SINOPSIS MOHABBATEIN episode 245 by. Sally Diandra “RAMAN YANG MANIS"

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 245 by. Sally Diandra “RAMAN YANG MANIS" Mihika sedang berbelanja kain saree di rumah Mihir, penjualnya datang kesana dan Shagun kebetulan ada dirumah “Bagaimana kabarnya Adi, Shagun ?”, “Giginya masih sakit tapi sekarang dia sudah tidur” Shagun kemudian memilihkan kain saree untuk Mihika “Aku tidak suka yang ini, bahkan Mihir mungkin juga tidak menyukainya”, “Percayalah padaku, Mihika ,,, seleraku pasti sempurna, lihat saja” saat itu Mihir pulang dan bertanya tentang Adi “Giginya masih sakit dan sekarang Adi sedang tidur” Mihika yang menyahut, Shagun kemudian menunjukkan kain saree itu “Nyonya, kenapa anda memilih kain saree ini ?” tanya si penjual kainn saree 


“Tutup mulutmu ! Aku akan bayar !” Shagun membentak ucapan si penjual kemudian masuk ke dalam kamarnya “Kamu tidak pantas dengan kain saree ini, Mihika” ujar Mihir, saat itu Shagun datang dan membayar kain saree tersebut namun Mihir mencegahnya, saat itu Adi memanggilnya, Shagun pun berlalu dari sana menemui Adi, Mihir lalu berkata “Terima kasih, Mihika ,,, kamu telah mengambil kain saree yang jelek ini dan menyebutnya bagus” Mihika hanya tersenyum “Aku akan membelikan yang paling bagus untukmu, ini sebagai rasa terima kasihku karena aku dan Shagun bisa bersama lagi itu karena kamu”, “Aku mencintaimu, Mihir” Mihir juga membalas dengan ucapan serupa seperti yang di ucapkan oleh Mihika 

Sementara itu Amma merasa damai karena nyonya Bhalla tidak ada “Aku benar benar tidak mengerti dengan kalian berdua ini”, “Sudah tidak usah ikut campur” sahut Amma menimpali ucapan suaminya “Kamu pasti merindukannya kan ?” Appa lalu tertawa “Apakah kamu sudah bicara dengan Ishita ?”, “Nanti aku akan pergi kesana dan menemui Ishita lalu bertanya padanya apakah mungkin dia membutuhkan bantuan ?” ujar Amma lagi menimpali ucapan Appa Amma kemudian pergi ke rumah keluarga Bhalla, saat itu Ruhi yang menemui Amma “Ibu Ishi, sudah bekerja sangat banyak kemudian ibu Ishi juga harus pergi ke klinik pagi pagi, kenapa nenek bersedih ?”, “Rasanya sangat sepi disini” sahut Amma sedih “Apakah nenek merindukan nenek Toshi ?” Amma menggeleng “Tidak”, “Nenek Toshi juga merindukan nenek, nenek Toshi mengirimkan email pada kami dan bilang kalau nenek Toshi merindukan nenek, nanti aku akan mengajarkan nenek cara menggunakan email lalu nenek bisa chatting dengan nenek Toshi” hibur Ruhi 

Mihir dan Raman akhirnya menemui Abhimanyu Raghav “Maaf, tuan ,,, meetingnya dibatalkan” Raman kaget “Kenapa ? Kami datang 10 menit sebelumnya ?”, “Tuan Raghav tidak suka dengan wine yang anda kirimkan kemarin” Raman semakin tidak mengerti begitu mendengar penjelasan dari sekretaris kliennya yang terdengar terlalu mengada ada “Apa ? Kami tidak mengirimkan apa apa padanya ?”, “Aku juga tidak tahu siapa yang mengirimkannnya ?” timpal Mihir “Orang ini pasti sudah gila !” Raman mulai kesal, saat itu Ashok datanng dan menyindir Raman “Ooh sekarang aku tahu, aku tidak terkejut kalau begitu, aku tahu kamu pasti yang melakukan hal murahan semacam ini dengan menggunakan namaku karena kamu pasti tidak akan bisa mendapatkan kontrak itu dengan kemampuanmu sendiri”, “Tuan Raghav ini bukan levelmu dan aku tidak memberinya suap seperti kamu“ ujar Ashok sinis, Raman segera berlalu dari sana bersama Mihir 

