SINOPSIS Yeh Hai Mohabbatein episode 12 by. Sally Diandra

SINOPSIS Yeh Hai Mohabbatein episode 12 by. Sally Diandra Mihir meminta Raman untuk mengendalikan amarahnya “Mereka itu yang seharusnya mengontrol diri mereka sendiri” bentak Raman kesal “Mereka itu hanya perempuan” Raman menyela dengan suaranya yang lantang “Iya, dia itu perempuan yang datang ke kantorku untuk melihat slip gajiku, dia ingin anaknya menikah denganku !” Mihir tersenyum “Itu adalah hal yang biasa kalau ada seorang ibu yang berbuat seperti itu, setiap wanita itu tidak seperti Shagun” Raman mendelik “Tidak usah menyebut namanya, apakah kamu tidak melihat bagaimana istri si manajer yang memasuki kamarku ? Lalu bagaimana dengan Shagun, dia pergi meninggalkan aku, semua perempuan memang egois !” Mihir langsung menyahut “Lalu bagaimana kamu bisa mendapatkan seorang ibu untuk Ruhi ?” Raman kembali tidak suka “Ibuku yang akan mengurusi Ruhi, Ruhi tidak membutuhkan siapapun” Mihir menyela 


“Ruhi membutuhkan seorang ibu, Raman ,,, percayalah pada seseorang, mungkin semuanya akan berubah” Raman tetap bersikeras “Aku telah mempercayai hidup satu kali dan hidupku telah berubah sekarang, Mihir !” ujar Raman ketus Ishita dan Prateek sedang ngobrol berdua di rumah “Aku ingin kamu mengetahui sesuatu” Prateek mengangguk “Aku sudah tahu” Ishita tertegun “Kamu bisa menolak aku jika kamu mau, aku tidak akan merasa sedih” Prateek tersenyum “Kita berdua akan mencoba saling mengerti satu sama lain, kenapa kamu membawa anak anak diantara kita berdua, kita harus menghabiskan waktu bersama sama dan sisanya biarkan saja” Ishita menyela “Tapi aku ini menyukai anak anak” Prateek tertegun “Lalu apa masalahnya sekarang ? Kamu masih bisa menyayangi anak yang kamu adopsi, apakah aku benar ? Tidak masalah kamu bisa melahirkan seorang anak atau tidak” Ishita tersenyum lega begitu mendengar permikirannya 

Raman sedang memikirkan ucapan Ishita dan berfikir bagaimana bisa Ashok mengambil Shagun darinya, Raman sangat marah ketika teringat akan Shagun, sementara itu Amma sangat senang dengan Prateek “Kami menelfon kamu setelah tahu kamu membalasnya” Prakteek “Aku akan memberikan jawabannya sekarang sendiri dan bertanya pada Ishita, jika jawabanku tidak maka aku akan pergi tapi jawabanku iya !” semua orang merasa senang mendengarnya, kemudian Prateek melamar Ishita, Ishita hanya bisa terdiam dan menatap ke arahnya “Aku mengerti kalau jawabanmu pasti tidak” Ishita langsung menggeleng “Bukan, bukan seperti itu, sebenarnya hal seperti ini tidak pernah terjadi padaku sebelumnya, jadi jawabanku adalah iya !” Prateek tersenyum senang, 

Amma dan Appa yang menunggu jawaban Ishita sedari tadi dengan perasaan tegang, akhirnya merasa lega, Amma berjingkrak jingkrak saking senangnya dan berterima kasih pada Dewa karena putri mereka akhirnya mendapatkan jodoh, Mihika juga langsung memeluk kakak sepupunya ini Keesokan harinya, Raman pergi ke kantor, dilihatnya ada sebuah truk yang berada di depannya, Raman segera memencet klaksonnya berulang kali hingga suaranya terdengar bising, Ishita segera menemuinya dan memintanya untuk tidak memencet klaksonnya “Lihat orang tua itu, mereka sedang bekerja” Raman dan Ishita saling beradu pendapat, kemudian Ishita berlalu dari sana, Ishita memperlakukan pekerja tua itu dengan sangat baik, Raman bergegas keluar dari mobilnya dan menolong laki laki tua itu dalam menyelesaikan pekerjaannya 

