilpa Bhaskar” ujar Raman kesal “Mani memang selalu tahu bagaimana caranya membuat aku bahagia, dia itu penulis buku favouriteku” Raman pun bergumam dengan perasaan kesal “Kamu kan tidak pernah mengatakannya padaku” kemudian Raman berkata “Iyaa aku sudah melihat temanmu itu”, “Heii ,,, apakah kamu memata matai aku ?” Raman langsung menyindir penampilan Mani yang culun, mereka berdua berdebat satu sama lain dan Raman langsung menutup telfonnya, Ishita merasa heran “Ada masalah apa dengan Ravan Kumar ?” ujar Ishita heran, 

Raman sedang memperhatikan buku yang diberikan oleh Mani dan merasa kesal dengan Mani yang telah mengirimkan sebuah novel yang romantis untuk istrinya “Ishita telah memberikan aku kesempatan kedua dengan ceramahnya” ujar Raman dengan nada marah, Raman kemudian ke mendatangi rumah Amma dan melihat begitu banyak patung kecil kecil yang terletak di undak undakkan, Raman pun bertanya tentang patung itu, Amma menjelaskan pada Raman tentang karakter dari Katha “Pada hari ke 10, kami merayakan Vijay Darshini” ujar Raman, saat itu Vandu juga ada disana bersama mereka dan Raman bertanya padanya “Bagaimana keadaanmu sekarang, Vandu ?”, “Gara gara ngidam, aku jadi makan sangat banyak” jelas Vandu, 

Raman tersenyum sambil memperhatikan patung patung itu dan berkata “Patung ini sangat menarik” kemudian Raman menghitung jumlah tangganya dan nyaris saja Raman hampir menjatuhkan sebuah patung, Raman langsung memegangnya tapi ternyata patung yang lain jatuh, Raman tertegun dan khawatir “Waduh, patungnya pecah, aku akan menggabungkannya” Raman menggaruk garuk kepalanya, Raman mendapat sebuah ide, dilihatnya tidak ada seorangpun disekitar sana, Raman kemudian menaruh boneka Barbienya Ruhi di tempat patung patung itu “Mereka pasti tidak akan menyadarinya” tanpa Raman sadari rupanya Shravan melihat apa yang dilakukan oleh Raman, kemudian Amma membawa Paisam untuk Raman  “Ibu mertua, aku membagikan makanan ini dengan Romi karena dia sedang bekerja dirumah” Raman segera berlalu dari sana, Amma sangat bangga dengan Raman karena Raman telah bekerja sangat keras untuk keluarganya

Mihika baru tahu dari salah seorang temannya dikantor kalau dia pergi ke rumah Ashok untuk menemaninya disana dan Shagun datang lalu menampar pipinya dengan sangat keras “Kamu tahu, Ashok berbohong ke Shagun dengan mengatakan kalau aku ini dari pihak WO (perencana pernikahan)”, “Kenapa kamu pergi kesana ?” tanya Mihika penasaran “Heiii jangan adili aku seperti itu, aku melakukan seperti yang Ashok katakan, ya sudah aku harus pergi dulu dan melihat apa yang Ashok berikan hari ini” perempuan itu pun pergi “Ashok memang menjijikkan, dia membuat kartu undangan yang palsu kemudian Monika, aku kira dia tidak akan menikahi Shagun tapi bagaimana mengatakannya padanya ?” bathin Mihika kesal 

Ruhi dan Shravan sedang bertengkar dirumah Amma, semua orang datang dan merelainya “Shravan telah mengambil bonekaku !”, “Aku tidak mengambilnya !” Vandu menyela mereka “Shravan, katakan dimana bonekanya Ruhi ?”, “Ibu juga membenciku !” saat itu Raman datang dan bertanya “Ada masalah apa ?”, “Bonekanya Ruhi hilang dan Ruhi mengira kalau Shravan yang mencurinya” Ishita menimpali ucapan Raman, Raman mulai gelisah dan berkata “Lihat saja dirumah kita” Amma melihat melihat bonekanya Ruhi ada diantara patung patungnya dan memarahi Shravan “Shravan, kamu yang menaruhnya disana kan ?” Raman langsung menutupi wajahnya begitu mendengar ucapan Amma “Kamu pasti memecahkan salah satu patung disini dan menaruh boneka ini disini, ayooo minta maaf sama Ruhi !” hardik Amma