Ishita baru tahu dari Mihika kalau Ashok mau datang untuk makan malam bersama mereka “Shagun yang mengundangnya, kak”, “Dimanapun Ashok dan Raman bertemu, pasti selalu ada ketegangan” ujar Ishita cemas “Iyaa, aku rasa seharusnya mereka berbaikan karena agar Mihir bisa merasa nyaman, kak” pinta Mihika penuh harap “Aku akan mencobanya, Raman pasti akan datang demi Mihir” ujar Ishita, Vandu menyela pembicaraan mereka tentang menu yang akan dihidangkan, mereka lalu mentertawakan Mihika “Aku akan masak dan Mihir pasti akan suka begitu memakannya”, 

“Ayooo kita peringati Mihir, kak Vandu” ejek Ishita menimpali ucapan Mihika “Kakak, kakak makan malam di restoran kan ?”, “Iya, kemarin aku makan malamnya dengan temanku namanya Mani” Ishita lalu menceritakan padanya tentang persahabatan diantara mereka berdua, kemudian mereka mulai membahas menu makan malam untuk nanti malam “Ayoo kita buat beberapa item makanan dan Mihika bisa menghidangkan makanan ringan dan minuman dingin saja” Ishita dan Vandu kembali tertawa geli mengejek Mihika “Aku akan bicara dengan Raman nanti” ujar Ishita 

Raman sedang ngobrol dengan tuan Mehra via telfon “Ashok telah merusak nama baikku” Ishita mendengar pembicaraan mereka dan bisa melihat kemarahan Raman, Ishita lalu memberikan minuman dingin itu untuk mendinginkan pikiran dan kemarahannya, baru kemudian Ishita menceritakan tentang rencana makan malam yang direncanakan Mihir untuk Shagun dan ,,,” Raman langsung menyela “Ashok ! Ashok akan datang kesini, kami pikir aku akan datang ? Tidak mungkin !”, “Raman, bagaimanapun juga seharusnya kamu mendukung Mihir dan Shagun” pinta Ishita penuh harap “Baiklah tapi kalau Ashok berkicau, aku tidak akan membiarkannya” ujar Raman kesal “Raman, kamu tidak akan melakukan apa apa, aku akan mengajari kamu caranya bersikap” Raman mulai mentertawakan Ishita begitu mendengar kalau Ishita mau mengajarinya 

“Ini permintaan, aku mohon, setujuilah”, “Apa yang kamu inginkan ? Apakah aku harus bertanya pada Ashok bagaimana kabarnya begitu ? Berapa tinggi badannya dan kamu memang sangat tampan, begitu ?” sindir Raman “Kamu tidak harus menikahinya kan ?” balas Ishita “Iyaa, itu akan lebih baik ! Baiklah, aku akan bersikap sopan dengan caraku” saat itu Ruhi dan Shravan masuk ke rumah dan mulai bertengkar, tiba tiba gelas yang dibawanya tumpah dan Ruhi terpeleset, kakinya terluka, Raman melihatnya dengan perasaan marah tapi sedetik kemudian Raman langsung mengubah nada suaranya menjadi menjadi dan lembut dan berkata “Ini kesalahan ibu Ishi, ajarkan padanya untuk menggunakan mata ketika berjalan dan kalian bermainlah, ayah akan membersihkannya” Ishita tersenyum mendengar ucapan Raman yang begitu manis “Lihat kan kamu tidak marah ?” sindir Ishita
Bagikan :
Back To Top