Amma dan nyonya Bhalla bertemu di koridor, mereka berdua saling adu pendapat terhadap pegawai laundry, Amma dan nyonya Bhalla juga membicarakan tentang anak anak mereka dan harga diri mereka, pegawai laundry merasa bingung dan tegang karena tubuhnya di tarik ke kanan dan ke kiri, sementara itu Muttu Swamy (anak anjing milik Ruhi) rupanya pipis di kemeja Raman, Amma langsung tertawa terbahak bahak begitu melihatnya “Kamu pasti mengajarkan anjing ini melakukan hal ini !” bentak nyonya Bhalla, Amma mengejeknya sambil menggendong Muttu Swamy lalu masuk ke rumahnya sendiri, 

Begitu Amma memasuki rumah, Amma masih tertawa tawa sambil mencium Muttu Swamy “Bibi, memangnya ada apa, kenapa bibi begitu senang ?” tanya Mihika heran “Katakan pada pacarmu untuk bersiap siap karena bibi sudah siap bertemu dengannya hari ini” Mihika terkejut dan tidak percaya dengan ucapan bibinya, Mihika langsung berterima kasih pada bibinya ini “Kakak, bibi sudah siap untuk perjodohanku” Ishita yang juga berada disana juga ikut bahagia, kemudian Amma menyuruh Ishita dan Mihika untuk membeli makanan drumstick 

Ketika Mihika dan Ishita sedang berada diluar, Mihika menelfon Mihir, namun Mihir segera mereject telfonnya karena sedang sibuk membahas pekerjaannya dengan Raman, Mihika merasa kesal karena telfonnya ditolak, Mihika kembali menelfon Mihir, Mihir kembali menolak, Mihika sangat kesal, sementara itu di kantor Raman juga mulai kesal dengan Mihir “Mihir, kamu ini sudah terlambat, deadlinenya sudah didepan mata !” bentak Raman kesal, di tempat Ishita, Ishita mencoba menghibur Mihika “Mungkin dia sedang sibuk” hibur Ishita, Raman sangat terganggu dan kesal pada Mihir yang berulang kali mendapat telfon, akhirnya Mihir mengangkat telfonnya “Aku tidak bisa bicara denganmu saat ini, aku akan menemuimu nanti malam” Mihika langsung berkata 

“Mihir, bibiku setuju untuk bertemu denganmu” Mihir sangat senang mendengarnya “Mihir, tidak mudah untuk membuat bibi terkesan” ujar Mihika senang “Meskipun standarku tinggi, baiklah kita bertemu nanti malam” Mihika langsung menyela “Aku mencintaimu, Mihir” Mihir merasa malu karena ada Raman disebelahnya “Aku tidak bisa ,,,” Raman merasa kesal mendengarnya dan langsung bertanya “Apa ini ? Siapa dia, Mihir ?” Mihir akhirnya mengaku “Raman, aku akan mengatakan padamu kalau ada seseorang dalam hidupku, aku ingin kamu berada disana bersamaku, seluruh keluarganya akan datang, apakah kamu bisa ikut denganku ?” Raman menyela “Kita selesaikan pekerjaan kita dulu !” ujar Raman kesal 

Di halaman luar apartemen, Ishita melihat Ruhi datang bersama Rummi dengan motor Rummi, nyonya Bhalla yang melihat mereka dari atas, langsung berteriak ke arah Rummi untuk membawa Ruhi ke lantai atas, nyonya Bhalla juga menyindir Ishita yang tidak boleh bertemu dengan Ruhi lagi, Ishita terluka mendengar ucapan nyonya Bhalla, Mihika hendak melawan nyonya Bhalla namun Ishita segera mencegahnya, Ishita hanya bisa melihat kearah Ruhi dengan perasaan sedih, Ruhi pun sedih karena tidak bisa bermain dengan Ishita, ketika Mihika hendak menyusul Ishita masuk ke dalam apartemen, Rummi menghentikannya 

