SINOPSIS MOHABBATEIN episode 203 by. Sally Diandra "PESTA BUJANGAN MIHIR"

SINOPSIS MOHABBATEIN episode 203 by. Sally Diandra "PESTA BUJANGAN MIHIR" Ishita dan Ruhi sedang mengunjungi sebuah toko buku untuk membeli buku resep, Ishita meminta buku resep makanan Punjabi, salah satu pelayan toko menunjukkan kalau ditoko bukunya ada seorang penulis buku resep “Namanya nyonya Poornima Prakash, dia adalah seorang juru masak yang terbaik, nyonya” saat itu rupanya nyonya Poornima sedang memperhatikan Ruhi dari tempatnya duduk, dilihatnya Ruhi sedang mencari cari buku, rupanya saat itu semua orang pecinta buku resepnya bisa meminta tanda tangan ke Poornima, sehingga banyak sekali perempuan yang datang ke toko buku tersebut untuk bertemu dan meminta tanda tangan Poornima, tak lama kemudian Ishita dan Ruhi menemuinya, Ruhi meminta tanda tangannya dibuku yang dia beli 

“Kamu ini seorang gadis yang cantik, tentu saja aku akan memberikan tanda tangan untukmu” ujar Poornima sambil menulis huruf ‘R’ dan bertanya “Siapa namamu ?”, “Ruhi ! Namaku Ruhi !” ujar Ruhi sambil tersenyum manis “Dia ini anakku, Ruhi Bhalla, ayahnya adalah seorang Punjabi dan aku ini dari Tamil, India Selatan, tapi Ruhi suka sekali dengan makanan Punjabi” Ishita mulai berceloteh “Resepku ini sangat sederhana, jika kamu merasa bingung, kamu bisa menelfon aku” ujar Poornima sambil memberikan kartu namanya, kemudian Ishita dan Ruhi bergegas pergi dari sana, Poornima sangat sedih setelah Ruhi pergi dari hadapannya karena Poornima sangat merindukan Ruhi, Poornima terus menerus menatap kearah Ruhi ketika Ruhi pergi meninggalkannya karena sebenarnya Poornima adalah neneknya Ruhi alias ibunya Shagun 


Di kantor, Raman melihat Mihir dan Romi sedang ngobrol berdua sambil berbisik bisik “Romi, jangan katakan pada siapa siapa, ini pembicaraan rahasia dan jangan ikut campur dalam permasalahanku”, “Maafkan aku, Mihir ,,, tapi ini kan pernikahanmu dan biarkan aku melakukan hal ini” pinta Romi “Tidak ! Pernikahanku ini akan seperti gaya orang Tamil tanpa bar dan wine !” namun Romi terus meminta agar Mihir mau mengadakan pesta bujangan sebelum menikah “Pesta apa ?” Raman menyela pembicaraan mereka “Ayoo masuk ke ruanganku ! Aku akan membuat kalian berdua berpesta” Romi dan Mihir akhirnya masuk ke ruangan Raman, Raman kembali bertanya “Pesta apa ?”, “Pesta kantor untuk membangun sebuah hubungan, Raman” sahut Mihir 

“Romi, apakah kamu ingin berpesta ?” tanya Raman penasaran “Tidak, kak ! Aku hanya merencanakan pesta bujangan untuk Mihir” Romi akhirnya keceplosan, Raman kemudian meminta Romi untuk menjelaskan maksudnya “Dia benar untuk pertama kalinya, Mihir ,,, kita memang membutuhkan sebuah pesta, kita akan mengajak Bala dan Neil untuk ikut bersama”, “Iyaa, tentu kak !” sahut Romi senang “Tapi para perempuan itu pasti akan membunuh kita !”, “Kenapa kamu khawatir, Mihir ?” tanya Raman sambil sedikit menggoda “Baiklah ! Mihir sudah siap sekarang !” Raman membuat Mihir setuju “Aku akan mengatur semuanya dan gadis gadisnya juga” sahut Romi senang “Tapi aku sudah menikah, jika istriku tahu, dia pasti tidak akan mengampuni aku”, “Aku siap !” ujar Mihir “Kita akan berpesta dengan caraku, aku mempunyai sebuah ide yang bagus” ujar Raman senang 

Di rumah Bala, saat itu Vandu sedang melakukan yoga dikamarnya, Bala menemuinya dan memberitahu Vandu kalau dia akan pulang terlambat “Aku harus memberikan waktu tambahan untuk para murid karena ujian mereka sudah hampir dekat”, “Baiklah, tapi jaga diri baik baik ya” ujar Vandu “Iyaaa, sekarang aku harus mengurusi kamu dan anak anak, bersiaplah ,,, aku akan mengantar kamu dan Shravan ke rumah ibumu” ujar Bala lega, sementara itu di rumah Raman, Ishita bertanya pada Raman yang sedang memilih milih baju “Raman, apakah kamu akan pergi ke pesta ?”, “Bukan, tapi delegasi dari luar negeri akan datang ke kantor” ujar Raman “Kamu mau pulang telat nanti atau tidak ? karena ibu dan ayah mau pergi ke bioskop dan mereka akan pulang terlambat, jangan lupa kamu harus makan tepat waktu ya” ujar Ishita, 

Raman kemudian memilih bajunya dan Ishita bergegas pergi dari sana, sedangkan Mihir dan Mihika sedang membeli jagung bakar dibawah rintik hujan “Hari apa hari ini ? Jagung bukannya untuk makan malam”, “Ini akhir tahun kan ?” ujar Mihir “Bukan ini bulan Maret !”, “Iyaaa, kita membutuhkan liburan setelah kita menikah jadi mari kita lakukan sekarang” pinta Mihir “Kamu ini ! Kamu dan Raman memang keterlaluan” ujar Mihika kesal “Hanya satu hari saja”, “Baiklah !” Mihir sangat berterima kasih pada Mihika dan berjanji akan mengajak kencan romantis besok, Mihir lalu menari nari saking senangnya, Mihika merasa heran dengan sikap Mihir 

