SINOPSIS MOHABBATEIN episode 214 by. Sally Diandra "TERBONGKARNYA KEDOK ASHOK"

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 214 by. Sally Diandra "TERBONGKARNYA KEDOK ASHOK" Para reporter sedang bertanya pada Ashok tentang Raman yang mengundurkan dirinya dari posisi sebagai presdir asosiasi pengusaha Delhi, Ashok mengata ngatai Raman, sementara itu Ishita mendapat telfon dari Romi yang mengabarkan kalau dirinya sudah mendapatkan CD tersebut “Oke, aku akan datang kesana sekarang” Ishita bergegas pergi dari sana, di tempat penandatanganan, saat itu Shagun baru datang, Ashok segera menyambutnya dan mereka terlihat bahagia bersama, Raman juga baru sampai disana dan segera menelfon Mihir, Mihir bergegas mencari cari Ishita siapa tahu Ishita sudah datang karena Raman sudah berada disana, para reporter melihat Raman sudah datang, Ashok langsung berkata pada Parmeet “Aku sangat suka sekali dengan acara ini, Parmeet”, “Iyaa, tuan Ashok ,,, hari ini pasti akan menyenangkan karena Raman telah datang” Parmeet dan Ashok tersenyum senang melihat kedatangan Raman yang mulai diserbu oleh awak media 
 
“Lihat saja dia ketika para reporter itu mulai mengganggunya dengan pertanyaan yang keliru, pasti dia akan marah” ujar Ashok senang, saat itu para awak media menghampiri Raman dan bertanya tentang pengunduran diri Raman dan juga tentang saingannya Ashok, namun belum sempat Raman menjawab, secara kebetulan pihak asosiasi meminta para awak media untuk tidak bertanya dulu pada Raman dan meminta Raman untuk masuk ke dalam ruangan, secara tidak langsung Raman terselamatkan dari kejaran para awak media, begitu melihat Raman masuk ke dalam ruangan, Mihir segera menelfon Ishita dan memintanya untuk datang cepat karena acaranya sudah hampir dimulai 

Ashok dan Shagun, tunangannya diundang untuk maju ke depan, Mihir masih ngobrol dengan Ishita via telfon “Aku masih mengawasi Raman, tapi cepatlah datang, Ishita ,,, kalau tidak nanti Raman akan kehilangan posisi presdirnya”, “Iyaaa kami akan segera datang” ujar Ishita, saat itu Raman hendak pergi dari sana namun orang dari pihak asosiasi mencegahnya, Ashok kemudian diminta untuk melakukan berbagai macam formalitas dan menerima posisi terbarunya sebagai presdir, Ashok tersenyum senang, Shagun pun begitu sambil berdiri dibelakang Ashok, ketika Ashok hendak menandatangani berkasnya tiba tiba Ishita masuk masuk ke dalam ruangan itu dan berkata “Hentikan !” 

Ashok belum sempat menandatanganinya dan terkejut melihat kedatangan Ishita bersama Romi dan Mihir, Raman juga terkejut melihat Ishita, sedangkan Shagun merasa dongkol dengan kemunculan Ishita di acara tersebut “Apa yang di lakukannya disini ?” tanya Shagun kesal “Aku ingin memberikan kejutan pada kalian semua dan juga tuan Ashok Khanna !” Ishita mulai buka suara “Sebelumnya aku minta maaf karena aku telah menghentikan acara ini sementara waktu, aku memang bukan dari dunia bisnis, aku ini hanya seorang dokter gigi yang biasa dan juga seorang ibu rumah tangga, tapi saat ini aku hanya ingin menunjukkan sebuah gambar dan setelah itu kalian semua bisa mengatakan siapa yang pantas dan siapa yang tidak pantas menduduki jabatan sebagai presdir asosiasi pengusaha New Delhi” Ashok langsung berteriak 