“Maaf, nona ,,, aku minta maaf atas nama ibuku” ujar Rummi sambil mengatupkan tangannya di depan dada “Ooh kamu ini anaknya” ujar Mihika “Iya, aku rasa Ishita menyayangi Ruhi” Mihika menyela “Bisakah kita membiarkan mereka berdua bertemu ?” Rummi “Tentu saja, bawa kakakmu itu ke kolam taman pada malam hari, maka aku akan membawa Ruhi, bagaimana ?”Mihika berterima kasih pada Rummi kemudian masuk ke dalam apartemen, saat itu Rummi mendapat telfon dari temannya, Rummi menceritakan tentang Mihika pada temannya itu sambil memujinya setengah mati 

Ashok sedang memberikan presentasi ketika Raman dan Mihir memperhatikannya “Dia bilang kalau dia akan memberikan satu botol untuk satu rupee” Raman teringat akan strategi lama Ashok, Ashok lalu mengakhiri presentasinya dan sekarang giliran Raman “Kalian semua telah melihat presentasi tuan Ashok dan mungkin terkesan dengan pemaparannya, oleh karena itu berilah kata sepakat dengannya karena aku tidak percaya dengan orang orang yang tolol” Raman kemudian meninggalkan ruang konferensi, Mihir bertanya pada Raman “Kenapa kamu keluar, Raman ?” Raman menyela “Tunggu dan lihat saja” orang orang itu datang menghampiri Raman dan bertanya 

“Ada apa ini ?” tanya orang orang itu “Aku tidak bisa kompromi dengan kwalitasnya dan aku juga tidak bisa memberikan harga satu botol satu rupee, aku akan menyakinkan kamu tentang kwalitas produknya, aku minta maaf karena aku tidak bisa membodohi siapapun” Mihir sangat senang mendengarnya “Itu benar benar mengesankan, Raman ,,, tapi kenapa kamu tidak mengatakan kata sepakat ?” tanya Mihir heran “Aku tidak mengatakan tidak kan” para tamu rupanya terkesan dengan kejujuran Raman “Kita temui mereka besok” Raman kemudian menyindir 

“Ashok, sebuah tirai telah tersingkir dari matamu” Ashok sangat marah begitu mengetahui kalau Raman yang mendapatkan kesepakatan kerja, Raman berkata pada Mihir “Mihir, ayoo kita pergi dan menemui keluarga Mihika” Mihir merasa senang “Aku harus melakukan semuanya sendirian” Raman tersenyum “Aku sudah meminta ibuku untuk mengurusi semua persiapannya, aku sudah menelfon ibuku sebelum meeting tadi, aku berharap ibu akan mengerjakan semuanya dengan baik kali ini” Mihir tersenyum bahagia 

Amma dan Appa berkata kalau Bhalla dan Vandu akan ikut datang ke rumah Mihir langsung, Mihika sangat senang mendengarnya lalu mereka pergi ke rumah Mihir dengan mobil Ishita, sementara itu nyonya Bhalla sedang mengurus persiapan di rumah Mihir, Rummi sedang memakan makanan ringan, nyonya Bhalla memintanya untuk tidak makan terus, Mihika dan seluruh keluarganya akhirnya sampai di rumah Mihir, mereka membunyikan bel rumah, nyonya Bhalla segera menelfon Mihir dan mengatakan kalau keluarga pacarnya telah datang,saat itu Mihir dan Raman sedang dalam perjalanan, nyonya Bhalla segera membuka pintu rumah Mihir dan sangat terkejut ketika melihat keluarga Iyer yang datang, keluarga Iyer juga sangat terkejut melihat keluarga Bhalla ada dirumah Mihir SINOPSIS Yeh Hai Mohabbatein episode 13 by. Sally Diandra
Bagikan :
Back To Top