Raman langsung menyela ucapan Amma “Ibu mertuanya, sebenarnya aku yang memecahkannya dan aku yang menaruh bonekanya Ruhi disana, aku minta maaf, Shravan tidak melakukan apapun”, “Jangan menyalahkan dirimu sendiri, Raman ,,, Shravan ini memang nakal dan aku akan menghukumnya !” Raman jadi semakin tidak enak dengan keadaan ini “Ayooo Shravan, jewer kedua telingamu dan berdiri disana”, “Kak Vandu, sudah biarkan saja” pinta Ishita “Tidak, Ishu ! Biarkan dia dihukum”, “Ruhi, lebih baik kamu main saja sana dengan bonekamu” ujar Amma, Raman kemudian berkata pada Shravan “Aku minta maaf, Shavu ,,, tapi aku sudah mencobanya, Shravan langsung memarahi Raman “Paman adalah musuhku ! Aku kira paman adalah sahabat terbaikku !” ujar Shravan kesal sambil menjewer kedua telinganya “Aku ini memang temanmu, Shravan” hibur Raman 

Tepat pada saat itu Mani datang dengan membawa sebuket bunga dan mentertawakan Raman karena dimarahi oleh seorang anak kecil, saat itu Ishita menghampiri mereka dan berkata “Maniii !!! Kamu disini rupanya ? Terima kasih banyak” Ishita langsung memeluk Mani dengan perasaan bahagia, Raman terkejut melihatnya, Vandu waktu itu juga datang kesana dan langsung memeluk Mani juga, Raman semakin terperangah melihat keakraban mereka bertiga, Amma juga menyambut Mani dan menyuruhnya masuk “Jadi ini yang namanya Abhimanyu Raghav, istriku pergi meninggalkanku dan makan malam dengannya, ibu mertuaku memperlakukan aku dengan sangat baik dan dia menyulitkan bisnisku” gumam Raman kesal 

Mihika sedang memberikan presentasi, Suraj datang kesana dan bertanya pada Ashok untuk menemuinya segera, Suraj menunjukkan filenya Shagun, Ashok segera menghentikan meeting tersebut, Mihika mencoba memperhatikan mereka dari kejauhan “Kenapa filenya Shagun berada ditangan Suraj, apa yang ada didalamnya ?” bathin Mihika penasaran, saat itu Ashok memuji Suraj “Waah kamu hebat ! Kamu telah menyelamatkan aku, Shagun pasti akan menandatanganinya dan akan kehilangan hak resminya juga untuk menjadi pasanganku selama 6 tahun ini”, “Apakah kamu bisa menyuruhnya menandatanganinya ?” tanya Suraj menimpali ucapan Ashok “Iyaaa, tentu saja, dia akan menandatanganinya dengan mata tertutup” 

Mihika tertegun dan menatap ke arah mereka dari luar ruangan “Aku lupa kalau fileku masih ada di dalam sana dan aku harus tahu apa isinya” bathin Mihika, di dalam ruangan Suraj meminta Ashok untuk meminta tanda tangan Shagun segera “Kamu akan mendapatkan siapa yang kamu inginkan” Ashok tersenyum mendengar ucapan Ashok, Mihika bergegas memasuki ruangan Ashok "Maaf, pak ,,, file saya ketinggalan disini" ujar Mihika sambil berusaha melihat file tersebut “Ini filnya Shagun, mereka tadi ngobrol soal Shagun” gumam Mihika, kemudian Suraj menyuruh Mihika untuk segera keluar ruangan itu