“Dia pasti berfikir kalau suaminyalah yang pantas tapi lihat saja Raman mengundurkan diri dan merekomendasikan aku untuk posisi ini”, “Aku datang kesini untuk menunjukkan padamu, tuan Ashok Khanna ,,, sebuah kesepakatan yang terjadi” kemudian Ishita meminta Romi dan Mihir untuk memutar CD nya, dalam CD tersebut berisi video ketika Suraj sedang mengadakan taruhan dan juga menyebut nama Ashok yang akan bisa mendapatkan banyak klien untuk usahanya ini, Ashok dan Shagun terkejut, sedangkan Suraj yang juga ada disana hanya bisa menunduk “Aku rasa aku tidak perlu mengatakan apa apa lagi, karena tuan Ashok Khanna akan melakukan pekerjaan ini dibalik posisi presdirnya, dia pasti akan mendukung saudaranya dalam mengatur skor pertandingan” sindir Ishita santai, 

Suraj hendak pergi meninggalkan tempat itu namun Romi sudah membawa polisi untuk menangkapnya, Suraj segera berteriak memanggil nama Ashok ketika polisi hendak membawanya pergi namun Ashok hanya terdiam, kemudian Ishita melanjutkan kembali ucapannya “Aku melakukan tugasku ini atas dasar tanggung jawabku sebagai warga negara” ujar Ishita “Tuan Ashok Khanna, kami minta maaf, tuan Raman Bhalla lah yang akan menjadi presdir kami lagi” ujar kepala asosiasi, Mihir kemudian berbisik pada Romi “Raman pasti akan mengerti kalau kita ini pasukan khususnya Ishita” saat itu posisi Raman sebagai presdir akhirnya dikembalikan padanya dan semua orang bertepuk tangan menyambutnya, Raman kemudian memberikan sedikit pidatonya 

“Terima kasih untuk semuanya, memang benar apa yang dikatakan oleh banyak orang, ada campur tangan seorang perempuan dibalik kesuksesan seorang laki laki dan aku ingin memberikan pujian ini pada istriku dokter Ishita Raman Kumar Bhalla, terima kasih Ishita, karena kamu telah mengungkap fakta yang sebenarnya dan mengembalikan posisiku kembali” ujar Raman senang “Apa yang sebenarnya menekan anda, tuan Raman ?” para reporter mulai mengejar pertanyaan ke Raman “Meskipun ada sebuah tekanan, itu semua pasti akan lenyap seketika” ujar Raman sambil melirik ke arah Ashok 

Raman menghampiri Ashok yang kelihatan sangat marah “Kamu telah memperdaya aku, Raman ! kamu memberikan posisimu ke aku dan sekarang istrimu”, “Lebih baik kamu pergi dari sini, Ashok ,,, dan bebaskan Suraj dulu” Ashok bergegas pergi diikuti oleh Shagun, Raman segera menghentikan Shagun dan menyindirnya dengan ucapan Shagun sendiri yang dilontarkan tadi, Shagun merasa semakin dongkol dan bergegas berlalu dari sana, kemudian Raman menghampiri Ishita “Bagaimana bisa kamu melakukan hal ini ?” Ishita tertawa senang dann berkata “Ini rencana kami, aku, Romi, Mihir dan Sarika”, “Apa kamu sudah bodoh, kamu tahu kan orang seperti apa Suraj itu dan adikku juga dilahirkan untuk dungu, dia seharusnya mencegah kamu dan Mihir, dia juga berbohong padaku ! Ishu, seharusnya kamu mengatakan padaku sebelumnya !” ujar Raman geram 

“Kamu sendiri juga telah menyembunyikannya dari aku kalau kamu memberikan posisimu sebagai presdir untuk mengembalikan ijin praktekku” mereka berdua langsung berdebat satu sama lain “Aku melakukan hal ini untuk Ruhi karena dia bilang kalau ayahnya sedih”, “Iyaa aku sedih sejak ibu Ishi masuk dalam kehidupanku tapi kita melakukan hal ini untuk membuat kedamaian didalam rumah” ujar mereka berdua, saat itu salah seorang fotografer menghampiri mereka dan bermaksud untuk memotret mereka berdua, saat itu mereka berdiri agak berjauhan, sang fotografer meminta mereka untuk mendekat, Raman dan Ishita menunjukkan tampang judes satu sama lain, kemudian Raman memegang bahu Ishita dari belakang dan sang fotografer meminta mereka untuk tersenyum manis, mereka pun tersenyum manis satu sama lain, kemudian mereka pulang ke rumah 