Di rumah keluarga Bhalla, Simmi mendapatkan kiriman surat untuk Ishita dengan tulisan legal dokumen, Simmi merasa heran “Mungkin dari forum konsumen, apa yang harus aku lakukan ?” Simmi lalu menaruhnya di atas lemari, sementara itu tuan Ansari memberitahu Ashok dan Suraj kalau Ishita pasti telah menerima suratnya sekarang “Tolong katakan pada pak menteri tentang promosi jabatanku”, “Kenapa tidak ?” ujar Ashok senang kemudian berlalu dari sana setelah mengucapkan terima kasih pada tuan Ansari “Sekarang kamu akan tahu, Ishita ,,, apa resikonya kalau kamu membuat masalah dengan kakakku” ujar Ashok sinis 

Saat itu Ishita membawa begitu banyak buku resep makanan, Vandu dan Mihika terkejut dengan apa yang dibawa Ishita “OMG ! Tanda tangan Poornima, dia itu ratunya pembuat makananan Punjabi !” ujar Mihika senang, kemudian mereka bertiga tertawa bersama sama “Aku juga sedang memikirkan untuk membuat sesuatu untuk Mihir”, “Kalau begitu ayooo kita masak bersama sama !” akhirnya mereka bertiga memasak bersama, sementara itu Mihir dan Romi sudah sampai disuatu tempat, mereka menunggu Raman dan Bala, tak lama kemudian Bala datang dengan mengenakan baju kurta, Romi merasa heran melihat penampilan Bala “Kak Bala, apakah kamu mau masuk ke bar dengan pakaian seperti ini ?” Bala segera melepas baju kurtanya dan menunjukkan kaos ketat yang dipakainya “Waaah dia membohongi kak Vandu ! Kamu memang sangat pintar, kak !” ujar Romi heran, tak lama kemudian Raman datang dengan kaos dan jaket hoodienya, mereka berempat tertawa bersama sama “Heiii dimana Neil ?”, “Dia akan langsung datang kesana !” akhirnya Raman mengajak mereka bertiga pergi ke sebuah bar dengan mobilnya 

Ketika para perempuan asyik memasak dirumah, Vandu bertanya pada Ishita “Ishu, dimana Raman ?”, “Dia ada di kantornya” ujar Ishita “Bala juga pergi memberikan les tambahan untuk muridnya”, “Mihir juga katanya dia sedang sibuk bekerja” mereka bertiga tertawa bersama sama, tanpa mereka sadari sebenarnya para pria sedang berada di sebuah bar, mereka sedang minum vodka dan wine langsung dengan mulut mereka dari beberapa gelas kecil secara bersama sama, mereka sangat menikmati waktu mereka bersama sama dan membuat Bala untuk minum lagi “Vandu akan mengerti begitu melihat aku” ujar Bala sambil sedikit mabuk “Jangan aku ! Jika Mihika tahu ini, aku pasti akan mati” Mihir menolak untuk tambah minuman lagi 

“Mihir, kamu ini harus jadi laki laki !”, “Iyaaa, ini kan pesta bujanganmu jadi jangan bicara dengan semua istri kita” mereka tertawa senang, tepat pada saat itu seorang gadis yang bernama Kajal datang ke bar itu dan melirik ke arah mereka, Romi memperhatikannya dari kejauhan “Aku sudah bilang kan ?”, “Heei hanya melihat ! jangan menyentuh ! Ayooo sekarang kita ke meja” ajak Raman, ke lima laki laki yang sudah mulai mabuk itu lalu bergandengan tangan dan berjalan menuju ke meja, mereka kemudian duduk di meja “Bala, kamu tidak boleh menyentuh gadis itu ! Karena kamu sudah menikah” Romi mengejek merek semua karena hanya dia yang single yang belum menikah, mereka berlima kemudian berusaha menarik perhatian Kajal 

“Dia itu melihat kearahku”, “Bukan dia melihat ke aku, dia mencintai aku dan menyukai aku” Bala menimpali ucapan Mihir “Gadis ini sangat manis, lugu dan sangat percaya pada laki laki seperti aku, dia melihat kearahku” ujar Mihir “Ayoo kita bertaruh, siapa yang akan membawanya pertama kali di lantai dansa, dia itu milikku !” sela Romi “Yang kalah harus membawakan minuman untukku” ujar Mihir, Raman kemudian berdiri dan mengambil gelas di meja bar sambil mendekati Kajal dan meninggalkan kartu namanya di meja kemudian Raman pergi, Kajal membaca kartu nama tersebut “Raman Kumar Omprakash Bhalla, CEO” ujar Kajal senang

Kajal langsung berjalan menuju ke meja mereka sambil memperhatikan mereka, mereka berempat segera berdiri dan menyambut Kajal kemudian memperkenalkan diri mereka sambil mengulurkan tangan mereka masing masing namun Kajal hanya terdiam tidak membalas uluran tangan keempat pria itu, Kajal melihat Raman datang kearah mereka, Kajal langsung mengulurkan tangannya ke arah Raman “Raman, kamu mau ML ?” mereka berlima langsung kaget “Apa ?”, “Iyaaa, dipantai, itu adalah minuman” Raman menatap kearahnya, sedangkan Kajal tersenyum manis SINOPSIS MOHABBATEIN episode 204 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top