Dirumah keluarga Iyer, mereka sedang berkumpul disana “Raman ini sangat beruntung” Raman nampak tidak suka dengan sikap Mani “Mani, kamu ini jadi pengusaha sukses rupanya sekarang” puji Appa “Raman, Mani ini teman sekelasnya Ishita di sekolah dulu”, “Iyaa, mereka berdua dulu selalu berangkat sekolah bersama sama, sangat lucu” keluarga Iyer tertawa mendengar cerita Vandu “Mani, sekarang kamu tambah tampan saja”, “Vandu, suruh dia duduk dipangkuanmu !” Raman menyahut ucapan Vandu, Raman lalu memikirkan tentang pujian Ishita untuk Mani dan bukunya, Bala bisa melihat kalau Raman mulai cemburu dan mulai menyindirnya “Raman, ketiga ada dua ekor harimau jantan di hutan maka politik yang sebenarnya mulai dimulainya, kamu tahu kan kalau Mani dan Ishita dulu sekolah di sekolahnya yang sama, semua orang tahu kalau Mani itu mencintai Ishita tapi Ishita lebih memilih bertunangan dengan Subbu ketika Mani tidak ada disini dan ketika dia kembali ke sini, kamu telah datang dalam kehidupannya” ujar Bala 

Vandu mencoba menggoda Ishita tentang Mani di dapur “Ishu, bisa bisa nanti dia salah paham”, Tidak, kak ,,, dia tahu kalau aku sudah menikah, dia menghormati aku” Raman mendengar bisik bisik mereka, saat itu Amma meminta mereka untuk ikut pemujaan “Mani ini sangat tepat waktu”, “Iyaa, mungkin ibunya melahirkannya dengan alarm yang dipasangnya” Raman menyindir ucapan Ishita, Amma lalu melakukan pemujaan, sementara itu Raman sangat kesal sambil memikirkan tentang kartu ucapan yang dikirimkan oleh Mani dengan tulisan ‘Dengan cinta - Mani’ Raman kemudian berkata pada suara hatinya sendiri yang mengenakan pakaian kurta berwarna merah, Raman yang berpakaian berwarna merah sengaja membuat Raman lebih cemburu, 

Dia memuji Mani dengan berkata “Kamu ini cemburu, aku rasa dia itu pasangan yang sempurna untuk Ishita”, “Aku tidak peduli, ini hanya cinta sepihak” sahut Raman “Lalu kenapa kamu peduli ?”, “Aku tidak peduli ! Pergi saja kamu !” Raman yang berbaju merah berkata “Meskipun kamu tidak mengakuinya, kamu ini memang cemburu, Raman ,,, akuilah itu !”, "Aku tidak cemburu !" Raman lalu menyuruh suara hatinya untuk pergi dengan nada marah, Raman lalu tersadar dari lamunannya dan melakukan pemujaan dengan Ishita, wajahnya berubah memerah seperti balon yang hendak meledak ketika melihat Mani masih berada di sana

Vandu mengatakan pada Pammi tentang patung baru mereka, para wanita itu melihat Abhimanyu dan bertanya ke Ishita tentang Mani “Dia ini teman di sekolahku dulu yang baru pulang ke India setelah beberapa tahun lamanya”, “Waaah dia sangat tampan sekali, kenalkan aku dengannya dong, Ishita” Ishita kemudian mengenalkan Mani pada Pammi “Mani, kenalkan ini bibi Pammi”, “Jangan panggil bibi dong Ishita, kamu kan temanku juga” sahut Pammi “Terima kasih” ujar Mani, Raman nampak semakin cemburu “Sepertinya aku pernah melihat wajahnya dia sampul majalah bisnis, dia ini Abhimanyu Raghav kan ? Dia ini memang sexy dan bujangan kan ?” sela Pammi 

“Kamu tahu Ishita, banyak sekali lamaran yang diajukan untuknya, karena dia itu sangat tampan”, “Aku kenal Mani dengan sangat baik, dia memang sangat pemilih, dia tidak begitu mudah menyukai perempuan” ujar Ishita “Kalau begitu pilihannya sangat buruk, dia menyukai kamu disekolah kan ?” Ishita tertegun “Ishita, jangan lupa diatur lagi waktu pertemuannya” ujar Pammi “Apakah kamu akan memutuskannya sekarang ? Pilih ini kakiku, omong kosong !” ujar Raman kesal dan berlalu dari sana, Ishita merasa heran “Ada masalah apa dengan Raman ?” tanya Ishita heran SINOPSIS MOHABBATEIN episode 252 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top