Raman baru saja selesai mandi dan mengenakan jubah mandi, Ishita menyindir Raman karena hadiah yang diberikan untuknya malah dipakainya sendiri, mereka kembali berdebat satu sama lain sambil memuji diri mereka masing masing “Jadi semua ini karena jubah mandi ini ? Ini ambil !” Ishita langsung berbalik ketika Raman membuka jubah mandinya dan berkata “Tidak !”, “Ayooo ini ambil saja ! Aku sudah membukanya” ujar Raman sambil memberikan penutup mata ke Ishita “Pakai ini ! Agar kamu bisa mengendalikan matamu, naaah bagaimana penampilanku dengan jubah mandi ini ?”, “Bagus juga” ujar Ishita malu malu “Kalau begitu aku akan melepaskannya dan ambillah” Ishita langsung berlari keluar waktu Raman hendak membuka jubah mandinya “Dasar Madrasan yang aneh !” ujar Raman geli 

Sementara itu ibunya Mihika dan Amma menemui nyonya Bhalla “Kami datang kesini untuk menetapkan tanggal pernikahannya”, “Iyaaa, kita memang membutuhkan sebuah alasan untuk merayakannya” ujar nyonya Bhalla sambil meminta pembantunya untuk menyajikan makanan untuk tamu tamunya, Raman menyapa mereka, tak lama kemudian pendeta datang “Aku mengundang pendeta Punjabi dari yellow pages”, “Waaah kamu pintar juga” nyonya Bhalla dan tuan Bhalla memuji Amma, dalam hati nyonya Bhalla berkata “Ini pasti rencana Madhu untuk membuat semua orang memujinya” bathin nyonya Bhalla, nyonya Bhalla kemudian berkata “Aku rasa kita harus melaksanakana pernikaan ini dengan gaya Madrasi saja seperti pernikahannya Raman dan Ishita dulu, kami akan menelfon pendeta Tamil” semua orang langsung berteriak “Tidak ! Kami tidak mau bangun jam 4 pagi” semua anak anak nyonnya Bhalla menolak permintaan nyonya Bhalla “Sudah diam kalian !” nyonya Bhalla kemudian menyuruh pendeta untuk pergi dari sana karena keputusannya adalah keputusan terakhir “Tapi aku telah merencanakan semuanya”, “Ibu, ibu tenang saja ,,, jika ibu mertua menginginkan hal ini maka kita akan mengundang pendeta dari Tamil” hibur Ishita 

Ashok mencoba mengeluarkan Suraj dari penjara dengan jaminan “Raman dan Ishita telah mempermainkan Suraj hari ini” ujar Ashok geram, di dalam kantor Ashok mendengar staffnya sendiri menyindir dirinya “Tuan Raman telah memberikan pelajaran terbaik pada tuan Ashok hari ini” Ashok langsung membentak dan memarahi mereka, Mihika datang kesana dan mendengar semuanya “Sudah kembali bekerja sekarang !” Parmeet segera mengajak Ashok masuk ke dalam ruang kantornya, Ashok dan Parmeet sedang ngobrol berdua “Aku tahu kelemahan Tyagi yaitu Shagun, dia itu menyukai Shagun, aku harus bicara dengannya, aku harus mengajak Shagun ketika aku mengadakan meeting dengan Tyagi” ujar Ashok senang 

“Maksudmu, kamu akan menggunakan Shagun untuk kepentingan bisnismu ?” Mihika mendengar pembicaraan mereka dan berkata dalam hati “Pembicaraan mereka sangat memalukan dengan menggunakan tunangannya sendiri, sedangkan Shagun meninggalkan Raman hanya untuk dia” bathin Mihika “Tuan Ashok, rasanya tidak baik menggunakan Shagun untuk kepentingan bisnis anda”, “Kenapa ? Apakah kamu mengkhawatirkan seorang perempuan ?” tanya Ashok sinis “Aku tidak akan pernah menggunakan Simmi karena aku mencintainya dan Raman juga tidak membiarkan Simmi dekat denganku”, “Kalau begitu kamu ambil dia, bawa dia kerumahmu, aku akan mendukung kamu, Parmeet” hibur Ashok “Aku akan berusaha” tawaran bantuan Ashok membuat Parmeet mulai berfikir SINOPSIS MOHABBATEIN episode 215 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top